BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari Berbagi Kisah Inspiratif

1727375777898

Comments

  • Mungkin jika setiap orang mengetahui kapan
    dirinya akan mati, pasti dunia ini akan damai karena tentunya setiap orang ingin meninggal dengan damai dan dikenang sebagai pribadi yang sangat baik. Namun sayang, kematian adalah rahasia Tuhan. Beberapa orang yang menderita penyakit berat dan divonis tidak memiliki waktu yang banyak lagi untuk hidup, dalam putus asanya merasa sangat beruntung. Termasuk Stephen Sutton, remaja pemilik wajah tampan yang kini masih berusia 19 tahun namun sudah menyiapkan diri untuk ajal yang menjemputnya. Dilansir dari dailymail.co.uk, Stephen yang berasal dari Burntwood, Staffordshine ini awalnya adalah
    remaja yang sangat aktif sebelum akhirnya divonis
    kanker. Stephen pernah mengikuti kejuaraan
    olahraga dan bahkan lari lintas alam, selain itu juga
    sebelum terbaring di dalam ranjang rumah sakit,
    Stephen adalah bagian tim muda Walsal FC. Namun ambisi tertinggi Stephen adalah menjadi seorang dokter. Pada saat usianya 15 tahun, Stephen pertama kali menjalani pengangkatan tumor pada kolonnya. Sempat sembuh dan aktif kembali, tahun lalu ternyata tubuh Stephen kembali digerogoti kanker, hingga kini Stephen hanya mampu terbaring di ranjang rumah sakit. Sebelum keadaan Stephen semakin parah, remaja berusia 19 tahun ini membuat 46 daftar keinginan yang akan dilakukannya sebelum dirinya menghembuskan nafas terakhir. Stephen juga aktif
    menjadi pembicara dalam berbagai acara siaran
    televisi untuk menceritakan bagaimana penyakitnya dan juga memberikan kekuatan untuk sesama penderita kanker. Beberapa keinginannya seperti sky diving, memeluk gajah, bertemu dengan
    idolanya, sudah bisa dilakukannya. Semenjak harus terbaring di ranjang rumah sakit, Stephen
    memikirkan hal apa lagi yang bisa dilakukannya, akhirnya tercetus keinginan untuk menggalang dana melalui Teenage Cancer Trust. Melalui web
    pribadinya yang berisi kesehariannya setelah
    berjuang melawan kanker, Stephen meminta
    relawan untuk mengirimkan sms berbayar.




    Harapan Stephen untuk melakukan penggalangan
    dana hingga 1 juta pound sterling ternyata mendapat respon yang sangat hebat. Bahkan hingga pagi ini sudah mencapai 1,3 juta pound sterling. Selanjutnya dana ini akan diserahkan pada Teenage Cancer Trust, sebuah yayasan peduli kanker.
  • Di kehidupan modern, rasa percaya pada cinta sejati makin luntur dari hari ke hari. Anda pasti sudah bosan dengan berita perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian dan sebagainya, seolah cinta sejati sudah mati dan terkubur di dalam lapisan kerak bumi paling dalam. Namun kisah nyata ini menjadi bukti bahwa cinta sejati masih ada, walau mereka tahu maut akan memisahkan. Pasangan muda dari Taiwan ini baru saja menikah. Pernikahan mereka tidak diadakan di gereja atau taman bunga romantis, tetapi di sebuah rumah sakit di Taiwan.




    Xiaoyan (22 tahun) dan Dayan (24 tahun)
    adalah sepasang kekasih saat mereka masih SMA.
    Keduanya berpisah saat akan melanjutkan kuliah, namun kembali bertemu saat usia Xiaoyan tinggal
    menghitung hari, dilansir oleh Rocketnews24.com.
    Pada perjalanan selanjutnya, Xiaoyan diketahui
    menderita kanker perut sekitar sebulan yang lalu.
    Pemeriksaan menemukan bahwa kanker itu telah
    berkembang pada tingkat stadium empat. Dokter
    menyatakan bahwa kanker itu sudah menyebar ke
    usus, tulang panggul dan area lain. Bahkan, tim dokter menyatakan usia Xiaoyan tidak akan lebih
    dari 2 bulan lagi. Bisa Anda bayangkan situasi ini? Seorang gadis muda yang masih bersemangat dengan hidupnya, tiba-tiba harus menerima fakta bahwa usianya tidak akan lama. Xiaoyan terus berjuang agar dia tidak kalah dengan penyakitnya, namun kanker itu terus menggerogoti tubuh gadis cantik ini. Di masa-masa kritis itu, Dayan kembali dalam hidup Xiaoyan.




    Jodoh tidak akan jauh darimu, sejauh apapun kamu menghindar darinya. Mungkin ungkapan itulah yang tepat untuk Xiaoyan dan Dayan. Dengan keteguhan hati yang luar biasa, di kondisi yang tidak menentu dan penuh perjuangan, pria muda itu selalu ada di samping Xiaoyan. "Maukah kamu menikah denganku?" tanya Dayan dengan wajah serius. Xiaoyan tertawa mendengar pertanyaan itu. Dengan fakta bahwa usianya tidak akan lama, Xiaoyan tidak memikirkan pernikahan sebagai masa depannya. "Tapi aku akan mati, waktuku tinggal dua bulan," balas Xiaoyan. "Tidak apa-apa, aku akan merawatmu sampai hanya
    kematian yang memisahkan kita. Aku berjanji akan
    melakukannya," balas Dayan.




    Dan ketika cinta yang tulus sudah berada di jalan
    yang tepat, apalagi yang akan mereka tolak?
    Xiaoyan menerima lamaran itu. Keteguhan dan
    ketulusan hati Dayan membuat seluruh rumah sakit
    mendukung pernikahan mereka. Pihak rumah sakit
    mengizinkan Xiaoyan dan Dayan menikah di sana. Bahkan, para perawat membantu menghias halaman belakang China University Medical Hospital dengan balon-balon merah muda. Dengan didampingi 12 perawat sebagai pendamping
    pengantin, dihadiri beberapa keluarga, Xiaoyan dan Dayan menikah. Kesederhanaan pernikahan mereka tidak bisa menutup kebahagiaan mempelai. Tanpa gaun pengantin dan jas mewah, keduanya tampak menawan. Xiaoyan tampak cantik memakai seragam sekolah, seolah mengenang kembali masa pacaran dahulu. Saat ditanya, Xiaoyan mengaku sangat bahagia dan merasa diberkahi dengan kehadiran Dayan di
    sampingnya. Dayan menjadi salah satu kekuatan
    Xiaoyan di masa-masa sulitnya, termasuk bagi ibu
    Xiaoyan.
  • Anak mana yang tidak bahagia saat dipertemukan
    kembali dengan ibu kandungnya. Setelah lama
    terpisah dan tidak mengetahui keberadaannya satu
    sama lain, seorang anak dan seorang ibu akhirnya
    bisa bertemu dan bersatu kembali. Dilansir dari shanghaiist.com, pertemuan tersebut tampak haru. Sang ibu yang bernama Shen Xiuying tampak
    menangis bahagia saat memeluk putranya bernama Li Guozheng ketika pertemuan berlangsung. Perpisahan ibu dan anak terjadi 47 tahun yang lalu. Shen Xiuying mengatakan bahwa suaminya telah meninggalkan putranya di panti asuhan. Shen bahkan mengatakan "Saya menangis dan menangis karena anak itu diberikan kepada orang lain. Saya telah kehilangan dia selama ini."




    Dan setelah sang suami meninggal, Shen Xiuying
    berpikir tidak pernah memiliki kesempatan untuk
    bertemu dengan putranya lagi. Ketika berada di
    panti asuhan, Li Guozheng sendiri diadobsi oleh
    sebuah keluarga yang tinggal di provinsi Henan dan iapun tinggal di sana. Setelah 20 tahun diadobsi dan Li mengetahui bahwa ia anak adobsi, Li berusaha mencari keluarga kandungnya. Untuk menemukan keluarga kandungnya, Li menghubungi pusat kesejahteraan. Di sana ia menemukan bahwa keluarganya berada di Chongmin. Ketika mengetahui hal itu, Li memutuskan untuk mengunjungi keluarganya dan
    bertemu serta bersatu kembali dengan keluarga
    kandungnya.




    Selain bertemu sang bunda, Li juga bertemu dengan saudara kandungnya. Li membawa pula istri dan anak-anaknya untuk bertemu dengan keluarga kandungnya. Kepada para wartawan yang ada di sana, Li mengatakan "Saya akan datang dan mengunjungi mereka sesering mungkin selama saya memiliki waktu luang. Saya berharap ibu selalu diberikan umur panjang dan hidup sejahtera."




  • terharu membaca kisah Stephen ...
  • Satu lagi kisah tentang seorang wanita yang sangat tangguh dan juga mengundang haru. Kisah ini datang dari seorang bidan Pegawai Tak Tetap yang bernama Nurawanah. Wanita berusia 29 tahun ini menjadi bidan di Muaragembong, Bekasi sejak tahun 2009. Seperti yang telah dilansir oleh merdeka.com (9/3), sudah banyak suka dan duka yang telah ia lewati selama bertugas sebagai bidan. "Paling sedih nolong lahiran pasiennya darah tinggi. Sudah jauh tempatnya, hujan, saya harus nyeberang kali dan membawa ibu itu digotong ke getek (perahu kecil) melewati sungai dan teman- teman saya tidak ada, enggak ada yang mau karena jauh," ceritanya.




    Meskipun begitu ia tak mau putus asa. Demi
    keselamatan ibu dan juga bayinya ia rela berkorban. Apalagi Nurawanah sudah menempuh waktu selama satu jam untuk ke sana. Ia pun merujuk sang ibu ke RSUD. Dari rumah, dia ke RSUD itu 3 jam. Saya nyari kendaraan susah saya sudah stres takut meninggal di tempat, proses merujuk pun lama. Di sana HB ibunya tinggal 6, nyaris meninggal dan sampai transfusi 20 kantong darah," ujar Nurawanah sambil berkaca-kaca. Ia pun sempat merasa lega karena nyawa sang ibu
    dan bayi bisa selamat. Namun, tak disangka pihak
    keluarga tak bisa menerima tindakan yang
    dilakukannya. Mereka tak mengerti dan
    melampiaskan kemarahan padanya. Mereka
    menganggap bahwa karena rujukan ke RSUD biaya kelahiran jadi mahal. Karena itu ia sempat berpikiran untuk berhenti menjadi bidan, ia sempat mengalami stres.




    Namun ternyata menyelamatkan ibu dan juga bayi
    sudah menjadi panggilan jiwanya. Ia tak menyerah
    meskipun harus melayani pasien di tengah malam dengan jarak tempuh yang jauh. Malangnya balasan yang ia terima sebagai seorang bidan pun seakan tak setimpal. Ia menerima Rp. 1.400.000,-/bulan sebagai gaji pokok. Itu juga banyak yang berhutang padanya saat melahirkan dan ada juga yang tidak membayar sampai anaknya berusia 2 tahun. Ia pun menginginkan perhatian yang lebih dari pemerintah. Ia menginginkan status sebagai
    pegawai negeri agar hidupnya lebih sejahtera.
    "Pengennya jangan dikontrak diangkat jadi PNS
    kerja jadi semangat lagi karena sudah menanggung resiko, kita banyak resiko tapi kita wallahu alam saja," katanya menutup perbincangan.
  • Beberapa wanita di Pakistan mengalami hal yang
    menyakitkan, mereka mengalami serangan
    mengerikan, yang membuat mereka takut untuk
    melanjutkan hidup. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, seorang dokter bernama Asim Shahmalak, (53) dari Manchester, Inggris, telah membantu enam orang wanita cacat, yang wajahnya mengalami kerusakan, akibat
    disiram air keras.



    Wanita-wanita malang ini adalah Kanwal Ashar, (24), yang disiram air keras karena menolak menikah dengan pria yang dijodohkan dengannya, Kanwal Qayum, (27), disiram air keras oleh temannya yang cemburu padanya, lalu ada Mona Bhatti, (42), yang diserang setelah memutuskan untuk ganti kelamin, Asma Fayyaz, (23), yang terjatuh ke dalam panci berisi lemak mendidih saat terpeleset di dapur. Disamping itu, ada juga gadis enam tahun, yang disiram air keras oleh ayahnya sendiri karena menolak untuk pergi ke sekolah.
    Mereka dijauhi oleh masyarakat dan berjuang untuk mencari pekerjaan, namun sangat sulit, karena wajah mereka yang cacat. Asim, sang dokter berhati malaikat, berharap dapat membantu mereka untuk memperbaiki penampilan dan membangun kembali hidup mereka, dengan
    memberi transplantasi rambut gratis.




    Asim telah menghabiskan 50.000 poundsterling atau Rp 993 juta uang pribadinya, untuk melakukan bedah rekonstruksi pada enam wanita malang tersebut. Air keras yang disiram ke wajah wanita- wanita ini, dengan mudah dapat ditemukan dijual di Karachi dengan harga yang sangat murah yaitu 15 Pakistan Rupee atau sekitar Rp 1.900 saja. Ia mengunjungi Karachi secara khusus, untuk
    membantu para wanita yang bernasib sial, yang
    diserang hingga mengakibatkan kecacatan.Dr Asim Shahmalak adalah satu dari sembilan ahli
    bedah dunia yang memenuhi syarat untuk
    melakukan transplantasi alis dan bulu mata dengan
    proses yang sangat rumit. Setelah melaksanakan transplantasi di Karachi, ia membantu melatih dokter lokal untuk melakukan teknik-teknik transplantasi, sebelum ia pulang ke Inggris.




    Minggu lalu, ia kembali ke Karachi, untuk
    memeriksa kondisi dan kemajuan hasil operasinya
    pada para wanita yang telah dibantunya. Dr. Asim
    mengatakan, jika ia sangat senang melihat para
    wanita yang telah dibantunya bisa melanjutkan
    hidup mereka, setelah menjalani operasi. "Aku menangis ketika pertama kali mendengar apa yang telah terjadi pada mereka. Kisah-kisah mereka sangat memilukan. Sangat melegakan melihat senyum di wajah mereka. Selama ini mereka sudah sangat putus asa karena tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah Pakistan. Mereka tidak diterima masyarakat karena kecacatan yang dialaminya. Keluarga pun sudah meninggalkan mereka. Mereka terlalu takut untuk melapor kepada polisi, karena tidak mau mendapatkan balas dendam dari keluarga pelaku," ujar Dr. Asim.




    Dr. Asim bekerja sama dengan yayasan amal Smile Again, untuk mengumpulkan para pasien yang membutuhkan bantuan. Hingga akhir tahun ini, sudah ada lima kasus pasien wanita dengan wajah cacat, yang harus diobati oleh dokter Asim. Dia merasa senang dengan pekerjaannya, karena bisa membuat kemajuan positif, dalam hidup para wanita yang dibantunya.
  • Gabi Mann sudah mempunyai sahabat ketika
    usianya baru berusia empat tahun. Semua bermula
    ketika gadis cilik ini suka bermain di halaman
    rumahnya di Seattle, WA. Ketika bermain, ia selalu
    membawa makanan di tangannya. Dan beberapa
    kali ia menjatuhkan nugget dan kentang goreng di sana. Saat itulah, segerombolan burung gagak datang. Mereka akan menghabiskan makanan yang dijatuhkan oleh Gabi. Sejak saat itu, burung-burung gagak itu pun selalu menantikan makanan yang dijatuhkan oleh Gabi. Gabi yang menyadari kalau ada burung gagak yang sering menunggunya menjatuhkan makanan langsung punya inisiatif sendiri. Jika sebelumnya ia menjatuhkan makanan dengan tak sengaja, kini ia menaruh makanan di halaman dengan sengaja. Tak hanya itu. Dikutip dari godupdates.com, Gabi dan ibunya mulai rutin memberi makan burung gagak dan menyediakan air serta aneka makanan lezat.




    Burung-burung gagak itu pun tampaknya menyadari kebaikan hati Gabi. Dan mereka mulai memberikan kejutan-kejutan unik untuk Gabi. Sebagai ungkapan terima kasih, burung-
    burung gagak itu sering membawakan berbagai
    macam benda. Mulai dari kancing, manik, mur baut, lego, dan aneka logam. Semua benda berkilauan itu ditinggalkan burung gagak setelah mereka menghabiskan makanan yang disediakan oleh Gabi.




    Gabi pun mengumpulkan "kado-kado" dari burung
    gagak itu. Dan semua benda itu disimpan dan
    ditaruh dalam wadah khusus. "Benda-benda ini
    menjadi bukti betapa besar cinta mereka (burung-
    burung gagak) untukku," kata Gabi. Burung gagak memang punya kebiasaan mengumpulkan berbagai benda berkilauan. Biasanya benda-benda itu akan diletakkan di tempat mereka selesai makan. Bagi Gabi, benda-benda yang ditinggalkan burung gagak itu sepertinya akan jadi kado yang manis untuknya, ya. Setiap makhluk hidup memang punya caranya tersendiri untuk membalas budi kebaikan yang diterimanya.
  • Tak ada kata tua untuk berkarya. Tak ada kata
    terlambat untuk mencoba sesuatu yang baru.
    Seperti yang dilakukan seorang kakek tua berusia
    67 tahun ini. Dilansir dari shanghaiist.com, kakek yang tinggal di kota Luoyang, provinsi Henan ini telah mendapat sambutan tepuk tangan riuh dari penduduk lokal setempat. Betapa tidak, ia bisa memainkan sembilan alat musik sekaligus. Semua anggota tubuhnya mulai dari tangan, kaki, dan mulutnya digerakkan untuk menciptakan musik dari berbagai jenis alat musik. Kakek bernama lengkap Lu Feixing ini adalah seorang pensiunan guru di sebuah SMP di Luoyang. Sudah sejak lama ia menggemari musik. Ketika masih muda, ia telah belajar bermain berbagai alat musik.




    "Saya bisa bermain flute, banhu, erhu, dan keyboard elektronik," papar Kakek Lu. Setelah pensiun, Kakek Lu bermain banhu (salah satu alat musik gesek tradisional Tiongkok dari keluarga instrumen huqin) bersama musisi lain di tengah kota. Namun, ketika sejumlah musisi lain tak datang, ia menggantikan posisi mereka dengan memainkan instrumennya. Dan itulah titik awal Kakek Lu bermain sejumlah alat musik bersamaan.
    Dengan keahliannya, Kakek Lu berhasil
    menciptakan musik indah perpaduan antara alat
    musik Cina dan Barat. Setelah mengamati para penyanyi pop yang menggunakan headset mikrofon untuk bernyanyi dan menari, Kakek Lu akhirnya membeli headset mikrofonnya sendiri. "saya merasa begitu istimewa ketika mengenakan mikrofon ini," ujar Kakek Lu pada wartawan. Wah, Kakek Lu ternyata paham benar ya soal tampil gaya.




    Semua alat musik yang dimainkan diangkut dalam
    sepeda tua. Jadi ketika Kakek Lu akan tampil di
    suatu tempat, ia tinggal mengayuh sepedanya yang sudah lengkap dengan berbagai alat musik. "Orang tua suka dengan opera tradisional dan anak muda suka dengan musik pop. Saya suka keduanya dan saya bisa memainkan keduanya," kata Kakek Lu dengan bangga. Benar-benar luar biasa ya sosok Kakek Lu ini. Di usia senjanya, ia masih terus berkarya dan menghibur orang banyak.
  • Kebaikan bisa datang dari siapa saja, termasuk dari orang asing sekalipun. Tak ada yang namanya pilih kasih ketika kita akan membantu seseorang. Saat hati sudah tergerak, maka yang perlu kita lakukan adalah segera berbuat sesuatu. Seorang pria malang bernama Alan Barnes baru- baru ini mengalami kejadian tak menyenangkan. Dilansir dari dailymail.co.uk, pria cacat dan punya masalah penglihatan dan pertumbuhan ini sedang mengambil tempat Gateshead ketika diserang oleh
    perampok. Perampok tersebut meminta Alan
    menyerahkan uangnya. Sebelum kabur, perampok
    itu sempat melukai Alan dan tulang selangka pria
    berusia 67 tahun ini pun patah. Sejak kejadian itu, Alan takut untuk pulang ke rumah. Dan saat itulah seorang ahli kecantikan bernama Katie Cutler tergerak hatinya. Dia akhirnya membuat akun online untuk mengumpulkan donasi membantu Alan. Dengan donasi itu, ia ingin meringankan beban Alan sekaligus sebagai biaya pengobatan atas tulang selangka yang patah. Awalnya Katie memasang target mengumpulkan donasi 500 pounds (9,9 juta rupiah). Dan betapa terkejutnya ia ketika ternyata ada lebih dari 20 ribu orang dari berbagai negara yang memberikan donasi. Dan tahukah Anda berapa donasi yang akhirnya terkumpul? Donasi yang terkumpul mencapai 280 ribu pounds (5,5 milyar rupiah). Wow!




    Betapa terkejutnya Alan dengan kebaikan puluhan
    ribu orang asing. Dengan donasi sebesar itu, ia
    bahkan sanggup membeli sebuah rumah sendiri.
    Alan sangat berterima kasih pada Katie yang sudah berbaik hati melakukan inisiatif mengumpulkan donasi untuk dirinya. Persahabatan Alan dan Katie pun terbentuk dengan cara yang begitu emosional.
    "Saya sangat terkejut sekaligus begitu berterima
    kasih pada Katie atas apa yang telah ia lakukan
    untuk saya," papar Alan.
  • Baru-baru ini, seorang netizen bernama Dora Ong mengunggah tiga foto dan sebuah kisah tentang
    pegawai KFC dan pelanggan bapak tua. Dilansir dari straitstimes.com,saat itu Dora Ong mendokumentasikan aksi seorang pegawai KFC di
    Singapura bernama Muza yang sedang melayani
    pelanggannya seorang bapak tua yang setengah
    tuna netra. Dora memaparkan bahwa hari itu (20 Februari 2015), ia bersama orang tuanya menikmati makanan di KFC cabang Bukit Merah. Lalu, ada seorang bapak tua yang masuk dan memesan satu potong daging ayam. Bapak tua itu pun dilayani oleh Muza. Muza yang berseragam biru tampaknya menjabat sebagai manajer di restoran cepat saji tersebut. Dengan sabar, Muza melayani sang bapak tua. Tak hanya itu, Muza pun mengubah pesanan si bapak tua yang semula hanya sepotong daging ayam menjadi menu lengkap dengan minuman dan kentang goreng. Dan Muza pun membayari pesanan itu. Sungguh mulia sekali apa yang dilakukan Muza ini. Ia telah memberikan menu yang lebih spesial secara cuma-cuma untuk pelanggan istimewanya tersebut.




    Dora juga bercerita bahwa sebelumnya ia melihat si bapak tua berdagang tisu tak jauh dari restoran KFC tersebut. Ia juga sempat memberi uang kepadanya. Ketika ia melihat bapak tua itu masuk ke dalam restoran, Dora merasa bahagia karena ia berpikir akhirnya uang yang ia berikan bisa bermanfaat. Dan begitu melihat bahwa ada pegawai yang begitu baik hati melayani si bapak tua, Dora merasa sangat bahagia. Ia sangat tersentuh karena rupanya masih banyak orang baik hati yang ada di dunia ini. Setelah foto yang diunggah Dora tersebar di dunia maya, pihak KFC pun langsung memberikan apresiasi di halaman Facebook-nya, "We want to extend a quick shoutout to Ms Muza, one of our service staff from KFC Bukit Merah, for going the extra #sogood mile by bringing smiles to our lovely customers! We hope she's got you smiling, too! Thanks for capturing this moment for us, Dora Ong!"




    Sesekali kita memang perlu untuk memperhatikan
    orang-orang di sekitar kita. Kebaikan yang mereka
    lakukan untuk orang lain. Agar kita tahu bahwa
    dunia ini masih dipenuhi orang-orang berhati
    malaikat.
  • Di hari kelima setelah perayaan tahun baru imlek,
    salah satu tradisi seru yang dilakukan banyak orang adalah dengan menyalakan petasan meriah. Hanya saja sisa-sisa petasan itu tentu saja bisa mengotori jalanan dan halaman. Dan peran para tukang sapu paling dibutuhkan saat ini. Seorang bocah 9 tahun tertangkap kamera sedang
    ikut menyapu jalanan. Dilansir dari shanghaiist.com, bocah tersebut terlihat sedang membersihkan jalanan Nantong, provinsi Jiangsu. Dari foto-foto yang beredar di dunia maya, bocah bernama Wangxin itu terlihat sangat semangat, bahkan juga memperlihatkan wajah tengil dan lucunya saat menyapu jalanan. Rupanya Wangxin menyapu jalanan bersama sang ayah. Sebenarnya bukan tugasnya untuk ikut jadi tukang sapu. Tapi karena sang ibu sedang sakit, Wangxin pun menggantikan peran sang ibu. Benar-benar anak yang sangat berbakti.



    Wangxin dan ayahnya menghabiskan waktu hampir enam jam untuk membersihkan jalanan yang diselimuti sisa-sisa bakaran petasan. Di musim liburan dan perayaan seperti imlek, peran para tukang sapu sangatlah penting. Semua demi
    kebersihan dan ketertiban tempat-tempat umum. Di balik wajah tengil khas anak-anak, Wangxin
    mempunyai hati emas. Jika teman-teman seusianya mungkin lebih memilih bermain atau bersantai di rumah, ia malah rela menggantikan peran ibunya dan menjadi tukang sapu membantu sang ayah. Semoga makin banyak anak-anak lain yang berhati mulia seperti Wangxin.
  • Sudah berapa kali kita memalingkan muka ketika
    ada orang yang meminta bantuan pada kita?
    Seberapa sering kita pura-pura tak melihat saat di
    depan mata kita ada orang yang sedang
    kesusahan? Sebagai manusia, terkadang kita memang tak bisa mengalahkan ego kita sendiri. Seringkali kita juga lupa bahwa satu kebaikan kecil
    yang kita berikan pada orang lain bisa mengubah
    hidup orang tersebut selamanya. Video yang berjudul The Freezing Homelss Child (Social Experiment)ini dibuat sengaja untuk menguji seberapa besar kepedulian orang, khususnya di
    kota besar, terhadap orang yang jelas-jelas terlihat
    butuh bantuan. Seorang bocah laki-laki dengan kaos tipis dan sobek sana-sini berdiri di pinggir jalan. Ia membawa kertas kardus dan tas kresek plastik hitam. Tubuhnya menggigil. Jelas ia kedinginan karena suhu saat itu adalah 5 derajat Fahrenheit atau setara dengan -15 derajat celcius.




    Bocah laki-laki itu pun meringkuk. Ia menyelimuti
    dirinya dengan kantung kresek yang ia bawa.
    Namun, tak ada orang yang peduli. Orang yang lalu lalang tampak sibuk sendiri. Ada yang melirik
    sekilas, tapi setelah itu kembali cuek. Bahkan ada
    yang berjalan biasa saja, padahal mustahil ia tak melihat bocah itu sedang berjuang melawan rasa
    dingin yang menggigit. Dua jam berlalu. Belum ada satu pun orang yang menolong bocah tersebut. Yang bertanya atau mengajak bicara pun tak ada. Lalu muncullah seorang pria. Dari penampilannya, ia tak tampak seperti orang kaya. Ia lalu duduk di
    samping bocah yang sedang bergelung dalam
    kantung kresek. Tak lama kemudian, ia membuka
    jaketnya dan menyelimuti bocah yang kedinginan
    itu. Tak berhenti sampai di situ saja, ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya
    dan memberikannya pada sang bocah. Sang pria
    juga terlihat mengatakan beberapa hal kepada
    bocah tersebut, tampak mengkhawatirkan kondisi si bocah. Terlihat jelas betapa ia sangat tulus
    memberikan jaket dan uangnya. Rupanya pria itu adalah seorang tuna wisma. Pria penolong yang berhati malaikat itu adalah seorang tuna wisma. Ia bukan orang kaya yang punya segalanya. Yang ia miliki pun mungkin tak banyak. Tapi yang ia lakukan sungguh menggetarkan jiwa kita. Seringkali, orang yang mau menolong orang lain
    adalah seseorang yang pernah dalam kondisi sama seperti orang yang sedang ditolongnya tersebut. Perasaan senasib juga biasanya jadi pendorong kita berbuat baik untuk orang lain. Dengan kata lain, kita akan langsung tergerak untuk menolong orang lain jika orang tersebut berada dalam situasi sulit seperti yang dulu pernah kita alami. Setiap manusia pasti selalu punya sisi baik dalam dirinya.
  • Dalam tempo beberapa minggu ini sudah banyak
    kasus tentang penculikan dan penganiayaan anak.
    Oleh karena itu, sebaiknya bagi Anda yang memiliki anak, lebih hati-hati dan menjaga keamanan mereka dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun ada sebuah kejadian yang unik di Georgia. Bocah 10 tahun bernama Willie Myrick saat itu tengah berjalan di sebuah lokasi, dan seorang pria memancingnya dengan menggunakan uang. Saat bocah itu mendekat dna semakin dekat, pria tersebut kemudian membawanya masuk ke dalam mobil dan mulai membawanya pergi. Merasa hidupnya berada di mulut singa, Willie ketakutan. Dan yang bisa ia lakukan hanya menyanyikan lagu rohani.




    Sepanjang jalan ia tak berhenti menyanyikan lagu
    berjudul Every Praise berulang-ulang, membuat pria yang menculiknya merasa gerah dan bising. Ia
    berkali-kali mengucapkan kata-kata kasar untuk
    mengancam dan memintanya berhenti menyanyikan lagu rohani itu. Namun Willie sepertinya ngotot menyanyikannya dan yakin akan kekuatan kebaikan. Untunglah penculik Willie ini sepertinya juga bukan tipikal yang berani melakukan hal nekat. Lelah mendengarkan bocah itu bernyanyi lagu rohani. ia pun menyuruh Willie keluar dari mobilnya. Alhasil Willie tak jadi diculik dan segera melaporkan apa yang terjadi pada dirinya pada polisi. Di kala sketsa penculiknya telah disebar ke seluruh kota dan penculik Willie menjadi buronan, penculikan yang batal terjadi itu membawa Willie pada hal yang lebih mengejutkan lagi.




    Ternyata cerita Willie menyanyikan lagu rohani
    berulang-ulang di sepanjang jalan saat dia diculik,
    membuatnya bisa bertemu dengan pencipta lagu
    rohani yang ia nyanyikan, Hezekiah Walker.
    Alasannya adalah Walker ingin memeluk bocah
    tersebut dan mengatakan bahwa ia menyayanginya. "Aku tak percaya bahwa Tuhan bicara padaku dengan cara menyelamatkan bocah itu," ujar Walker. Ia sangat tergugah dengan kejadian tersebut. Bagaimana sebuah kekuatan spiritual benar-benar bisa menyelamatkan seorang anak dari bahaya. Tak ada salahnya bila kita punya keyakinan besar akan kebaikan. Karena cepat atau lambat, hal itu bisa menjadi hal yang menyelamatkan kita atau bahkan orang lain.
  • terima kasih @G700 sudah kembali menshare cerita inspiratif ...
  • seger bener baca postingan @g700 -- keep post good thing, dude... :)
Sign In or Register to comment.