BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari Berbagi Kisah Inspiratif

1697072747598

Comments

  • enggak bosen ko @G700 ... malah dapat pengetahuan dari setiap cerita ... terima kasih ya ....
  • Kira-kira apa yang akan Anda rasakan jika salah
    satu lengan Anda harus diamputasi karena
    kecelakaan? Anda pasti akan merasa sedih atau
    bahkan kehilangan harapan hidup. Tapi berbeda
    dengan apa yang dirasakan oleh Miles O'Brein.
    Setelah kehilangan lengan kirinya bulan Februari lalu, ia mengaku bahwa hidupnya terasa lebih baik. Miles yang merupakan jurnalis PBS (Public
    Broadcasting Service) ini harus merelakan lengan
    kirinya diamputasi karena sebuah kejadian. Dilansir
    dari today.com, Miles mengalami kecelakaan saat sedang bertugas di Asia. Sebuah koper berisi
    peralatan (equipment case) yang berat menimpa
    lengannya dan meninggalkan memar. Memar itu
    kemudian menjadi sindrom kompartemen akut--
    sebuah kondisi yang membuat darah tidak bisa
    mengalir ke lengan kirinya. Akhirnya lengan kirinya itu harus diamputasi.
    "Kehilangan satu lengan telah membuatku bisa
    berhubungan dengan semua hal dalam sebuah cara yang belum pernah kurasakan," ungkapnya. "Ya, saya memang merasakan kesedihan yang amat mendalam, tetapi di sisi lain saya merasa telah mendapatkan lebih banyak hal lain." Miles
    sebelumnya sudah melakukan berbagai macam hal ekstrim dan berbahaya dalam hidupnya seperti
    terjun dari pesawat terbang, menerbangkan pesawat kecil, dan menyelam, tetapi ia tak pernah
    menyangka bahwa justru ia harus kehilangan lengannya karena hal yang sepertinya sepele--
    tertimpa koper berisi peralatan.




    Miles mengungkapkan bahwa ia butuh lebih banyak waktu dan kesabaran ekstra untuk melakukan kegiatan hariannya. Untuk mandi dan mengambil sampo pun harus ia lakukan dengan lebih hati-hati lagi. Jurnalis yang sering melakukan perjalanan keliling dunia dan membuat laporan langsung itu kini hidupnya memang berubah. Namun, ia masih jadi orang yang sama, malah menjadi orang yang lebih baik lagi.
    "Ada tantangan yang harus dihadapi dan banyak hal yang harus dilakukan dengan waktu yang lebih lama daripada biasanya. Tapi saya tahu semuanya akan baik-baik saja... ," tutur Miles. Selain rasa sakit, kesulitan, dan penyesuaian diri yang harus dilakukan saat harus hidup dengan satu lengan, Miles menyadari bahwa cinta dan dukungan
    yang didapatnya membuatnya jadi orang yang lebih baik. Cinta dan semangat dari keluarga, teman, dan kerabat telah membuatnya bisa merasakan lebih banyak cinta yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.
    "Saat saya benar-benar merasa tidak percaya diri
    menjadi orang dengan satu tangan dan terganggu
    dengan rasa sakit yang amat sangat, saya akan
    mengingat limpahan cinta yang saya dapat dibandingkan lengan yang hilang ini setiap harinya." Ia pun menambahkan bahwa dirinya benar-benar bisa merasa jadi orang yang lebih baik karena mendapat curahan rasa cinta dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.
  • Tak semua orang bisa mengikuti kemajuan gaya
    hidup jaman sekarang. Gadget, modern lifestyle,
    gengsi dan sebagainya. Ada orang yang
    memutuskan untuk tetap hidup dengan sederhana,
    dengan gaya lama atau tetap mengikuti dinamika
    kehidupan. Hidup memang pilihan. Hal inilah yang membuat Ting Tien akhirnya menjadi biksu. Foto di mana ia menggunduli rambutnya dan duduk bersama kedua orang tuanya menjadi hits seketika di China. Tak banyak gadis cantik jaman sekarang yang mau merelakan kehidupan modern dan mimpi-mimpinya untuk mendalami kehidupan dan berdoa dalam kuil.




    Ting Tien merasa tak ada alasan khusus dengan
    keputusannya ini. Ia memang sebelumnya
    menggeluti dunia wanita bersama teman-temannya. Menikmati pakaian bermerk dan kehidupan modern yang dijalani banyak wanita cantik jaman sekarang. Tapi, agaknya Ting Tien merasa gaya hidup seperti itu bukan yang ia inginkan. Ketidaksesuaian prinsip ini membuatnya pergi ke Kuil Xinlongdongzhi berada 13.000 kaki di atas gunung untuk bermeditasi dan berdoa. Di sanalah ia menemukan ketenangan jiwa dan memutuskan untuk menyerahkan dirinya pada Budha.




    "Aku merasa perlu memahami kehidupan dan
    kematian. Aku tidak sedang melarikan diri dari
    apapun. Hanya saja aku percaya pada Buddha,"
    ujarnya. Banyak orang yang memujinya karena di usia sangat muda, ia berhasil menemukan inner peace dalam diri. Kebanyakan anak seusianya biasanya mengejar impian, karir, cita dan cinta. Tapi Ting Tien yang mengubah namanya menjadi
    Caizhenwangmu ini melepaskan diri dari kepentingan duniawinya untuk lebih dekat dengan
    Sang Pencipta. Meski tak sedikit juga yang meragukan danmemberi sentimen negatif padanya, Ting Tien sepertinya sudah bulat dengan tekadnya menjadi biksu. Dan di negaranya, China, foto Ting Tien menjadi hits seketika.
  • Wajahnya tertutup kostum maskot sekolah. Ia
    menari-nari di tengah keramaian. Memberi tos penuh semangat kepada teman-temannya dan
    menyemangati teman-temannya dengan suara yang lantang. Sosok yang di balik kostum maskot
    sekolah itu pastilah sosok yang sangat ceria. Betulkah seperti itu? Bobcat Dilansir dari mlive.com, sebagian besar murid sekolah di Grand Blanc West Middle School mengenal sosok yang memakai kostum maskot sekolah itu sebagai Victor E. Bobcat. Dan hanya keluarga dan seorang teman saja yang tahu bahwa identitas asli sosok di balik kostum itu adalah Andrese Duke.




    Andrese Duke dikenal jarang berbicara tetapi sangat sopan. Bocah laki-laki yang duduk di bangku kelas tujuh ini tergolong bocah yang pemalu dan terisolasi dari teman-temannya. Ia adalah bocah penyandang autisme. Seorang guru yang menangani pendidikan khusus bernama Raymond Haden adalah guru yang selalu
    mendampingi Andrese. Ia ikut melihat proses
    perkembangan dan transformasi bocah yang berusia 13 tahun ini sejak dirinya mengajukan diri sebagai Victor E. Bobcat--si maskot sekolah.




    Saat sedang mengadakan pertemuan tahunan
    bersama para guru, staf, Andrese, dan pihak
    keluarga, Andrese melihat kostum maskot di ruang
    pertemuan itu. "Ketika ia memperlihatkan
    ketertarikannya pada kostum tersebut, kami saling
    memandang satu sama lain. Oke, sepertinya kostum itu bisa membantu Andrese," jelas
    Raymond. Ketika pada akhirnya Andrese bisa memakai kostum maskot sekolah tersebut, kepercayaan dirinya meningkat. Sebelumnya Andrese diberitahu bahwa tugasnya adalah untuk menghampiri kerumunan para murid, mengangkat kedua tangannya, berkeliling-keliling, memberi tos kepada teman-temannya, dan juga dengan sedikit
    melakukan tarian. Andrese pun langsung
    menyanggupi tugas tersebut. Sang ibu yang bernama Adrian Duke mengatakan bahwa putranya sangat senang bisa mengenakan
    kostum maskot tersebut. Andrese terus bercerita
    tentang pengalamannya menjadi maskot sekolah.
    "Kostum itu membuatnya bisa melakukan sesuatu.
    Ia selalu suka sekolah, tetapi kostum itu telah memberinya semacam rasa tanggung jawab dan
    sesuatu yang penting untuk dilakukan. Ia
    menganggapnya sangat serius, seolah-olah itu
    adalah pekerjaannya," jelas Adrian. Di sekolah, sudah menjadi tradisi bahwa sosok di balik kostum maskot sekolah tidak bisa diketahui sosok aslinya. Namun, untuk kasus Andrese, ada satu murid bernama Stephen Nelson yang tahu bahwa sosok di balik kostum maskot itu adalah Andrese. Stephen menjelaskan bahwa Andrese telah punya banayk teman sekarang dan ia merasa lebih populer sekarang. "Dia selalu mengajak tos semua murid. Semua murid merasa senang di dekatnya saat ia menjadi maskot sekolah," ungkap Stephen.
  • Masa kecil bisa mempengaruhi kehidupan
    seseorang. Jika ada hal buruk atau trauma saat
    kecil, seseorang bisa tumbuh dalam hal-hal negatif.
    Tapi ada juga orang-orang yang melalui masa kecil
    dengan berbagai trauma buruk, namun berhasil
    tumbuh menjadi orang yang lebih baik. Pelajaran itulah yang dialami oleh gadis ini. Saat kecil dulu, teman-temannya sangat sering mengejek jelek. Namun waktu membuktikan bahwa ejekan itu
    tidak benar.




    Lauren Lovejoy (24 tahun) melalui masa kecil yang
    sangat berat. Dia memiliki sebuah gangguan
    sindrom bernama Asperger. Sindrom tersebut
    membuat Lauren kecil menjadi anak yang sulit
    berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
    Kondisi ini membuat Lauren sering dihina oleh teman-temannya, mereka mengatakan Lauran aneh, Lauren jelek, bahkan memukuli Lauren hingga hidungnya patah. Bisa Anda bayangkan bahwa kejadian-kejadian itu membuat Lauren berpikir dirinya benar-benar jelek dan aneh. "Saat-saat itulah titik terendah dalam hidup saya, bahkan saya pernah berpikir untuk mengakhiri hidup
    saya," ujar Lauren, seperti dilansir oleh Dailymail.co.uk.




    Namun seiring bertambahnya usia, Lauren tahu
    bahwa dirinya lebih dari itu. Sedikit demi sedikit dia
    mulai belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menjadi lebih percaya diri. Lauren juga percaya bahwa cantik tidak hanya apa yang terlihat dari luar. Maka tidak heran jika dia terpilih menjadi salah satu finalis Miss Universe Inggris. "Saya suka bercanda dan tertawa, dan saya ingin menunjukkan inilah diri saya," ujar Lauren. "Ketika
    saya terpilih karena prestasi saya, saya benar-benar bahagia," lanjutnya. Sindrom yang diderita Lauren belum sepenuhnya hilang. Kadang Lauren sangat sensitif pada suara dan aroma tertentu, bahkan tertekan dalam keadaan tertentu. Namun semua itu dianggap sebagai sebuah petualangan yang menyenangkan.




    Yang hebat, selain menjadi finalis Miss Universe
    Inggris, Lauren juga menjadi duta lembaga amal
    untuk anak-anak bernama Strong Bones. "Saya
    ingin membantu sebanyak mungkin anak-anak, agar mereka bisa mewujudkan apa yang mereka impikan setelah lulus dari sekolah," ujar gadis cantik ini. Pujian untuk Lauren juga datang dari Paula Abbandonato, Direktur Nasional Miss Universe Inggris. "Lauren adalah salah satu finalis paling fantastis tahun ini," ujarnya. "Dia mendorong gadis lain untuk mengenyahkan rasa takut atau melepas kondisi masa lalu yang dapat berpengaruh di masa depan mereka. Dia adalah inspirasi yang nyata," lanjut Paula.
  • Mobil adalah salah satu 'tempat bermain' yang
    menarik bagi kucing. Kucing tampaknya suka sekali untuk bermain di sekitar mobil manusia, untuk sekedar berteduh, atau bahkan menjelajahi tempat-tempat di bagian bawah mobil. Seekor anak kucing di Florida, Amerika, juga tengah
    bermain di bawah sebuah mobil pick up sampai dia
    akhirnya terjebak tak bisa keluar dan mulai
    mengeong. Seperti dilansir veronews.com, suara
    kucing ini terdengar oleh sang pemilik mobil, Errand Frazier. Pria baik hati ini mencari sumber suara dan pada akhirnya menyadari suara tersebut ada pada bagian dalam mobilnya yang tidak terjangkau. Karena khawatir akan keselamatan kucing kecil, dengan nekat pria ini melubangi mobil miliknya, sampai akhirnya dia melihat tatapan mata ketakutan seekor kucing kecil. Dia pun meminta bantuan petugas sosial setempat untuk membantunya menyelamatkan si kucing dan membawanya ke penampungan kucing.




    Megan, begitu kucing itu akhirnya dinamai. Pihak
    penampungan pun mengijinkan Errand untuk
    menghabiskan waktu dengan Megan, sampai
    akhirnya si kucing kecil ini diadopsi oleh sebuah
    keluarga. Errand Frazier yang berhati mulia ini mengaku tak menyesal telah melubangi mobilnya untuk menyelamatkan Megan. "Aku hanya mengkhawatirkan keselamatan anak kucing itu," katanya," Mobil pick up itu bukan masalah sama sekali, jika aku harus melepas semua bagian luar mobil itu pun, akan aku lakukan." Sebuah organisasi mengunggah aksi heroik ini ke
    Facebook dan menggalang dukungan agar biaya
    perbaikan mobil Errand dapat diganti.
  • Untuk menjadi seorang dokter, dibutuhkan lebih dari kepandaian dan kemampuan membantu mengobati orang. Sebuah passion dan niat baik memberikan pertolongan dengan tulus adalah bekal sempurna yang akan mampu membantu menyelamatkan banyak jiwa. Sebuah kisah inspirasi kali ini datang dari Chicago. Seorang anak imigran Polandia yang miskin, lahir tahun 1888 di Chicago. Sejak kecil Jacob sudah buta. Keluarganya membawa gen yang menyebabkan tiga dari tujuh saudaranya termasuk Jacob mengalami kebutaan sejak lahir. Tak ada kata tak bisa untuk semua hal yang ada di dunia ini. Sekalipun indera penglihatan tak berfungsi dengan baik, Jacob masih bisa mengenali orang melalui aroma mereka, ia juga belajar braille dengan
    tekun. Setelah lulus dari sekolah berkebutuhan
    khusus, Jacob bekerja sebagai salesman dan menjajakan kuas serta mesin ketik di dalam kereta
    api jurusan Chicago. Jauh di dalam lubuk hati
    Jacob, ada sebuah impian yang tertanam di dasar,
    sebuah mimpi besar untuk menjadi seorang dokter.




    Dianggap tak memenuhi persyaratan, berulang kali
    Jacob mencoba masuk universitas kedokteran,
    langkahnya selalu terganjal. Sebagian besar
    perguruan tinggi memang tidak bersedia menerima
    siswa tunanetra, apalagi untuk jurusan penting
    seperti kedokteran. Namun siapa sangka keajaiban bisa terjadi, suatu hari, Jacob berhasil masuk ke sebuah perguruan tinggi, Chicago College of Meidicine. Dengan ketekunannya, Jacob belajar seperti halnya para dokter pada umumnya. Mereka yang awalnya meremehkan Jacob, belajar hal yang sangat besar saat itu. Jacobpun kemudian lulus pada usia 24 tahun. Ia menjadi dokter tuna netra pertama dengan lisensi physician.




    Jacob adalah dokter yang mencintai belajar, ia
    mendalami penyakit jantung dan paru-paru. Karena
    tak bisa melihat pasien, ia mengandalkan jari dan
    telinga dalam memberikan diagnosa pasiennya. Selama ia magang di rumah sakit Frances Willard,
    seperti dilansir ListVerse.com, ia mampu
    mendiagnosa seorang wanita muda yang memiliki
    masalah katup jantung yang terhambat hanya
    dengan meraba kulit dan merasakan detak
    jantungnya. Diagnosanya jitu, dan inilah yang membuat Jacob cukup disegani. Ia pun kemudian melakukan perjalanan melintasi Midwest untuk memberikan seminar dan ceramah soal kebutaan. Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Di usia yang
    masih muda, 36 tahun, Jacob meninggal dan
    menyisakan nama besar nan harum. Pemakamannya menarik simpati banyak orang,
    bahkan 5.000 pasien yang pernah dirawatnya
    menghadiri pemakaman dengan penuh haru.
  • Mackenzie Clare tadinya sudah melepaskan
    impiannya sebagai model sejak ia lumpuh karena
    kecelakaan di usia 10 tahun. Gadis yang kini
    berusia 19 tahun ini dulu mengalami sebuah
    kecelakaan yang mengakibatkan bagian tubuh dari
    dada ke bawah lumpuh. Hingga suatu saat sebuah keajaiban terjadi. Menjadi Putri Duyung Rupanya untuk bisa menjadi model, tidak harus memiliki kelengkapan fisik yang sempurna. Dilansir
    dari huffingtonpost.com, seorang fotografer bernama Kerri Lane tertarik untuk menjadikan Mackenzie model saat melihatnya tengah berkencan dengan sang kekasih. Ketika Kerri tahu bahwa ternyata Mackenzie menggunakan kursi roda, ia langsung memiliki keyakinan bahwa ia bisa membuat sebuah proyek fotografi yang luar biasa dan fenomenal.




    Dengan bantuan tim dari Kerri, Mackenzie dirias
    menjadi seorang putri cantik. Bahkan anak laki-laki
    Kerri yang bernama Shawn ikut merancang ekor
    kostum putri duyung untuk Mackenzi selama
    berjam-jam. Keputusan Kerri untuk menjadikan
    Mackenzi sebagai model memang sudah sangat tepat karena Mackenzi akhirnya benar-benar terlihat seperti Ariel dari kisah dongeng Little Mermaid yang sangat mempesona. Mackenzie Tak Percaya Mimpinya Bisa Jadi Kenyataan Ketika mendapat tawaran sebagai model, Mackenzie merasa tak percaya. "Dunia Menjadi seorang model seperti mimpi yang tinggi atau sebuah mimpi besar yang rasanya tak akan pernah terjadi," ungkapnya. Momen itu adalah sebuah
    momen yang emosional baginya. Apalagi menjadi bagian dari sebuah proyek fotografi dan menjadi
    seorang model membuatnya menjadi seseorang
    yang sangat spesial.




    Setelah melihat hasil foto yang sangat cantik dan
    memukau, Mackenzie merasa lebih optimis lagi. Ia
    menambahkan bahwa mungkin ia akan semakin
    menekuni dunia model dan menjadi model pertama
    yang menggunakan kursi roda.
  • Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain
    mendapat kesempatan kedua untuk memeluk orang yang Anda cintai. Demikian yang dirasakan Eve Miller, ketika jantung dan paru-paru tak lagi
    berfungsi dengan baik dan bertahan dengan
    peralatan live saving di rumah sakit, seperti dilansir dari closeronline.co.uk. Dan suatu ketika pihak rumah sakit menelpon dan mengabarkan bahwa ada donor yang cocok untuknya. Bernapas lega setelah serangkaian operasi berhasil. Dan Eve merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang memberikan donor untuknya. Donor jantung dan paru-paru tersebut didapatkan dari seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang meninggal di sekolahnya karena mengalami kecelakaan.




    Karena tak tahu harus mengirimkannya ke mana, maka Eve menulis surat terima kasih di dalam blognya: "Untuk ibu dari seseorang yang menjadi donorku, Jika Anda membaca ini, saya ingin mengatakan bahwa keputusan Anda sangat tepat dengan mendonorkan jantung dan paru-paru pada saya. Karena kini saya merasa hidup sangat baik, saya sangat dicintai dan juga mencintai. Terima kasih saya ucapkan kepada Anda dan keluarga Anda, karena Anda, ayah dan ibu saya tidak kehilangan anaknya, karena anak Anda saya
    tetap hidup. Dia telah bersamaku mengarungi waktu selama 26 tahun, berlari, bernapas, dan bersuka cita selama 24 jam setiap hari. Jika pemadam kebakaran, perawat, dan dokter menyelamatkan banyak orang selama karirnya, anak Anda telah menyelamatkan saya pada satu waktu, dengan napasnya, dengan detak jantungnya. Ini bukan hal yang remeh jika saya memanggilnya seorang pahlawan juga. Bersama dengannya saya telah melakukan banyak
    hal, saya bisa kuliah, belajar mengemudi, jatuh
    cinta, dan banyak sekali. Saya kini juga sudah
    bekerja, membeli rumah, dan memiliki seekor
    kucing, semua ini tak mungkin terjadi tanpa Anda
    dan anak Anda. Keluarga yang memberikan jantung dan paru-paru ini saya anggap sebagai keluarga saya juga, keluarga Anda tidak pernah hilang dari pikiran saya, dan setiap tanggal 6 Juni saya melakukan sesuatu untuk pengingat bahwa tubuh anak Anda tak lagi bergeming, sedangkan saya mendapat kehidupan baru pada saat yang sama. Masih banyak lagi yang ingin saya katakan kepada Anda, tapi posting di blog seperti ini bukanlah tempat yang tepat. Jika Anda adalah ibu yang saya maksud, atau anggota keluarga yang saya cari, tolong berikan komentar pada posting blog ini. Atau jika Anda ingin bertemu, saya sangat bahagia menyambutnya. Atau jika Anda hanya ingin tahu bagaimana keadaan saya, inilah saya, bersama dengan napas dan detak jantung anak Anda, kita adalah tim yang sangat baik. Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam dan
    penuh dengan cinta."




    Demikian surat yang telah ditulis oleh Eve untuk
    keluarga yang memberikan jantung dan paru-paru
    anaknya kepada Eve.
  • Sebuah foto seorang bocah laki-laki dengan
    potongan rambut aneh dan wajah lusuh menyebar di media sosial, khususnya di kalangan penduduk
    Filipina. Foto bocah ini membuat para pengguna
    media sosial yang tidak mengetahui kisahnya
    mentertawakan potongan rambutnya yang sangat aneh. Padahal sebenarnya, ada sebuah kisah
    menyedihkan di balik foto bocah ini yang
    membuatnya tidak pantas untuk ditertawakan.




    Dilansir pinoytrending.altervista.org, foto ini awalnya diunggah oleh seseorang yang menaruh perhatian karena mengetahui bahwa bocah ini merupakan seorang tunawisma. Dia berharap, dengan menyebarkan fotonya, ada kerabat atau keluarganya di tempat lain yang dapat menampungnya. Nama bocah ini sengaja tidak dipublikasikan, mengingat usianya yang masih di bawah umur. Dia berasal dari kota Olongapo, Filipina dan mengidap penyakit gangguan mental. Penyakit yang dideritanya ini diperolehnya karena trauma menyedihkan yang dialami saat masih berusia 7 tahun. Saat itu, seluruh anggota keluarganya meninggal dengan cara yang tragis. Dia merupakan satu-satunya yang tersisa dari keluarganya yang seluruhnya tewas dibantai oleh sekumpulan pengusaha jual-beli ilegal yang sempat bekerja sama dengan keluarganya. Selain keluarganya, semua harta benda yang dimiliki keluarganya tak ada yang tersisa. Mereka
    mengatakan dia tidak punya hak lagi atas semua
    harta tersebut karena telah diklaim oleh bank.
    Karena itu, bocah malang ini hidup tanpa rumah dan keluarga. Dia tidur di pinggir jalan dan makan dari tempat sampah. Kadang-kadang, ada orang yang memiliki belas kasihan dan memberinya uang dan makanan. Tetapi tidak semua orang sebaik itu padanya. Beberapa orang bahkan tega membully dan melakukan kekerasan padanya. Kehidupan yang sangat menyedihkan ini tetap dilaluinya dengan tegar. Tak jarang beberapa orang
    memukulinya hanya untuk kesenangan atau karena alasan sepele. Beberapa orang asing juga mempermainkan dirinya yang memiliki gangguan mental dan kekurangan makanan ini. Dia diiming-iming akan diberi sejumlah uang dan makanan asalkan mereka boleh melakukan apa saja padanya termasuk memotong rambutnya sesuka hati. Namun, setelah mereka memperlakukannya sesuka hati, uang dan makanan itu tidak pernah sampai di tangannya. Malah, mereka sampai hati untuk menghadiahi bocah malang ini sebuah tendangan di bagian perutnya dan menghajarnya hingga tak sadarkan diri. Beruntung beberapa orang datang menolongnya. 3 pria jahat yang menghajarnya melarikan diri, namun beruntung
    akhirnya dapat ditangkap dan dipenjarakan. Setelah kejadian memilukan itu, penduduk yang
    membantunya mengambil foto bocah ini dan
    mengunggahnya di Facebook, berharap ada
    kerabatnya yang membaca dan mengetahui
    keadaannya. Parahnya, tujuan mulia ini tidak terlaksana, banyak orang menyebarkannya hanya karena menganggap potongan rambutnya sangat aneh dan menjadikannya bahan tertawaan sehingga tujuan awal dari disebarnya foto ini menjadi lenyap.




    Hanya doa yang bisa terucap, semoga kebahagiaan dan ketenangan hidup segera menghampiri bocah malang ini.
  • Terlahir dari keluarga miskin di pedalaman India,
    bukan alasan bagi Malavath Poorna untuk tidak
    menorehkan sejarah. Gadis yang baru berusia 13
    tahun ini berhasil mencatatkan namanya sebagai
    gadis termuda yang berhasil menaklukkan puncak
    tertinggi di dunia, gunung Everest.




    Seperti dilansir dailymail.co.uk, Malavath dan
    rekannya Sadhanapalli Anand,16, berhasil
    membuktikan bahwa dengan keinginan yang kuat,
    tidak ada tujuan yang tidak mungkin bagi mereka.
    Bersama timnya, mereka menempuh perjalanan
    penuh rintangan selama 52 hari. Malavath merupakan putri dari seorang petani biasa
    di daerah pelosok Tadwai di distrik Nizamabad. Saat ini dia tengah duduk di kelas 9 pada sebuah sekolah di bawah yayasan sosial. Baik Malavath maupun Sadhanapalli sama-sama berasal dari keluarga tak mampu




    Keduanya terpilih dari 20 peserta program training
    yang diadakan Himalayan Mountaineering Institute.
    Mereka melalui berbagai seleksi ketahanan dan
    kekuatan sebelum akhirnya dapat diberangkatkan
    untuk melakukan ekspedisi ke puncak gunung
    Everest.
  • Malavath Poorna gadis yang hebat ...
  • Upacara kelulusan atau wisuda terkadang menjadi
    momen yang paling mengharukan dan emosional
    bagi sebagian orang. Berakhirnya sebuah fase dan
    mulai melangkah ke fase kehidupan yang
    berikutnya. Momen wisuda bisa jadi titik awal untuk
    mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Upacara kelulusan pun bisa jadi momen yang
    istimewa, seperti yang dialami oleh Kyle Woods.
    Dilansir dari myfoxal.com, Kyle Woods akhirnya bisa lulus dari Mortimer Jordan High School. Hanya
    saja upacara kelulusannya dilangsungkan seminggu lebih awal dari upacara kelulusan resmi sekolahnya. Ternyata alasannya adalah ia ingin memenuhi keinginan sang ayah. Ia takut terlambat untuk memenuhi keinginan sang ayah yang sedang menderita Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau penyakit paru kronik.




    Sang ayah diprediksi tak akan bisa bertahan lebih
    lama lagi karena penyakitnya yang sudah sangat
    parah. Pihak keluarga akhirnya meminta bantuan
    sang kepala sekolah agar Kyle bisa diwisuda lebih
    awal. Sang kepala sekolah pun akhirnya
    mengiyakan permintaan keluarga Kyle. Bahkan pihak sekolah ikut membantu mendokumentasikan
    upacara kelulusan Kyle secara khusus. Semua
    orang yang ada di dalam upacara kelulusan sangat
    terharu dengan perjuangan Kyle mewujudkan
    keinginan sang ayah. "Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan apa yang saya rasakan sekarang. Saya sangat bahagia, bahagia sekali," ungkap ayah Kyle
  • Apakah Anda suka sekali dengan kucing?
    Hewan peliharaan yang satu ini memang sangat
    menggemaskan, tetapi pernahkah Anda
    membayangkan bagaimana nasib kucing Anda jika
    dia terlantar di jalanan? Dari mana dia akan
    mendapatkan makanan, siapa yang akan
    membersihkan bulu-bulunya? Lynea Lattanzio
    hanya ingin menjawab pertanyaan yang
    meresahkan hatinya terhadap nasib kucing yang
    terlantar di jalanan, akhirnya kini, di rumah Lynea
    terdapat lebih dari 700 ekor kucing. Dilansir dari viralnova.com , semuanya bermula ketika Lynea mengalami perceraian yang sulit pada tahun 1981, perasaan sedih yang tak tertolong membuat wanita ini memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah yang didirikannya di atas tanah seluas 6 hektar, tempat yang tenang dan dekat dengan sungai. Akhirnya suatu ketika, merasa selalu seorang diri di rumahnya, Lynea berpikir
    ingin mengubah keadaan tersebut. Gayung
    bersambut, 9 tahun kemudian ayah Lynea meminta
    dirinya untuk mencarikan ganti kucing kesayangannya yang telah meninggal karena usia.
    Pergi ke penampungan hewan lokal, ketika pulang
    Lynea membawa 15 ekor anak kucing. Sejak saat
    itu, Lynea berkomitmen untuk mulai merawat
    kucing yang terlantar, hingga akhir tahun, Lynea
    merawat sekitar 96 ekor kucing.





    Sejak 1993, Lynea memutuskan untuk pensiun dari
    pekerjaannya sebagai ahli bedah hewan dan juga
    menjual cincin beserta mobil mewahnya untuk
    menghidupi kucing adopsinya. Pada tahun 1997
    pemerintah setempat menyetujui rumah Lynea
    sebagai tempat penampungan kucing terlantar dan
    sejak saat itu banyak donasi datang. Meskipun
    merawat kucing yang demikian banyaknya cukup
    melelahkan, Lynea tetap membuka pintu rumahnya
    lebar-lebar setiap ada kucing baru yang
    membutuhkan perawatan. Cat House yang berada
    di Kalifornia ini menampung lebih dari 700 ekor
    kucing siap adopsi, dengan dibantu 25
    karyawannya, semua kucing yang berada dalam
    penampungan milik Lynea jika tidak ada yang ingin
    mengadopsi mereka, maka kucing tetap bisa tinggal
    di sana hingga mereka tua.





    Cat House ini bukan hanya tempat berlindungnya
    kucing yang terlantar, bukan hanya sekedar
    organisasi yang ingin mengendalikan populasi
    hewan, tapi Lynea berharap semua orang bisa
    belajar untuk bertanggung jawab terhadap hewan
    peliharaan mereka.
  • Di tahun 1939, setiap harinya nenek Jessie
    menjalani kuliah pada jurusan Stenografi dan
    perawatan buku. Namun, hingga 75 tahun, nenek
    yang sejak kecil mengidap polio ini tidak
    mendapatkan gelar diplomanya. Biaya transkrip sebesar USD 5 membuat nenek Jessie gagal mendapatkan gelarnya tersebut. Meskipun demikian, nenek ini tetap bekerja pada perpustakaan dan terus menuntut ilmu di bidang menjahit dan memasak





    "Mereka bilang, jika Anda berhenti untuk menuntut
    ilmu, maka Anda akan menjadi tua. Karena itu saya
    tidak berniat untuk berhenti belajar," ungkap nenek
    Jessie. Nenek yang tinggal di daerah Maine ini akhirnya
    berhasil mendapatkan gelar diplomanya setelah
    pimpinan dari Maine’s Beal College, Alan Stehl,
    tempatnya menuntut ilmu mendengar kisahnya dari
    seorang teman dan langsung membayarkan
    biayanya agar nenek Jessie dapat segera lulus.
    Di umurnya yang telah mencapai 99 tahun, sang
    nenek akhirnya menyandang gelar diploma. Nenek
    Jessie pun dibuatkan acara wisuda khusus untuk
    kelulusan spesialnya ini.
Sign In or Register to comment.