BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari Berbagi Kisah Inspiratif

1646567697098

Comments

  • Setiap manusia pastinya mendambakan usia hingga ratusan tahun. Tidak banyak orang yang mampu mencapai usia tersebut. Hanya mereka yang beruntung dan dikaruniai anugerah saja yang bisa mengalaminya. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, seorang nenek baru saja dinobatkan menjadi wanita tertua di Inggris. Gladys Hooper (112) baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 112 pada 18/01/2015. Gladys merasa usianya tidak lebih dari 70 tahun. Menurutnya, rahasia umur panjangnya adalah hidup lurus dan tetap aktif. Gladys baru saja menggantikan orang tertua di Inggris yaitu, Ethel Lang pada hari Kamis
    15/01/2015. Ethel adalah orang tertua di Inggris
    yang lahir pada masa pemerintahan ratu Victoria.
    Gladys yang tinggal di pulau Isle of Wight
    mengatakan jika dirinya sangat terkejut dengan kabar penobatannya. Ia hanya merasa menjadi
    orang paling tua di pulau tempatnya tinggal.
    Gladys memiliki seorang putra, empat cucu dan
    enam cicit. Ia mengaku jika tidak pernah
    membiarkan dirinya menganggur. Gladys selalu
    suka dengan kesibukan apapun. "Saya selalu hidup dengan lurus, tidak pernah melakukan hal-hal bodoh, saya tidak pernah melampaui batas. Saya selalu aktif, saya pikir selalu aktif dapat membuat Anda awet muda. Saya telah melakukan apa yang ingin saya lakukan dan membantu orang lain sebanyak yang saya bisa. Saya tidak merasakan apa-apa seperti di usia saya. Saya tidak merasa berbeda seperti saat usia saya masih 70 tahun," kata Gladys memberi resep panjang umurnya.




    Gladys telah mendapat banyak hal dalam hidupnya. Ia lahir pada tahun 1903 di Dulwich, London Tenggara, dan dibesarkan di Rottingdean, dekat Brighton, Inggris. Gladys, pada masa mudanya adalah seorang pianis konser di London. Ia sering tampil di gedung tari terkenal di Inggris.
    Pada awal tahun 1920, Gladys bekerja pada
    perusahaan mobil pertama di Inggris, Autodrive. Ia
    pernah menolak tawaran pendiri Hertz menjadi
    seorang sutradara. Gladys kemudian mendirikan Kingscliff House School, yang sekarang menjadi Brighton College. Gladys lahir pada tahun yang sama dengan Wright bersaudara. Mereka yang membuat pesawat terbang pertama di dunia. Ia juga berteman dekat dengan Amy Johnson, wanita pertama yang menerbangkan pesawat dari Inggris ke Australia. Suami Gladys adalah seorang pilot di Royal Flying Corps dalam Perang Dunia Pertama. Suaminya juga menjadi pilot di RAF dalam Perang Dunia Kedua. Gladys dan suaminya menikah pada tahun 1922. Anak Gladys, yang bernama Derek Hermiston Cooper (84) adalah seorang pensiunan pilot. Setelah suaminya meninggal pada tahun 1977, Gladys pindah ke Isle of Wight. Saat ini Gladys tinggal pada sebuah apartemen di rumah anaknya di Ryde. Menantunya, Veronica (68) mengatakan jika Gladys telah melakukan banyak hal. Gladys adalah wanita yang sangat kuat. Dia adalah wanita yang sangat luar biasa. Apapun yang terjadi, dia tak pernah berubah. Mereka sekeluarga bangga pada Gladys




    Adik Gladys yang terakhir, telah meninggal tiga
    bulan yang lalu. Gladys adalah anak pertama dari
    enam bersaudara. Dari kesemua saudaranya,
    Gladys adalah yang paling panjang umur.
    Pada saat kelahirannya, bidan mengatakan jika
    Gladys lahir dengan kondisi kepala yang cacat. Bidan pun berpikiran skeptis, jika Gladys tidak bisa
    berkembang dengan baik. Terbukti, jika perkataan
    bidan salah. Gladys menjadi seseorang yang brilian, dia ahli matematika dan sangat menguasai musik. Putra Gladys, Derek, menambahkan, jika dirinya sangat bangga pada ibunya. Gladys adalah orang yang sangat berjasa, ia banyak menolong dan merawat orang yang terluka pada saat perang.
    Pada saat ulang tahun Gladys, keluarga
    mengajaknya berjalan-jalan ke Kanada. Mereka
    semua memberikan kado istimewa untuk Gladys.
  • Meski kerap menimbulkan kontroversial, Kim
    Kardashian baru-baru ini tersentuh dengan
    kunjungannya ke tempat anak-anak yatim piatu di
    Thailand. Bintang seksi itu pun jatuh hati pada
    seorang anak bernama Pink. Dilansir dari Dailymail, Pink adalah seorang anak usia 12 tahun yang memang yatim di Thailand. Ia tinggal bersama teman-teman yatim piatu lainnya di Phang Nga, wilayah yang pernah digempur Tsunami
    tahun 2004. Sejak datang ke sana, Kim Kardashian sepertinya sudah memiliki ikatan batin yang kuat dengan Pink. Ia memandangnya dan memberikan senyuman yang kemudian dibalas oleh Pink. Sepanjang sesi kunjungan keluarga Kim Kardashian, wanita itu menikmati kedekatan dengan anak-anak tersebut.




    Kim sempat memberitahukan suaminya, Kanye
    West, bahwa ia tertarik mengadopsi Pink. Namun
    saat dirinya menawarkan diri untuk mengadopsi
    Pink, gadis itu malah menolaknya. Wah, kenapa
    ya? Ternyata alasan yang dimiliki gadis kecil itu sangat mulia. "Semua orang ingin kehidupan yang lebih baik, aku juga. Tapi setelah kupikirkan, hal ini
    kurang bagus untukku. Aku harus meninggalkan
    semuanya dan aku belum siap," ujar Pink.
    Pink menjawab dengan sopan namun tetap tegas,
    "No." Ia menjelaskan alasannya adalah, "Aku ingin
    membantu negaraku. Aku ingin orang datang ke
    Thailand untuk lebih mengenal negara ini," ujarnya.




    Pink bercita-cita ingin menjadi tour guide atau guru.
    Ia sudah berencana bahwa nantinya ia akan masuk ke perguruan tinggi. Meski menyayangkan, namun banyak orang mendukung keputusan Pink. Ia anak yang cemerlang dan pintar, tinggal di tempatnya sekarang juga bukan hal yang terlalu buruk. Kadang hidup menawarkan dua pilihan. Yang satu begitu menyenangkan dan yang lain adalah untuk keep on track. Semua tergantung kebutuhan kita, yang pasti selalu ada resiko di baliknya. Tapi, lebih baik melakukan apa yang sesuai dengan suara hati kita. Meski tidak terlalu menyenangkan, namun ada kepuasan tersendiri saat Anda melakukannya
    dengan inisiatif sendiri.
  • Di luar sana, banyak orang muda dan sehat tetapi
    meminta-minta. Hanya dengan menengadahkan
    tangan, mereka yang sebenarnya masih produktif
    dan bisa bekerja justru mengandalkan belas kasihan orang lain. Bahkan tak sedikit pengemis yang hidup foya-foya. Walau begitu, masih ada orang yang hidup kekurangan, tetapi tak ingin meminta-minta. Pria ini bernama Surat Maneenopparatsuda, dia tinggal di Thailand dan memiliki pekerjaan sebagai tukang sampah. Beberapa waktu lalu, Surat ditangkap polisi dan dipenjara karena terkena kasus penjualan VCD bajakan yang dia dapatkan saat memungut sampah. Peristiwa itu membawa seseorang berhati mulia dan merahasiakan namanya untuk membebaskan Surat dari penjara dengan membayarkan uang jaminan. Berita ini santer di Thailand, sehingga ketika Surat sudah bebas, banyak orang memberi sumbangan padanya. Salah satu orang yang memberi sumbangan itu adalah artis cantik Panadda Wongphudee. Dia memberikan sumbangan sebesar 5.000 bath (sekitar 19 juta rupiah). Panadda juga berniat membantu putri Surat yang memiliki tumor wajah.




    Namun semua kebaikan itu ditolak oleh Surat. Surat mengucapkan terima kasih kepada Panadaa atas kebaikan hatinya, kemudian Surat meminta agar artis cantik itu menyerahkan sumbangan kepada orang lain yang lebih membutuhkan ketimbang dirinya, seperti dilansir oleh asiaone.com. "Saya tidak sombong atau yang seperti itu. Saya bersyukur atas perhatian Anda, tetapi saya harus menolak semua ini," ujar Surat. "Saya sudah menerima bantuan sebelumnya dan semua hutang saya telah lunas. Saya sangat berterima kasih kepada siapapun Anda yang membebaskan saya dan membayar uang jaminan sebesar 133.400 bath (sekitar 50 juta rupiah)," lanjutnya.




    Walaupun Surat juga kekurangan, tetapi dia ingat
    bahwa di luar sana masih banyak orang yang lebih
    membutuhkan sumbangan-sumbangan itu dibanding dirinya. Semangat yang luar biasa mengingat banyak orang menjadi rakus saat melihat banyak materi 'gratis' yang ada di depan mata. Semoga menginspirasi.
  • Seorang remaja usia 13 tahun di desa Quanjiang,
    provinsi Jiangxi tetap pergi ke sekolah meski luka
    bakar di tubuhnya belum sembuh total. Remaja
    yang bernama Zhou Tao ini pun pergi ke sekolah
    dengan wajah dan tangan yang ditutup perban.
    Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, Zhou mendapatkan luka bakar karena sebuah kecelakaan pada bulan Maret lalu. Dan meskipun di bulan September lalu ia masih dalam fase penyembuhan, ia sudah kembali ke sekolah. Guru Zhou mengatakan kepada wartawan bahwa Zhou adalah anak yang ceria dan ia mendapat ranking tertinggi di kelasnya.




    Setiap hari, sang ayah akan menjemput Zhou di
    sekolah dengan menggunakan sepeda motor.
    Setelah Zhou keluar dari rumah sakit, ibunya lah
    yang merawat Zhou. Sang ibu selalu telaten
    memenuhi semua kebutuhan medis Zhou sekaligus memberikan latihan untuk cepat pulih setiap harinya. Dan kasih sayang sang ibu itulah yang membuat Zhou semangat untuk kembali ke sekolah meskipun ia tahu kondisinya belum benar-benar pulih. Zhou menuliskan dalam sebuah karangan tentang ucapan terima kasihnya pada ibu. "Terima kasih, Ibu. Terima kasih karena sudah merawatku dan menjagaku agar tak terkena infeksi bakteri di enam bulan terakhir ini. Berkat cintamu, aku bisa bertahan hidup; demi kasih sayangmu, aku harus jadi kuat."




    Cinta dan kasih sayang seorang ibu bisa menjadi
    kekuatan terbesar seorang anak untuk bertahan.
    Seolah dengan kasih sayang seorang ibu, kita bisa
    membentengi diri kita dari segala marabahaya.
    Dunia pun akan terasa baik-baik saja setelah ibu
    memberikan senyumannya untuk kita ketika kita sedang sedih atau tertekan. Sosok ibu selamanya
    tak tergantikan, cinta dan kasih sayangnya pun tak
    akan bisa terkalahkan.
  • Bagi Weaver, sepedanya adalah benda yang paling ia sayangi. Bocah yang berusia 13 tahun ini
    mengendarai sepedanya ke sekolah, dan ke tempat- tempat yang baginya menyenangkan. Namun dia sangat sedih ketika beberapa waktu yang lalu, sepedanya dicuri orang. Ingin mendapatkan kembali sepedanya yang telah
    dicuri, Weaver melaporkan kehilangannya ke kantor polisi terdekat. "Ketika seseorang mencurinya dariku, seorang tetangga mengatakan bahwa aku harus melaporkan pencurian tersebut," ungkap Weaver, seperti dilansir kfor.com.




    Weaver lantas membuat laporan pada kantor polisi
    Oklahoma. Seorang polisi bernama John Idlett
    menerima laporan bocah itu dengan baik. Dan yang mengejutkan, John tidak hanya menerima dan menindaklanjuti pelaporan itu sebagaimana
    mestinya. Polisi ini tahu bahwa sepeda itu sangat penting artinya bagi Weaver, karena itu John kemudian membeli sebuah sepeda baru dan mengantarkannya ke rumah bocah itu. Keluarga Weaver sangat terkejut sekaligus bahagia.Mereka sangat bersyukur polisi yang bertugas mengamankan daerah mereka ternyata sangat bertanggung jawab dan menganggap pencurian tersebut adalah tanggung jawabnya. Alangkah indahnya dunia ini bila semua orang memiliki kebaikan hati serta tanggung jawab seperti yang dimiliki oleh John sang polisi, terutama para pejabat yang pekerjaannya melayani masyarakat
    luas.
  • Semua orang berjuang di muka bumi ini. Ada yang diberi kecukupan, tapi ada juga yang diberi keterbatasan. Hebatnya, semua jiwa yang ada di muka bumi ini diberi semangat yang tak terbatas. Hal ini dibuktikan oleh Kvukthong Yoirurob. Beberapa waktu lalu ia sempat menjadi salah satu pembicaraan di social media. Apa yang sudah ia lakukan? Anda bisa melihatnya di sini. Kvukthong adalah pria paruh baya yang memiliki tangan tak sempurna sejak lahir, meski begitu ia tumbuh dengan kasih sayang dan kegigihan yang luar biasa. Selain itu, Kvukthong merupakan anak yang bertanggung jawab dan berbakti pada orang tua.




    Dalam video Facebook, Kvukthong nampak sudah biasa menyuapi ibunya. Sang ibu sudah tak sekuat dulu dan semakin tua. Kalau dahulu sang ibu mendampinginya untuk bisa menerima kekurangan dan menemukan potensinya, kini balik Kvukthong yang membalas jasa sang ibu. Meski seperti yang bisa kita lihat, kedua tangannya tidak sempurna. Di negaranya, Thailand, Kvukthong mendapat perhatian banyak orang. Bukan karena kasihan, namun karena salut dan beberapa di antara netizen merasa malu melihat semangat Kvukthong. Ia mungkin terbatas, tapi apa yang ia lakukan banyak menembus batas. Semangat itu mengetuk pintu hati mereka untuk menyumbangkan uang dan dukungan pada keluarga Kvukthong. Sejak ibunya sakit tua, Kvukthong memang tak lagi bekerja karena harus menjaganya sepanjang hari. Namun pintu rejeki Tuhan memang ada di mana-mana, tak sedikit bantuan berdatangan pada ibu dan anak ini.
  • mereka orang-orang yang inspiratif bagi orang lain ...
  • Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang
    terbaik untuk anaknya. Apa yang dibutuhkan anak
    akan sebisa mungkin dipenuhi oleh orang tua. Tak
    terkecuali dengan apa yang dilakukan oleh
    sepasang tuna wisma ini. Sepasang tuna wisma
    yang merupakan pasangan suami istri ini terlihat menukarkan ribuan uang koin di bank di kota
    Huangshi, provinsi Hubei. Sebenarnya apa tujuan
    mereka menukarkan ribuan uang koin tersebut di
    bank?




    Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, pasangan tuna wisma ini menukarkan ribuan koin
    senilai 304 yuan (atau sekitar 600 ribu rupiah) di
    bank supaya bisa dikirimkan ke rumah untuk biaya
    sekolah anak mereka. Butuh waktu dua jam bagi
    staf bank untuk menghitung semua koin tersebut.
    Pasangan suami istri ini dulunya bekerja sebagai
    petani. Tetapi karena kemarau panjang di kampung halaman mereka di provinsi Anhui, mereka akhirnya beralih mengadu nasib dengan menjual bamboo sachet (kantung-kantung kecil yang terbuat dari bambu) di kota. Setiap kali ada orang yang memberikan uang lebih dari 0,5 yuan (sekitar seribu rupiah), maka mereka akan memberikan satu bamboo sachet kepada si pendonasi tersebut. Ribuan koin yang mereka tukarkan di bank tersebut merupakan hasil donasi orang-orang dermawan dan juga penjualan bamboo sachet selama dua bulan.]Gao Guanglin yang tuna netra menjelaskan kepada para wartawan bahwa ia memiliki tiga anak yang masih sekolah. Ia dan istrinya tak dapat mencari pekerjaan karena kondisi kesehatan mereka yang tak memungkinkan. Meskipun begitu, mereka tak pernah mau mengemis. Uang yang sudah terkumpul tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya anak sekolah mereka. Koin demi koin itu pasti dikumpulkan dengan penuh usaha dan kerja keras. Apalagi mengingat usia Gao Guanglin dan Jiang Fang serta kondisi kesehatan mereka yang kurang baik, bertahan hidup jauh dari kampung halaman demi mengumpulkan uang untuk buah hati tercinta bukanlah sesuatu yang mudah.
  • Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan juga
    kekurangan. Jangan biarkan kekurangan yang ada
    pada diri Anda menjadi penghalang bagi Anda untuk menonjolkan kelebihan. Jangan pernah merasa tidak percaya diri dan selalu berikan yang terbaik dari Anda. Salah satu bukti nyata bahwa kekurangan tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk sukses adalah kisah dari Harrison Craig ini. Harrison adalah seorang pria berusia 20 tahun yang berhasil menjadi juara dari ajang menyanyi terkenal di seluruh dunia yang diadakan di Australia yaitu The Voice Australia pada tahun 2013. Harrison sebenarnya memiliki kekurangan yang cukup menyulitkan dirinya. Harrison memiliki kesulitan dalam berbicara alias gagap. Ia memiliki kesulitan dalam berbicara namun ia menemukan dunianya saat ia bernyanyi. Ia mulai bernyanyi sejak 9 tahun dan saat ia berusia 18 tahun ia mengikuti ajang The Voice Australia. Ia berhasil membuat semua juri menginginkannya. Dengan suara emas yang menyentuh semua pendengarnya serta keinginannya yang sangat kuat ia berhasil mengalahkan ribuan orang dan menjadi juara dari ajang ini. Selepas ajang tersebut ia pun menjadi penyanyi tenar. Harrison sangatlah spesial dan menjadi banyak inspirasi bagi semua orang. Ia menjadi panutan bahwa kekurangan yang dimiliki memang tidak boleh menutupi kelebihan yang dimiliki.
  • Usianya baru tujuh tahun, seperti kebanyakan gadis cilik lainnya Rosie Davies sangat suka bermain, suka berenang, dan ingin memiliki sepeda roda dua ketika Natal nanti. Ia pun sangat mahir bermain papan luncur (skateboard). Tapi ia berbeda dari kebanyakan anak lain, ia memiliki sebuah keistimewaan yang tak dimiliki oleh kebanyakan anak lain seusianya.




    Seperti yang dilansir oleh mirror.co.uk, dua tahun lalu, Rosie harus merelakan kedua kakinya
    diamputasi di Birmingham Children's Hospital.
    Kedua kakinya terpaksa diamputasi karena kondisi
    tulang belakang yang mengancam hidpnya. Rosie
    pun menjadi satu dari hanya tiga orang di dunia
    yang menjalani operasi yang baru pertama kali ada ini. Meskipun Rosie harus kehilangan kedua
    kakinya, ia tetap jadi gadis cilik yang ceria dan suka mencoba berbagai hal termasuk bermain
    skateboard. "Aku merasa sempurna," ujarnya
    setelah memperlihatkan kemampuannya bermain
    skateboard. Ia mengaku bahwa ketika bermain skateboard, ia tak merasa takut sama sekali.
    Bahkan ia juga bisa bermain voli dan sepak bola.




    Rosie didiagnosis menderita Spinal Segmental
    Dysgenesis (SSD) dan terlahir tanpa bisa
    merasakan apa-apa di kedua kakinya. Kondisi langka ini membuat Rosie hanya bisa bersila,
    sampai-sampai sang ibu Mandy Collett (47)
    menyebut putri kesayangannya tersebut sebagai
    "little Buddha" karena posisi kakinya yang bersila
    seperti patung Buddha. Mandy mengaku bahwa ketika hamil Rosie, ia sudah merasa ada yang tak beres tapi tak ada yang mau mendengarnya. Dan ketika Rosie lahir, orang- orang berkata bahwa Rosie hanya bisa berdiam di dalam bean bag tapi Rosie membuktikan bahwa orang-orang itu salah. "Setelah operasi, saya melihat perubahan yang dramatis. Sekarang Rosie sudah bisa berdiri di skateboard-nya, meluncur di atas skateboard, dan melakukan sejumlah trik," ungkap Mandy.




    Usai operasi amputasi, dokter mencemaskan
    kondisi punggung Rosie yang sepertinya tak cukup
    kuat. Tapi setidaknya kondisinya lebih baik dari
    sebelumnya dan dokter senang dengan kemajuan
    Rosie.
    "Rosie tak mengikuti fisioterapi. Saat itu dokter tak yakin pinggulnya akan cukup kuat jika diberi kaki
    palsu prostetik. Tapi Rosie tak menyerah sama
    sekali dan ia sangat suka menari di sekolah dan ikut berenang. Kuatnya tubuh bagian atasnya didapatnya karena ia melakukan hal-hal yang ingin ia lakukan dengan skateboard-nya. Rosie juga bisa berjalan dengan kedua tangannya dan jumpalitan," jelas Mandy. Mandy juga menjelaskan bahwa satu-satunya benda yang diinginkan Rosie untuk natal adalah sebuah sepeda roda dua. Tapi sepeda roda dua itu mungkin akan sangat mahal karena harus dibuat khusus. Di usianya yang masih belia, Rosie sudah memperlihatkan semangat berjuangnya dan
    semangat untuk tetap menikmati hidup meski tak
    memiliki dua kaki.
  • Apakah membantu orang yang tidak mampu harus
    menunggu hingga jadi orang kaya dulu? Tampaknya tidak. Lihatlah dua pemuda dari Australia ini. Di saat teman-teman mereka bersenang-senang di usia yang masih sangat muda, dua sahabat ini justru membuat sebuah bantuan sosial yang tak biasa. Ide kecil yang menghasilkan kebaikan yang sangat besar.




    Lucas Patchett (20 tahun) dan sahabatnya Nicholas Marchesi memiliki ide yang bisa dikatakan remeh. Mereka sangat ingin membantu para gelandangan memiliki pakaian yang bersih. Tinggal di kota Brisbane, Australia, dua mahasiswa teknik ini menyadari bahwa permasalahan utama para tunawisma adalah kurangnya kebersihan, terutama
    pakaian yang mereka pakai. Dengan tekad kuat,
    dua pemuda ini mulai mewujudkan impian mereka,
    dilansir oleh odditycentral.com Berbekal sebuah mobil van dan dua buah mesin cuci sumbangan, Lucas dan Nicholas mengaplikasikan ilmu teknik dari kampus mereka. Keduanya mengubah van menjadi mobil yang bisa berjalan dan bisa mengoperasikan mesin cuci, mesin itu terhubung mesin pembangkit listrik yang sudah dimodifikasi di dalam mobil. Tentu hal ini tidak mudah, namun semangat dan keinginan membantu orang lain membuat mobil mesin cuci itu selesai dikerjakan.




    Orange Sky Laundry adalah nama yang dipilih Lucas dan Nicholas untuk misi sosial mereka. Mobil mereka mulai berkendara dan berhenti di tempat- tempat para gelandangan berkumpul. Tanpa ragu, mereka meminta para tunawisma tersebut mencuci pakaian secara gratis. Dari aksi yang kecil ini, akhirnya Orange Sky Laundry dikenal oleh kalangan tunawisma kota Brisbane dan nama Lucas serta Nicholas menjadi dikenal banyak orang. Para tunawisma menyambut baik hal ini. Mereka mengakui bahwa pakaian yang dipakai tidak pernah dicuci berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Maka mesin cuci yang disediakan Lucas dan Nicholas sangat bermanfaat bagi mereka.




    Satu kebaikan kecil bisa menghasilkan kebaikan yang lebih besar. Kebaikan hati dua pemuda tersebut membuat pemuda-pemuda lain ikut berpartisipasi dalam misi sosial ini. Dengan kesuksesan Orange Sky Laundry, Lucas dan Nicholas berharap suatu saat kelak bisa melebarkan sayap hingga seluruh Australia.
    Sementara ini, mereka mengajak badan-badan
    sosial untuk memberikan bantuan makanan bagi
    para tunawisma. Sebuah misi yang sangat
    mengagumkan di usia yang sangat muda
  • Orang-orang menyebutnya Santa Klaus di dunia
    nyata. Dan memang itulah yang dikerjakan oleh
    anak lelaki yang baru berusia 11 tahun ini. Samuel Love yang baru duduk di kelas tiga sekolah
    dasar ini setiap tahunnya mengumpulkan ribuan
    mainan untuk dibagikan. Tahun ini Samuel bertekad untuk mengumpulkan 2500 mainan untuk kejutan bagi anak-anak lainnya yang tak seberuntung dirinya. Tahun lalu, Samuel telah berhasil mengumpulkan 1500 mainan yang dibagikan pada anak-anak di Oklahoma, Kolorado. dan sekitarnya. "Setiap anak kecil harus mendapat paling tidak sebuah hadiah di bawah pohon saat pagi di hari Natal tiba, Aku tahu aku bakal sedih kalau saat terbangun tak menemukan maianan," ungkapnya seperti dilansir Huffingtonpost.com.




    Hati emas Samuel juga tersentuh saat beberapa
    waktu yang lalu badai Sandy menghantam New
    York. Dia bahkan memutuskan tidak akan meminta
    apapun di hari Natal. Dia mengatakan bahwa dirinya memikirkan keadaan anak-anak di sana. Dan Samuel juga bergerak untuk memberi mainan pada anak-anak korban badai Sandy. Wah, mulia sekali ya hati Samuel.. Semoga kisahnya dapat menginspirasi Anda untuk dapat selalu berbuat baik untuk orang lain.
  • Ada hal yang sangat sederhana, tapi begitu penting keberadaannya. Seperti kesadaran dan kemauan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Semua orang setuju untuk menjaga lingkungan, namun hanya sebagian saja yang benar-benar melakukannya. Dan hanya sebagian kecil, yang tanpa bicara langsung menunjukkan aksinya. Pada orang-orang inilah banyak orang yang merasakan kebersihan dan kenyamanan perlu berterima kasih. Ini adalah sebuah kisah nyata yang terungkap awal
    bulan lalu. Seorang pria jutawan asal Korea yang
    tinggal di Bahrain, setiap pukul lima pagi selalu ada
    di jalanan untuk menyapu dan membersihkan
    daerah di Bahrain. Tak hanya bekerja dengan
    sapunya, ia juga memunguti sampah yang ada di sana.




    Tak hanya kaya akan harta, hati dan pikirannya juga kaya. Tuan Yo selain memungut sampah, juga
    memilah sampah yang bisa didaur ulang dan yang
    tidak. Ia juga memikirkan dampak bila sampah itu
    dibiarkan. "Di sini ada banyak sampah, kalau
    dibiarkan bisa jadi masalah. Orang-orang bisa sakit," ujarnya. Baginya selain memungut sampah untuk kebersihan dan kebaikan orang lain, ia juga melihat peluang dari sampah yang bisa dijual atau didaur ulang. Beberapa di antaranya bisa menjadi uang dan peluang. Omar yang merekam dan mewawancarai Tuan Yo merasa salut pada pria tersebut. Ini bukan negaranya, tapi ia melakukannya sambil memikirkan sesamanya yang tinggal di bumi. "Tuan Yo adalah contoh yang nyata. Entah berapa banyak orang seperti Mr. Yo yang kita butuhkan untuk menjaga kebersihan bumi ini," ujar Omar. Tapi menurut Omar, kalau siapapun di antara kita sadar untuk mengambil sampah yang tampak di muka kita, maka kita semua bisa menjadi Mr. Yo. Bukan hanya mengagumi perbuatannya.
  • Talen Rowan adalah seorang bayi yang baru berusia 5 bulan asal Ohio, Amerika Serikat. Karena penyakit yang dialaminya. Bocah malang ini harus
    mengenakan sebuah helm pengaman di kepalanya. Helm ini harus dikenakan 23 jam sehari selama beberapa bulan masa penyembuhannya. Seperti dilansir Huffingtonpost.com, Talen menderita plagiochephaly, sebuah keadaan di mana tulang tengkoraknya mengalami gangguan pertumbuhan dan membentuk suatu bentuk datar.




    Helm itu cukup menjadi beban bagi orangtua Talen. Mereka tak nyaman melihat bayi kesayangannya harus mengenakan sebuah helm aneh di kepalanya. Belum lagi reaksi orang di sekitar mereka yang memandang Talen dengan tatapan aneh. Mereka pun meminta bantuan secara online untuk mengubah helm aneh tersebut menjadi sebuah item fashion yang layak dikenakan oleh si imut Talen. Akhirnya, seorang seniman tatto bernama Greg Chadwick bersedia membantu mereka. Dia membuat helm medis itu menjadi helm keren ala pilot. Pembuatannya cukup sulit karena Talen hanya bisa melepasnya selama beberapa saat setiap harinya. Tetapi hasil karya seniman ini cukup menakjubkan. Orangtua Talen sangat senang anaknya tak lagi mengenakan helm aneh, namun menjadi sebuah helm yang keren. Bahkan pandangan orang di sekitar mereka pun menjadi sangat antusias dengan keadaan Talen. Bahkan kebaikan orang asing dapat sangat bermakna bagi orang lain
  • Foto yang menggambarkan kesibukan seorang
    gadis cilik berusia lima tahun yang sedang menyapu jalanan merebak di dunia maya. Foto-foto yang berlatar tempat di daerah Liziyuan di Longhui, kota Shaoyang, provinsi Hunan ini adalah foto seorang gadis kecil bernama Xia Meiling. Siapa dia sebenarnya dan kenapa dia ikut jadi tukang bersih- bersih menyapu jalanan?




    Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, kedua orang tua Xia Meiling bekerja di pabrik pakaian di
    Guangzhou. Dan ia pun diasuh oleh neneknya yang kini berusia 64 tahun. Sang nenek ini bekerja
    sebagai petugas kebersihan dan menyewa rumah di daerah Liziyuan tersebut. Melihat nenek yang selalu rutin menjadi petugas kebersihan, Xia Meiling sering mengikuti neneknya bekerja setiap akhir pekan. Mereka bekerja bersama-sama dengan sangat baik. Bekerja dengan bergiliran, ada yang menyapu, ada yang memasukkan sampah ke tong sampah. Masih sekecil itu, Xia Meiling sudah memiliki nilai kebaikan sendiri. Diasuh oleh nenek, Xia tak lantas bermanja-manja dan membantu meringankan beban neneknya
    Seperti Xia Meiling, ia mungkin sedih karena kedua
    orang tuanya tak bisa menemaninya setiap hari.
    Tapi yang ia lakukan justru membantu neneknya,
    meringankan beban orang terdekat yang mengasuhnya. Untuk anak sekecil itu, sudah hal
    yang luar biasa memiliki kesadaran untuk meringankan beban orang lain.
Sign In or Register to comment.