It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
HOLD ON !!
i didnt say that indonesia was an islamic nation did i ?
sayakan cuman menyanggah pernyataan anda sebelumnya
yg bilang kalo indonesia ini negara sekuler.
SILA PERTAMA Pancasila jelas sekali menyatakan
kalau indonesia ini negara yang beragama( bukan negara agama),
yang berarti semua peraturan di negeri ini dibuat berdasarkan norma2 keagamaan ( Islam,Kristen,Hindu, Budha, dll ).
sekarang saya mau nanya,
agama mana sih yang menyetujui pornografi ?
kalo emank ada partai agama yang tidak setuju dgn UU APP ini,
patut kita curigai motif di belakangnya .
aduh ardhee, jangan gitu dong, nanti kena serangan jantung loh orangnya
Kalau kita menggunakan tafsir agama mayoritas (misalnya agama Muslim). Sedangkan dalam Islam sendiri tafsirnya banyak sekali. Seperti yang sudah kita bahas diatas. Soal pemimpin perempuan dalam Islam itu macam - macam pendapatnya.
Terus kalau mau gunakan tafsir agama Islam, mau pakai tafsir yang mana? Versi HTI, JIL, Gusdur, FPI, PKS atau yang mana. Karena dalam PKS sendiri tafsir Islam juga beda. Ingatkan kalau di PKS ada seorang tokohnya menulis soal indahnya Monogami? Itu artinya bahwa tafsir agama tidak bisa digunakan untuk landasan hukum negara. Karena tafsirnya sangat beragam sekali. Itu baru dilihat dari sisi satu agama saja loh, Islam dalam hal ini.
Belum lagi kalau kita bandingkan dengan tafsir - tafsir agama - agama yang lain. dalam agama budha, Hindu, Kristen, Khatolik juga ada banyak pendapat yang beda - beda. sedangkan khatolik yang sudah ada sistem yang jelas saja. Emang semua pastor setuju dengan keputusan paus misalnya. Pasti ada beda pendapat dalam melihat teks2 alkitab. karena kita memang manusia yang tidak mungkin selalu sama pemahamannya.
Saya tidak katakan bahwa harus sekuler ya Indonesia, tapi kita coba berpikir bagaimana aturan negara Indonesia tidak ada yang dirugikan semua warganya.
Mau sholat boleh, mau pakai pakai jilbab silakan. Tapi kalau ada yang tidak sholat atau tidak pakai jilbab jangan ditangkap dong. Itu urusan pribadi masing - masing. Karena belum tentu jilbab itu juga sama pemahamannya. Punya beda - beda tafsir...
Kalau soal agama mana yang mendukung pornografi? sekarang aku mau tanya apa yang kamu pahami soal pornografi dahulu? Kalau kamu lihat UU Pornografi itu, definisi pornografi dari kaca sebagian kelompok Islam tertentu. Sangat multitafsir sekali.
Saya muslim tapi saya tidak setuju definisi pornografi dalam UU Pornografi itu. Jadi itu dulu harus dibahas,
Kalau kamu lihat misalnya ada perempuan nampak buah dadanya dan pahanya itu pornografi, Itu sih gpp, itu kan pandangan mu. Apakah semua orang sama memahami pornografi dengan pikiran mu? misalnya?
Bagi umat agama yang lain aku pikir tidak sama. Misalnya orang Bali yang banyak beragama Hindu, setahu aku payudaradara perempuan diBali bukan sesuatu yang porno. Mohon koreksi kalau salah. Begitu juga orang China misalnya. yang sembayang tapi menggunakan pakaian tengtop dan celana pendek. Kalau kamu lihat mungkin itu gak sopan dan porno menurut kamu, tapi tidak buat mereka kan?
jadi definisi pornografi juga beda - beda tiap - tiap agama.
Itu lah fungsinya menghargai orang dan keyakinan orang lain. Kalau aku yakin bahwa jilbab itu aurat, ya udah biarlah itu menjadi keyakinan ku. Tapi aku jangan paksakan orang untuk mengikuti aku. dan mengatakan bahwa orang lain melakukan tindakan porno. Arogan itu namanya, soal negara ini bukan cuma milik ku dan nenek ku saja. Tapi milik rakyat Indonesia, yang beragam - ragam latar belakangnya.
Mudah2an penjelasannku buat kita saling belajar.
salam
Toyo
Next mas Toyo sudah mandi Junub Belum wkekekekekekek
tafsir PKS, JIL, FPI, gusdur, dll...???
adakah?
ngaco, tafsir itu setau saya yaah
tafsir itu ada Tafsir Ibnu Jarir, Tafsir Abu Laits As Samarkandy, Tafsir Ad Dararul Ma'tsur fit Tafsiri bil Ma'tsur (karya Jalaluddin As Sayuthi), Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Baghawy dan Tafsir Baqy ibn Makhlad, Asbabun Nuzul (karya Al Wahidy) dan An Nasikh wal Mansukh (karya Abu Ja'far An Nahhas).
soal buku "indahnya monogami" itu bukan tafsir, tapi pendapat... saya sendiri berpendapat monogami lebih baik dr pd poligami krn dalam alquran tertulis 'jika tdk bisa berlaku adil maka satu istri adalah lebih baik bagimu...'
saya tanya deh sama toyo, pantaskah muslimah solat hanya pake tank top dan hot pants saja???
agama msulim sudah punya koridor, dan "quide book" yaitu alquran...
kalo yg lain, saya ga ambil pusing... terserah mo gimana juga... tp saya cuma menyarankan krp muslim utk total dlm beragama...
kembali lagi ke pribadi, saya hanya mengingatkan..
mo diturut monggo, ga juga ora opo2...
NB: kasian deh liat para caleg (korban demokrasi) yg kalah.. pada stress, depresi, gila, bahkan ampe bunuh diri...
benar2 miris hati ini... ckckckckck....
Gw lihat debat HTI dan JIL kok dan pakar agama dari Paramadina (kalo nggak salah). Udah jelas bhw HTI yang kelabakan. JIL enteng banget bilang (yang gw ingat): Ya kembali, konsep kekhilafahan apa yang akan dianut? Itu aja belum ada pemahaman yang utuh dan mufakat. Sorry, kadang2 bisa aja film yang di youtube cuma ditampilkan penggalan saja, maka lebih baik mengikuti secara utuh debatnya, jadi lebih adil.
Mengenai tafsir, maaf jika gw sok tahu, tapi gw rasa baik Quran maupun Alkitab, semua ditulis setelah tokoh2nya wafat. Demikian juga tafsir. Nah, sehingga kembali, Tafsir ini akurasinya, menurut gw, tidak sangat tinggi. Gw aja pernah dengar dari teman gw bahwa ada Hadiths yang sahih, tidak sahih, lemah dll. Dan lalu apa kriterianya? Bukankah Quran. Padahal bukankan sebenarnya Hadiths itu sendiri membahas latar belakang Quran? Mohon koreksi kalo keliru.
Jadi mengapa kemudian Agama tidak dapat ditafsir sekarang? Gw pernah mengikuti debat di sini mengenai "apa yang ditawarkan agama" selain janji surga? bukankah hanya nilai2 penuntun bagi penganutnya? lalu apa superiornya nilai2 itu, jika tidak dikaitkan dengan wahyu illahi, dengan nilai2 berdasarkan humanitas seperti yang ditunjukkan oleh Toyo?
dan insya Allah, alquran yg berserak di daun, batu, dan tulang tsb akan sama dgn yg ada ditangan saya sekarang...
ngaco, sok tau ah... tafsir buya hamka dibuat sama beliau ketika dipenjara koq...
tafsir sendiri menurut mu apa john??
hadist itu riwayat dari ajaran2 rosulullah utk membimbing umatnya...
sahih, tdk sahihnya ditentukan dgn korelasinay dgn alquran, mansukrip, riwayat saksi, sejarah saksi, dan pertimbangan ulama/ijtima... hadist2 sahih adalah literatur kedua setelah alquran yg harus diteladani.. isi hadist lbih banyak bercerita ttg tata cara ibadah, muamalah (hubungan dgn masyarakat), aqidah (pribadi individu), syariah (hal yg sejalan dgn agama). jd hadist bisa diganti statusnya, kcuali yg sudah berstatus sahih.
alquran diturunkan murni dr Allah lewat perantara malaikat jibril pd nabi muhammad utk umat manusia. tak ada sangkut pautnya dgn hadist.
kebalikannya, hadist tergantung pd isi alquran, jika sesuai maka sahih.
utk muslim, yg paling utama adalah alquran...
hadist adalah pelengkap.
sama spt yahudi, ada taurat ada talmud.
surga sendiri akan diperoleh krn habluminallah (hubungan baik dgn Allah) dan habluminannas (hubungan baik dgn manusia).
Belom yakin ya..?
Maksud gw tafsir terhadap Quran dan Alkitab itu dilakukan setelah tokoh2nya (Muhammad dan Yesus) meninggal. Maksud gw bukan hantu yang bikin tafsir..dasar!
Tafsir itu merupakan interpretasi seseorang terhadap naskah kuno, termasuk juga kitab2 yang dianggap suci oleh agama. Dalam interpretasi, orang bisa melakukan observasi, atau mempelajari kultur di mana naskah kuno tersebut dibuat.
Apakah gw dapat seratus?
yes, dan itu ditulis bukan oleh Muhammad sendiri, bukan? Itu maksud gw.
Lho, gw pernah dengar dari orang katanya justeru pembahasan tentang rukun islam adanya di Hadith? Gw salah ya. Jadi bukankah justeru Hadith menerangkan Quran, thus melengkapi dan menjelaskan konteks yang terkandung di Quran? Menurut gw sepertinya terkait..tapi mungkin gw salah ya.
Kayaknya nggak nyambung deh..maksud gw, dengan tanpa janji2 mengenai surga yang ditawarkan agama hanyalah nilai2 bukan? Lalu yang menjadi pertanyaan gw, seberapa superior nilai agama dibandingkan nilai2 humanitas yang kita telah ketahui?
interpretasi awam klo nyebutin insya Allah berarti ragu2 yah???
insya Allah = smoga Allah menghendaki
saya bisa koq ngasih bukti nya klo alquran blum berubah dr zaman dlu sampe skrng...
tafsir akan berlaku ktika "tulisan" itu dibaca dan dicermati, otomatis akan ada tafsir... sama spt kmu baca thread ttg teori darwin... kmu ga ngerti, lalu kamu tafsir ke wiki...
tafsir disini bukan tafsir bebas sekehendak nafsu dan perkembangan zaman... kultur tidak terlalu berpengaruh.
tafsir punya ilmu sendiri. saya pribadi ga berani maen tafsir alquran seenak udel... walaupun, kita mungkin nangkep maksudnya dri sekilas baca terjemahan.
nabi muhammad tidak pernah menulis karena beliau buta huruf.
nabi mempercayakan penulisan alquran melalui sahabatnya.
ktika nabi menyampaikan isi alquran dr wahyu Allah pd para sahabat.
maka jgn heran klo alquran satu2 kitab yg tidak berubah isinya dr dulu hingga skrg. krn satu huruf saja kamu rubah dan kmu publikasi, pasti akan ketahuan, krn didunia ini sudah menyebar para penghafal quran.
(misalnya amerika ketahuan pernah bikin alquran tiruan dgn nama the true furqan. isinya bner2 diedit...)
rukun islam itu kan sahadat, solat, zakat, puasa, dan haji..
tentang ibadah bukan??? naah hal itu dijelaskan dihadist.
humantas yg spt apa?
nyambung lah...
saya balikin, jika tdk ada konsep agama, yg ada adalah atheis, apakah dunia masih berpegang pd humanitas?
agama tentu superior krn agama merupakan "kontrol" humanitas...
blibet yaa...