BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari Berbagi Kisah Inspiratif

1899092949598

Comments

  • kisahnya ada yang hebat tapi ada yang mengharukan ...
  • kisahnya ada yang hebat tapi ada yang mengharukan ...
  • Brigadir Wawan Mulya, anggota Sabhara Polsek, Tarogong, Garut terpaksa menjual bakso
    demi pengobatan anak tunggalnya, Frahnazkhan
    Rema Axelia, yang sudah delapan tahun mengidap
    penyakit kelenjar tiroid. Sekali pengobatan sang putri yang berusia 12 tahun itu, Brigadir Wawan harus merogoh kocek sekitar Rp 3 juta. Habislah uang gaji sebagai penegak hukum. "Saya nggak mau ngerepotin orang lain lain, apalagi instansi dan atasan," kata Brigadir Wawan dalam perbincangan dengan Dream.co.id.




    Sang putri terdeteksi sakit sejak umur tiga tahun.
    Kini sudah duduk di kursi kelas 4 Sekolah Dasar.
    Sekitar 8-9 tahun menjalani pengobatan, atasan
    Wawan tidak ada yang mengetahui kondisinya di
    rumah. Tapi sekitar dua bulan lalu, kondisi Wawan diketahui atasan. Bermula saat Wawan pulang kerja. Ketika sampai di rumah, sang istri, Rani Suryani, meminta bantuan untuk melayani pembeli bakso dan nasi goreng. Wawan masih dalam kondisi berseragam langsung bergegas membantu istri yang sedang meladeni pembeli. "Di situ, tiba-tiba ada yang motret, ngambil gambar. Sejak itu gambar beredar sampai atasan saya tahu," ungkap Wawan sedikit malu. Kondisi penyakit sang anak yang membuat Brigadir kelahiran Garut, 1
    oktober 1978 ini mencari sambilan halal. Rema, begitu sang putri disapa, mulanya menjalani
    perawatan di RS Polri Sartika Asih Bandung. Tapi
    karena keterbatasan obat dan peralatan medis,
    Rema akhirnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin
    (RSHS) Bandung. "Di RSHS, di situ habis gaji saya
    pak. Pemeriksaan organ anak, dan lain-lain harus dilewatin. Yah mau bagaimana lagi pak," sedih
    Wawan. Kini sang putri harus mengkonsumsi obat setiap hari. Pengobatan terkadang berlangsung setiap bulan atau tiga bulan sekali. Bila obat yang diminum salah dosis, maka harus mengulang dari dosis awal.
  • Polio merupakan salah satu penyakit paralisis yang
    disebabkan oleh virus. Biasanya, para penderita
    polio akan mengalami kelainan pada kakinya. Kali
    ini, saya tak akan membicarakan penyebab atau
    gejala polio, namun, kali ini saya akan memberikan
    salah satu kisah menggetarkan hati dari seorang pria 28 tahun yang menderita polio namun tetap
    memberikan yang terbaik untuk orang-orang di
    sekitarnya. Pria itu adalah Xiaong Jun. Dikutip dari laman shanghaiist.com, meskipun menderita polio dan hanya satu kakinya saja yang berfungsi, ia telah menginspirasi banyak orang agar melakukan kebaikan untuk orang lain. Diketahui, Xiong yang dinobatkan sebagai "Chongsqing Forrest Gump" ini telah menyelesaikan lari maraton di 20 acara di seluruh China. Hanya dengan kaki kirinya, ia terlihat bersemangat mengikuti setiap acara
    dengan baik dan tertib.




    Tak hanya mengikuti lari maraton, dalam beberapa
    tahun terakhir, Xiong telah menggalang dana sosial
    yang nanti dana tersebut akan disumbangkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus di China. Pada bulan Juni, Xiong bersama seorang pemain bulu tangkis wanita bernama Zhang Yawen juga telah ambil bagian dalam sebuah acara amal di
    Chongqing, China. Acara amal tersebut mengajak
    semua lapisan masyarakat untuk melakukan jalan
    bersama. Sedangkan dana yang diperoleh dari acara itu akan disumbangkan untuk anak-anak perempuan yang membutuhkan.




    Atas apa yang ia lakukan, kini Xiong mulai dikenal
    banyak orang di China. Tidak sedikit masyarakat di
    sana yang mengikuti jejaknya untuk berlatih
    kebugaran dan menyukai olahraga jalan atau lari.
    Xiong juga mengungkapkan jika tahun depan, ia
    berencana melakukan pendakian di gunung Tibet. Ia mengatakan "Saya sadar dengan kekurangan yang saya miliki. Tapi, saya tak akan menyerah dengan hal ini. Saya akan terus berjalan dan melakukan apapun yang saya bisa meski hanya dengan satu kaki. Saya senang jika orang lain menghargai tekad dan semangat saya ini.
  • Siapa yang tak suka dan tersentuh dengan dokter
    yang ramah dan baik. Pasti deh, semua orang akan suka dengan dokter yang seperti ini. Apalagi, jika dokter tersebut masih muda. Dikutip dari laman shanghaiist.com, masyarakat di China baru saja dihebohkan dengan foto seorang dokter baik hati
    yang terlihat sedang menggendong seorang bocah
    di salah satu rumah sakit di Zheijiang.




    Usut punya usut, rupanya dokter tersebut sedang
    menghibur bocah perempuan yang ada di
    pangkuannya. Tanpa didampingi orang tua bocah,
    sang dokter yang diketahui bernama Dr Shi Zhio
    sedang menghibur dan menenangkan hati bocah.
    Pasalnya, bocah yang berusia 2 tahun yang bernama Xiner tersebut hendak melakukan operasi
    bedah karena menderita salah satu penyakit.
    Merasa takut dan tertekan, bocah itupun menangis
    dan ketakutan. Namun, setelah dokter Shi
    menghiburnya dengan menunjukkan video lucu di
    ponselnya, bocah itu menjadi lebih tenang dan bisa tersenyum kembali. Dokter Shi mengatakan "Saya tak tega jika harus melihat anak kecil menangis. Di rumah, saya juga memiliki anak perempuan usia 6 tahun. Saya teringat dia ketika melihat bocah manis ini. Saya pun menghiburnya seperti saat buah hati saya menangis. Putri saya sangat menyukai video yang saya tunjukkan pada Xiner. Beruntung, Xiner juga menyukainya. Ia pun menjadi lebih tenang dan nyaman. Saya hanya melakukan yang terbaik yang saya bisa.




    Menurut laporan yang ada, Dr Shi adalah dokter
    bedah spesialis anak. Di ruang operasi, ia punya
    bermacam cara ampuh untuk menenangkan
    pasiennya. Baik dengan pelukan atau juga dengan
    kata-kata dan menyanyikan lagu untuk pasien.
    Sejak foto dokter Shi dan Xiner diuplaod di salah satu media sosial, foto kehangatan keduanya telah
    mendapatkan banyak pujian dari netizen. Netizen di China mengungkapkan jika mereka sangat senang dan bangga dengan apa yang dilakukan dokter Shi.
  • Dalam sebuah foto yang diunggah di media sosial
    wanita bernama Eva Holland, terlihat seorang wanita dan dua anak sedang tersenyum di samping peti mati seorang pria. Awalnya, saya kira bahwa keluarga tersebut mungkin salah sambil foto. Saya juga mengira bahwa perempuan dan dua anak tersebut adalah orang-orang kejam. Namun, setelah mengetahui cerita si wanita yang tak lain adalah Eva si istri dari mayat pria di sampingnya, saya baru tahu bahwa mereka adalah orang baik. Bahkan bisa dikatakan sangat baik.



    Dikutip dari laman metro.co.uk, Eva dan kedua buah hatinya berfoto dengan ekspresi tersenyum di
    samping mayat suaminya karena keluarga itu
    bahagia. Eva mengaku bahwa dirinya sangat
    sayang dan mencintai suaminya. Baginya,
    suaminya adalah sahabat, teman, saudara, ayah
    dan pria yang benar-benar istimewa di hidupnya. Suaminya yakni Mike Settles (26), meninggal dunia
    pada 2 September 2015. Pria meninggal setelah
    kecanduan narkoba dan obat-obat terlarang lain. Sebelumnya, pada Natal tahun kemarin, Mike baru
    saja keluar dari pusat rehabilitasi karena ia
    dinyatakan telah sembuh dari kecanduan. Sejak
    keluar dari pusat rehabilitasi, Mike memiliki
    kehidupan yang sehat. Ia sayang kepada istri, orang tua dan pastinya anak-anak. Tapi, beberapa bulan terakhir, ia kembali kecanduan obat terlarang hingga akhirnya ia pun harus menghembuskan nafas terakhir. Sebelum jasad sang suami dimakamkan, Eva dan kedua buah hatinya (Lucas dan Ava) memberanikan berfoto dengan tersenyum di samping mayat Mike. Foto ini diambil karena ia ingin menyampaikan pada semua orang tentang bahaya obat terlarang.




    Di akun media sosialnya Eva menuliskan "Saya yakin foto ini membuat banyak orang tidak nyaman. Namun, foto ini kami ambil untuk menunjukkan realitas kecanduan. Bagi kami, suami saya adalah segala-galanya. Kami sangat mencintainya dan begitupun dengan ia. Ia adalah pria yang baik, ia bahkan telah mencoba untuk
    menghentikan kebiasaannya dengan obat-obat terlarang. Ia telah berusaha keras untuk memiliki hidup sehat dan normal seperti orang lain pada
    umumnya. Saya sangat menghargai usahanya selama ini." "Ia melakukan semuanya dengan begitu baik. Ia juga telah berhasil keluar dari kecanduan. Namun, beberapa bulan yang lalu ia mengonsumsi satu butir obat sakit gigi. Percaya atau tidak, obat inilah yang kembali membawanya ke jalur kecanduan. Ia mengatakan bahwa ia bisa mengatasinya. Sayang, akhirnya ia meninggal karena hal ini." "Bagi saya, ia tak pernah salah. Ia adalah seseorang yang saya cintai sejak saya masih remaja. Saya telah bersamanya sejak 11 tahun yang lalu. Waktu menikah dengannya saya masih berusia 15 tahun. Tapi kami bahagia, apapun dan bagaimanapun ia. Ia adalah orang baik yang akan selalu ada di hati saya dan anak-anak. Di sini, saya hanya ingin berbagi cerita. Mengatakan pada semua orang bahwa obat terlarang begitu berbahaya. Saya harap cerita ini bisa membantu orang lain."
  • Yuniati (49), seorang buruh cuci warga Ketandan
    Kulon, Imogiri, Bantul ini merupakan potret seorang
    ibu hebat yang berjuang demi kesuksesan anak-
    anaknya. Dilansir dari merdeka.com, ibu dua anak ini bekerja keras jadi buruh cuci hingga melakukan
    pekerjaan serabutan demi memberi pendidikan
    terbaik untuk buah hatinya. Anak pertamanya, Satya Chandra Wibawa Sakti (29) kini kuliah S3 di Universitas Hokaido, Jepang. Sakti merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa Dikti untuk kuliah di jurusan Kimia di Universitas Hokaido, Jepang tahun 2012. "Saya itu mau ngapain saja saya kerjakan, yang penting anak saya bisa sekolah tinggi, hidup tidak seperti saya,"
    katanya baru-baru ini.



    "Baru selesai ujian S3, tapi kemarin sudah telepon,
    izin mau lanjut pendidikan satu tahun di Jerman
    untuk gelar Doktor. Saya cuma bisa mendoakan,"
    ungkap Yuniati menjelaskan perihal anak
    pertamanya yang berencana untuk lanjut meraih
    gelar Doktor. Sebelumnya Sakti kuliah S1 di jurusan Kimia UNY tahun 2004, lalu melanjutkan S2 di jurusan Kimia UGM pada tahun 2008. Sementara anak keduanya, Oktaviana Ratna
    Cahyani (27) kini menjadi perawat di Rumah Sakit
    Harjo Lukito setelah lulus dari Akademi Perawat
    Bethesda. "Biayanya itu ya pakai hutang juga, tapi anak saya enggak perlu tahu. Biar mereka enggak minder di pergaulan. Alhamdulillah anak saya dua-duanya itu enggak macam-macam, enggak malu punya ibu buruh cuci," ungkapnya.




    Sejak kedua anaknya masih kecil, Yuniati sudah
    mengatur waktu belajar. "Pulang sekolah tidur siang, sore boleh main, malam belajar. Harus belajar, kalau nggak mengerjakan PR, belajar untuk pelajaran besok," katanya pada merdeka.com, Kamis (10/9). Untuk memudahkan belajar, dia meminta anaknya melingkari bagian pelajaran yang tidak dipahami. Setelah itu anak-anaknya disuruh untuk menanyakan pada guru mereka masing-masing. "Kalau saya kan juga belum tentu bisa. Jadi saya suruh dilingkari, terus menanyakan pada gurunya," ujarnya. Saat anak pertamanya masuk S1, dia pun pontang- panting mencari hutang. Beruntung setengah biaya masuk kuliah dibantu pemerintah kabupaten Bantul.
    Begitu masuk semester kedua, dia tidak khawatir
    karena anaknya mendapatkan beasiswa.
    "Untungnya dapat beasiswa sampai lulus. Jadi saya cuma kasih uang jajan, biar cuma Rp 5.000 sehari," tambahnya. Penghasilannya jadi buruh cuci yang hanya Rp 10.000 sekali cuci, sebenarnya kurang jika harus untuk biaya kuliah. Namun dia memilih uang tersebut digunakan untuk pendidikan kedua anaknya. "Saya yang penting ada uang buat beli beras. Lauknya ambil daun pepaya buat dimasak. Kalau sudah beli beras, sisa uangnya buat ditabung bayar utang," tambahnya. Sampai saat ini, Yuniati pun mengaku masih memiliki banyak hutang. Namun itu tidak dijadikannya beban. Baginya yang terpenting anak-anak punya masa depan yang cerah. "Kalau dipikir saya malah stres. Jadi saya jalani saja. Anak perempuan saya sudah kerja, menikah. Sakti sudah selesai ujian S3, dan tahun ini sudah balik ke Indonesia," terangnya.
  • Untuk menyelamatkan sebuah desa dari
    penggusuran, beberapa orang memiliki cara unik
    dan mengesankan. Dan salah seorang yang juga
    memiliki cara unik tersebut adalah kakek Huang
    Yung-fu asal Taiwan. Dilansir dari laman emirates247.com, kakek yang telah berusia 93 tahun ini setiap harinya melukis dinding tembok
    rumah yang ada di desanya di distrik Nantun,
    Taichung, Taiwan. Sebuah perumahan yang
    dibangun untuk para veteran dan keluarga mereka. Menurut laporan yang ada, kekek Huang yang juga
    seorang mantan tentara ini, sejak pukul tiga pagi
    sudah melakukan pekerjaan hariannya yakni
    melukis berbagai pemandangan di dinding rumah
    dan tembok sekitar tempat tinggalnya. Ia melukis
    berbagai hewan dan tanaman dengan cat yang berwarna-warni.




    Yang menarik dari karya seni kakek ini adalah,
    bangunan di mana ia melukis akhirnya bisa tetap
    berdiri kokoh dan tidak digusur oleh pemerintah
    setempat. Padahal, beberapa bangunan di
    sekitarnya telah digusur dan diratakan dengan
    tanah. Beberapa tahun yang lalu, pemerintah mengeluarkan surat perintah agar desa tersebut dikosongkan karena akan dibangun bangunan baru yang lebih megah dan layak huni. Masyarakat di sana disarankan untuk meninggalkan tempat dan mereka akan mendapatkan uang ganti rugi. Sejak saat itu, beberapa penghuni di perumahan itu pindah dan tinggallah kakek Yuang seorang diri di sana. Baginya, itulah satu-satunya desa yang memberikan banyak kenangan padanya. Kakek Huang mengatakan "Saya tidak ingin pindah. Ini adalah satu-satunya rumah bagi saya. Ini adalah satu-satunya tempat yang saya kenal di Taiwan. Tempat ini memiliki banyak kenangan untuk saya dan keluarga." Kakek Huang mengaku bahwa ia sudah tinggal di perumahan tersebut lebih dari 40 tahun. Merasa bosan berada sendirian di tempat tersebut, kakek Huang berinisiatif melukis beberapa lukisan dinding rumahnya. Awalnya, ia hanya melukis beberapa lukisan hewan dan tumbuhan dengan cat yang ia punya. Dari hari ke hari, lukisannya semakin banyak dan tempat itupun berubah menjadi desa pelangi yang indah.




    Beberapa waktu kemudian, seorang mahasiswa
    lokal menemukan tempat yang indah hasil karya
    kakek Huang. Mahasiswa itupun menyerukan
    kampanye untuk penyelamatan desa. Dan sejak
    saat itulah, pemerintah setuju untuk mempertahankan tempat tersebut. Saat ini, desa pelangi menjadi tujuan wisata yang menarik di
    Taiwan. Setiap tahunnya, tempat ini dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan dari berbagai negara
    terutama negara-negara di Asia. "Pemerintah berjanji akan menjaga rumah di desa ini. Saya sangat senang dan bersyukur. Tempat ini telah menjadi lokasi wisata yang menyenangkan. Tempat ini adalah tempat bersejarah bagi kita semua. Tapi sayang, banyak dari kita yang tidak menyadari pentingnya nilai sejarah tersebut. Meski
    begitu, saya kini merasa lebih bahagia dan tak lagi kesepian. Para pengunjung yang datang telah menghibur saya." Tambah kakek Huang
  • Saat usia muda, tidak sedikit orang yang
    menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-
    senang. Tidak sedikit pula yang menghabiskan
    waktunya untuk jalan-jalan, berkumpul bersama
    teman dan foya-foya serta pacaran. Tapi, jangan
    khawatir, masih banyak orang yang rela berjuang keras di usia muda untuk meraih cita-citanya. Masih banyak pula yang bekerja sekaligus belajar di usia muda agar ia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik suatu saat nanti. Kerja keras dan belajar dalam waktu bersamaan rupanya juga dilakukan oleh pria muda satu ini.




    Dilansir dari laman metro.co.uk, pria muda yang tak disebutkan namanya menjadi sorotan di berbagai
    media setelah fotonya diunggah oleh seorang
    pengguna facebook bernama Harsh Vats. Dalam
    foto tersebut, pria muda yang diketahui bekerja
    sebagai satpam ATM tersebut tertangkap kamera
    sedang belajar di bawah cahaya lampu jalan dekat ATM. Yang menggetarkan hati, pria muda tersebut
    rupanya tengah belajar dan berharap bahwa suatu
    saat nanti bisa mengenyam bangku perkuliahan. Hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh Harsh di akun facebooknya.




    "Hari itu, saya baru saja pulang dari sebuah pesta. Saat di jalan, saya tersadar bahwa uang di dompet saya telah menipis. Saya pun memutuskan untuk segera pergi ke ATM terdekat. Sesampainya di ATM, saya melihat ada seorang anak muda sedang belajar dengan sejumlah tumpukan buku di dekatnya di bawah sinar terang cahaya lampu jalan. Sepertinya, anak itu baru berusia 20an tahun. Ia terlihat serius membaca buku di dekatnya satu persatu. Awalnya, saya kira anak itu sedang membaca komik, majalah atau sejenisnya. Karena penasaran, saya pun mendekatinya dan bertanya buku apa yang ia baca. Sambil tersenyum kepada saya, ia mengatakan jika ia membaca beberapa buku ujian masuk sekolah tinggi. Masih penasaran, saya bertanya kenapa ia tidak belajar di dalam ruangan yang ber AC? anak itu menjawab bahwa setelah jam 12 malam, AC di dalam ruangan dimatikan. Belajar di luar adalah cara terbaik yang bisa ia lakukan dan ia pun bisa lebih tenang. Sebagai pekerja, anak muda itu mengaku harus tetap waspada meskipun ia juga sedang asik belajar. Anak itu juga mengaku bahwa ia harus bekerja keras terlebih dahulu agar ia bisa meraih semua impiannya. Impian yang sangat sederhana, impian untuk mendapatkan kehidupan lebih baik setelah ia bisa sekolah lagi. Dari kisah anak muda ini saya menjadi tersentuh. Saya sering kali marah ketika mengalami kegagalan dan sering kali merasa tidak puas dengan apa yang telah saya miliki selama ini. Tapi, semangat dan kerja keras dari anak muda tersebut telah membuat saya sadar bahwa tidak ada alasan untuk marah dan menyesali hidup. Masih ada banyak orang di luar sana yang harus bekerja keras terlebih dahulu agar ia bisa kembali sekolah dan menempuh pendidikan tinggi. Saya yakin ia adalah anak yang akan berhasil suatu hari nanti. Semangatnya begitu tinggi dan ia adalah anak yang baik. Semoga ia bisa meraih cita-citanya agar memiliki kehidupan yang lebih suatu saat nanti seperti apa yang ia impikan."




    Sejak kisah anak muda tersebut diposting akun
    media sosial facebook milik Harsh, lebih dari 17 ribu netizen menyukai postingan tersebut. Lebih dari 15 ribu netizen juga telah membagikan kisah tersebut. Kisah ini telah menjadi inspirasi bagi ribuan netizen agar mereka tetap semangat dalam melakukan kebaikan.
  • Ketika Anda masih sering gelisah, merasa tidak
    bersyukur dan tidak terima dengan kehidupan yang
    Anda miliki sekarang, sudah saatnya bagi Anda
    untuk berpikir kembali dan berkaca kepada orang-
    orang di luar sana yang hidup dengan segala
    keterbatasan dan kekurangan mereka. Sadar atau tidak, mereka yang hidup dengan segala
    keterbatasan dan kekurangan, terkadang mereka
    justru merupakan orang-orang yang sangat sabar,
    berlapang dada dan penuh penerimaan. Seperti
    halnya keluarga berikut ini. Dilansir dari laman merdeka.com, keluarga tersebut adalah keluarga I Wayan Labek (45). Ia adalah seorang pria yang menderita gangguan jiwa sejak 15 tahun yang lalu. Ia berasal dari Desa Susut Kaja, Kabupaten Bangli, Bali. Selama ini, ia hanya tinggal di sebuah gubuk sederhana yang bahkan bisa dibilang telah rusak dan jauh dari kata layak. Gubuk itu sendiri terletak di antara celah gang yang sesak dan berdebu.




    Selain tempat tinggalnya yang ala kadarnya, yang
    membuatnya menjadi lebih mengharukan dan
    menyentuh hati adalah, selama ini pria paruh baya
    tersebut dirawat oleh kedua saudaranya yang
    menderita tuna wicara (bisu) dan tuna netra (buta)
    sejak lahir. Kedua saudaranya tersebut bahkan tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk biaya hidup sehari-hari, keluarga ini biasa dibantu oleh tetangga dan warga sekitar. Sungguh ironis dan menyedihkan memang. Namun, meskipun tak memiliki pekerjaan dan menderita tuna wicara serta tuna netra, mereka tak pernah meminta-minta ataupun menerima bantuan orang lain dengan cuma-cuma. Ni Made Gendok yang tuna wicara dan I Ketut Lapar yang tuna netra akan menerima bantuan yang diberikan warga setelah mereka melakukan hal berguna bagi warga. Gendok akan bekerja sebagai tukang pijat untuk mendapatkan biaya hidup. Salah seorang warga mengatakan "Orang yang minta dipijat oleh Gendok tidak semua ingin dipijat. Mereka merasa kasihan pada Gendok dan kehidupannya. Karena Gendok pantang menerima bantuan yang diberikan secara cuma- cuma, warga berinisiatif meminta ia memijat agar warga bisa memberikan bantuan padanya.




    Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Bali yakni
    Made Mangku Pastika meninjau rumah keluarga ini. Saat masuk ke dalam rumah dan mengetahui
    kondisi salah satu warganya tersebut, Gubernur
    mengaku terenyuh dan iba. Ia mengatakan "Saya berharap aparatur desa setempat di Bali membuka mata. Mari kita menolong sesama yang membutuhkan bantuan. Sungguh miris mengetahui kondisi ini telah dialaminya belasan tahun sedangkan ia luput dari perhatian pemerintah setempat." Pastika juga menambahkan "Saya bersyukur ini sudah ada yang mau membantu, tapi kalau kondisinya sama-sama susah, inilah yang
    seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
    Fakir miskin adalah tanggung jawab kita bersama.
    Rumah ini perlu direhab dan dibersihkan agar keluarga ini bisa hidup lebih layak dan lebih sehat
    dari saat ini."
  • media sosial emang punya pengaruh luar biasa bagi kehidupan seseorang yang kita tak sadari ada di sekitar dan menginspirasi hidup semuanya ...
  • Tuhan selalu punya jalan, punya rencana dan juga
    punya perlindungan bagi siapapun yang
    dikehendakinya agar bisa selamat dari berbagai
    macam mara bahaya. Perlindungan dan keajaiban
    dari Tuhan rupanya baru saja dimiliki oleh seorang
    bocah perempuan yang masih berusia 5 tahun asal Siberia. Dilansir dari laman dailymail.co.uk, bocah yang bernama Karina tersebut baru saja selamat
    dari berbagai mara bahaya setelah tersesat dan
    hilang selama 12 hari hutan Siberia. Kisahnya yang menggetarkan hati ini tersebar ke seluruh dunia setelah Karina ditemukan oleh tim penyelamat di tengah hutan Siberia. Meski saat ditemukan kondisinya lemas dan memprihatinkan, saat ini ia menunjukkan pemulihan yang cukup cepat dan signifikan. Kisahnya menjadi sorotan dunia karena saat hilang di hutan, ia hanya bersama anjing peliharaannya, Naida. Cukup mustahil bagi anak 5 tahun yang tersesat di dalam hutan bisa selamat dari berbagai macam mara bahaya sedangkan ia hanya didampingi oleh seekor hewan. Tapi, itulah kuasa dan keajaiban Tuhan.




    Dari laporan yang ada, Naida, si anjing peliharaan
    lah yang melindungi Karina dari segala macam mara bahaya. Anjing itu pula yang telah memberikan kehangatan pada Karina sehingga ia bisa bertahan hidup. Selama berada di dalam hutan, bocah 5 tahun tersebut diketahui hanya mengkonsumsi buah beri dan minum air dari sungai yang mengalir. Selama 9 hari di hutan, Naida dengan setia menemani Karina. Tapi, setelah itu anjing tersebut kembali ke rumah orang tua Karina dan meninggalkan bocah 5 tahun itu sendirian di hutan. Sejak inilah, tim penyelamat lebih gencar mencari keberadaan Karina di hutan. Beruntung, 3 hari kemudian tim penyelamat menemukan Karina berada di semak-semak hutan. Tubuhnya lemas dan memprihatinkan. Namun begitu, bocah ini tetap tegar dan tidak ada sorot mata ketakutan sama sekali. Ia pun dibawa pulang dan diberikan perawatan terbaik agar pulih dengan cepat.



    Menurut sang ibu, Talina, putrinya tersebut adalah sosok anak yang kuat. Ia mengaku sangat bahagia dan beruntung putrinya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Sebelumnya, banyak pihak yang mengira bahwa bocah 5 tahun tersebut tak akan selamat. Rupanya Tuhan masih sayang terhadap Karina sehingga ia selamat dan dipertemukan kembali dengan keluarganya. Karina hilang saat ia mengikuti ayahnya pergi ke hutan bersama Naida. Saat itu, yang menjaganya di rumah adalah sang nenek. Nenek mengira ayahnya tahu jika Karina mengikutinya ke hutan. Tapi sayang, sang ayah tidak mengetahui bahwa putrinya telah mengikutinya. Dan sejak saat itulah, Karina dinyatakan hilang bersama anjing kesayangannya.




    Karina dan Naida bertemu pada bulan Desember
    tahun lalu. Sejak dipertemukan inilah, keduanya
    berteman baik dan begitu menyayangi satu sama
    lain. Saat kembali ke rumah dan bertemu Naida,
    Karina memarahi anjing tersebut. Bocah 5 tahun
    tersebut mengatakan "Kenapa kamu meninggalkan saya?" sambil memeluk Naida.
  • Saat harus ada anggota keluarga terdekat kita yang masuk rumah sakit, tiket parkir adalah hal yang tidak kita butuhkan saat itu. Apalagi jika keluarga yang sakit harus di rumah sakit selama berhari-hari. Tentunya tiket parkir akan sangat membebani dalam sisi keuangan. Begitu pun yang dialami oleh seorang ibu muda ini, seperti yang dilansir oleh mirror.co.uk, seorang ibu muda diselamatkan dari tagihan tiket parkir setelah orang asing membayar untuknya. Dia sedang dalam perjalanan kembali ke mobilnya ketika ia melihat tiket dan menjelaskan dalam postingannya, "Selama beberapa hari terakhir saya telah berada di rumah sakit dengan anakku yang berusia sembilan minggu. Kami pulang hari ini dan saat aku berjalan ke mobil, saya menyadari bahwa saya memiliki tiket parkir. Setelah hari-hari di rumah
    sakit, tiket parkir adalah salah satu hal lagi yang
    saya tidak perlu.Yah saya terkejut, ketika saya
    membuka amplop ada catatan dari seorang wanita
    cantik bernama Laura. Saya berharap bahwa Laura melihat ini dan tahu betapa aku menghargai dukungannya."




    Dalam catatan tulisan tangan di kertas neon pink,
    Laura menuliskan, "Saya melihat mobil Anda
    memiliki tiket parkir di atasnya. Saya yakin apa pun
    yang Anda lalui di rumah sakit cukup sulit, jadi saya
    telah membayarnya untuk Anda." Laura menulis jumlah penerimaan pembayaran dan menambahkan: "Saya berharap semuanya berjalan
    baik!"
  • Orang tua terlebih ibu adalah seseorang yang
    sangat berharga bagi siapapun. Seiring berjalannya waktu, setiap orang tentu akan terus menua termasuk orang tua kita. Ketika orang tua telah menua, ia tak lagi sekuat dahulu lagi. Saat orang tua sudah terus menua dan renta, itu adalah tugas setiap anak untuk memberikan perawatan dan kasih sayang yang maksimal kepada mereka. Meskipun kasih sayang dan perawatan yang
    diberikan anak pada orang tua tak sebesar dan
    setulus kasih sayang dari orang tua pada anak,
    setiap anak wajib memberikan perawatan dan kasih sayang yang tulus dan sebaik mungkin. Bahkan, ketika sang anak diselimuti beragam keterbatasan seperti yang dilakukan oleh Zhang Jianlao (43) asal China berikut ini.




    Dilansir dari laman dailymail.co.uk,Zhang yang tidak memiliki anggota badan lengkap seperti orang-orang pada umumnya ini akan mendedikasikan sisa hidupnya untuk merawat sang ibu yang telah melahirkannya. Sang ibu sendiri saat ini telah berusia 80 tahun. Ibu yang sudah tua membuat hatinya tergerak untuk selalu berada di dekat ibu dan memantau serta menjaga kesehatannya. Dengan penuh kasih sayang dan ketulusan, pria yang hanya memiliki separuh tangan tersebut sehari-hari mengerjakan semua pekerjaan rumah, menyiapkan makan dan minum untuk ibu, mengurus peternakan keluarga juga merawat sang ibu. Dengan kondisinya yang serba terbatas, pria ini bahkan bermimpi untuk membangun rumah baru bagi sang ibu. Diketahui, Zhang harus kehilangan kedua tangannya ketika ia masih berusia 11 tahun. Dari laporan surat kabar setempat, ibunya yang bernama Wei Xuexue mengatakan jika Zhang harus kehilangan tangan saat ia masih kecil. Saat itu, ia mengalami kecelakaan listrik atau kesetrum hingga dokter memilih melakukan amputasi agar kondisi Zhang pulih dengan baik.




    Sejak saat itulah, Zhang harus hidup tanpa kedua
    tangan yang lengkap. Meski begitu, pria yang kini
    berusia 43 tahun tersebut tak pernah putus asa dan ia pun selalu menerima kondisinya dengan lapang dada. Baginya, kedua orang tuanya adalah
    penyemangat terbaik yang mendorongnya untuk tetap semangat dan tak kenal putus asa. Meski ia
    dan keluarganya diselimuti keterbatasan, ia
    mengaku akan selalu melakukan yang terbaik untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Sumber lain yakni asiantown.net menyebutkan bahwa Ayah Zhang sendiri telah meninggal dunia
    sejak 7 tahun lalu. Sedangkan sang ibu yang kini
    sudah berusia 80 tahun terlihat semakin menua dan renta. Mengingat sang ibu yang terus menua inilah, Zhang mengaku akan mendedikasikan sisa usianya untuk merawat sang ibu. Ia mengatakan "Sekarang ibu sudah tua. Dahulu, ia yang merawat saya dengan setulus hati. Kini, giliran saya yang akan menjaga dan merawatnya. Ia telah melakukan yang terbaik untuk saya dan saya pun harus melakukan yang terbaik pula untuknya."
  • Dilansir dari laman metro.co.uk, seorang balita bernama Ella Peggie yang berusia 1 tahun asal
    Australia yang terlahir dengan satu tangan, kini telah menemukan sahabat sejatinya yakni seekor anjing yang terlahir hanya dengan tiga kaki. Menurut sang ibu, Brooke Hodgson, dengan persahabatan tersebut, kini putrinya bisa tumbuh menjadi anak yang lebih bahagia. Brooke mengatakan, jika putrinya saat ini tumbuh dan berkembang dengan baik. Balita manis tersebut bisa menerima dengan baik kondisi pada tubuhnya. Karena kondisi langka yakni Amniotic Band syndrome, Ella Peggie terlahir hanya dengan satu tangan. Kondisi ini awalnya membuat orang tua dan keluarga merasa sedih. Keluarga merasa takut ketika buah hatinya tersebut akan terlihat berbeda dari anak-anak pada umumnya. Keluarga juga merasa takut ketika Ella tak bisa menerima
    kondisinya dan menjadikannya tersisihkan saat dewasa kelak. Tapi kini, setelah putrinya
    menemukan sahabat sejatinya yakni seekor anak
    anjing bernama Snowy yang juga memiliki
    kekurangan dalam dirinya, keluarga merasa sedikit
    lebih tenang.




    Pasalnya, Ella telah tumbuh menjadi anak yang
    bahagia dan ceria. Ia juga tumbuh menjadi anak
    yang cukup aktif meski tak memiliki kedua tangan.
    Snowy merupakan sahabat sejati Ella yang
    mengajarkan banyak hal padanya meski ia hanya memiliki 3 kaki dan berbeda seperti anjing lain pada umumnya. Kekurangan yang ada pada diri Snowy dan Ella telah mengajarkan kebaikan pada keduanya untuk menerima apapun dan bagaimanapun kondisi tubuh mereka. Brooke mengatakan "Saya beruntung memiliki Snowy. Saya juga beruntung putri saya telah menemukan sahabat sejatinya. Mereka memiliki kekurangan yang sama. Hal ini membuat mereka berdua saling dekat dan memotivasi satu sama lain. Putri saya kini lebih bahagia dan ceria. Saya bahkan tidak bisa menjelaskan betapa bahagianya saat ini diri saya karena mereka.




    Semoga persahabatan Ella dan Snowy akan bertahan lama dan keduanya bisa terus saling menyayangi, memotivasi satu sama lain dan menginspirasi keduanya untuk selalu yakin
    bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya tak akan terhalang oleh apapun, termasuk oleh kekurangan
    yang ada di dalam diri. Pada dasarnya, untuk
    bahagia tidaklah susah. Selama bisa berlapang
    dada, menerima dan percaya akan bahagia, Anda
    pun bisa dapatkan kebahagiaan tersebut.
Sign In or Register to comment.