It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Air sungai berkejaran pecah diantara batu besar yang berdiri ditengah sungai. Suara gemercik air terdengar indah menggelitik gendang telingaku, menimbulkan kedamaian lain dihatiku.
Teringat aku kepada orang-orang kaya yang mengeluarkan jutaan uang untuk bisa menikmati damainya suara gemercik air ini. Air terjun mini pun dibuat dengan bantuan pompa dump didesain sedemikian rupa oleh ahli interior yang mereka bayar dengan mahal.
Peletakan air terjun mini ini didalam rumah juga hasil konsultasi dengan ahli hongsui yang juga mereka bayar dengan mahal tentunya. Kadang aku tertawa kalau mengingat hal ini karena aku bisa menikmati dengan gratis dengan bentuk yang benar-benar bagus karena yang menciptakan adalah tuhan yang menciptakan si ahli hongsui dan interior.
Air disungai ini begitu jernih sampai-sampai batu yang ada didasar sungai jelas terlihat. Sesekali ikan-ikan kecil melintas di hadapanku saling berkejaran. Kucelupkan sebelah tanganku ke air, sejuk terasa mengalir kepergelanganku.
"Disinilah aku bekerja dit" ujar ical tiba-tiba tanpa menoleh kepadaku. Ical berdiri di sebuah batu dipinggiran sungai itu. Pandangannya kulihat kosong menatap arus sungai yang mengalir.
"Maksudmu apa cal?" tanyaku tak mengerti.
"Sekarang kamu pasti ngak mau lagi temanan ama aku karena sekarang kamu tahu kalau aku hanya seorang anak pencari batu yang miskin" jawabnya masih tanpa memandang kearahku.
Memang di kotaku ini jalan dan bangunan lebih banyak memakai batu-batu kali sebagai bahan dasarnya dari pada batu gunung. Batu-batu yang di ambil dari kali itu kemudian dipecah secara manual dengan martil oleh para pemecah batu sebelum dijual.
"Bapakku juga hanya seorang kuli pemecah batu" lanjut ical. Tampak kesedihan diraut wajahnya.
"Kok loe bisa berpikiran seperti itu ke aku cal" jawabku.
Kudekati tempat ical berdiri. Bahunya ku putar agar tubuhnya berhadapan dengannya. Wajahnya tertunduk.
"Kamu pasti ngak mau lagi temanan sama orang miskin seperti aku" katanya dengan wajah masih tertunduk.
Kuangkat dagunya dengan tangan kiriku.
"cal....kamu kok bisa berfikiran seperti itu"
"trus terang aku suka temanan sama kamu karena kamu tuh asik orangnya dan suka bikin aku ketawa, aku tersinggung karena kamu bisa punya pikiran seperti itu ke aku" ujarku pura-pura marah.
Kupasang wajah serius memandang wajahnya. Raut wajah ical gelagatan melihatku marah mendengar perkataannya.
"Karna kamu kan anak orang kaya, pasti malu kalau bergaul dengan anak miskin sepertiku" jelas suara menjelaskan dengan keraguan.
Tak ku jawab perkataannya, namun wajah pura-pura marahku masih tetap kupasang.
"Maafin aku ya dit....kalau aku berpikiran kamu cuma mau main dengan anak orang kaya saja" pintanya.
Sesaat kerjadi kebekuan diantara kami. Padahal hatiku saat itu tengah terteriak senang karena rencanaku pura-pura marah berhasil.
"yah...kalau gitu aku maapin kamu cal asal kamu jangan pernah berpikiran seperti itu lagi dan ada syarat lainnya" jawabkU menggantung.
"Syaratnya apa dit..?" tanyanya penasaran.
Aku mendiamkanya sesaat agar ical menjadi penasaran.
"kamu....harus ngajak aku mencari batu hari ini" ucapku setengah berbisik. senyum terbaikku kuberikan padanya. Iya tertawa mendengar ucapanku.
"Ah elo dit, aku kira apa ayo sini" ditinjunya lengan dengan lambat.
Tak berapa lama ical menyiapkan ban dalam traktor yang bagian bolongnya diberi papan tempat meletakkan batu.
"Kita mulai sekarang cal" tanyaku.
"oke bos" jawabnya berseloroh.
dilepaskannya baju yang melekat dibadannya. Terlihat dadanya yang bidang akibat terlalu sering mengangkat batu-batu sungai. kulit tubuhnya yang berwarna coklat karena sering terbakar cahaya matahari.
Dibukanya resleting celananya dan diloloskan melewati kedua tungkai kakinya yang kokoh. Aku terasa jengah karena belum pernah melihat orang tubuh setengah telanjang laki-laki dalam jarak sedekat ini sebelumnya.
Kini tubuh atletis ical hanya terbungkus celana dalam merk murahan.
Kutarik nafas dalam-dalam menenangkan sesuatu yang ingin brontak didalam celanaku.
Keterkejutanku tidak hanya terhenti sampai disitu.
Dengan santainya ical meloloskan penutup terakhir tubuhnya itu. Tercetaklah siluet pahatan sempurna bak sebuah patung yunani pria telanjang dihadapanku.
Aku ngak menyangka ical akan telanjang bulat dihadapanku. Kupikir ical akan bekerja mencari batu dengan tetap memakai celana atau celana dalam.
Semakin dalam tarikan napasku melihat semua ini.Kulihat tonjolan diantara selangkanya yang menggelantung lemas. Begitu indah bentuk kon-tol ical. Walau agak kecil dibanding kon-tolku namun memiliki bentuk yang unik. kepala jamurnya terlihat berwarna kemerahan dan besarnya tidak proporsional dengan lingkaran batangnya yang kecil. Bulu-bulu halus terlihat mulai tumbuh disekitar kon-tolnya.
"Dit kok bengong aja,katanya mau cari batu" ajaknya mengagetkanku
"Buka tuh celana dan bajunya biar ngak basah" ujarnya. diletakannya pakaian diatas batu yang kering.
"Eh iya cal bentar" jawabku. dengan sedikit keraguan ku buka satu persatu pakaian yang melekat ditubuhku sambil menyisakan celana dalamku.
Lanjut ..
Didorongnya ban tersebut ke arah tengah sungai dengan setengah berenang. Tubuh indahnya terlihat mengambang diatas permukaan air sungai jernih itu. kepakan kedua kakinya dengan gaya dada membawa tubuhnya arah tengah sungai.
Sesekali bongkahan pantatnya yang gembal menyembul kepermukaan. Menimbulkan keasikan sendiri bagi yang melihatnya saat itu.
regards
~ART~
Saat ical menegakan badannya terlihat permukaan air hanya sebatas pahanya saja. Karena hal itu maka bagian kontolnya jelas terlihat dari tempatku berdiri. Gondal-gandul kontol itu terlihat saat ical bergerak kesana dan kesini mengambil batu yang akan diangkutnya keatas ban dalam traktor.
Kututupi bagian depan celana kolorku yang semakin menegang. Aku tak ingin ical mengetahui ada sesuatu yang aneh pada diriku.
Seandainya ical mengetahui ini dan memberi tahukan tentang semua ini kepada teman-teman di sekolah tak dapat ku bayangkan apa yang akan terjadi padaku nanti.
Benar-benar mengerikan seandainya hal ini terjadi padaku.
Karena itu ku urungkan niatku ntuk turun ke sungai, menghampiri tempat ical yang mulai tampak sibuk dengan pekerjaannya.
tangannya kearahku. Bulu disekitar ketiaknya tampak tumbuh rapi menambahkan kesan jantan.
"IYA BENTAR...." jawabku juga dengan sEtengah berteriak.
"WAduh bagaimana ini dit..." ratapku pada diriku.
Kutarik napas dalam-dalam agar ketegangan diantara kedua pahaku berkurang.
Semakin aku berusaha, semakIn keras kontolku ini.
"Sini dit.." ujarnya lagi.
Ahkirnya kuputuskan ntuk turun kesungai dan tak lagi memfokuskan pandanganku kepada kontol ical yang mengelantung.
Salah satu tanganku masih tetap menutupi bagian depan kolorku.
Suhu air yang dingin terasa sejuk dikaki. terus mengalir sampai kebagian dadaku saat ku masukan seluruh tubuhku kedalam air. Memang bagian tepi sungai ini berbentuk seperti lubuk yang jauh lebih dalam di bandingkan bagian tengak sungai. Hal ini disebabkan karena bebatuan di bagian tepi sungai mulai habis diangkut sebagai bahan bangunan.
Kontolku terasa mulai mengecil di dalam celana dalam dolce & gabbanaku akibat terendam air sungai yang dingin.
Senang rasanya....
"Gapain sih loe manyun sendirian di pinggir sungai dit?" saat aku berada didekat ical.
tak kujawab pertanyaan ical.
Aku masih belum berani keluar dari bagian sungai yang dalam sehingga bagian bawah tubuhku tidak terlalu jelas kelihatan oleh ical.
"Batu yang sebelah sini aja dit yang diangkat biar ngak susah ngangkatnya keatas ban" tunjuk ical pada daerah sungai yang dangkal.
"enggak ah cal aku ngambil batu yang disini aja"
"emang kenapa dit?" tanya ical bingung
"Aku malu kelihatan ama orang kalo lagi telanjang gini" jawabku.
"Wahaha...loe ada-ada aja dit" dia tertawa mendengar jawabanku.
"Masak kamu malu telanjang didepan aku, kita kan sama laki-laki dit"
"Bukan gitu cal, kalo seandainya ada cewek yang datang nyuci pakaian atau mandi disinikan aku kan jadi malu" jawabku membela diri.
"Yah.... elo dit mana ada cewek yang akan datang kesini, kan didaerah ini jauh dari rumah penduduk"
"Lagian didaerah inikan daerahnya rada tertutup gitu" jawab ical.
Memang didaerah kami mengambil batu ini agak jauh dari perumahan penduduk. Disekitar pinggiran sungai juga terutupi oleh rerimbunan alang-alang yang tingginya melebihi orang dewasa. Pepohonan yang tumbuh di sepanjang bantaran sungai ini juga rapat-rapat tumbuhnya.
Jadi seandainya ada orang yang melewati daerah ini juga tidak akan menyadari ada orang yang mandi telanjang di sini.
Aku kehabisan akal menjawab pertanyaan ical.....
"capek juga ya cal..?" tanyaku sambil duduk di sebuah batu kering yang ada dipinggir sungai.
"yah...beginilah kerjaanku sehari-hari dit, mangkanya aku kadang sering lupa bikin PR karena nyampe rumah udah kecapean" ujarnya sambil membetulkan letak ban dalam traktor yang hampir jatuh kesungai.
Kembali nafsuku berkobar melihat tubuh telanjang ical. Alat vitalku yang tadi lemas terkena dinginnya air sungai kini kembali berontak.
oh...
tidak...
gimana nih sekarang
Aku benar-benar bingung.
"Eh kamu ngaceng ya dit" tiba-tiba ical bertanya kepadaku.
Mati aku...
mati aku...
Hancur semua reputasiku disekolah.
pasti diakan cerita kepada seluruh orang disekolah bahwa aku ini seorang gay.
Dunia rasanya seperti akan kiamat.
"oh...eh.. iya nih cal, mungkin karena udah lama nggak,mimpi basah nih. jadi bawaannya ngaceng terus" jawabku beralasan. Sudah 3 minggu ini aku belum mimpi basah.
"oh begitu, kenapa kamu ngak onani aja?" tanyanya dengan santai.
"Maksudmu apa cal?" balasku ngak mengerti.
"ngocok....masak kamu ngak ngerti" jawabnya sambil menggoyang tangan didepan selangkanya. Jari telunjuk dan jempolnya dibuat seperti lingkaran..
Aku semakin ngak mengerti, karena pada saat itu aku memang belum pernah melakukan hal seperti itu.
"onani tuh enak loh, masak udah segede ini kamu belum pernah onani sih?"
"Ngak percaya aku" wajah ical kelihatan bingung.
" Benar cal aku ngak bohong" penasaran juga aku mendengar penuturan ical.
Jangan deh art, ntar cowokmu marah lagi.