BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Jantung Hati

1568101125

Comments

  • edited January 2015
    Seminggu yang lalu mama telpon aku, memberi kabar gembira kalau ada yang bersedia mendonorkan jantungnya padaku, seseorang yang koma karena kecelakaan. Aku bahagia banget, dulu aku tidak pernah membayangkan kalau rasanya sebahagia ini saat mendengar kabar seperti ini.

    Sepuluh menit yang lalu aku begitu semangat saat mendengar suara telpon dari mama.

    Mama: Halo, sayang.. (Suara mama terdengar lemah)

    Aku : Assalam'mualaikum ma..

    Mama: Wa'alaikum salam (suaranya seperti di tahan) lagi apa sayang..

    Aku: Lagi belajar ma,hehe

    Mama: Sayang..(terdengar terisak, perasaan aku udah mulai tidak enak)

    Aku : Iya ma, ada apa? Mama nangis ya?

    Mama : Maaf sa,,yang. (Mama nangis)

    Aku : Orang yang donorin jantungnya, batalin ya ma?(tidak tahu, kenapa firasat aku kesana)

    Mama: Keluarganya tiba-tiba ngebatalin karena masih berharap anak mereka yang koma bisa sadar.

    Aku : (mencoba tenang) gak apa-apa ma, kan masih ada kesempatan lainnya, coba kalau aku ada di posisi itu, mama juga pasti nungguin aku sadar kan ma, walaupun kata dokter aku gak ada harapan.

    Mama: I,,ya sayang..(masih terisak)

    Aku : Ya udah ma, Tirta udah ngantuk nih, Tirta tidur dulu ya ma, assalam'mualaikum.

    Mama: Kamu jangan sedih ya sayang, istirahat yang cukup ya, Wa'alaikumsalam.

    Aku langsung mematikan telpon, tiba-tiba rasa kecewa begitu besar aku rasakan.

    "Tok..tok..tok" Ku dengar suara ketukan pintu kamar ku "Tirta udah tidur?" suara nenek memanggilku, entah kenapa bibirku seperti terkunci tidak bisa bersuara.

    "Klek.." nenek membuka pintu dan masuk ke dalam kamarku, beliau masih berdiri memandangku, aku pun masih tidak bergerak melihat nenek.

    Nenek mendekatiku, duduk di samping ku, memelukku, tangannya membelaiku, menenangkan, tetapi itu malah membuat ku ingin berteriak dan menangis.

    "Menangislah sayang, semua akan baik-baik saja." dan aku pun menangis seperti anak kecil di pelukan nenek.
    ....

    "Rara, kok main sendirian? Bunda mana?" aku bertanya pada Rara saat masuk kerumah Rizky, Rara sedang asik main bonekanya sendiri, menggendongnya seolah itu adalah bayinya, lucu sekali kamu Ra..hehe

    "Bunda macak di dapul.."

    "Kalau mas Rizky, dimana?" Ini hari minggu, jam 10 pagi gini biasanya Rizky ada di rumah, jadi aku gak sms dia dulu.

    "Eh ada Tirta." bunda muncul dari dapur. Aku sudah dekat sama keluarga ini, jadi aku juga memanggil orang tua Rizky dengan bunda dan abi.

    "Bunda masak apa, wangi banget masakannya.hehe"

    "Wah bisa aja, lagi bikin pindang ikan, kesukaan Rizky tuh, nanti Tirta makan sini ya.."

    "Asiik, gak nolak bun..hehe oya, Rizky nya ada bun?" aku melirik pintu kamar Rizky yang tertutup.

    "Rizky baru aja keluar, katanya mau tempat teman kampusnya. Motornya gak ada di depan kan?"

    Aku gak merhatiin tadi di depan rumahnya, ada motornya apa tidak. Kemana ya Rizky? Temannya siapa? Aku memang tidak banyak tahu teman kampus Rizky, karena Rizky banyak menghabiskan waktunya sama aku, walaupun dia lagi banyak tugas, aku temani Rizky memgerjakan tugasnya, yang penting setiap hari harus ketemu, walaupun bentar, Rizky ngerjain tugas, aku belajar, kadang di kamar aku, kadang di kamar Rizky walaupun kita beda rumah.

    "Ta, kamu kenal teman Rizky yang namanya Irna gak?"

    "Iya pernah di kenalin Rizky sih bun, kenapa bun?" kenapa nih bunda nanyain Irna?

    "Cantik ya, sopan lagi, keliatannya orangnya baik, bunda suka." deg, aku kaget dada aku nyeri.

    "Apa mereka pacaran ya?" bunda sepertinya mau mencari informasi tentang Irna dan Rizky dari aku.

    "Tirta gak tau juga bun.hehe" ku paksakan senyum di wajahku.

    Irna, ya dia jelas memang lebih pantas untuk Rizky. Aku tidak memiliki hak untuk itu.
  • jleb banget
  • Omigot, knp Bunda ngomong kek gitu. .. Kan jd sakit. # Sakitnyatuhdisinibun... nunjuk dada :'(
  • edited January 2015
    Aku masih memikirkan pertanyaan bunda kemarin 'apa mereka pacaran ya'. Aku sendiri belum menyakannya pada Rizky, aku belum siap dengar 'Iya' dari Rizky kalau aku menanyakan hal itu, tetapi Rizky juga tidak pernah cerita apa-apa tentang Irna kepadaku, perhatian Rizky juga tidak ada yang berubah kepada ku. 'Huft mengaharap apa sih kamu Ta? Rizky sayang kamu sebagai sahabat!' kata-kata itu dari kemarin selalu aku tanamkan di otak ku.

    Sekarang waktu jam istirahat, aku lebih memilih duduk di sini, di taman belakang sekolah.

    "Kamu di sini ternyata Ta, dari tadi aku cariin juga."

    Koq ngeliat Rika aku jadi pingin nangis ya? Rasanya ada sesuatu dari dadaku yang sudah tidak tertahan ingin keluar.

    "Ta, kamu ada masalah?"

    Aku menggelengkan kepalaku, Rika duduk mendekatiku.

    Kedua tangannya di usapkan di bawah mataku, ternyata air mataku sudah mengalir tanpa aku sadari.

    Ku lihat Rika tersenyum manis, matanya seperti bicara 'semua akan baik-baik aj Ta, ada aku di sini.'

    Aku langsung memeluk Rika, aku menangis terisak, hatiku mengatakan 'aku mempercayai orang ini.'

    "Aku jatuh cinta ka.." ku hembuskan nafas sebelum melanjutkan kata-kataku "tetapi aku sudah salah karena jatuh cinta."

    Rika menepuk-nepuk punggungku, lalu melepaskan pelukannya, kedua tangannya memegang kedua sisi bahuku.

    Rika menatapku dalam diam, dia seperti menunguku untuk melanjutkan kata-kataku.

    "Aku jatuh cinta dengan seorang cowok." dengan perlahan hampir tidak terdengar suaraku, aku berhasil mengatakan kata-kata itu.

    "Yang sering jemput kamu?"

    Aku mengangguk.

    "Siapa namanya?"

    "Rizky."

    Rika tersenyum, kok dia bisa tenang begini ya mendengar pengakuan ku ini.

    "Gak ada cinta yang salah, Ta! Rasa cinta itu kan datangnya dari Tuhan, kita gak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta."

    "Tetapi Rizky cowok, lelaki, pria, lanang, boy, man, apapun jenis sebutannya yang menunjukan dia lelaki, dan sebutan itu juga berlaku buat aku!"

    Kedua tangan Rika berpindah ke dua pipiku, aku bisa merasakan telapak tangannya yang lembut berada di pipiku.

    "Kalau kamu merasa cinta kamu tulus, kamu gak perlu takut menghadapi cinta kamu Ta, nggak perduli kepada siapa cinta kamu itu terpaut, Cinta yang tulus itu belum tentu hadir di hati setiap orang, kamu beruntung bisa merasakannya, berarti kamu orang yang spesial. Perjuangin cinta kamu dengan cara yang baik, lakukan apa yang terbaik yang bisa buat kamu dan orang yang kamu cintai agar bisa bahagia, benar-benar bahagia, bukan terlihat bahagia."

    "Tapi Ta,,"

    "Hust, udah jangan di buat galau dong, aku akan selalu ada di belakang kamu apapun yang terjadi, kamu lelaki yang baik Ta, gak perduli apa orientasi sexual kamu, kamu tetap lelaki yang baik, dan kamu berhak mendapatkan yang terbaik."

    Aku kembali memeluk Rika, aku tidak menyangka seorang Rika yang manja, bisa bicara dan bersikap seperti ini. Kalau saja aku jatuh cintanya sama kamu Ka, mungkin akan lebih mudah untuk aku.
    ....

    Pulang sekolah, aku menemani Rika mencari buku di gramedia, dan di sana kami bertemu dengan Rizky dan Irna.

    "Ta, itu Rizky kan?" Rika menunjuk ke arah Rizky.

    Aku mencoba melihat arah yang di tunjuk Rika.

    "Tirta kan?" belum selesai aku memperhatikan Rizky, ada seseorang yang menyapa aku, dan ternyata perempuan cantik, ya dia Irna.

    "Hey, Irna? Sama Rizky?"

    "Hehe iya, tuh orangnya." Irna melambaikan tangannya pada Rizky, dan Rizky menghampiri kami.

    "Tirta cari buku?" Rizky langsung bertanya padaku.

    "Nemenin teman aku. Oh ya, Kenalin nih Ky, Na, ini Rika teman aku di sekolah.

    "Teman apa teman..hehe?" Irna meledek sambil melirik ke arah aku dan Rika bergantian.

    "Teman koq!" Rika tersenyum dan bersalaman kepada Irna dan Rizky.

    "Kamu udah makan Ta?" Rizky bertanya padaku.

    "Belum."

    "Makan bareng yuk, kita juga mau cari makan nih."

    "Oke.." Rika langsung yang jawab, aku melirik ke arahnya, dia cuma nyengir.

    "Mau makan di mana?" kali ini Irna yang bertanya.

    "Di dekat sini saja." jawabku langsung.

    "Ayo jalan.." Rika tersenyum pada Irna dan menggandeng tangannya, SKSD(sok kenal sok dekat) banget dia. Rika mengedipkan matanya padaku. Aku mengerti maksudnya, aku terkekeh melihat kelakuan perempuan satu ini.


    ####
    Update tengah malam..hihi mumpung lagi mood dan belum bisa tidur, mood aku pindah-pindah, semoga secepatnya mood buat nulisnya datang lagi..hehe
  • Rika keknya mau nyari info nih tentang hubungan Rizky sama Irna.. Semoga Rika bisa nyomblangin Tirta n Rizky. Hehehe
  • teman yg baik,
  • duh..dikit amat..bikin penasaran
  • Thats friend are for ... #eh malah nyanyi
  • Rikaaaa sahabat yang pengertian #peluk Rika
  • tapi Rizky ko sikapnya biasa aja ya ketika bertemu ada apa ya ...
  • Rizky 'masih' straight makanya biasa aja ketemu tirta,,,
  • edited January 2015
    @4ndh0‌ semoga ya..hehe
    @Gabriel_Valiant‌ aku usahain koq, updatenya tiap hari, karena aku juga jenuh kalo jadi pembaca yang nunggu updatenya lama :)
    @d_cetya‌ :)
    @Tsunami ayo nyanyi, syaratnya suaranya harus bagus .hehe
    @3II0 Rika aku? Sini gak nolak koq :smiley:
    @jacksmile hem ini mah jlebnya belum seberapa..ups :smiley:
    @lulu_75 Rizky gambaran aku orangnya tenang.. :smile:
    @cute_inuyasha‌ heem cerita ini aku gak mau terlalu melebelkan gay atau straight, jadi biar mengalir aja perasaannya, karena menurut aku mau gay atau straight, itu sama aj, sama-sama punya hati..hehe

    Makasih ya, udah mau koment cerita aku, mendukung banget, walaupun aku cwe tapi kalian bisa menerimanya. :smile:
  • 2.2nya juga boleh kok #digetok si onoh :p
Sign In or Register to comment.