It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tajiri mengenal game saat dia duduk di sekolah teknik, menghabiskan banyak waktunya dalam bermain mesin arcade. Dia penggemar berat game arcade sampai-sampai salah satu pusat arcade lokal memberinya sebuah mesin Space Invaders untuk dibawa pulang. Hal ini memusingkan dan membuat orang tuanya kecewa, yang merasa bahwa dia telah membuang masa depannya. Pada akhirnya, Tajiri lulu dari program dua tahun di Tokyo National College of Technology. Ayahnya menginginkannya untuk menjadi seorang tukang reparasi peralatan listrik, tapi bukan hal itu yang dia inginkan. Pada tahun 1981, saat dia berusia enam belas tahun, Tajiri memenangkan sebuah kontes yang disponsori oleh Nintendo saingan Sega untuk konsep desain game. Setahun kemudian, tahun 1982, Tajiri dan teman-temannya membentuk sebuah majalah game yang diberi nama Game Freak. Seorang temannya dan juga kontributor Game Freak yang bernama Ken Sugimori, adalah tokoh yang nantinya menjadi ilustrator dan desainer dari semua gambar Pokemon, karakter manusia, dan aspek-aspek lain dari game tersebut. Sepanjang
1981, majalah Game Freak mengalami penjualan yang lumayan dan menjadi populer di dunia game. Pada awalnya, majalah tersebut ditulis tangan, tetapi ketika mulai menjadi semakin populer, Tajiri menjadikan majalah itu dicetak secara profesional. Harganya berkisar 300 yen (sekitar $3.00 USD) dan rata-rata berisi 28 halaman. Ketika Tajiri belajar lebih banyak mengenai game, dia menjadi tertarik untuk membuatnya sendiri. Dia merasa kalau pasaran dunia game akan menjadi lebih baik ke depannya. Dia belajar bagaimana menulis software dengan pertama-tama ikut ambil bagian dalam Nintendo Entertainment System untuk melihat bagaimana cara kerjanya dan kemudian mempelajari bagaimana cara memrogramnya. Pada tahun 1987, Tajiri menerbitkan game pertamanya yang berjudul Quinty (Mendel Palace di Amerika Utara). Dua tahun kemudian, dia secara resmi mendirikan perusahaan Game Freak, yang dinamai seperti majalahnya. Tajiri dan Game Freak melanjutkan mengembangkan banyak judul untuk berbagai macam perusahaan seperti Nintendo dan Sega. Judul-judul yang pernah dia kerjakan yaitu di tahun 1991; Jerry Boy, dimana Tajiri memenangkan penghargaan desain karakter dari Multimedia Content Association of Japan, dan Yoshi, di tahun 1993; Mario & Wario, dan di tahun 1994; Pulseman. Pada tahun 1990, Tajiri menerbitkan sebuah buku berjudul Catch The Packland — Stories of Videogames from Youth. Buku itu berisi enal belas cerita mengenai kenangan-kenangan Tajiri memainkan game arcade ketika dia di sekolah menengah dan universitas. Buku itu diterbitkan oleh Pusat Kebudayaan dan Infromasi Jepang.
Pada awal 1990, saat Tajiri melihat dua orang anak sedang bermain Game Boy mereka bersama-sama menggunakan link cable, dia membayangkan serangga-serangga merayap melintasi kabel di antara kedua sistem tersebut. Ketika dia sedang memikirkan mengenai kemampuan dari link cable, idenya mengenai Pokemon mulai muncul, dimana dia ingin memberikan kesempatan kepada anak- anak modern untuk berburu berbagai macam makhluk seperti yang dia lakukan dulu. Dia menawarkan ide Pokemon tersebut kepada Nintendo, dan walaupun mereka tidak terlalu mengerti dengan konsep permainan yang ditawarkan, Nintendo memberikannya modal awal dan konsep kerja dari studio desain game lainnya, Creaturues, Inc.. Tajiri menghabiskan enam tahun berikutnya untuk mengerjakan Pokemon. Shigeru Miyamoto, tokoh dibalik Mario, The Legend of Zelda, Pikmin, dan Donkey Kong, ditugaskan untuk membantu pengembangan dari versi awal Pocket Monster, Red and Green. Selama masa itu Tajiri jadi mengagumi Miyamoto dan menganggapnya sebagai mentor. Sebagai penghargaan kepada Miyamoto dan Tajiri, karakter utama dalam game dan rivalnya diberi nama “Satoshi” dan “Shigeru” di antara beberapa nama awal lainnya, sementara karakter utama dalam serial animasinya, Ash Ketchum dan rival pertamanya, Gary Oak, mendapatkan nama yang sama dalam versi Jepangnya. Setelah enam tahun pengembangan, Pokemon Red and Green Versions selesai dikerjakan. Meskipun mesin Game Boy mulai ketinggalan jaman, gamenya masih tetap popular karena anak-anak yang lebih muda tidak dapat membeli mesin konsol game keluaran terbaru sehingga mereka beralih pada permainan Game Boy yang murah. Kesuksesan Pokemon kemudian menjadikannya diadaptasi dalam bentuk manga, serial animasi, dan beberapa lanjutan/sekuel game Pokemon dan game- game selingan lainnya.
Dalam kegelapan si gadis ke dapur untuk mencoba mencari beberapa batang lilin yang disimpannya dengan bantuan cahaya handphone yang dimilikinya. Ketika si gadis telah menemukan dan ingin menghidupkan sebatang lilin, ia mendengar ada seseorang yang datang dan mengetuk pintu rumahnya. Setelah gadis membuka pintu rumahnya, ternyata yang bertamu adalah anak miskin yang tinggal di sebelah rumahnya. Dengan wajahnya yang polos, anak itu bertanya kepada si gadis. “Kakak, apakah kakak punya lilin?”. Dengan wajahnya yang polos dan terlihat agak sedikit khawatir. Kemudian, terlintas sebuah fikiran dalam hati si Gadis, “Aku tidak boleh memberikan sebatang lilin padanya, nanti pasti jadi kebiasaan!”. Lalu dengan cepat si gadis menjawab, “Maaf dik, saya nggak punya lilin!”. Mendengar jawaban si Gadis tersebut, lalu anak tersebut segera menjawabnya dengan wajah polos yang dihiasi oleh senyuman, “Saya sudah bisa menebak, Kakak pasti tidak punya lilin. Ini, saya punya dua lilin. Satu untuk saya, satu lagi buat Kakak. Saya merasa khawatir karena kan Kakak tinggal sendirian. Dalam keadaan yang gelap seperti ini tanpa lilin, saya merasa khawatir jika terjadi apa-apa”. Melihat wajah polos dan mendengar suaranya yang
lembut, si Gadis langsung berlinang air mata. Dia segera memeluk gadis kecil itu erat-erat.
berkeliaran di jalanan. Ia hidup dari belas kasihan
orang lain. Terbayang olehnya, anda ia punya uang Rp. 2 juta saja, tentu ia akan sangat bahagia. Suatu hari, pengemis ini tanpa sengaja melihat
seekor anjing kecil yang lucu. Ia melihat di
sekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia
menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya
lalu mengikatnya. Rupanya, pemilik anjing adalah orang yang paling kaya di kota tersebut. Orang kaya ini sangat panik, karena anjing tersebut ras nya sangat terkenal. Lalu orang kaya ini membuat
pengumuman di stasiun TV lokal di kota tersebut,
bahwa "Siapa yang menemukan anjingnya akan diberi hadiah Rp. 2 juta" Keesokan harinya pengemis ini keluar untuk mengemis seperti biasa. Namun tiba-tiba ia melihat pengumuman sayembara itu di televisi ada di warung sebelah ia mengemis. Ia kaget bercampur senang. Ia pun tergesa-gesa pulang ke rumahnya untuk menukar anjing tersebut dengan uang yang ia idam-idamkan. Ia pun menggendong anjing itu ke stasiun TV. Tapi begitu ia melewati warung tadi, ia melihat di Tivi pengumuman hadiah berubah menjadi Rp. 3 juta, karena orang kaya ini belum dapat menemukan anjingnya. Langkah kaki pengemis itu berhenti, setelah di pikir-pikir akhirnya di berkesimpulan, semakin lama anjing ini di tangannya, tentu hadiah yang dijanjikan orang kaya itu akan bertambah besar. Akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya. Hari ke 3, benar saja hadiahnya bertambah lagi.
Hari ke 4, hadiah bertambah lagi. Hari yang ke 7,
hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh
penduduk kota. Pada saat itu pengemis itu lari
pulang ke gubuknya, untuk mengambil anjing itu,
tapi diluar dugaan anjing kecil itu sudah mati kelaparan. Hilang sudah kesempatan baik, Pengemis tetap jadi pengemis.
Harapan manusia bagaikan sebuah gunung merapi, jika kita tidak dapat mengontrolnya bisa2 akan melukai diri kita sendiri. Keinginan kita adalah sumber penderitaan yang selalu menuntut untuk terpuaskan, padahal nafsu keinginan tersebut tidak bisa dipuaskan kecuali memiliki rasa puas atas apa yang sudah dimiliki.
penghuninya. Mereka bersama-sama mengangkat, menggeser, dan memindah-mindahkan berbagai macam perabot rumah dengan diselingi canda dan sapa akrab di antara mereka. Rupanya seiring dengan bertambahnya usia, anak-anak ingin kamar tidur terpisah, sehingga ada keleluasaan untuk mengatur barang-barang mereka sendiri. Bersama mereka merencanakan pembagian ruang, perabotan, dan tugas, dan sengaja meluangkan waktu libur untuk merenovasi sesuai rencana yang telah disepakati.
Di keluarga itu, ayah dan anak-anak memiliki kesamaan minat dan aktif di berbagai kegiatan dan organisasi,seperti olahraga, kesenian dan kegiatan
sosial lainnya. Itu bisa dilihat dari banyaknya piagam penghargaan dan piala yang berhasil didapat dan saat ini tergeletak di berbagai sudut, terbengkalai dan belum tersentuh. Setelah memikirkan bersama, mereka memastikan piagam dan piala akan ditempatkan di ruang tamu dengan menambahkan rak pajang. Sambil bernostalgia mengingat saat kemenangan, si sulung berkomentar,
“Bu, rasanya enggak komplit loh, di antara piala dan piagam ini tidak ada nama ibu. Waktu ibu muda sampai sekarang, apa ibu enggak pernah ikut pertandingan?”
“Wah kalau ibu kalian ikut bertanding dan menjadi
pemenang juga, kita semakin repot dong mencari
tempat untuk menyimpan piala dan piagam ini,
hahaha,” timpal sang ayah.
“Eh, Ibu juga punya piagam, loh… Bukan hanya satu, tapi dua! Penasaran? Kalau ingin tahu piagam apa yang ibu punya, sediakan saja dua paku kosong, besok akan ibu gantung piagamnya di sana,” sambil tersenyum misterius, ibu melanjutkan kerjanya. Ayah dan anak saling bertanya lewat tatapan mata. Bersamaan mengangkat bahu tanda masing-masing tidak mempunyai jawaban atas pernyataan piagam
rahasia milik ibu. Dengan penasaran, keesokan harinya mereka segera melihat di ruang tamu. Ah… pakunya masih kosong! Saat selesai makan malam, ibu pun mengumumkan layaknya seorang pembawa acara. “Hadirin, sesuai janji kemarin, piagam yang ibu dapatkan sudah tergantung di tempatnya, silakan ke ruang tamu untuk melihatnya!” Mereka berhamburan ke ruang tamu ingin segera tahu, kejuaraan apa yang telah dimenangkan oleh ibu atau piagam penghargaan seperti apa yang telah dirahasiakan ibu selama ini?
Pasti sangat luar biasa sampai orang serumah tidak pernah ada yang tahu. Setiba di sana, terpampang di tembok telah dipigura, akte kelahiran masing-masing anak. Mereka terkesima dan begitu tersadar, si sulung segera memeluk ibunya,
“Iya Bu, ini adalah piagam paling berharga di seluruh dunia. Pertanda Ibu telah memenangkan pertandingan terbesar dan terhebat karena diperjuangkan dengan taruhan nyawa. Piala dan piagam yang kami dapat, tidak sepadan dengan piagam yang ibu punya. Terima kasih telah mengingatkan dan maafkan kesombongan kami,Bu,” dengan terharu mereka berpelukan.
dan berbelanja di minimarket. Setengah jam
kemudian, saya lewat lagi. Ibu itu masih dalam
posisi yang sama, bawa keresek putih dan
menggedor-gedor pagar," kata Atta Verin saat
berbincang dengan merdeka.com, Jumat (25/10). Verin memutuskan turun dan menghampiri wanita
tua yang ternyata pemulung itu. Verin bertanya
kenapa ibu itu menggedor-gedor pagar rumah, dan
apakah butuh bantuan. Pemulung itu menjawab
dalam bahasa Sunda sambil menunjukkan plastik
putih di tangannya. "Keresek ini berisi dua potong baju bagus baru beli masih ada bandrolnya dan kereseknya masih di- hekter. Saya pemulung, tuh gerobak saya. Keresek ini ada di tempat sampah rumah ini, tapi saya tidak bisa mengambilnya. Yang punya rumah ini pasti sudah salah membuang keresek ini. Mungkin dikira sampah, padahal ini baju baru!" kata Verin menirukan ucapan pemulung itu. Verin terharu. Lalu membantunya menggedor-gedor pagar rumah itu. Tapi setelah 5 menit tak ada yang membukakan pintu. Tidak ada orang di rumah itu.
"Lemparkan saja kereseknya di dalam halamannya, usul saya. Tapi dia bilang jangan, nanti ada yang ngambil! Kasihan yang punya-nya, ini baju baru banget, Neng!" kata Verin, Pembina Pramuka yang baru mendapatkan Messengers of Peace Heroes Award di Arab Saudi ini.
Verin berkenalan dengan pemulung tersebut. Dia mengaku bernama Nengsih. Tetapi lebih dikenal
sebagai Ecih Keresek. Sayangnya Verin tidak
membawa HP berkamera. Dia tak sempat
mengabadikan wajah pemulung jujur ini.
"Akhirnya keresek (tas plastik) berisi baju itu kami
titipkan ke satpam di ujung jalan," kata dia. Verin mengunggah cerita itu di jejaring sosial miliknya. Kisah ini mendapat puluhan komentar dan
dibagikan oleh teman-temannya. "Saya sangat
terharu, jarang sekali ada orang sejujur itu," katanya.
heroiknya. Kucing berjasa tersebut menyelamatkan
seorang bayi laki-laki berusia 3 bulan yang dibuang
di pinggir jalan. Kucing yang bernama Marsha tersebut naik ke dalam kardus bayi dan meringkuk di situ. Dengan insting keibuannya Marsha mendekap bayi tersebut agar hangat. Masha pun terus mengeong. Ia berharap ada seseorang yang datang untuk menemukan bayi tersebut.
Irina Lavrova (68) warga yang tinggal di blok flat di
Obinsk, Rusia pada malam itu akan membuang
sampah. Dirinya mendengar Marsha mengeong di
dekat tempat sampah. Irina kemudian melihat kardus di samping kucing tersebut. Irina kaget melihat ada seorang bayi di dalam kardus. Irina mengatakan jika Marsha berusaha melindungi bayi tersebut. Bayi malang itu kemudian dibawa dengan ambulan ke rumah sakit. Marsha pun ikut di ambulan tersebut. Setelah sampai di rumah sakit, Marsha langsung berlari mengikuti petugas paramedis. Menurut Vera Ivanina, petugas paramedis, mengatakan jika Marsha terlihat sangat khawatir. Marsha berdiri di belakang petugas paramedis.
Setelah di cek up, petugas medis menyatakan jika
bayi tersebut dalam keadaan sehat. Bayi itu dapat
bertahan dalam keadaan dingin karena tertutup oleh Marsha yang meringkuk di sampingnya. Petugas medis juga menemukan pakaian bersih dan popok di kardus bayi . Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan, jika bayi itu sudah berada di luar selama beberapa jam. Ia berterima kasih kepada Marsha yang telah menyelamatkan si bayi. Warga di tempat Marsha tinggal memujinya sebagai kucing pahlawan. Menurut Irina, semua orang di blok sangat bangga kepada Marsha. Mereka memberi Marsha makanan kesukaannya untuk berterima kasih. Polisi sedang menyelidiki kasus ini. Ibu si bayi yang tak bertanggung jawab itu sedang dicari keberadaannya
dikarenakan mempelai wanita yang menderita
kanker dalam kondisi lemah dan sekarat. Tragisnya, 12 jam setelah menikah, sang mempelai wanita meninggal dunia. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, seorang wanita muda asal Inggris meninggal 12 jam usai menikah dengan pria yang dia cintai. Dia meninggal karena menderita kanker lidah. Emma Gilhespy menikah dengan tentara Inggris, Michael Gilhespy di kapel St Johns Hospice di Lancaster. Namun, pada malam pernikahan mereka, Emma yang baru satu bulan lalu berulang tahun ke-29, meninggal di depan suami barunya. Emma menikah untuk yang kedua kalinya setelah menemukan cintanya.]“Saya bersamanya ketika dia meninggal, dan saya tidak akan pernah melupakan itu,” kata Michael. Suasana haru pun tak terelakkan terjadi saat
Michael mengikat janji sehidup semati dengan
Emma. Keluarga dan kerabat yang datang menitikkan air mata saat melihat prosesi pernikahan tersebut.
Meski keluarga menitikkan air mata, sang mempelai wanita, Emma tampak tegar. Dia terus tersenyum seolah ingin menunjukkan pada Michael kalau dia sangat bahagia bisa menikah dengan pria yang dicintainya. Sejatinya, pasangan ini sudah tiga tahun bersama tapi hidup terpisah karena Michael menjalankan tugasnya di luar negeri. Emma dan Michael, rencananya akan merayakan Natal pertama mereka yang jatuh Kamis esoknya. "Tahun ini akan menjadi Natal pertama kami. Yang pertama saya berada di Afghanistan dan tahun lalu saya di Siprus,” ujarnya. Ibu Emma, Debbie Grice, 56, bercerita tentang kanker Lidah yang merenggut nyawa putrinya di hari yang berbahagia. Grice berkata jika semuanya dimulai dengan ulkus di lidahnya, Emma bilang bahwa sejak saat itu lidahnya terkena penyakit. "Saya duduk di sisi Emma dan melihat ia
meninggal dunia di malam pernikahan kami. Saya
tidak akan pernah melupakannya," ujar Michael.
Saat melangsungkan pernikahan, Emma sudah
berada dalam kondisi tubuh yang sangat lemah. Ia
hampir tidak mampu berdiri terlalu lama dan lebih
banyak menghabiskan waktu di tempat tidur. Sayangnya kebahagiaan Michael tidak berlangsung lama. Emma meninggal dunia pada 20 November 2014, 12 jam setelah dia menikah dengan Michael. Namun sejak awal Michael memang sudah tahu akan resiko jika menikah dengan Emma, yang divonis terkena kanker lidah sejak awal tahun ini. Menurut keluarga Emma, ia sudah menjalani operasi pada bulan Februari untuk membuang separuh lidahnya. Namun operasi ini ternyata sama sekali tidak efektif karena kanker sangat cepat menyebar hingga ke leher, paru-paru, dan pelvis. Pada bulan Juli, tim medis memvonis kanker Emma tidak akan bisa disembuhkan. Walaupun sudah menjalani radioterapi intensif, kondisi Emma malah semakin memburuk. Yang paling menyedihkan, wanita muda itu harus meninggalkan anaknya, Callum, yang baru berusia lima tahun. Bulan November, dokter memvonis Emma tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama lagi. Dan sejak itulah pihak keluarga mulai memajukan tanggal pernikahan dari akhir November menjadi tanggal 20.
Sejak awal, Michael sudah siap menerima
kenyataan bahwa istrinya akan segera meninggal
dunia. Ia pertama kali bertemu Emma pada tahun
2011 lalu. Kini keluarga Emma bertekad untuk menggalakkan peningkatan pengetahuan masyarakat akan betapa berbahayanya kanker lidah. Walaupun lebih akrab diderita perokok dan peminum, tidak berarti orang sehat pun tidak beresiko terserang. Selamat jalan, Emma. Meski kematian memisahkan dirinya dan Michael, namun ia menikmati masa- masa terakhirnya dengan tersenyum dan bahagia.
yang menolak pemberian uang dari orang lain ramai dibicarakan di media sosial. Meskipun kisah ini belum bisa dipastikan kebenarannya, tapi ada
sesuatu yang menarik dan menggugah hati nurani
kita dari kisah ini. Kisah ini pertama kali dibagikan pertama kali oleh seorang pengguna media sosial bernama Wahyu Hidayat Ar Rasyid. Dengan menyertakan sebuah foto sepasang kakek nenek, ia juga menuliskan sebuah kisah. Dalam kisahnya, ia awalnya berpandangan negatif ketika melihat sepasang kakek nenek yang berpenampilan seperti pengemis menaiki Commuter Line jurusan Bogor-Kota.
"Awalnya saya berpikir bahwa Ibu dan Bapak ini adalah seorang pengemis. Hingga Allah kembali menghentakkan hati saya dengan pembelajaran yang luar biasa pada hari itu," tulis Wahyu Hidayat. Dalam perjalanan tersebut, Wahyu pun memperhatikan ada sosok pemuda yang mendekati pasangan kakek nenek tersebut. Sang pemuda yang berpenampilan modern dengan sepasang headset di kepalanya mulai bertanya mengenai asal usul sang kakek tanpa canggung sama sekali. Tak lama kemudian, sang pemuda mengeluarkan selembar uang 100 ribu rupiah dari dompetnya dan memberikannya ke sang kakek. Tapi apa yang terjadi kemudian? Kakek itu malah menolak pemberian itu. "Sungguh agamaku melarangku menjadi seorang pengemis yang menengadahkan tangan menunggu bantuan uang dari si tuan kaya raya, kuyakin Tuhanku Maha Kaya, sangat kaya. Saya tahu niat ananda adalah untuk membantu kami, dan sungguh saya yakin bahwa Allah lah yang telah mengirimmu kepada kami, namun mohon maaf nak saya tak bisa menerima itu, saya tak ingin sebuah kisah dari perjalanan perjuangan hidup kami mencari rezeki, terdapat sebuah kisah bahwa kami menerima uang dari orang lain dikarenakan kasihan dengan kondisi kami. Saya yakin nak, sebentar lagi Allah akan memberikan rezeki bagi kami dengan cara yang lebih baik dari ini, iya saya yakin sebentar lagi nak, sebentar lagi," ucap kakek kepada sang pemuda.
Kata-kata yang meluncur dari mulut sang kakek
benar-benar seperti butiran mutiara indah yang
menggugah hati nurani kita semua,. Hati
siapa yang tak akan luluh dan bergetar mendengar
kata-kata kakek ini. Kakek yang tidak diketahui namanya ini kemudian turun di Stasiun Gondangdia bersama istrinya. Wahyu yang menyaksikan dan mendengarkan langsung ucapan sang kakek pun merasa malu. "Semoga Allah memaafkan prasangka saya yang menganggap Bapak dan Ibu itu adalah seorang pengemis. Sungguh mereka sebenar benarnya hamba Allah yang bertebaran di muka bumi dan mencari rezeki Allah layaknya seorang pahlawan," ungkapnya. Walaupun belum diketahui pasti fakta dari kejadian
ini, tapi ada hikmah yang bisa kita ambil dari kisah
ini. Mengenai perspektif dan cara pandang kita
terhadap orang lain. Tentang betapa mulianya hati-
hati orang di sekitar kita yang seringkali kita
pandang sebelah mata. Dan juga tentang betapa malunya kita jika kita terus mengeluh sementara
rezeki dan segala sesuatunya pasti sudah diatur
dengan baik oleh Sang Maha Pencipta
pada 10/12/2013 Shan mengalami kecelakaan. Shan menderita luka yang cukup parah karena
kejadian tersebut. Sejak kecelakaan tersebut, tiba-tiba kaki Shan lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Kondisi itu berlangsung hingga 1 tahun lamanya. Memasuki tahun kedua tubuh Shan melemah bahkan terasa tidak bertulang. Lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi dan otomatis tidak bisa berbicara. Cara berkomunikasi dengannya hanya dengan menggunakan bahasa isyarat mata. Zhang Zhiwen dan Shan Chengying tadinya adalah pasangan yang ideal. Shan Chengying adalah gadis yang cantik dan Zhang adalah pria yang gagah. Keduanya saling jatuh cinta sejak tahun 2012.
Kejadian ini menjadi pukulan besar bagi Shan.
Rasanya harapan untuk menikah itu musnah sudah. Namun ternyata cinta lebih besar dibandingkan dengan kegentaran Zhang. "Kalau diingat,aneh juga. Dia tak bisa bicara,tak bisa makan. Dan kami terlihat seperti dua orang aneh saat sedang kencan. Namun kami selalu merasakan ledakan cinta itu dan aku selalu mengajaknya bicara." kata Zhang. "Aku tak yakin Shan akan meninggalkanku kalau aku ada di posisinya. Dan menjauh dari teman terbaik dalam hidupku bukanlah pilihan. " ujar Zhang. Zhang memang sudah bertekad untuk menikahi Shan segera. "Apapun yang terjadi aku akan selalu bersamanya. Atas nama cinta aku berharap akan
ada keajaiban." kata Zhang. Kekurangan yang dimiliki oleh calon istrinya sama sekali tak mengurangi rasa sayang Zhang. Ia justru membuktikan kasih sayangnya kepada Shan dengan merawatnya sepenuh hati. Hari-hari dilalui
Zhang dengan memberikan perhatian penuh kepada Shan. Ia memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, memijat dan membopong Shan ke atas tempat tidur. Hal ini ia lakukan setiap hari. Zhang memberikan inspirasi bagi siapapun dengan
kesetiaannya. Demi Shan, Zhang rela berhenti dari
pekerjaannya.
kekuatan jari-jari tangan sangatlah penting. Rasanya sulit untuk mendesain dan merancang sesuatu di komputer tanpa menggunakan tangan. Tapi bagaimana jika karena kondisi tertentu, kita tak lagi bisa menggunakan jari-jari tangan kita? Ketika Michelle Vandy magang sebagai arsitek, ia
harus bekerja berjam-jam lamanya. Belum lagi
dengan pekerjaan membuat ilustrasi untuk proyek
buku temannya. Sehari, ia bisa bekerja 10-15 jam.
Namun, lama-kelamaan, lengannya terasa kram dan berkedut. Sampai pada akhirnya jari-jari tangannya kehilangan semua kekuatannya.
Michelle pun terpaksa menggunakan mouse dengan tangan kiri. Rupanya ia mengalami kondisi yang disebut repetitive strain injury (STI), yaitu semacam cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot atau saraf karena suatu aktivitas fisik tertentu yang dilakukan terus menerus dan dalam waktu yang lama.
Bekerja dengan jari-jari tangan jadi terasa sangat
menyakitkan. Tapi bagaimana ia bisa bekerja jika
jari-jari tangannya tak berfungsi dengan baik?
Mengingat pekerjaannya selalu melibatkan kelincahan dan kekuatan jari-jari tangan. Akan tetapi, Michelle tak menyerah. Dilansir dari lifebuzz.com, dengan bantuan sang ayah, ia akhirnya bisa menciptakan alat yang bisa digunakan untuk membantunya mendesain. Alat yang terbuat dari sebuah Manfrotto 492 table tripod, satu buah Apple Magic Trackpad, dan sebuah tripod adapter plate itu bisa membantu Michelle mendesain dengan menggunakan hidung dan bibirnya. Ia tak perlu mengandalkan jari-jari tangannya lagi untuk membuat karya desain yang sempurna. Michelle telah menggunakan alat dan metode ini selama bertahun-tahun. Kini, ia bisa menghasilkan karya desain yang sama detailnya dengan karya yang ia hasilkan dengan menggunakan jari-jari tangannya.
persiapan untuk perjalanan ini selama dua hari.
Latihan berjalan dan berkemah mereka lakukan
sebelum memulai perjalanan pada hari Sabtu
(03/01/2015). Ding dan kekasihnya akan mengikuti rute perjalanan yang berbentuk hati pada peta sebagai simbol cinta mereka. Mereka senang sekali menempuh perjalanan ini demi mimpi sang kekasih. Mereka akan berhenti untuk beristirahat di Changsha, Provinsi Hunan dan Wuhan, kemudian lanjut ke Provinsi Hubei sebelum mencapai arah barat Provinsi Sichuan.
Pada saat ini, dengan kemudahan transportasi dan
informasi, bepergian telah menjadi hal yang biasa
dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi, bagi
Ding dan kekasihnya melakukan perjalanan yang
jauh sangatlah sulit. Keterbatasan kekasihnya yang
tak mampu berjalan menjadi kendala. Orang yang paling khawatir akan perjalanan ini adalah ibu Ding. Ding berharap ibunya memahami dan memberkati cinta mereka. Lai sendiri menderita penyakit ataksia cerebellar, suatu kondisi yang mempengaruhi sistem syaraf dan koordinasi otot. ]"Jika Anda percaya pada hal-hal yang baik, mereka akan datang kepada Anda," kata Lai memberi motivasi. Untuk perjalanan ini Ding hanya memiliki anggaran 700 yuan atau sekitar Rp 1,4 juta. Dengan keterbatasan dana, Ding memiliki ide yang kreatif untuk transportasi perjalanan ini. Ding pun merancang kursi roda yang nyaman bagi kekasihnya untuk perjalanan ini. Anjing kesayangan yang terlatih digunakan untuk menarik kursi roda. Awalnya Ding akan menggunakan dua anjing, tetapi, satu anjing diracun dan dibawa kabur oleh pencuri anjing beberapa minggu sebelum keberangkatan mereka. Ding pun akhirnya mengayuh sepedanya dengan hati-hati untuk menarik kursi roda yang dinaiki kekasihnya.
Untuk mendapatkan uang tambahan, Ding akan
melakukan usaha potong rambut keliling disela-sela waktu perjalanannya. Foto Ding dan kekasihnya yang melakukan perjalanan romantis ini di unggah ke Facebook oleh kantor berita lokal China. Banyak yang berkomentar haru pada pasangan ini. Seseorang bernama Rangzen Tibet
London mengatakan " True Love never die. Ini
disebut cinta sejati. Tuhan memberkati mereka. Doa saya, mereka menikmati sepanjang perjalanan dan impian mereka menjadi kenyataan. Banyak cinta dari saya". Komentar mendukung juga datang dari seorang wanita bernama Deborah Tiyatiye Eton. Deborah mengatakan, "Air mata mengalir dari mataku. Saya tidak bisa menahan mereka !
Astaga! ! ini luar biasa !! Cinta sejati. Semoga
Tuhan menjaga dan melindungi mereka."
dipisahkan dari kehidupan. Entah hubungan
persaudaraan itu sering memanas ataupun tetap
hangat. Karena, selama hidup tumbuh dan
berkembang bersama, dan menjalani kegiatan
sehari-hari. Ikatan persaudaraan tidak membutuhkan syarat ataupun biaya. Tidak hanya manusia yang begitu, binatang juga merasakannya, salah satunya anjing yang terkenal dengan kesetiaan terhadap majikan bahkan saudaranya sendiri. Seperti yang dialami oleh dua anak anjing jenis beagle (ras anjing terkecil dari famili anjing pemburu asli Inggris) yang diadopsi oleh keluarga Julie Evans, warga Swansea, South Wales, Inggris. Dilansir oleh Elitedaily.com, Harry dan Hansum (nama kedua anak anjing tersebut) tidak dapat dipisahkan.
Sayangnya, di bulan Mei, Evans mengajak Hansum berjalan-jalan keluar rumah kemudian menghilang. Meskipun, dia mencari Hansum di sekitar lingkungan rumahnya, tetap tak bisa ditemukan. Hilangnya Hansum membuat tetangga setempat iba pada Harry, saudara Hansum. Karena, melihat Harry selalu duduk di depan gerbang rumah selama tujuh bulan, setia menunggu Hansum pulang. "Saya hanya berharap dia diperlakukan dengan baik. Ada kemungkinan dia telah dicuri atau mungkin diambil oleh seseorang yang tidakj dia kenal. Demi Harry, kami berharap Hansum ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat, sehingga pada akhirnya ia dapat berjumpa kembali dengan saudaranya yang telah merasa sangat kehilangan dan merindukannya. ”Melihat kondisi Harry yang turut kehilangan saudaranya, Evans berinisiatif membuat laman grup Facebook khusus untuk pencarian Hansum. Agar kedua saudara anak anjing itu dapat berkumpul kembali. Dia menawarkan hadiah bagi siapapun yang menemukan Hansum, dan ada sekitar 10.000 orang bergabung dalam laman grup pencarian itu. Meskipun, telah menghabiskan waktu yang tidak singkat, kurang lebih tujuh bulan terakhir ini, Evans tetap optimis bahwa dia akan menemukan Hansum. Dia mengatakan, “Dalam hati saya, saya percaya dia masih hidup.
Semoga kisah ini dapat menginspirasi Anda bahwa
kita baru merasa rindu dan seseorang itu berarti
untuk kita setelah kita kehilangannya. Terutama
keluarga kita. Oleh sebab itu, mari kita jaga hubungan kita dengan keluarga.
memberikan uang atau bersedekah sebanyak seribu rupiah atau 25 ribu rupiah kepada mereka yang kurang beruntung atau kekurangan, tampaknya satu pertanyaan yang terlintas dalam pikiran adalah, bagaimana mereka (para peminta sedekah atau tuna wisma) menghabiskan uang sedekah itu? Sebagian besar orang memberi sedekah untuk kelangsungan hidup orang yang membutuhkan. Diharapkan agar bantuannya dapat sedikit meringankan beban hidup tuna wisma atau peminta.
Seorang artis Youtube, John Paler Lin menemukan cara untuk membuktikan secara langsung apa yang dilakukan pengemis ketika diberi uang sedekah. Lin Memberikan Uang 1,3 Juta Pada Benjamin. Dirinya sendiri memberikan uang itu secara langsung pada seorang pengemis. Dia memberi sejumlah uang, kalau kisaran dalam rupiah sebanyak 1,3 juta rupiah. Kemudian, Lin mengikuti pria tuna wisma yang diketahui bernama Benjamin akan menggunakan uang sedekah darinya. Dan, sungguh mengejutkan bahwa Lin pun tidak percaya dengan apa yang terjadi selanjutnya. Lin mungkin saja berpikir uang itu dihabiskan untuk keperluan Benjamin sendiri. Lin melihat Benjamin membawa satu tas plastik besar berisi barang belanjaan. Benjamin Keluar Dengan Membawa Belanjaan. Lin terus mengikuti Benjamin, dan tidak disangka Benjamin menghampiri orang-orang yang berada di taman. Kemudian, dia membagi makanan ringan pada orang-orang di taman yang kehidupannya jauh
lebih baik darinya. Mungkin saja Benjamin juga
membeli alkohol untuk dirinya karena bagi orang sana berguna untuk menghangatkan tubuh. Bahkan, di Eropa harga air mineral dianggap lebih mahal dibanding alkohol. Tapi, titik poin artikel ini bukan pada itu. Melihat apa yang di lakukan Benjamin, Lin menghampirinya di tengah Benjamin membagikan makanan. Lin mengatakan bahwa ingin berbicara sebentar padanya. Benjamin cukup kaget ketika dipergoki oleh Lin, dan dia tetap bersikap santai dan meladeni permintaan orang yang telah memberikan sedekah padanya. Lin bertanya kepada Benjamin alasan dia menghabiskan uang 1,3 juta darinya untuk membelikan makanan orang lain, lalu bagaimana dengan kehidupan pribadi Benjamin.
Benjamin pun sedikit berbagi kisahnya hingga menjadi tuna wisma. Benjamin kehilangan orang tuanya, keluarganya terkena kanker dan ayah Benjamin meninggal. Dua minggu kemudian, ibunya menyusul. Ditambah lagi dia keluar dari pekerjaan karena menganggap hidupnya kacau dan memilih menjadi tuna wisma. Benjamin merasa bahagia ketika berbuat baik dan bermanfaat pada orang lain. Baginya, berbagi dengan sesama sangat penting walaupun di tengah kondisi dirinya sendiri sedang sempit atau tak karuan. Tak lama kemudian, Lin mengeluarkan beberapa lembar uang dan diberikan pada Benjamin. Benjamin
menolak, dan Lin terus memaksa Benjamin agar
mau menerima uang darinya. Lin mengatakan bahwa sangat terharu dengan perbuatan mulia
Benjamin. Menurut Benjamin, tidak semuanya tuna wisma itu malas, terkadang ada seseorang memilih
menjadi tuna wisma karena hidupnya atau atau
sedang mencari jalan lain bagi hidupnya. Selama
menjadi tuna wisma bukan berarti tidak bisa memberikan manfaat bagi sesama.
kelebihan yang luar biasa. Seperti kisah Viktoria
Modesta (26), seorang model artis, pop star, DJ
dengan kaki kiri yang telah diamputasi. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Viktoria harus mengamputasi kakinya pada usia 20 tahun. Sebelumnya, ia telah menjalani 15 kali operasi.
Sejak lahir kaki Viktoria mengalami cacat sendi.
Viktoria yang berasal dari Latvia ini karirnya seakan
tak pernah habis. Alternative Limb Project selalu
membuat kaki palsu yang unik untuk Viktoria. Ada kaki berbentuk robot dari logam, lampu, kaca
bahkan bertabur kristal swarovski . Ada juga yang
berbentuk kerucut runcing. Kaki dari logam berat ini
akan berdenting setiap dia berjalan. Kaki buatan ini
disesuaikan dengan busana atau kostum yang ia
gunakan. Baru-baru ini Viktoria bekerja sama dengan Channel 4 menciptakan video dengan tema 'Born Risky'. Viktoria tampil pede dengan kakinya. Viktoria bagaikan pahlawan di video tersebut. Di akhir video ada dirinya dengan sepatu yang berujung tajam. Itu merupakan puncak penampilannya yang luar biasa. Tak kalah spektakuler adalah videonya yang berjudul 'Prototype'. Video bernilai 200.000 poundsterling atau sekitar Rp 3,9 miliar. Video itu menunjukkan bahwa kaum disabilitas dapat berkarya dan menciptakan sebuah karya seni. Dari kisah Viktoria di atas dapat kita ambil hikmahnya. Syukurilah semua yang Anda miliki, baik itu fisik, non-fisik, material maupun non- material. Berbahagialah dengan apa yang sejauh ini Anda dapatkan. Dengan mensyukuri semua milik Anda, maka Anda akan lebih mudah berdamai dengan diri sendiri dan meningkatkan rasa percaya diri. Cobalah untuk menerima diri Anda apa adanya, sadari kekurangan dan kelebihan Anda, maka Anda akan lebih mudah dalam meningkatkan rasa percaya diri.