It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"mandi yok dit"ajaknya saat sudah berada didalam air.
Karena hari beranjak sore udara di sekitar tempatku duduk mulai terasa dingin karena aku terlalu lama berada di tepi sungai.Angin berhembus sepoi-sepoi menerpa tubuhku. Perasaan ragu ntuk ikut turun ke sungai mengikuti kegiatan ical.
"enggak ah cal, dingin nih" jawabku sambil merapatkan kedua lututku kedada tuk mengusir rasa dingin yang datang.
Aku kaget saat percikan air menyentuh tubuhku.Ical iseng memercikkan air sungai yang dingin ke tubuhku.
"JANGAN CAL, DINGIN NIH" aku berusaha menghindar mencari tempat yang agak jauh dari lokasi ical berenang. Tapi iya masih tetap gigih mengejar dan tetap menyemprotkan air kearahku.Sebagian besar tubuhku mulai kuyup dibuatnya.
"udah ah cal dingin banget nih" ujarku pura-pura marah. Tubuhku yang tadi kedinginan kini semakin bertambah dingin.
"Makanya turun, biar nggak kedinginan." ical tampak riang begerak di bagian sungai yg dalam. sesekali dia menyelam.
Aku meloncat terjun mendekati tempat ical berenang. Dengan agak kesal saat berada didekat ical kU benamkan kepala ical dengan kedua belah tanganku.
Ical gelagapan berusaha menghindari.
Terus ku benam kepalanya keair.
bagian tubuh kami bersentuhan rapat.
Ical berhasil menghindar....
Aku mengejar meraih tubuhnya..
sedikit susah meraih tubuhnya karena ical memang jago banget berenang..
Kupeluk erat tubuh ical saat berhasil ku tangkap sambil membenamkan kepalanya ke air....
Tak mau kalah ical balas melakukan hal tersebut saat berhasil menghindar.
Aku jadi kelabakan karena dEngan mudah ical menangkap tubuhku walau aku telah berusaha menghindar.
Dibetotnya tubuhku dari belakang dengan kuat. Bagian tubuhku terkunci oleh tubuh kokohnya.
Tapi dia tidak membenamkan kepalaku ke sungai.
Punggungku merasakan kulit kalus dada dan perut ical.
Sesuatu benda lunak menyentuh permukaan pantatku yang lembut.
Karena mulai capek dengan permainan ini aku tak lagi menghindar dari dekapannya.
Kubiarkan ical tetap membekapku dari belakang.
Mr-p ku mulai menegang setelah tadi sempat tertidur karena dinginnya air sungai.
Benda lembut yang tadi menyentuh bagian pantatku kini terasa juga mulai mengembang
"mandi yok dit"ajaknya saat sudah berada didalam air.
Karena hari beranjak sore udara di sekitar tempatku duduk mulai terasa dingin karena aku terlalu lama berada di tepi sungai.Angin berhembus sepoi-sepoi menerpa tubuhku. Perasaan ragu ntuk ikut turun ke sungai mengikuti kegiatan ical.
"enggak ah cal, dingin nih" jawabku sambil merapatkan kedua lututku kedada tuk mengusir rasa dingin yang datang.
Aku kaget saat percikan air menyentuh tubuhku.Ical iseng memercikkan air sungai yang dingin ke tubuhku.
"JANGAN CAL, DINGIN NIH" aku berusaha menghindar mencari tempat yang agak jauh dari lokasi ical berenang. Tapi iya masih tetap gigih mengejar dan tetap menyemprotkan air kearahku.Sebagian besar tubuhku mulai kuyup dibuatnya.
"udah ah cal dingin banget nih" ujarku pura-pura marah. Tubuhku yang tadi kedinginan kini semakin bertambah dingin.
"Makanya turun, biar nggak kedinginan." ical tampak riang begerak di bagian sungai yg dalam. sesekali dia menyelam.
Aku meloncat terjun mendekati tempat ical berenang. Dengan agak kesal saat berada didekat ical kU benamkan kepala ical dengan kedua belah tanganku.
Ical gelagapan berusaha menghindari.
Terus ku benam kepalanya keair.
bagian tubuh kami bersentuhan rapat.
Ical berhasil menghindar....
Aku mengejar meraih tubuhnya..
sedikit susah meraih tubuhnya karena ical memang jago banget berenang..
Kupeluk erat tubuh ical saat berhasil ku tangkap sambil membenamkan kepalanya ke air....
Tak mau kalah ical balas melakukan hal tersebut saat berhasil menghindar.
Aku jadi kelabakan karena dEngan mudah ical menangkap tubuhku walau aku telah berusaha menghindar.
Dibetotnya tubuhku dari belakang dengan kuat. Bagian tubuhku terkunci oleh tubuh kokohnya.
Tapi dia tidak membenamkan kepalaku ke sungai.
Punggungku merasakan kulit kalus dada dan perut ical.
Sesuatu benda lunak menyentuh permukaan pantatku yang lembut.
Karena mulai capek dengan permainan ini aku tak lagi menghindar dari dekapannya.
Kubiarkan ical tetap membekapku dari belakang.
Mr-p ku mulai menegang setelah tadi sempat tertidur karena dinginnya air sungai.
Benda lembut yang tadi menyentuh bagian pantatku kini terasa juga mulai mengembang
Walaupun hari belum sore, tapi gumpalan awan dilangit menutupi sinar mentari sehingga membuat suasana menjadi sedikit kelam. Hujan deras jatuh menghujam bumi. Cucuran air dari ujung atap halte tempatku duduk membuat deretan lubang-lubang kecil dilantai.
Kuamati tetesan-teresan air hujan itu berkejaran turun kebawah. Damai sekali perasaanku saat itu. Aku sangat suka sekali dengan hujan. Entah kenapa, aku sendiri tak tahu. Mungkin karena hujan bisa membuat pikiran-pikiran yang selalu mengganguku bisa terlupakan sesaat.
Kejadian di pinggir sungai kemarin bersama ical kembali tergambar bermain dalam hayalku.Setiap detil bermunculan seperti seseorang yang lagi nonton film dari sebuah slide proyektor dalam kegelapan.
Tiba-tiba keasikanku asik bermain dengan lamunan bersama ical dalam dihalte kecil itu terganggu.
"stret....stret...." suara sepatu ket basah bersentuhan dengan lantai halte bis tempat ku duduk.
Sesosok wajah yang ku kenal dan menjadi pikiranku beberapa waktu yang lalu hadir dihadapanku. Badan tegapnya tercetak jelas dibaju seragamnya yang basah terkena hujan. Kupandangi wajah itu, tetesan air hujan yang bergulir diwajah putihnya menambah ke tampanan pemiliknya. Detupan jantung tak beraturan ku rasakan.
"deg....dEg....deg..."
Aku benar-benar salah tingkah dibuatnya, walau tak ada terjadi percakapan diantara kami saat itu.
"Rama" tak sadar mulutku berbisik.
Dia melihat ke arahku dengan wajah bingung seperti memikirkan sesuatu. Aku gelagapan dibuatnya.
u are the best
"Kamu memanggil saya?" suara rama yang meneduhkan terdengar dari bibir merahnya yang sepertinya nggak pernah terkena nikotin.
Aku benar-benar gelagapan menjawab pertanyaan ini, karena sebelumnya kami memang belum pernah berkenalan. Dia pasti kaget sekali ada orang yang sok akrab memanggil namanya.
Aku benar-benar menyesali kebodohanku, yang tanpa sengaja memanggil nama rama. Aku benar-benar bingung mau memberi alasan apa kepadanya.
"Tunggu dulu..." rama terdiam sesaat.
"Kamu yang tabrakan dengan ku waktu hari pertama sekolah itu bukan?" sedikit keraguan rama melontarkan pertanyaan kepadaku.
Aku benar-benar merasa surprise dengan pertanyaan rama.
Kejadian itu kurang lebih sudah sebulan lamanya berlalu. Tapi ternyata rama masih ingat dengan hal itu. Selama ini aku pikir hanya aku yang selalu teringat kejadian itu. Sampai-sampai waktu itu aku penasaran beberapa hari mencari tahu pada beberapa teman, nama manusia ganteng yang bertabrakan denganku. Terkadang aku pura-pura lewat didepan kelasnya yang agak jauh dari kelasku ntuk sekedar menikmati wajah rama sesaat.
ternyata.....
hayalan gay ku berkelana....
apakah rama juga gay sehingga pertemuan awal kami saat tabrakan itu juga melekat dalam memorinya?
"ya... itu saya"
"sory waktu itu aku buru-buru" jawabku sambil menikmati wajah ganteng rama yang hanya berjarak setengah meter dariku.
"bukan kamu yang salah kok, justru waktu itu aku yang buru-buru" balasnya.
"Aku rama"
"dito" kusambut uluran tangan rama. genggaman tangannya terasa kokoh ditanganku
ntrus tentang adegan pornonya sengaja nggak gue ceritain, takut ntar gue di bilang penulis porno lagi.
aku minta maaf kalo alinia dan paragrafnya berantakan karena postingnya pake hape
Semua rasanya bergerak lambat seperti permainan games max paine. Beberapa saat tak ada kata yang terucap hanya mata kami yang saling bertatapan. Genggaman erat tangan rama memberi kehangatan pada tanganku. Udara yang dingin karena hujan mulai berkurang saat rama sedikit menggeser duduknya kedekatku.
"belum pulang ya?" rama memecah kebekuan sambil menarik tengannya dari genggaman.
"iya nih tadi agak telat keluar sekolah, jadinya kejebak disini" jawabku
"Sama nih, tapi aku telat pulang karena tadi di ceramahin pak andi" (pak andi guru BP kami, yang suka ngasih nasehat kalo ada murid yang nakal)
"Emang kamu ngapain? sampe kena ceramah pak andi" aku penasaran karenanya.
"Biasalah, td aku ngerjain murid cewek ketahuan ama guru"
"jadinya ya gitu di suruh kekantor" jelas rama sambil mempermainkan ujung tasnya dengan kedua tangan.
Matanya sesekali melihat tetesan hujan yang jatuh kelantai halte.
"Emang sering ya, kamu dipanggil ke kantor guru BB?" ku ikuti arah pandangan rama.
" Ya.....gitu deh" jawabnya meniru gaya seorang presenter top di televisi.
Aku tertawa melihat gaya uniknya itu. Rama pun ikut tertawa, tak terasa kebekuan yang tadi hadir di antara kami sirna entah kemana.
Pembicaraan diantara kami semakin cair. Seandainya ada orang lain yang melihat dan mendengar kami ngobrol pasti mereka akan mengira kami adalah dua orang sahabat yang sudah lama kenal.
"Kayaknya hujannya lama nih dit" ujar rama sambil melihat langit yang masih tampak menghitam.
curahan hujan masih deras seperti ditumpahkan oleh para dewa dari langit.
"Bener nih ram... mau gimana lagi"
"Eh... dit gimana kalo kita ke rumah ku aja?"
"Rumahku nggak terlalu jauh dari sini ,cuma sekali angkot dari sini"
"gimana.....? tanyanya menegaskan karena tak terdengar jawaban dariku.
"OKE....Oke...oke...." aku berteriak kegirangan.
Terbayang olehku sesampainya dirumah rama, aku akan diajak kekamarnya. Trus aku duduk diatas kasurnya yang empuk sambil melihat rama membuka baju seragam sekolahnya yang basah. Tampaklah dadanya yang agak berotot dan perutnya yang sickpack ditumbuhi bulu yang memanjang kearah selangkanya dan hilang tertutupi celana abu-abunya. Rama bergerak menuju lemari pakaiannya. Tergambar punggung putihnya yang berbentuk V. Bokong rama yang agak tepos tercetak indah di celana sekolahnya yang basah.
Setelah mendapatkan handup putih yang td dicarinya di lemari, rama bergerak menuju pintu kamar mandi yang berada didalam kamarnya yang luas ini.
Tapi semua itu hanya ada di pikiran gayku.
" Nggak usah deh ram..takut ngerepotin"
"Lagian kitakan juga baru kenal, nggak enak ama keluarga kamu" jawabku beralasan, sebetulnya aku sangat ingin sekali kerumah rama.
Ingin sekali tahu.... bentuk kamar rama, tempat ia menghabiskan sebagian waktunya.
Ingin sekali tahu.... bentuk kasur rama yang mendekap rama setiap malam dalam tidurnya.
Ingin sekali tahu.... bentuk bantal rama yang setiap pagi penuh dengan iler rama.
Ingin sekali tahu.... bentuk guling rama yang selalu dipeluk rama saat ia mimpi basah.
Aku benar-benar terobsesi dengan rama.
"Ayolah dit... temanin aku di rumah"
"Lagian orang tuaku nggak ada dirumah nih dit lagi keluar kota, jadi aku bosan nggak ada teman dirumah" pintanya.
"Emang loe nggak ada saudara ram...?" tanyaku
"Aku anak tunggal dit"
"Ikut ya dit...." bujuk rama lagi dengan wajah setengah memelas. wajah polos itu terlihat semakin menggemaskan.