BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

WANT ME LIKE YOU DO

11416181920

Comments

  • tuh viona aja mau nikah sama kekasihnya bukan nathan, dan siapa edo ?

    masih berharap nathan sama ical bahagia
  • Mga ja Nathan ga apa2.
  • Masalah apalagi ini yg muncul???
    Semoga ical bsa tetap bersama nathan.
  • Berharap nathan tetap bersama ical...
    Ahh kenapa aku selalu sedih bacanya :(
  • ada apalagi dengan Nathan ...
  • Nathaaannnn..jangan mati....
  • “Pey! Lo lihat dimana Edo dan pengikutnya tawuran?” Aku bertanya dengan nada tergesa. Seakan berlomba dengan waktu. Kulihat Pey hanya mengernyit mungkin terlalu heran karena untuk pertama kalinya aku mau menanyakan soal Edo dan segala kelakuan anehnya yang hobi banget sama namanya adu jotos tersebut.

    “Gue lihat sih di belakang gedung, tapi bukan tawuran deh kayaknya karena yang kulihat tadi satu lawan satu” Tanpa perlu mendengar cerita lebih lanjut dari Pey, aku langsung kembali bergegas ke belakang gedung yang memang memiliki kawasan yang cukup luas dan juga tidak terpakai.

    Aku merasa nafasku hampir habis saat mataku menangkap beberapa orang yang tengah berdiri menonton sesuatu di tengah mereka dan aku kembali mendengar suara kesakitan dari mulut Edo dan lawannya. Aku mendorong semua orang dengan perasaan kacau. Disanalah dia, aku tidak tahu apa yang kurasakan saat ini tapi rasanya aku mau kembali kemasa dimana aku tidak akan merasa sedemikian rupa hanya untuk darah yang mengalir dari dirinya. Dulu jika ia terluka aku hanya akan marah pada siapapun yang membuatnya tersakiti tapi sekarang dadaku ikut merasakan sesak melihatnya seperti ini.

    Aku maju mencoba melerai mereka karena semua orang yang di sini tak bisa di abaikan. Tapi Nathan tetqap bergeming seolah aku hanyalah sosok yang tak kasat mata. Jika dia marah aku lebih memilih dia memakiku atau apapun asal jangan dengan melukai dirinya seperti ini. Dia sungguh tahu caranya membalasku.

    “Gue bilang stop?” Aku teriak di depan mereka membuat semua orang memperhatikanku yang dengan lancangnya melerai tontonan mereka tapi aku tak peduli pada pandangan setan mereka karena keadaan kekasihku lebih penting dari apapun untuk saat ini.

    “Tumben banget lo mau repot-repot Cal, Udah biarin aja kali” Teriakan salah satu penonton mendapat persetujuan dari yang lain dan kulihat Edo kembali ingin meraih Nathan dan melepaskan kekesalannya yang entah apa itu tapi aku malah lebih cepat tanggap dengan langsung meninju rahang Edo yang membuatnya langsung tersungkur dan merintih kesakitan.

    “Udah gue bilang berhenti lo tuli?” Aku menyalak kearahnya, semua orang menatap horror kearahku seolah baru melihat sesuatu yang tidak mungkin terjadi. “Dan lo ikut gue!” Aku menarik tangan Nathan dan membawanya menghilang dari sana.

    “Sial balik lo!” Aku masih bisa dengar suarab marah dari mulut Edo tapi aku tak peduli.

    ***

    Kutatap ia tanpa berniat mengobati luka dan memarnya yang sampai membuat penampilannya sangat mengerikan, kulihat dia hanya tertunduk entah apa yang ada di kepalanya. Aku juga tak berniat mengajukan pertanyaan bodoh itu. Kubiarkan kotak obat itu terbengkalai di sisiku tanpa mau menyentuhnya karena sepertinya percuma saja mengobatinya toh nanti dia akan melukai dirinya sendiri.

    Nathan tidak pernah mau membalas tatapanku, entah karena marah atau apa. Aku menghembuskan nafas dengan berat, sakit sekali rasanya melihat hidup kami seperti ini.

    Ku elus pipinya yang bersih dari luka dan ia mengangkat wajahnya, tatapannya sangat membuat aku terenyuh .

    “Maaf” Suara lirihnya membuat aku kembali di hantam kekalutan yang tak ku ketahui datang dari mana. Aku mencintainya tuhan, aku mencintai makhlukmu ini.

    “Harus dengan cara seperti ini? Membuat dirimu sendiri terluka. Harus dengan menyakiti dirimu cara balas dendanmu padaku?” Dia menggelang dengan sangaat cepat tapi mata hazelnya tak juga lepas dari menatapku seolah dengan memandangku saja ia baru ingat kalau masih ada hari esok untuk hidupnya. Seolah hanya aku harapan terbesarnya.

    “Aku mencintaimu” Demi tuhan aku tahu dia mencintaiku bahkan tanpa dia mengucapkannya dengan lelehan air mata itupun aku sudah tahu kalau dia sangat mencintaiku yang memang dengan bodohnya baru kusadari beberapa hari yang lalu

    “B erhenti, jangan seperti ini?” Aku meminta dengan rasa sesak yang tiba-tiba menghujam dadaku. Mencoba untuk menghalau sesuatu yang ingin keluar dari mataku. Ku usap matanya tak tega rasanya air mata itu tumpah karena hidup pelik yang kami jalani. “Kita akan cari jalan keluarnya” Aku berucap dengan nada ragu karena kami seakan tak memiliki jalan selain berpisah dan berpisah tak pernah ada dalam cinta kami. Mati lebih baik daripada harus merelakannya pergi dariku dan aku tahu cinta yang ia miliki bahkan lebih besar dari yang kutahu.

    “Jangan tinggalkan aku Val, jangan lagi” Aku memeluknya dengan erat, berharap ia tahu betapa aku tak mau melakukannya. “Aku akan melakukan apapun asal jangan pergi dari kamu, akan ku buat mama percaya kalau lelaki brengsek itu hanya membual dengan janjinya. Aku akan buat mama percaya kalau papa bukan lagi menjadi bagian dari kami, mama salah telah mempercayai lelaki itu sangat salah.” Aku melepaskan pelukan Nathan dengan dahi berkerut, siapa lelaki yang dia maksud?

    “Siapa yang menjanjikan itu pada Tante?” Aku bertanya dengan menatap dalam mata hazel yang selama ini selalu membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat.

    “Anak tiri papa” Entah apa yang membuat rasa takut menggelayutiku tapi aku berharap bukan nama itu yang akan di rapal oleh bibir pemuda yang aku cintai ini.

    “Siapa?” Aku kembali bertanya dengan nada seolah aku tak ingin ia mendengar jawaban dari pertanyaanku itu.

    “Kamu mencintainya?” Bagai bom yang sudah ku jaga lama yang akhirnya meledak begitulah keadaan hatiku sekarang. Suara Nathan bukanlah suara menuduh ataupun marah. Nadanya biasa saja seperti baru saja mengatakan kalau dia mendapat juara kelas. Tapi entah kenapa kerisauan tiba-tiba datang padaku. Aku tidak ingin kehilangan pemuda yang ada di depanku ini walau seribu kali Max di muka bumi ini. “Kamu memang mencintainya” Nathan mengiyakan pertanyaannya sendiri yang memang tak akan pernah mendapat jawaban dariku.

    “Aku tidak mungkin berbohong dengan mengatakan kalau aku tidak mencintainya karena memang ada sedikit hati kecilku yang mengatakan kalau cinta itu ada untuknya tapi demi tuhan akan selalu kamu bahkan walau seribu orang yang bertanya pilihanku hanya ada padamu. “ Aku berucap dengan segala emosi yang membeludak di dadaku. Kulihat Nathan hanya tersenyum, aku dapat merasakan itu senyum tulus yang ia berikan untuk seseorang yang ia cintai karena telah mencintai lelaki lain Dan aku cukup tak mau mendapat dia hanya tersenyum untukku. Aku lebih suka dia akan menyuruhku untuk menghilangkan perasaan sialan ini, itu akan lebih baik untukku.

    “Aku senang dengan jawabanmu dan aku kira kamu akan membohongiku ternyata aku salah besar. Maaf sudah ,menduga yang tidak-tidak padamu tapi sekarang aku percaya kalau ada seseorang tempat aku bisa berkeluh kesah yaitu kekasihku tersayang.” Kulihat senyum itu semakin mengembang dan tanpa aku sadari kalau bibirnya sudah mendarat dengan indahnya di bibirku. Aku dapat merasakan tangannya membingkai wajahku. Ku balas pagutannya dengan penuh rasa bahagia yang membuncah. Tidak akan ada lagi lelaki lain yang mampu membuat aku tergoda karena ada seseorang yang begitu sempurna yang mencintaiku dengan caranya yang begitu mampu membuatku menahan nafasku sendiri.

    ***

  • Pertamax,,,,,
    #padahalBelumBaca
  • Keduax...
    Max...
    Malang sekali nasib mereka..
  • Nathan dan Ical, yakinlah pada cinta kalian. Cinta akan mengalahkan segalanya, walaupun dengan pengorbanan yang besar.
  • kapan ya mereka gak tersakiti lagi
  • Kasihan mereka,bnyk bgt rintangan dlm kisah cinta mereka ber2.
  • Kasihan mereka,bnyk bgt rintangan dlm kisah cinta mereka ber2.
Sign In or Register to comment.