BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

CERBUNG : This Pain is Called... LOVE [Bab 1]

1679111222

Comments

  • ya ilang lg.
    biasa indokoko suka ilang.
    buat bf penasaran.
    gimana dengan riduan?
    aduh lama bgt.
  • Indokoko memang hebat
    Karangannya sungguh memikat
    Tiap kata tiada terlewat
    Kubaca ulang masih tetap nikmat
    :)
  • feffendy wrote:
    Indokoko memang hebat
    Karangannya sungguh memikat
    Tiap kata tiada terlewat
    Kubaca ulang masih tetap nikmat
    :)
    koh a hong juga lanjut donk critanya
  • habiebie wrote:

    kayanya makin banyak aja nih penulis2 berbakat di forum ini. ada baiknya di dokumentasikan di atas kertas trus di cetak jadi sebuah novel mungkin akan lebih banyak org yg bisa menikmati karya2 indah tersebut. btw buat semua penulis2 di forum ini maju terus tetap semangat munculkn ide2 baru dan kreatif tunjukkan kalo kita juga bisa berkarya lebih baik dari mereka2, salam kenal buat semua teman di forum ini
    apa perlu diadakan KNB (konferensi novelis boyzforum)
  • habiebie wrote:

    kayanya makin banyak aja nih penulis2 berbakat di forum ini. ada baiknya di dokumentasikan di atas kertas trus di cetak jadi sebuah novel mungkin akan lebih banyak org yg bisa menikmati karya2 indah tersebut. btw buat semua penulis2 di forum ini maju terus tetap semangat munculkn ide2 baru dan kreatif tunjukkan kalo kita juga bisa berkarya lebih baik dari mereka2, salam kenal buat semua teman di forum ini
    apa perlu diadakan KNB (konferensi novelis boyzforum)
    . .
    dickman
    jatulelaki
    indokoko
    remy
    a hong
    bibay
    ditox
    blue bunny
  • nice .. keren .. ayo lanjut lanjut
  • Wakss.. Gw telat bacanya.. Terpaksa ngebut dari page 1. Tdnya males baca krn judulnya yg old fashion, tp stlah di thread nya ffendy ada komentar yg positif, jd tertarik baca, n ternyata.. BAGUS!! Sgt detail n bisa menimbulkan imaji sendiri, even gw jd horny berat pas baca bagian you n your boss!
    Ini kisah nyata atau fiksi belaka? Rasanya belakangan bnyk bgt tulisan di boyslove yg 'too good to be true..'
    Beda umur gw n yayang jg sama dgn beda umur loe dgn your boss (in this story).
    Gw seneng baca percakapan loe di cerita ini, keliatan kalo loe cukup dewasa for ur age.. Apa krn typical marketing gay (ups guy) ya? Gw kayanya perlu belajar utk bisa menghadapi sub ordinat gw kaya loe..
    The most exciting part is.. Gw sedikit banyak berharap utk mengalami kejadian yg sama, karena kebetulan gw baru interview staff baru gw yg kebetulan cowo (setelah sblmnya banyakan cewe), yg bakalan masuk tahun dpn.. Hehe (walo bakalan diamuk yayang kalo kejadian beneran!)
    Anyway.. Keep on writing! Tambah penasaran dgn kisah cinta segitiga (atau segi banyak?) antara loe, ur boss n ur personal assistant!
    One last comment: plot yg menarik dgn menggabungkan alur maju dan mundur sekaligus!
  • Sorry... sorry...

    deket-deket akhir taon gini kerjaan banyak banget :( :cry: :(

    nih lanjut lagi ya :wink:
  • Kami memilih restaurant di Kemang yang tidak terlalu ramai pengunjung. Dia meninggalkan mobilnya dan menawarkan menyetir mobilku. Aku dengan senang hati memberikan kunci mobilku dan duduk di sampingnya. Aku memang lebih suka bersama dia dalam satu mobil daripada bawa mobil sendiri-sendiri dalam jam macet begini. Dan dia tampaknya punya ide yang sama.

    Mungkin dia berpikir seperti aku juga.
    Bahwa akan ada kelanjutannya setelah dinner.
    Well, it’s a date, isn’t it?

    Membayangkan kelanjutannya saja sudah membuatku hampir terengah-engah.
    Membuat celanaku sesak.

    Aku memesan sirloin steak, dengan black pepper sauce. Aku butuh sesuatu untuk stamina, kalau-kalau saja ini akan menjadi malam yang panjang. Lagipula aku memang lapar. Bersama Riduan selalu saja pikiranku menjadi liar. Apakah karena memang fisiknya yang indah. Padahal aku berani bersumpah pada saat ini yang kurasakan lebih dari sekedar fisikal.

    If it’s not love, it’s definitely lust.
    Maybe there is only a fine thin line between those two.

    Senyumnya,
    Tatapan matanya,
    Tawa candanya,
    Selalu membuatku ingin menciumnya.
    Ingin memeluknya.
    Ingin menelanjanginya.
    Hhhhh...
  • edited December 2008
    Ia memesan caesar salad saja.

    ”Lagi diet?” Tanyaku.

    Dia tersenyum lebar. ”Gak lah. Tadi sore sebelum balik kantor ditraktir bakmie sama Santi di depan kantornya.”

    Santi?

    ”Anak buahnya Ibu Rita yang ikut kita lunch di Shangri-la.” Jelasnya ketika melihat tanda tanya di mataku.

    ”Ohh.”

    Santi yang centil itu.

    Aku memesan segelas red wine, dan ia memesan segelas draught beer. Ia meminta saladnya untuk dihidangkan bersama-sama dengan pesananku. Waiter itu mengulangi pesanan kami kemudian berlalu meninggalkan kami.

    ”Jadinya kamu cuma nemenin aku makan.” Kataku.

    ”Nyopirin juga.” Balasnya.

    Aku tersenyum geli.

    ”Kalo gitu birnya gak boleh nambah. Aku boleh nambah red winenya”

    ”Go ahead. I’d love to see you drunk.” Jawabnya tersenyum, menatap mataku dalam-dalam.

    What’s the plan?
    Supaya kamu bisa membopong aku masuk ke kamarku?
    Pasti aku takkan melepaskan rangkulanku.

    ***
  • 3 gelas wine cukup membuat kepalaku terasa ringan. Meskipun begitu tidak cukup membuatku sempoyongan. Riduan hanya meminum satu gelas bir dan sebotol aqua.

    Dinner bersamanya benar-benar menyenangkan. Apapun yang kami bicarakan selalu menjadi menarik. Dan perhatian dalam tatapan matanya yang dalam menatapku benar-benar melambungkan sukmaku. Di depannya aku merasa bisa menjadi diriku seutuhnya. Tanpa sedikitpun aku merasa harus berpura-pura.

    Tatapan matanya itu begitu terasa mencintaiku. Dalam dan tulus. Dan ada sirat kekaguman dalam sinar matanya saat menatapku. Apa yang dikaguminya dari aku? Apakah karena aku atasannya? Aku bahkan tidak merasa berhak untuk dikaguminya. Aku yang kini mengaguminya setulus hatiku. Kekagumanku kepadanya telah mengalahkan pikiran-pikiranku yang melecehkannya secara fisik. Aku juga tidak tahu bagaimana aku harus menjabarkan kekagumanku.

    Mungkin karena tulusnya senyumannya kepadaku.
    Atau ketegarannya menghadapiku selama ini.
    Atau mungkin tatapan matanya yang membuatku mabuk kepayang.

    Apa lagi yang aku tunggu?
    Sudah pasti ia mencintaiku.
    Sudah pasti aku mencintainya.
  • Pengaruh 3 gelas wine pun tidak mampu membuatku memulai untuk mengatakan bahwa aku mencintainya. Rasanya kata-kata ”I love you” tidak cukup menggambarkan perasaanku kepadanya saat ini. Perasaan yang melambung dan hilang menyatu dalam tatapan matanya. Aku ingin menatap matanya berlama-lama tanpa harus berkata-kata. Seolah-olah kata-kata akan mengurangi kedalaman perasaanku kepadanya. Seolah-olah kata-kata hanya akan memotong besarnya perasaan yang kurasakan saat ini. Seolah-olah kata-kata... memang hanya sekedar kata-kata.

    Aku bahkan tidak perduli beberapa waiter memperhatikan kami dan mungkin bertanya-tanya dalam hati mereka. Ada apa dengan dua lelaki yang dinner berhadapan dan saling memandang dan tersenyum penuh perasaan. Atau beberapa tamu lain yang melirik ke arah meja kami. Mind your own business!

    Aku memang tidak perduli.
    Aku hanya perduli senyumannya
    Aku hanya perduli tatap matanya.


    ***
  • Aku memintanya naik ke apartmentku dan ia mengiakan. Sekarang ia berada di dalam kamarku.
    Sekarang ia di hadapanku. Aku memintanya untuk tinggal malam ini dan ia mengangguk tersenyum.
    Sekarang aku menggenggam tangannya. Aku gemetar. Ini saat yang aku tunggu-tunggu. Saat-saat yang telah beratus-ratus kali terbayang dalam khayalanku.
  • yah kejadian bener deh
  • yah kejadian bener deh


    Bukannya emang mengharapkan gitu... :?
Sign In or Register to comment.