It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Maksiat. Saya menganggap maksiat jika suatu tindakan merugikan diri sendiri, seperti merusak kepribadian, masa depan, termasuk korupsi, mencuri uang sedekah. Juga saya menyebut maksiat jika merugikan pihak lain, seperti hubungan keluarga (istri dan anak). Jika sepasang manusia saling mencintai, saling melengkapi, saling membantu, saling membangun, saling mendukung untuk berbuat baik. untuk kebaikan diri sendiri, untuk kebaikan pasangan, untuk kebaikan orang lain, saya tidak menganggap Itu maksiat, hanya berbeda selera.
Seorang yang disebut homo, bahkan transgender, selama organ reproduksinya masih bisa bekerja, jika dirangsang, tetap saja bisa melakukan hubungan intim dengan lawan jenis. Kembali lagi kepada pilihan selera.
Tapi jika bisa, jika ada kesempatan, pilih selera yang tidak memunculkan masalah hidup.
Kehidupan seperti ini sangat berat.
Beda dengan teman saya, dia memilih come out, dia mengambil posisi sebagai pejuang anti diskriminasi LGBT, dia seorang jurnalis.
Maka jika Mas Raka masih bisa memilih untuk berkeluarga, ada pilihan, ada kesempatan untuk memilih, maka pilihlah yang terbaik buat Mas, masa depan Mas. Mungkin saja saya, atau ada diantara kami tersakiti dengan pilihan Mas untuk berkeluarga, karena itu disebabkan kegagalan saya mengatasi ego.
Samaan sama gue
Tp religius sih ya jadi sampai sekarang masih ngerasa dosa banget.
Aku sih untungnya gak pernah mengalami fase denial.
Bahkan gak pernah merasa hubungan sex itu dosa. Dari masih kecil pas belum kenal sex, sampai sekarang, suka sama cowok, nonton bokep gay sampe akhirnya having sex gak pernah merasa dosa.
Bicara tentang menyakiti orang tua, istri, keluarga tidak dipastikan hanya para homo pelakunya. Seorang homo juga ada bagian dari masa hidupnya bisa andil untuk kebahagiaan orang tua dan keluarganya, walaupun tidak memiliki istri dan anak kandung.
Agama yang saya yakini mungkin melarang hubungan sejenis, tapi maaf saja, saya tidak sependapat pada bagian itu, walaupun hanya sebatas dalam hati, sebatas dumay. Saya melihat dari sisi cinta kasih manusia, bukan dari sisi bentuk anatomi manusia. Walaupun demikian hubungan intim dengan lawan jenis dianjurkan daripada sejenis jika dilihat dari organ reproduksi.
PS : Buat saya pribadi, yang seperti ini lebih nyaman kalau cuma sekedar baca di cerita..Kalau lihat aslinya (mas-mas gay di dunia nyata), ya tetap aja kasihan #jangan tersinggung ya Mas