It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
demi pengobatan anak tunggalnya, Frahnazkhan
Rema Axelia, yang sudah delapan tahun mengidap
penyakit kelenjar tiroid. Sekali pengobatan sang putri yang berusia 12 tahun itu, Brigadir Wawan harus merogoh kocek sekitar Rp 3 juta. Habislah uang gaji sebagai penegak hukum. "Saya nggak mau ngerepotin orang lain lain, apalagi instansi dan atasan," kata Brigadir Wawan dalam perbincangan dengan Dream.co.id.
Sang putri terdeteksi sakit sejak umur tiga tahun.
Kini sudah duduk di kursi kelas 4 Sekolah Dasar.
Sekitar 8-9 tahun menjalani pengobatan, atasan
Wawan tidak ada yang mengetahui kondisinya di
rumah. Tapi sekitar dua bulan lalu, kondisi Wawan diketahui atasan. Bermula saat Wawan pulang kerja. Ketika sampai di rumah, sang istri, Rani Suryani, meminta bantuan untuk melayani pembeli bakso dan nasi goreng. Wawan masih dalam kondisi berseragam langsung bergegas membantu istri yang sedang meladeni pembeli. "Di situ, tiba-tiba ada yang motret, ngambil gambar. Sejak itu gambar beredar sampai atasan saya tahu," ungkap Wawan sedikit malu. Kondisi penyakit sang anak yang membuat Brigadir kelahiran Garut, 1
oktober 1978 ini mencari sambilan halal. Rema, begitu sang putri disapa, mulanya menjalani
perawatan di RS Polri Sartika Asih Bandung. Tapi
karena keterbatasan obat dan peralatan medis,
Rema akhirnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin
(RSHS) Bandung. "Di RSHS, di situ habis gaji saya
pak. Pemeriksaan organ anak, dan lain-lain harus dilewatin. Yah mau bagaimana lagi pak," sedih
Wawan. Kini sang putri harus mengkonsumsi obat setiap hari. Pengobatan terkadang berlangsung setiap bulan atau tiga bulan sekali. Bila obat yang diminum salah dosis, maka harus mengulang dari dosis awal.
disebabkan oleh virus. Biasanya, para penderita
polio akan mengalami kelainan pada kakinya. Kali
ini, saya tak akan membicarakan penyebab atau
gejala polio, namun, kali ini saya akan memberikan
salah satu kisah menggetarkan hati dari seorang pria 28 tahun yang menderita polio namun tetap
memberikan yang terbaik untuk orang-orang di
sekitarnya. Pria itu adalah Xiaong Jun. Dikutip dari laman shanghaiist.com, meskipun menderita polio dan hanya satu kakinya saja yang berfungsi, ia telah menginspirasi banyak orang agar melakukan kebaikan untuk orang lain. Diketahui, Xiong yang dinobatkan sebagai "Chongsqing Forrest Gump" ini telah menyelesaikan lari maraton di 20 acara di seluruh China. Hanya dengan kaki kirinya, ia terlihat bersemangat mengikuti setiap acara
dengan baik dan tertib.
Tak hanya mengikuti lari maraton, dalam beberapa
tahun terakhir, Xiong telah menggalang dana sosial
yang nanti dana tersebut akan disumbangkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus di China. Pada bulan Juni, Xiong bersama seorang pemain bulu tangkis wanita bernama Zhang Yawen juga telah ambil bagian dalam sebuah acara amal di
Chongqing, China. Acara amal tersebut mengajak
semua lapisan masyarakat untuk melakukan jalan
bersama. Sedangkan dana yang diperoleh dari acara itu akan disumbangkan untuk anak-anak perempuan yang membutuhkan.
Atas apa yang ia lakukan, kini Xiong mulai dikenal
banyak orang di China. Tidak sedikit masyarakat di
sana yang mengikuti jejaknya untuk berlatih
kebugaran dan menyukai olahraga jalan atau lari.
Xiong juga mengungkapkan jika tahun depan, ia
berencana melakukan pendakian di gunung Tibet. Ia mengatakan "Saya sadar dengan kekurangan yang saya miliki. Tapi, saya tak akan menyerah dengan hal ini. Saya akan terus berjalan dan melakukan apapun yang saya bisa meski hanya dengan satu kaki. Saya senang jika orang lain menghargai tekad dan semangat saya ini.
yang ramah dan baik. Pasti deh, semua orang akan suka dengan dokter yang seperti ini. Apalagi, jika dokter tersebut masih muda. Dikutip dari laman shanghaiist.com, masyarakat di China baru saja dihebohkan dengan foto seorang dokter baik hati
yang terlihat sedang menggendong seorang bocah
di salah satu rumah sakit di Zheijiang.
Usut punya usut, rupanya dokter tersebut sedang
menghibur bocah perempuan yang ada di
pangkuannya. Tanpa didampingi orang tua bocah,
sang dokter yang diketahui bernama Dr Shi Zhio
sedang menghibur dan menenangkan hati bocah.
Pasalnya, bocah yang berusia 2 tahun yang bernama Xiner tersebut hendak melakukan operasi
bedah karena menderita salah satu penyakit.
Merasa takut dan tertekan, bocah itupun menangis
dan ketakutan. Namun, setelah dokter Shi
menghiburnya dengan menunjukkan video lucu di
ponselnya, bocah itu menjadi lebih tenang dan bisa tersenyum kembali. Dokter Shi mengatakan "Saya tak tega jika harus melihat anak kecil menangis. Di rumah, saya juga memiliki anak perempuan usia 6 tahun. Saya teringat dia ketika melihat bocah manis ini. Saya pun menghiburnya seperti saat buah hati saya menangis. Putri saya sangat menyukai video yang saya tunjukkan pada Xiner. Beruntung, Xiner juga menyukainya. Ia pun menjadi lebih tenang dan nyaman. Saya hanya melakukan yang terbaik yang saya bisa.
Menurut laporan yang ada, Dr Shi adalah dokter
bedah spesialis anak. Di ruang operasi, ia punya
bermacam cara ampuh untuk menenangkan
pasiennya. Baik dengan pelukan atau juga dengan
kata-kata dan menyanyikan lagu untuk pasien.
Sejak foto dokter Shi dan Xiner diuplaod di salah satu media sosial, foto kehangatan keduanya telah
mendapatkan banyak pujian dari netizen. Netizen di China mengungkapkan jika mereka sangat senang dan bangga dengan apa yang dilakukan dokter Shi.
wanita bernama Eva Holland, terlihat seorang wanita dan dua anak sedang tersenyum di samping peti mati seorang pria. Awalnya, saya kira bahwa keluarga tersebut mungkin salah sambil foto. Saya juga mengira bahwa perempuan dan dua anak tersebut adalah orang-orang kejam. Namun, setelah mengetahui cerita si wanita yang tak lain adalah Eva si istri dari mayat pria di sampingnya, saya baru tahu bahwa mereka adalah orang baik. Bahkan bisa dikatakan sangat baik.
Dikutip dari laman metro.co.uk, Eva dan kedua buah hatinya berfoto dengan ekspresi tersenyum di
samping mayat suaminya karena keluarga itu
bahagia. Eva mengaku bahwa dirinya sangat
sayang dan mencintai suaminya. Baginya,
suaminya adalah sahabat, teman, saudara, ayah
dan pria yang benar-benar istimewa di hidupnya. Suaminya yakni Mike Settles (26), meninggal dunia
pada 2 September 2015. Pria meninggal setelah
kecanduan narkoba dan obat-obat terlarang lain. Sebelumnya, pada Natal tahun kemarin, Mike baru
saja keluar dari pusat rehabilitasi karena ia
dinyatakan telah sembuh dari kecanduan. Sejak
keluar dari pusat rehabilitasi, Mike memiliki
kehidupan yang sehat. Ia sayang kepada istri, orang tua dan pastinya anak-anak. Tapi, beberapa bulan terakhir, ia kembali kecanduan obat terlarang hingga akhirnya ia pun harus menghembuskan nafas terakhir. Sebelum jasad sang suami dimakamkan, Eva dan kedua buah hatinya (Lucas dan Ava) memberanikan berfoto dengan tersenyum di samping mayat Mike. Foto ini diambil karena ia ingin menyampaikan pada semua orang tentang bahaya obat terlarang.
Di akun media sosialnya Eva menuliskan "Saya yakin foto ini membuat banyak orang tidak nyaman. Namun, foto ini kami ambil untuk menunjukkan realitas kecanduan. Bagi kami, suami saya adalah segala-galanya. Kami sangat mencintainya dan begitupun dengan ia. Ia adalah pria yang baik, ia bahkan telah mencoba untuk
menghentikan kebiasaannya dengan obat-obat terlarang. Ia telah berusaha keras untuk memiliki hidup sehat dan normal seperti orang lain pada
umumnya. Saya sangat menghargai usahanya selama ini." "Ia melakukan semuanya dengan begitu baik. Ia juga telah berhasil keluar dari kecanduan. Namun, beberapa bulan yang lalu ia mengonsumsi satu butir obat sakit gigi. Percaya atau tidak, obat inilah yang kembali membawanya ke jalur kecanduan. Ia mengatakan bahwa ia bisa mengatasinya. Sayang, akhirnya ia meninggal karena hal ini." "Bagi saya, ia tak pernah salah. Ia adalah seseorang yang saya cintai sejak saya masih remaja. Saya telah bersamanya sejak 11 tahun yang lalu. Waktu menikah dengannya saya masih berusia 15 tahun. Tapi kami bahagia, apapun dan bagaimanapun ia. Ia adalah orang baik yang akan selalu ada di hati saya dan anak-anak. Di sini, saya hanya ingin berbagi cerita. Mengatakan pada semua orang bahwa obat terlarang begitu berbahaya. Saya harap cerita ini bisa membantu orang lain."
Kulon, Imogiri, Bantul ini merupakan potret seorang
ibu hebat yang berjuang demi kesuksesan anak-
anaknya. Dilansir dari merdeka.com, ibu dua anak ini bekerja keras jadi buruh cuci hingga melakukan
pekerjaan serabutan demi memberi pendidikan
terbaik untuk buah hatinya. Anak pertamanya, Satya Chandra Wibawa Sakti (29) kini kuliah S3 di Universitas Hokaido, Jepang. Sakti merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa Dikti untuk kuliah di jurusan Kimia di Universitas Hokaido, Jepang tahun 2012. "Saya itu mau ngapain saja saya kerjakan, yang penting anak saya bisa sekolah tinggi, hidup tidak seperti saya,"
katanya baru-baru ini.
"Baru selesai ujian S3, tapi kemarin sudah telepon,
izin mau lanjut pendidikan satu tahun di Jerman
untuk gelar Doktor. Saya cuma bisa mendoakan,"
ungkap Yuniati menjelaskan perihal anak
pertamanya yang berencana untuk lanjut meraih
gelar Doktor. Sebelumnya Sakti kuliah S1 di jurusan Kimia UNY tahun 2004, lalu melanjutkan S2 di jurusan Kimia UGM pada tahun 2008. Sementara anak keduanya, Oktaviana Ratna
Cahyani (27) kini menjadi perawat di Rumah Sakit
Harjo Lukito setelah lulus dari Akademi Perawat
Bethesda. "Biayanya itu ya pakai hutang juga, tapi anak saya enggak perlu tahu. Biar mereka enggak minder di pergaulan. Alhamdulillah anak saya dua-duanya itu enggak macam-macam, enggak malu punya ibu buruh cuci," ungkapnya.
Sejak kedua anaknya masih kecil, Yuniati sudah
mengatur waktu belajar. "Pulang sekolah tidur siang, sore boleh main, malam belajar. Harus belajar, kalau nggak mengerjakan PR, belajar untuk pelajaran besok," katanya pada merdeka.com, Kamis (10/9). Untuk memudahkan belajar, dia meminta anaknya melingkari bagian pelajaran yang tidak dipahami. Setelah itu anak-anaknya disuruh untuk menanyakan pada guru mereka masing-masing. "Kalau saya kan juga belum tentu bisa. Jadi saya suruh dilingkari, terus menanyakan pada gurunya," ujarnya. Saat anak pertamanya masuk S1, dia pun pontang- panting mencari hutang. Beruntung setengah biaya masuk kuliah dibantu pemerintah kabupaten Bantul.
Begitu masuk semester kedua, dia tidak khawatir
karena anaknya mendapatkan beasiswa.
"Untungnya dapat beasiswa sampai lulus. Jadi saya cuma kasih uang jajan, biar cuma Rp 5.000 sehari," tambahnya. Penghasilannya jadi buruh cuci yang hanya Rp 10.000 sekali cuci, sebenarnya kurang jika harus untuk biaya kuliah. Namun dia memilih uang tersebut digunakan untuk pendidikan kedua anaknya. "Saya yang penting ada uang buat beli beras. Lauknya ambil daun pepaya buat dimasak. Kalau sudah beli beras, sisa uangnya buat ditabung bayar utang," tambahnya. Sampai saat ini, Yuniati pun mengaku masih memiliki banyak hutang. Namun itu tidak dijadikannya beban. Baginya yang terpenting anak-anak punya masa depan yang cerah. "Kalau dipikir saya malah stres. Jadi saya jalani saja. Anak perempuan saya sudah kerja, menikah. Sakti sudah selesai ujian S3, dan tahun ini sudah balik ke Indonesia," terangnya.
penggusuran, beberapa orang memiliki cara unik
dan mengesankan. Dan salah seorang yang juga
memiliki cara unik tersebut adalah kakek Huang
Yung-fu asal Taiwan. Dilansir dari laman emirates247.com, kakek yang telah berusia 93 tahun ini setiap harinya melukis dinding tembok
rumah yang ada di desanya di distrik Nantun,
Taichung, Taiwan. Sebuah perumahan yang
dibangun untuk para veteran dan keluarga mereka. Menurut laporan yang ada, kekek Huang yang juga
seorang mantan tentara ini, sejak pukul tiga pagi
sudah melakukan pekerjaan hariannya yakni
melukis berbagai pemandangan di dinding rumah
dan tembok sekitar tempat tinggalnya. Ia melukis
berbagai hewan dan tanaman dengan cat yang berwarna-warni.
Yang menarik dari karya seni kakek ini adalah,
bangunan di mana ia melukis akhirnya bisa tetap
berdiri kokoh dan tidak digusur oleh pemerintah
setempat. Padahal, beberapa bangunan di
sekitarnya telah digusur dan diratakan dengan
tanah. Beberapa tahun yang lalu, pemerintah mengeluarkan surat perintah agar desa tersebut dikosongkan karena akan dibangun bangunan baru yang lebih megah dan layak huni. Masyarakat di sana disarankan untuk meninggalkan tempat dan mereka akan mendapatkan uang ganti rugi. Sejak saat itu, beberapa penghuni di perumahan itu pindah dan tinggallah kakek Yuang seorang diri di sana. Baginya, itulah satu-satunya desa yang memberikan banyak kenangan padanya. Kakek Huang mengatakan "Saya tidak ingin pindah. Ini adalah satu-satunya rumah bagi saya. Ini adalah satu-satunya tempat yang saya kenal di Taiwan. Tempat ini memiliki banyak kenangan untuk saya dan keluarga." Kakek Huang mengaku bahwa ia sudah tinggal di perumahan tersebut lebih dari 40 tahun. Merasa bosan berada sendirian di tempat tersebut, kakek Huang berinisiatif melukis beberapa lukisan dinding rumahnya. Awalnya, ia hanya melukis beberapa lukisan hewan dan tumbuhan dengan cat yang ia punya. Dari hari ke hari, lukisannya semakin banyak dan tempat itupun berubah menjadi desa pelangi yang indah.
Beberapa waktu kemudian, seorang mahasiswa
lokal menemukan tempat yang indah hasil karya
kakek Huang. Mahasiswa itupun menyerukan
kampanye untuk penyelamatan desa. Dan sejak
saat itulah, pemerintah setuju untuk mempertahankan tempat tersebut. Saat ini, desa pelangi menjadi tujuan wisata yang menarik di
Taiwan. Setiap tahunnya, tempat ini dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan dari berbagai negara
terutama negara-negara di Asia. "Pemerintah berjanji akan menjaga rumah di desa ini. Saya sangat senang dan bersyukur. Tempat ini telah menjadi lokasi wisata yang menyenangkan. Tempat ini adalah tempat bersejarah bagi kita semua. Tapi sayang, banyak dari kita yang tidak menyadari pentingnya nilai sejarah tersebut. Meski
begitu, saya kini merasa lebih bahagia dan tak lagi kesepian. Para pengunjung yang datang telah menghibur saya." Tambah kakek Huang
menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-
senang. Tidak sedikit pula yang menghabiskan
waktunya untuk jalan-jalan, berkumpul bersama
teman dan foya-foya serta pacaran. Tapi, jangan
khawatir, masih banyak orang yang rela berjuang keras di usia muda untuk meraih cita-citanya. Masih banyak pula yang bekerja sekaligus belajar di usia muda agar ia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik suatu saat nanti. Kerja keras dan belajar dalam waktu bersamaan rupanya juga dilakukan oleh pria muda satu ini.
Dilansir dari laman metro.co.uk, pria muda yang tak disebutkan namanya menjadi sorotan di berbagai
media setelah fotonya diunggah oleh seorang
pengguna facebook bernama Harsh Vats. Dalam
foto tersebut, pria muda yang diketahui bekerja
sebagai satpam ATM tersebut tertangkap kamera
sedang belajar di bawah cahaya lampu jalan dekat ATM. Yang menggetarkan hati, pria muda tersebut
rupanya tengah belajar dan berharap bahwa suatu
saat nanti bisa mengenyam bangku perkuliahan. Hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh Harsh di akun facebooknya.
"Hari itu, saya baru saja pulang dari sebuah pesta. Saat di jalan, saya tersadar bahwa uang di dompet saya telah menipis. Saya pun memutuskan untuk segera pergi ke ATM terdekat. Sesampainya di ATM, saya melihat ada seorang anak muda sedang belajar dengan sejumlah tumpukan buku di dekatnya di bawah sinar terang cahaya lampu jalan. Sepertinya, anak itu baru berusia 20an tahun. Ia terlihat serius membaca buku di dekatnya satu persatu. Awalnya, saya kira anak itu sedang membaca komik, majalah atau sejenisnya. Karena penasaran, saya pun mendekatinya dan bertanya buku apa yang ia baca. Sambil tersenyum kepada saya, ia mengatakan jika ia membaca beberapa buku ujian masuk sekolah tinggi. Masih penasaran, saya bertanya kenapa ia tidak belajar di dalam ruangan yang ber AC? anak itu menjawab bahwa setelah jam 12 malam, AC di dalam ruangan dimatikan. Belajar di luar adalah cara terbaik yang bisa ia lakukan dan ia pun bisa lebih tenang. Sebagai pekerja, anak muda itu mengaku harus tetap waspada meskipun ia juga sedang asik belajar. Anak itu juga mengaku bahwa ia harus bekerja keras terlebih dahulu agar ia bisa meraih semua impiannya. Impian yang sangat sederhana, impian untuk mendapatkan kehidupan lebih baik setelah ia bisa sekolah lagi. Dari kisah anak muda ini saya menjadi tersentuh. Saya sering kali marah ketika mengalami kegagalan dan sering kali merasa tidak puas dengan apa yang telah saya miliki selama ini. Tapi, semangat dan kerja keras dari anak muda tersebut telah membuat saya sadar bahwa tidak ada alasan untuk marah dan menyesali hidup. Masih ada banyak orang di luar sana yang harus bekerja keras terlebih dahulu agar ia bisa kembali sekolah dan menempuh pendidikan tinggi. Saya yakin ia adalah anak yang akan berhasil suatu hari nanti. Semangatnya begitu tinggi dan ia adalah anak yang baik. Semoga ia bisa meraih cita-citanya agar memiliki kehidupan yang lebih suatu saat nanti seperti apa yang ia impikan."
Sejak kisah anak muda tersebut diposting akun
media sosial facebook milik Harsh, lebih dari 17 ribu netizen menyukai postingan tersebut. Lebih dari 15 ribu netizen juga telah membagikan kisah tersebut. Kisah ini telah menjadi inspirasi bagi ribuan netizen agar mereka tetap semangat dalam melakukan kebaikan.
bersyukur dan tidak terima dengan kehidupan yang
Anda miliki sekarang, sudah saatnya bagi Anda
untuk berpikir kembali dan berkaca kepada orang-
orang di luar sana yang hidup dengan segala
keterbatasan dan kekurangan mereka. Sadar atau tidak, mereka yang hidup dengan segala
keterbatasan dan kekurangan, terkadang mereka
justru merupakan orang-orang yang sangat sabar,
berlapang dada dan penuh penerimaan. Seperti
halnya keluarga berikut ini. Dilansir dari laman merdeka.com, keluarga tersebut adalah keluarga I Wayan Labek (45). Ia adalah seorang pria yang menderita gangguan jiwa sejak 15 tahun yang lalu. Ia berasal dari Desa Susut Kaja, Kabupaten Bangli, Bali. Selama ini, ia hanya tinggal di sebuah gubuk sederhana yang bahkan bisa dibilang telah rusak dan jauh dari kata layak. Gubuk itu sendiri terletak di antara celah gang yang sesak dan berdebu.
Selain tempat tinggalnya yang ala kadarnya, yang
membuatnya menjadi lebih mengharukan dan
menyentuh hati adalah, selama ini pria paruh baya
tersebut dirawat oleh kedua saudaranya yang
menderita tuna wicara (bisu) dan tuna netra (buta)
sejak lahir. Kedua saudaranya tersebut bahkan tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk biaya hidup sehari-hari, keluarga ini biasa dibantu oleh tetangga dan warga sekitar. Sungguh ironis dan menyedihkan memang. Namun, meskipun tak memiliki pekerjaan dan menderita tuna wicara serta tuna netra, mereka tak pernah meminta-minta ataupun menerima bantuan orang lain dengan cuma-cuma. Ni Made Gendok yang tuna wicara dan I Ketut Lapar yang tuna netra akan menerima bantuan yang diberikan warga setelah mereka melakukan hal berguna bagi warga. Gendok akan bekerja sebagai tukang pijat untuk mendapatkan biaya hidup. Salah seorang warga mengatakan "Orang yang minta dipijat oleh Gendok tidak semua ingin dipijat. Mereka merasa kasihan pada Gendok dan kehidupannya. Karena Gendok pantang menerima bantuan yang diberikan secara cuma- cuma, warga berinisiatif meminta ia memijat agar warga bisa memberikan bantuan padanya.
Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Bali yakni
Made Mangku Pastika meninjau rumah keluarga ini. Saat masuk ke dalam rumah dan mengetahui
kondisi salah satu warganya tersebut, Gubernur
mengaku terenyuh dan iba. Ia mengatakan "Saya berharap aparatur desa setempat di Bali membuka mata. Mari kita menolong sesama yang membutuhkan bantuan. Sungguh miris mengetahui kondisi ini telah dialaminya belasan tahun sedangkan ia luput dari perhatian pemerintah setempat." Pastika juga menambahkan "Saya bersyukur ini sudah ada yang mau membantu, tapi kalau kondisinya sama-sama susah, inilah yang
seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Fakir miskin adalah tanggung jawab kita bersama.
Rumah ini perlu direhab dan dibersihkan agar keluarga ini bisa hidup lebih layak dan lebih sehat
dari saat ini."
punya perlindungan bagi siapapun yang
dikehendakinya agar bisa selamat dari berbagai
macam mara bahaya. Perlindungan dan keajaiban
dari Tuhan rupanya baru saja dimiliki oleh seorang
bocah perempuan yang masih berusia 5 tahun asal Siberia. Dilansir dari laman dailymail.co.uk, bocah yang bernama Karina tersebut baru saja selamat
dari berbagai mara bahaya setelah tersesat dan
hilang selama 12 hari hutan Siberia. Kisahnya yang menggetarkan hati ini tersebar ke seluruh dunia setelah Karina ditemukan oleh tim penyelamat di tengah hutan Siberia. Meski saat ditemukan kondisinya lemas dan memprihatinkan, saat ini ia menunjukkan pemulihan yang cukup cepat dan signifikan. Kisahnya menjadi sorotan dunia karena saat hilang di hutan, ia hanya bersama anjing peliharaannya, Naida. Cukup mustahil bagi anak 5 tahun yang tersesat di dalam hutan bisa selamat dari berbagai macam mara bahaya sedangkan ia hanya didampingi oleh seekor hewan. Tapi, itulah kuasa dan keajaiban Tuhan.
Dari laporan yang ada, Naida, si anjing peliharaan
lah yang melindungi Karina dari segala macam mara bahaya. Anjing itu pula yang telah memberikan kehangatan pada Karina sehingga ia bisa bertahan hidup. Selama berada di dalam hutan, bocah 5 tahun tersebut diketahui hanya mengkonsumsi buah beri dan minum air dari sungai yang mengalir. Selama 9 hari di hutan, Naida dengan setia menemani Karina. Tapi, setelah itu anjing tersebut kembali ke rumah orang tua Karina dan meninggalkan bocah 5 tahun itu sendirian di hutan. Sejak inilah, tim penyelamat lebih gencar mencari keberadaan Karina di hutan. Beruntung, 3 hari kemudian tim penyelamat menemukan Karina berada di semak-semak hutan. Tubuhnya lemas dan memprihatinkan. Namun begitu, bocah ini tetap tegar dan tidak ada sorot mata ketakutan sama sekali. Ia pun dibawa pulang dan diberikan perawatan terbaik agar pulih dengan cepat.
Menurut sang ibu, Talina, putrinya tersebut adalah sosok anak yang kuat. Ia mengaku sangat bahagia dan beruntung putrinya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Sebelumnya, banyak pihak yang mengira bahwa bocah 5 tahun tersebut tak akan selamat. Rupanya Tuhan masih sayang terhadap Karina sehingga ia selamat dan dipertemukan kembali dengan keluarganya. Karina hilang saat ia mengikuti ayahnya pergi ke hutan bersama Naida. Saat itu, yang menjaganya di rumah adalah sang nenek. Nenek mengira ayahnya tahu jika Karina mengikutinya ke hutan. Tapi sayang, sang ayah tidak mengetahui bahwa putrinya telah mengikutinya. Dan sejak saat itulah, Karina dinyatakan hilang bersama anjing kesayangannya.
Karina dan Naida bertemu pada bulan Desember
tahun lalu. Sejak dipertemukan inilah, keduanya
berteman baik dan begitu menyayangi satu sama
lain. Saat kembali ke rumah dan bertemu Naida,
Karina memarahi anjing tersebut. Bocah 5 tahun
tersebut mengatakan "Kenapa kamu meninggalkan saya?" sambil memeluk Naida.
sakit, tiket parkir adalah salah satu hal lagi yang
saya tidak perlu.Yah saya terkejut, ketika saya
membuka amplop ada catatan dari seorang wanita
cantik bernama Laura. Saya berharap bahwa Laura melihat ini dan tahu betapa aku menghargai dukungannya."
Dalam catatan tulisan tangan di kertas neon pink,
Laura menuliskan, "Saya melihat mobil Anda
memiliki tiket parkir di atasnya. Saya yakin apa pun
yang Anda lalui di rumah sakit cukup sulit, jadi saya
telah membayarnya untuk Anda." Laura menulis jumlah penerimaan pembayaran dan menambahkan: "Saya berharap semuanya berjalan
baik!"
sangat berharga bagi siapapun. Seiring berjalannya waktu, setiap orang tentu akan terus menua termasuk orang tua kita. Ketika orang tua telah menua, ia tak lagi sekuat dahulu lagi. Saat orang tua sudah terus menua dan renta, itu adalah tugas setiap anak untuk memberikan perawatan dan kasih sayang yang maksimal kepada mereka. Meskipun kasih sayang dan perawatan yang
diberikan anak pada orang tua tak sebesar dan
setulus kasih sayang dari orang tua pada anak,
setiap anak wajib memberikan perawatan dan kasih sayang yang tulus dan sebaik mungkin. Bahkan, ketika sang anak diselimuti beragam keterbatasan seperti yang dilakukan oleh Zhang Jianlao (43) asal China berikut ini.
Dilansir dari laman dailymail.co.uk,Zhang yang tidak memiliki anggota badan lengkap seperti orang-orang pada umumnya ini akan mendedikasikan sisa hidupnya untuk merawat sang ibu yang telah melahirkannya. Sang ibu sendiri saat ini telah berusia 80 tahun. Ibu yang sudah tua membuat hatinya tergerak untuk selalu berada di dekat ibu dan memantau serta menjaga kesehatannya. Dengan penuh kasih sayang dan ketulusan, pria yang hanya memiliki separuh tangan tersebut sehari-hari mengerjakan semua pekerjaan rumah, menyiapkan makan dan minum untuk ibu, mengurus peternakan keluarga juga merawat sang ibu. Dengan kondisinya yang serba terbatas, pria ini bahkan bermimpi untuk membangun rumah baru bagi sang ibu. Diketahui, Zhang harus kehilangan kedua tangannya ketika ia masih berusia 11 tahun. Dari laporan surat kabar setempat, ibunya yang bernama Wei Xuexue mengatakan jika Zhang harus kehilangan tangan saat ia masih kecil. Saat itu, ia mengalami kecelakaan listrik atau kesetrum hingga dokter memilih melakukan amputasi agar kondisi Zhang pulih dengan baik.
Sejak saat itulah, Zhang harus hidup tanpa kedua
tangan yang lengkap. Meski begitu, pria yang kini
berusia 43 tahun tersebut tak pernah putus asa dan ia pun selalu menerima kondisinya dengan lapang dada. Baginya, kedua orang tuanya adalah
penyemangat terbaik yang mendorongnya untuk tetap semangat dan tak kenal putus asa. Meski ia
dan keluarganya diselimuti keterbatasan, ia
mengaku akan selalu melakukan yang terbaik untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Sumber lain yakni asiantown.net menyebutkan bahwa Ayah Zhang sendiri telah meninggal dunia
sejak 7 tahun lalu. Sedangkan sang ibu yang kini
sudah berusia 80 tahun terlihat semakin menua dan renta. Mengingat sang ibu yang terus menua inilah, Zhang mengaku akan mendedikasikan sisa usianya untuk merawat sang ibu. Ia mengatakan "Sekarang ibu sudah tua. Dahulu, ia yang merawat saya dengan setulus hati. Kini, giliran saya yang akan menjaga dan merawatnya. Ia telah melakukan yang terbaik untuk saya dan saya pun harus melakukan yang terbaik pula untuknya."
Australia yang terlahir dengan satu tangan, kini telah menemukan sahabat sejatinya yakni seekor anjing yang terlahir hanya dengan tiga kaki. Menurut sang ibu, Brooke Hodgson, dengan persahabatan tersebut, kini putrinya bisa tumbuh menjadi anak yang lebih bahagia. Brooke mengatakan, jika putrinya saat ini tumbuh dan berkembang dengan baik. Balita manis tersebut bisa menerima dengan baik kondisi pada tubuhnya. Karena kondisi langka yakni Amniotic Band syndrome, Ella Peggie terlahir hanya dengan satu tangan. Kondisi ini awalnya membuat orang tua dan keluarga merasa sedih. Keluarga merasa takut ketika buah hatinya tersebut akan terlihat berbeda dari anak-anak pada umumnya. Keluarga juga merasa takut ketika Ella tak bisa menerima
kondisinya dan menjadikannya tersisihkan saat dewasa kelak. Tapi kini, setelah putrinya
menemukan sahabat sejatinya yakni seekor anak
anjing bernama Snowy yang juga memiliki
kekurangan dalam dirinya, keluarga merasa sedikit
lebih tenang.
Pasalnya, Ella telah tumbuh menjadi anak yang
bahagia dan ceria. Ia juga tumbuh menjadi anak
yang cukup aktif meski tak memiliki kedua tangan.
Snowy merupakan sahabat sejati Ella yang
mengajarkan banyak hal padanya meski ia hanya memiliki 3 kaki dan berbeda seperti anjing lain pada umumnya. Kekurangan yang ada pada diri Snowy dan Ella telah mengajarkan kebaikan pada keduanya untuk menerima apapun dan bagaimanapun kondisi tubuh mereka. Brooke mengatakan "Saya beruntung memiliki Snowy. Saya juga beruntung putri saya telah menemukan sahabat sejatinya. Mereka memiliki kekurangan yang sama. Hal ini membuat mereka berdua saling dekat dan memotivasi satu sama lain. Putri saya kini lebih bahagia dan ceria. Saya bahkan tidak bisa menjelaskan betapa bahagianya saat ini diri saya karena mereka.
Semoga persahabatan Ella dan Snowy akan bertahan lama dan keduanya bisa terus saling menyayangi, memotivasi satu sama lain dan menginspirasi keduanya untuk selalu yakin
bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya tak akan terhalang oleh apapun, termasuk oleh kekurangan
yang ada di dalam diri. Pada dasarnya, untuk
bahagia tidaklah susah. Selama bisa berlapang
dada, menerima dan percaya akan bahagia, Anda
pun bisa dapatkan kebahagiaan tersebut.