BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mohon Bantuan Kampanye

15678911»

Comments

  • Maksud saya alquran itu butuh ditafsir supaya menjadi operational. kalau misalnya tidak sesuai maka ada banyak yang dilakukan itjihad.
    Dan tasfir itu bukan Allah yang melakukan tapi manusia. Dan itu itu sudah dilakukan oleh banyak orang. Termasuk dalam hal ini ulama - ulama.

    Tafsir ulama - ulama klasik, mungkin saja masih cocok tapi tidak semua tafsir itu cocok. Karena tafsir hasil pemikiran manusia dalam membaca teks2 alquran. maka dalam hal ini tafsir itu tidak sesuatu yang mutlak. Sebuah kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat. jadi kamu jangan menempatkan tafsir diatas Alquran ya. Karena itu yang banyak terjadi. Posisi tafsir jadi lebih tinggi daripada Alquran. kalau begitu kamu yakin kepada manusia dong bukan kepada Allah SWT.

    Semua orang punya kebebasan untuk menafsirkan sebuah teks dari apa yang diyakini. Kalau anda setuju dengan tafsir A itu gpp, tapi kalau tidak setuju juga gpp. Misalnya anda katakan bahwa perempuan muslim wajib menggunakan jilbab (penutup) kepala. Itu tasfir yang anda yakini, silakan saja. Itu hak anda. Tapi apakah semua muslim setuju untuk itu? Tentu tidak kan? Aku muslim tapi aku punya tafsir sendiri soal jilbab. Dan menurut ku jilbab tidak menjadi wajib bagi perempuan.
    Saya tidak akan debat soal alasannya, karena akan panjang soal ini.

    Kemudian lagi, soal FPI atau Islam garis keras. mereka meyakini bahwa membunuh boleh dilakukan kepada orang2 yang dianggap kafir dan memusuhi Islam. Itu keyakinan mereka dan tafsir mereka. Tapi lagi - lagi apakah semua umat Muslim setuju dengan tindakan teroris yang mengatasnamakan agama itu? Tentu tidak kan? saya sangat tidak setuju dan menurut ku itu bukan ajaran Islam. Dalam konteks ini aku tidak tahu apakah kamu setuju dengan apa yang dilakukan oleh para teroris untuk membunuh orang lain? Begitu loh maksud aku, kayaknya kamu sulit sekali ya memahami maksud aku.

    Kalau soal tengtop dan celana pendek, kamu coba lihat postingan mu diatas. kamu mengatakan bahwa mana sih agama yang membolehkan pornografi. Kemudian aku jawab definisi pornografinya seperti apa dulu? Tiap orang beda - beda memahami pornografi. termasuk dalam institusi agama. Makanya aku bilang kalau umat non muslim, mereka ibadah itu boleh menggunakan kaos ketat atau celana pendek. Mungkin bagi umat Islam umumnya itu sexy dan porno.

    Makanya aku katakan bahwa tidak bisa menyamakan pornografi itu dari pandangan satu agama saja. Apalagi dalam satu agama saja beda - beda memahaminya. Wong aku muslim dan kamu muslim tapi kita beda sekali kok melihat soal pornografi. Jadi kamu mesti fokus dengan apa yang aku maksud. suoaya tahu konteks yang sedang aku bahas.

    Kalau aku gak masalah, punya tanggapan sendiri atau keyakinan sendiri soal agama mu (muslim). Tapi keyakinan mu itu jangan kamu paksakan kepada pihak lain. Dalam konteks bernegara. Kamu ingat bahwa kita tinggal di Indonesia bukan cuma orang muslim. Tapi ada banyak agama di Indonesia. Mereka juga anak Indonesia yang punya hak hidup sama dengan kamu dan aku yang beragama muslim.
    Kalau kamu maunya semua perempuan pakai jilbab di Indonesia, itu kan mau mu. Tapi tidak semua perempuan muslim mau menggunakan jilbab. karena berbagai alasan. termasuk mungkin dia meyakini bahwa jilbab bukan wajib.

    Gitu loh, coba lah belajar untuk bisa menghargai pihak lain yang berbeda dari kita. Hargai dan berikan hak orang lain yang sama.
    Kenapa aku tidak setuju dengan penerapan syariat Islam formal ataupun sistem Khilafah atau apapun namanya. Karena sistem itu akan menempatkan pihak lain, dalam hal ini non muslim sebagai warga negara kelas dua. Jadi yang jadi pemimpin sudah dipastikan secara hukum akan umat muslim. Itu yang sangat aku tolak sekali. Karena akan menutup kesempatan orang non muslim untuk menjadi pemimpin. Walau katanya sistem Khilatah atau syariat Islam formal itu akan melindungi warga non muslim. Tapi bagaimana mau melindungi lah wong hak - hak nya sebagian dirampas. Mereka kan juga manusia yang sama dengan kamu dan aku.

    Walau aku sadar sistem demokrasi sekarang ini di Indonesia juga belum bisa memberikan kesempatan yang sama untuk menjadi Presiden bagi non muslim. Tapi minimal UU di Indonesia tidak ada larangan untuk non muslim menjadi Presiden. Masalahnya masyarakat kita yang umumnya muslim itu masih yakin kalau pemimpin itu dipilih salah satunya karena agamanya (muslim). Itu yang banyak terjadi di Indonesia. Dan aku sangat sedih melihat kondisi itu.


    Padahal kita tahu ada banyak orang budha, hindu, khatolik, kristen atau agama apapun yang punya kualitas lebih baik dari presiden di Indonesia yang muslim. Tapi hanya karena dia bukan muslim langsung masyarakat tidak mau memilihnya. Itu yang aku bilang masyarakat kita masih belum dewasa beragamanya.

    Kita itu masih mau milih pemimpin yang korup asal muslim daripada memilih Mahatma Gandhi atau Mother Teresa misalnya. Hanya karena kedua tokoh itu bukan muslim. Itu kan konyol sekali...Apakah itu karena sistem demokrasi? Saya tidak tahu, tapi yang pasti sistem apapun yang penting memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. tanpa ada diskriminasi.

    Aku sebagai muslim, biarlah itu keyakinanku dengan Tuhan. tapi aku sebagai anak Indonesia aku harus berpikir untuk bangsa ini. Yang didalamnya ada orang - orang berbeda dari aku. termasuk berbeda agama dan berbeda suku. Jika mereka baik dan pinter maka layak bagi ku untuk memilihnya menjadi pemimpin itu. Itu lah yang namanya berbangsa dibumi Indonesia. Dan aku yakin itu yang diajarkan dalam Islam, menurut pemahaman ku ya. bahwa Islam itu rahmat bagi semua alam. Termasuk non muslim.

    Begitu sobat ku yang muslim..Kamu gak dilarang kok beragama dan sholat. Tapi belajar lah untuk melihat orang dari sisi kemanusiaannya bukan suku atau agamanya...Mudah2an tulisan ini bisa membuat kamu merenung tentang makna hidup.



    Salam damai


    Toyo
  • @toyo
    Tafsir ulama - ulama klasik, mungkin saja masih cocok tapi tidak semua tafsir itu cocok. Karena tafsir hasil pemikiran manusia dalam membaca teks2 alquran. maka dalam hal ini tafsir itu tidak sesuatu yang mutlak. Sebuah kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat. jadi kamu jangan menempatkan tafsir diatas Alquran ya. Karena itu yang banyak terjadi. Posisi tafsir jadi lebih tinggi daripada Alquran. kalau begitu kamu yakin kepada manusia dong bukan kepada Allah SWT.

    Semua orang punya kebebasan untuk menafsirkan sebuah teks dari apa yang diyakini. Kalau anda setuju dengan tafsir A itu gpp, tapi kalau tidak setuju juga gpp. Misalnya anda katakan bahwa perempuan muslim wajib menggunakan jilbab (penutup) kepala. Itu tasfir yang anda yakini, silakan saja. Itu hak anda. Tapi apakah semua muslim setuju untuk itu? Tentu tidak kan? Aku muslim tapi aku punya tafsir sendiri soal jilbab. Dan menurut ku jilbab tidak menjadi wajib bagi perempuan.
    Saya tidak akan debat soal alasannya, karena akan panjang soal ini.
    kalo saya baca beberapa tafsir (baik yg klasik, kontemporer, ataupun modern) ga ada perbedaannya koq... isinya sama secara tersirat, yg membedakan adalah "suasana" misalnya ibnu katsir bercerita dgn gaya keilmuan, atau buya hamka dgn romantisme prosa...
    klo isi maksudnya, persis sama.

    Kemudian lagi, soal FPI atau Islam garis keras. mereka meyakini bahwa membunuh boleh dilakukan kepada orang2 yang dianggap kafir dan memusuhi Islam. Itu keyakinan mereka dan tafsir mereka. Tapi lagi - lagi apakah semua umat Muslim setuju dengan tindakan teroris yang mengatasnamakan agama itu? Tentu tidak kan? saya sangat tidak setuju dan menurut ku itu bukan ajaran Islam. Dalam konteks ini aku tidak tahu apakah kamu setuju dengan apa yang dilakukan oleh para teroris untuk membunuh orang lain? Begitu loh maksud aku, kayaknya kamu sulit sekali ya memahami maksud aku.
    ga gtu juga kali... masa tiap org kafir boleh dibunuh....
    yg boleh dibunuh tuh klo ada alasan qisash, atau dalam perang.

    Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar (misalnya qisash). Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya (utk memperkarakan), tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh (menghukumnya). Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (QS. Al-Isra : 33)
    Kalau soal tengtop dan celana pendek, kamu coba lihat postingan mu diatas. kamu mengatakan bahwa mana sih agama yang membolehkan pornografi. Kemudian aku jawab definisi pornografinya seperti apa dulu? Tiap orang beda - beda memahami pornografi. termasuk dalam institusi agama. Makanya aku bilang kalau umat non muslim, mereka ibadah itu boleh menggunakan kaos ketat atau celana pendek. Mungkin bagi umat Islam umumnya itu sexy dan porno.

    Makanya aku katakan bahwa tidak bisa menyamakan pornografi itu dari pandangan satu agama saja. Apalagi dalam satu agama saja beda - beda memahaminya. Wong aku muslim dan kamu muslim tapi kita beda sekali kok melihat soal pornografi. Jadi kamu mesti fokus dengan apa yang aku maksud. suoaya tahu konteks yang sedang aku bahas.
    klo masalah porno grafi sih, saya ga ambil pusing.
    batasan2 yg disebut porno itu apa saja itu sih pendapat pribadi...
    yg saya maksud adalah konteksnya dalam islam.
    saya tidak bilang, muslimah yg cuma pake tanktop dan hot pants adalah porno, tp yg bakal saya katakan adalah melanggar aurat yg sudah ditentukan alquran.
    dan yg saya tanyakan terkait postingan toyo yg bilang berjilbab itu tidak wajib...
    trus saya nanya, gimana kalo perempuan SOLAT cuma pake tank top dan hot pants? kan dalam alquran udah ada batasan aurat utk laki2 dan perempuan... atau gini deh, klo laki2 solat, menurutmu boleh ga pake kaos dalem dan celana boxer doank???
    Kalau aku gak masalah, punya tanggapan sendiri atau keyakinan sendiri soal agama mu (muslim). Tapi keyakinan mu itu jangan kamu paksakan kepada pihak lain. Dalam konteks bernegara. Kamu ingat bahwa kita tinggal di Indonesia bukan cuma orang muslim. Tapi ada banyak agama di Indonesia. Mereka juga anak Indonesia yang punya hak hidup sama dengan kamu dan aku yang beragama muslim.
    Kalau kamu maunya semua perempuan pakai jilbab di Indonesia, itu kan mau mu. Tapi tidak semua perempuan muslim mau menggunakan jilbab. karena berbagai alasan. termasuk mungkin dia meyakini bahwa jilbab bukan wajib.

    Gitu loh, coba lah belajar untuk bisa menghargai pihak lain yang berbeda dari kita. Hargai dan berikan hak orang lain yang sama.
    ga ada yg maksa koq.... cuma saya sih emngimbau utk muslim saja utk beragama secara kaffah... klo yg lain saya ga bisa ikut campur...
    Kenapa aku tidak setuju dengan penerapan syariat Islam formal ataupun sistem Khilafah atau apapun namanya. Karena sistem itu akan menempatkan pihak lain, dalam hal ini non muslim sebagai warga negara kelas dua. Jadi yang jadi pemimpin sudah dipastikan secara hukum akan umat muslim. Itu yang sangat aku tolak sekali. Karena akan menutup kesempatan orang non muslim untuk menjadi pemimpin. Walau katanya sistem Khilatah atau syariat Islam formal itu akan melindungi warga non muslim. Tapi bagaimana mau melindungi lah wong hak - hak nya sebagian dirampas. Mereka kan juga manusia yang sama dengan kamu dan aku.
    mending pelajari duu sistem khilafah dan syariah. zaman khalifah abssyah dan utsmaniah aja non muslim dinegara khalifah aman damai sentosa koq... justru konflik israel palestina terjadi setelah ada campur tangan inggris sbg kolonialis.
    Walau aku sadar sistem demokrasi sekarang ini di Indonesia juga belum bisa memberikan kesempatan yang sama untuk menjadi Presiden bagi non muslim. Tapi minimal UU di Indonesia tidak ada larangan untuk non muslim menjadi Presiden. Masalahnya masyarakat kita yang umumnya muslim itu masih yakin kalau pemimpin itu dipilih salah satunya karena agamanya (muslim). Itu yang banyak terjadi di Indonesia. Dan aku sangat sedih melihat kondisi itu.
    toh demokrasi tidak melarang pencalonan non muslim kan? lihat saja, skrng kana da partai PDS. tp berapa suara yg mereka dpt ktika pemilu kemarin???
    saya yakin kalo semua org kristen memilih PDS, perolehan suara mereka bakal diatas PKS... tp kenyataanya, suara dari sesama kristen aja masih terpecah. gimana mau muslim milih calon non-muslim donk...
    Padahal kita tahu ada banyak orang budha, hindu, khatolik, kristen atau agama apapun yang punya kualitas lebih baik dari presiden di Indonesia yang muslim. Tapi hanya karena dia bukan muslim langsung masyarakat tidak mau memilihnya. Itu yang aku bilang masyarakat kita masih belum dewasa beragamanya.
    itu kan pendapatmu, tp tiap org punya calon berbeda yg ia anggap kompeten atau tidak... bukti pd pemilu saja, banyak koq non muslim milih SBY lg krn percaya... dan tidak sedikit juga caleg dr PDS yg muslim.
    Kita itu masih mau milih pemimpin yang korup asal muslim daripada memilih Mahatma Gandhi atau Mother Teresa misalnya. Hanya karena kedua tokoh itu bukan muslim. Itu kan konyol sekali...Apakah itu karena sistem demokrasi? Saya tidak tahu, tapi yang pasti sistem apapun yang penting memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. tanpa ada diskriminasi.
    tanya kenapa???
    resiko dari demokrasi donk...
Sign In or Register to comment.