BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari Berbagi Kisah Inspiratif

1686971737498

Comments

  • Usianya masih 8 tahun tapi ia sudah berhasil
    menghadirkan ratusan orang di konser piano yang
    diadakan di halaman depan rumahnya. Dylan
    Spoering termasuk anak yang beruntung. Bocah
    yang tinggal di Minneapolis, Minnesota ini
    melakukan sesuatu yang tak biasa. Jika anak-anak lain biasa menjual limun di depan rumah, ia malah
    mengadakan konser piano dengan membawakan
    lagu dari buku pianonya. Dilansir dari musicaltoronto.com, Dylan membuat sebuah poster sederhana tentang jadwal atau pengumuman mengenai konser piano yang akan diadakannya. Poster sederhana yang ditulis oleh Dylan itu sendiri kemudian mencuri perhatian seorang musisi lokal bernama Thomas Rehbein.




    Saat Thomas Rehbein sedang bersepeda untuk
    pulang ke rumah, ia melihat poster Dylan tentang
    penampilan perdananya memainkan piano di
    halaman depan rumahnya. Thomas pun memotret
    poster itu dan pulang. Saat sampai di rumah,
    Thomas mengunggah foto tersebut di Facebook event page. Ia mengajak semua orang untuk datang mendukung konser Dylan tersebut. "Saya sama sekali tahu siapa Dylan Spoering, tetapi ia membuat poster ini dan menaruhnya di
    halaman depan rumahnya yang kemudian saya lihat saat bersepeda pulang ke rumah," tulis Thomas di halaman Facebooknya. "Bukankah akan terlihat keren jika ada banyak orang yang datang untuk melihat konsernya?" imbuhnya.
    Tiba pada hari H, ada sekitar 400 orang yang datang untuk melihat konser Dylan. Meskipun saat itu hujan gerimis mengguyur, semangat para penonton untuk menikmati lagu yang dimainkan oleh Dylan tidak surut sama sekali. Meskipun baru berusia 8 tahun dan baru saja melakukan debut pertamanya, Dylan sudah memiliki banyak fans. Fans Dylan bahkan memiliki julukan tersendiri, yaitu "Dylan Heads". Para fans tersebut
    bahkan secara khusus membuat poster untuk Dylan dan terus bersemangat untuk mendukung Dylan.




    Konser piano Dylan bahkan juga ditayangkan secara online dan ditonton oleh hampir 10.000 orang. Dylan memainkan sejumlah lagu dari buku musik sekolahnya sekitar 10 menit. Setelah itu, para penonton diajak untuk menikmati es krim bersama di Muller Park. Dylan juga mengungkapkan terima kasihnya dengan membagikan kukis choco chip buatan sendiri kepada para penontonnya. Dylan sempat meminta para penonton yang datang untuk menebak kira-kira berapa lama ia berlatih untuk konser ini. Seseorang menjawab, "15 tahun!" dan Dylan menanggapinya sambil malu-malu, "Tapi usiaku baru 8 tahun." Jejaring sosial memang bisa mengubah sesuatu yang tadinya terlihat sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa. Dari poster sederhana yang diletakkan di kebun dan diunggah di Facebook ratusan orang bisa langsung datang ke konser perdana Dylan meski hujan gerimis melanda
  • Tessa Evans tampak seperti gadis kecil
    kebanyakan, lincah bermain kesana-kemari di usia
    17 bulan. Tetapi sesungguhnya ia mengalami
    kondisi langka yang membuatnya lahir tanpa hidung. Kondisi ini dinamakan congenital arhinia dan sangat langka. Di Inggris, kondisi ini terjadi hanya pada 47 kasus. Tessa tak dapat mencium aroma, tetapi ia dapat merasakan dingin, batuk dan bersin. Sekalipun hidup dengan keterbatasannya, Tessa selalu tersenyum lho!




    Sang ibu, Grainne, mengatakan bahwa Tessa adalah anak yang ceria dan membuat orang-orang di sekitarnya gembira. Saat melihat kondisi Tessa pertama kali setelah dilahirkan, beribu pertanyaan berkecamuk di kepala Grainne. "Tetapi sejak membawa Tessa pulang ke rumah dan melihatnya tumbuh menjadi gadis kecil yang ceria, perbedaan yang ada pada dirinya perlahan-lahan sirna digantikan oleh rasa percaya diri," ujar sang ibu. Tahun ini Tessa akan menjalani operasi hidung prostetik. "Ia sempurna, tetapi kami berpikir ia memerlukan sesuatu yang membuat hidupnya normal seperti yang lain," kata Co Derry, kerabatnya. Apa yang dialami oleh Tessa ini memberikan kita inspirasi, apa yang Tuhan berikan kepada diri kita adalah baik adanya. Segala yang melekat dalam diri kita, selama masih bisa menjalankan fungsinya dengan benar, adalah sempurna. Apalagi yang membuat kita tidak bahagia karenanya?
  • Cantik, cerdas, tulus, percaya diri, ramah, memiliki
    ambisi untuk bermanfaat bagi orang lain, Nicole
    Kelly (23 tahun) punya semua aspek yang
    dibutuhkan untuk menjadi seorang Ratu Kecantikan. Hebatnya, Nicole berhasil meraih mahkota Miss Iowa 2013, dengan fakta bahwa gadis cantik ini tidak memiliki lengan kiri sejak lahir. Pada Associated Press seperti dilansir oleh Huffingtonpost.com, Nicole menjelaskan bahwa fisiknya tidak akan menghalangi prestasinya. "Alasan saya di sini bukan untuk menceritakan
    kondisi tubuh saya," ujar Nicole. "Saya di sini bukan karena saya berbeda, tetapi karena saya memiliki kecerdasan dan memiliki semua kemampuan yangdiperlukan oleh seorang Miss Amerika," ujarnya dengan penuh percaya diri. Kemenangan ini membuat Nicole lebih mudah
    menyampaikan misinya, bahwa setiap penyandang
    cacat dapat berprestasi setinggi yang mereka
    impikan. Dalam berbagai acara yang dihadiri
    sebagai Miss Iowa, Nicole selalu mendorong
    penyandang cacat untuk mengabaikan pandangan miring orang lain, karena pada dasarnya, setiap
    orang dapat menunjukkan bakat dan prestasinya.
    Jangan sampai pandangan orang menjadi
    penghalang untuk percaya bahwa Anda bisa.




    Dalam foto-foto yang ditampilkan di Facebook,
    tampak bahwa Nicole begitu menikmati perannya
    sebagai Miss Iowa 2013. Dia tampak percaya diri
    menjadi pembicara di pusat rehabilitasi, sekolah
    anak berkebutuhan khusus, hingga menjadi
    pembicara di berbagai sekolah dan kampus. Nicole juga tidak canggung saat berolahraga, main basket
    atau melakukan kegiatan sosial lainnya. Setiap Wanita Cantik, Saya, Anda dan Kita Semua. Nicole juga menyampaikan bahwa semua wanita pada dasarnya cantik, bahkan setiap kekurangan di tubuh Anda adalah kecantikan yang membuat setiap wanita unik. Nicole juga tidak keberatan
    meminjamkan mahkotanya untuk anak-anak perempuan atau gadis muda, karena bagi Nicole, setiap wanita harus menjadi ratu, setidaknya untuk
    diri mereka sendiri.




    Hingga sekarang, Nicole masih konsentrasi pada
    sekolah-sekolah atau organisasi yang menangani
    anak-anak seperti dirinya, yang memiliki
    keterbatasan fisik. Nicole selalu mendorong mereka untuk tidak patah semangat menggapai impian. Gadis cantik ini juga berharap agar para orang tua selalu memberi dukungan pada anak-anak yang memiliki kekurangan seperti dirinya.




    "Saya bahagia bisa mewakili orang-orang yang
    berbeda. Tetapi apa yang ingin saya sampaikan
    adalah bahwa Anda semua bisa dan bagaimana
    Anda bisa menikmati (semua keterbatasan yang
    ada). Saya sama seperti Anda," ujar Nicole dengan
    bijak.
  • Seorang sahabat dapat bertindak dan menyayangi kita bagaikan saudara kandung, setidaknya hal ini
    yang ditunjukkan oleh Quinn Callander dan Brayden Grozdanich. Dilansir oleh buzzfeed.com, Brayden mengidap cerebral palsy yang mengakibatkan tangan kanan dan kakinya tidak dapat berfungsi normal. Ia harus melakukan serangkaian terapi dan akhirnya dokter memutuskan sebaiknya Brayden menjalani operasi. Tentunya biaya operasi ini sangatlah mahal. Mendengar sang sahabat dalam kesulitan, Quinn tak dapat menahan dirinya. Ia memutuskan untuk membuat stand minuman limun demi mengumpulkan dana untuk membantu biaya operasi Brayden. Dilansir oleh buzzfeed.com, pada tanggal 6 Juli lalu, Quinn membangun stand minuman limunnya di depan sebuah toko lokal di Maple Ridge, Kanada.




    Dengan cepat stand minuman limun ini didatangi
    oleh penduduk lokal yang berbondong-bondong ingin menyumbangkan sebagian rejekinya. Melihat apa yang dilakukan oleh Quinn, ibunda Quinn
    memutuskan untuk membantu dengan cara yang lebih besar lagi. Menggunakan situs crowdfunding,
    ibu Quinn berusaha mengumpulkan $ 20.000 untuk
    membantu biaya operasi sahabat sang anak. Tak
    disangka, jumlah yang dikumpulkan dari stand limun dan kampanye melalui internet ini mencapai $ 55.000! Wow! Kini Brayden sedang bersiap-siap menjalani operasinya sementara Quinn dengan setia menanti sahabatnya sembuh. Jika Anda tersentuh mendengar cerita ini, ya, semua ini dilakukan oleh seorang anak laki-laki berusia 7 tahun untuk sahabat tercintanya.




    Anda tak perlu melakukan hal besar dan menjadi
    orang besar untuk mengubah dunia. Hanya hal kecil dengan cinta besar maka Anda dapat mengubah dunia, setidaknya bagi dunia seseorang.
  • Di suatu pondok yang sederhana, hiduplah seorang guru tua dengan istrinya. Sang guru sudah puluhan tahun mengajar di sebuah sekolah yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Guru ini sangat baik hati dan dihormati oleh murid-muridnya. Suatu hari, seorang mantan muridnya datang ke rumahnya. Ia membawa seikat ubi yang diamanahkan oleh ayahnya sebagai oleh-oleh pada sang guru. "Pak guru, saya membawa ubi. Hanya ini yang saya dan keluarga punya untuk membalas kebaikan bapak," ujarnya. Melihat muridnya yang lugu dan tulus, sang guru tersentuh. "Kok repot-repot, Nak? Duduk di sini dulu ya. Kamu pasti capek jauh-jauh dari desa bawa ubi. Bapak ke belakang dulu," ujar sang guru. Pria paruh baya itu pun berjalan ke belakang dan menemui istrinya. "Bu, kita punya apa? Ini muridku bawa ubi," kata pria itu. Sang istri melihat ke dapurnya. Tidak ada apa-apa selain alat masak, bumbu dapur dan air minum. "Punya apa kita, Pak? Wong kita cuma punya kambing peliharaan bapak itu di belakang," jawab istrinya. Guru itu pun mengangguk-angguk, "Oo.. Ya sudah ini ubinya disimpan. Buatkan muridku minum ya, Bu. Kita kasih kambing saja," kata pria itu. Istrinya mengangguk dan membuatkan teh hangat untuk
    muridnya. Sementara pria itu mengambil kambing
    peliharaannya. "Ini, Nak. Bawa pulang, ya? Bilang terima kasih pada bapakmu," kata pria itu. Muridnya terkejut, tapi ia sangat berterima kasih pada gurunya yang memang baik hati itu. Tak lama, ia pun pulang dari pondok gurunya. Di jalan, murid ini bertemu dengan temannya. Teman tersebut bertanya dari mana ia mendapat kambing. Murid yang lugu itupun menceritakan bagaimana ia membawa ubi hingga dapat kambing. Mendengar cerita itu, murid yang satu ini tergiur mendapat pemberian yang sama dari gurunya. Ia pun segera pulang dan menceritakan kejadian itu pada ayahnya. Sang ayah yang juga tergiur berkata, "Wah, mungkin kalau kamu bawa kambing, nanti kamu akan diberi sapi, Nak." Begitu pikir ayah dan anak ini. Kalau mereka memberi yang besar, maka
    mereka akan menerima yang lebih besar lagi. Maka, sore itu pergilah murid yang satu ini membawa kambing ke rumah gurunya. Sang guru
    kaget, baru saja ia memberi kambing pada
    muridnya, sekarang ia menerima kambing lain yang menggantikan kambingnya. Maka buru-buru ia menemui istrinya, "Istriku, kita dapat kambing lagi. Alhamdulillah. Kita cuma punya ubi, ya? Ya sudah berikan saja ubinya untuk muridku," ujarnya. Maka sang guru keluar membawa 3 ikat ubi yang
    diberikan murid pertamanya tadi. Melihat apa yang
    diberikan gurunya, murid kedua ini terkejut. Antara
    agak kecewa dan harus tetap senyum di depan
    gurunya. Maka ia pun pulang dengan membawa 3
    ikat ubi, bukan sapi seperti yang dia harapkan.




    Matematika manusia tidak bisa disamakan dengan matematika Tuhan dalam kebaikan. Berbuat
    adalah baik bila disertai dengan keikhlasan. Bila
    mengharapkan balasan dan ganjaran, belum ikhlas
    namanya. Berbuat baik semata-mata karena Tuhan menyukai perbuatan baik itu. Dan lupakan apa yang sudah kita perbuat, biar hati tenang dan biar Tuhan yang mengurus selebihnya.
  • aku harus ngomong apa lagi ya ... semua menginspirasi ...
  • Hehe.. Makasih om @lulu_75
    Smga ga bosen bacanya
  • Cover majalah biasanya didominasi oleh model-
    model yang berpakaian modis, berwajah rupawan
    dengan riasan yang menarik. Ya, cover majalah
    umumnya menampilkan profil-profil pria atau wanita yang menarik perhatian dari sisi fisiknya. Tetapi apa yang dilakukan majalah Women's Weekly Australia ini justru berbeda. Model yang menjadi cover majalah edisi bulan Juli ini adalah Turia Pitt. Turia Pitt dipilih tidak sembarangan. Wajah Pitt tak sesempurna model- model kebanyakan yang tampil di sampul depan majalah. Tetapi sosoknya yang menginspirasi membuatnya layak untuk diangkat menjadi sosok utama.




    Dilansir oleh hellogiggles.com, Pitt adalah seorang
    insinyur yang berhasil bertahan hidup setelah
    mengalami kebakaran serius yang mengakibatkan
    65 persen tubuhnya terbakar. Kejadian ini terjadi
    saat ia terjebak dalam kebakaran hebat. Dokter
    memprediksi ia tak bisa bertahan hidup. Namun ternyata kuasa Tuhan jauh lebih besar. Sekalipun
    kulit di sebagian besar tubuhnya melepuh, ia
    bertahan hidup. Editor majalah Women's Weekly mengatakan, "Kami memilih Pitt karena ia adalah salah satu wanita paling menginspirasi yang pasti ingin Anda kenal. Setiap gambaran kecantikan, keajaiban dan kecerdasan rasanya melekat pada diri Pitt. Kami belum pernah ketemu orang yang lebih luar biasa daripada dia." Pengalaman Pitt menjalani masa- masa sulit hidupnya dituangkan dalam sebuah buku berjudul Everything to Live For. Tak hanya itu, ketangguhannya pun dibuktikan saat ia berjalan kaki menyusuri Tembok Besar Cina untuk menggalang dana.
    "Bagi saya, tampil menjadi cover majalah ini sama
    dengan menyampaikan pesan: percaya diri sama
    pentingnya dengan kecantikan. Ada banyak
    perempuan di luar sana yang tetapi tak memiliki
    rasa percaya diri." Pitt adalah sosok yang dapat menginspirasi kita semua. Di saat banyak orang tak percaya diri dengan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya, Pitt berani hadir dengan segala rasa percaya diri setelah badai yang menerpa hidupnya
  • Seorang gadis berusia 10 tahun selamanya tak akan bisa tumbuh tinggi dan besar. Tubuhnya akan tetap seukuran gadis cilik, setinggi 3 kaki atau 91 cm. Penyakit langka telah membuat gadis dengan nama lengkap Enola Halleron terjebak dalam tubuh anak- anak selamanya. Dilansir dari nydailynews.com, Enola menderita sebuah penyakit langka yang bernama Morquio. Penyakit ini sendiri merupakan penyakit warisan
    dalam metabolisme karbohidrat yang mengakibatkan cacat tulang. Penyakit ini menimpa
    1 dari 640.000 orang. Enola didiagnosis menderita sindrom morquio saat ia berusia 2,5 tahun. Saat itu dokter mencurigai ketidaknormalan pinggul Enola. Morquio sendiri adalah jenis penyakit yang akan diderita seumur hidup dan belum ada obat penyembuhnya. Mayoritas Penderita Morquio Tidak Bisa Berumur Panjang Beberapa orang kebanyakan bisa hidup hingga usia 50 atau 60. Tetapi mayoritas penderita Morquio tidak bisa bertahan hidup atau berumur panjang. Kebanyakan hanya bisa hidup hingga usia 20 atau
    30 tahun. Dan inilah yang menjadi ketakutan terbesar ibu Enola, Donna. Guru paruh waktu Enola juga mengungkapkan kesedihannya setelah mendengar kabar ini, "Setelah mendengar diagnosisnya, saya masih ingat saat saya mengecek di internet dan hanya bisa menangis tersedu-sedu selama dua jam. Sangat menyedihkan membayangkan ia tidak bisa berumur panjang karena sebelumnya ia adalah gadis normal yang suka berlari kesana kemari." Dengan tubuhnya yang kecil, Elona memang harus
    memakai pakaian yang diperuntukkan untuk anak
    usia 2-3 tahun. Selain tidak bisa tumbuh lebih dari
    91 cm, Elona juga berisiko akan mengalami
    gangguan atau perubahan di tulangnya. Dengan kata lain, saat ia mencapai usia remaja, ia mungkin tidak bisa berjalan.




    "Orang-orang memperlakukannya seperti bayi dan
    menatapnya di jalanan tetapi saya hanya bisa
    mencoba dan menjelaskan kepadanya bahwa orang- orang itu hanya tidak tahu yang sebenarnya," jelas sang ibu. Meskipun tubuh Enola tidak bisa tumbuh normal, tetapi organ-organ di dalamnya akan terus tumbuh. Hal ini bisa mengakibatkan dirinya terkena komplikasi yang sangat mengancam nyawanya. Saat ini, Enola mendapatkan perawatan dengan mendapatkan enzim Vimizim sekali dalam seminggu selama empat jam. Sang ibu tahu bahwa perawatan ini mungkin tidak berdampak banyak tapi setidaknya ini bisa membuat Enola lebih merasa
    nyaman. Semua orang berharap yang terbaik untuk Enola. Saat ini Enola masih bergantung dengan walker (alat bantu jalan) dan sang ibu juga terus berupaya untuk mengumpulkan uang dengan bantuan Al-Imdaad Foundation agar bisa membeli mobility car. Semoga dana yang dibutuhkan segera terkumpul dan Enola bisa menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan.
  • Banyak dari kita yang kadang masih memikirkan diri sendiri sebelum menolong orang lain. Namun apa yang dilakukan oleh Sue Gianstefani, sudah sangat jauh dari memikirkan dirinya sendiri. Wanita 47 tahun dan ibu satu anak dari Inggris ini mendapatkan julukan kindest woman, karena rela mendonorkan organ tubuhnya bahkan kepada orang yang tak dikenalnya, seperti dilansir
    dari dailymail.co.uk.




    Sue sebelumnya sudah mendonorkan ginjal,
    ovarium, dan bagian dari livernya. Kini Sue sedang
    bersikeras untuk mendonorkan paru-parunya.
    Obsesi donor organ ini dimulainya pada tahun 2001 lalu, ketika dia memposting iklan bahwa dirinya bersedia mendonorkan ginjal dengan imbalan biaya perjalanan liburannya. Larry Rosenfield, menjawab iklannya dan mengatakan bahwa ada pria berusia 60 tahun mengaku hidupnya sudah tak lama lagi semenjak ginjalnya gagal berfungsi sebagaimana mestinya. Mendengar ini, Sue langsung terbang ke Amerika Serikat untuk melakukan operasi donor ginjal. Kini suaminya sudah berusia 73 tahun dan hidup dengan sangat baik.




    Cerita tentang Sue inipun tersebar cepat di dunia
    maya dan ada seorang wanita yang menanyakan
    apakah mungkin Sue akan rela mendonorkan
    ovariumnya agar wanita tersebut bisa memiliki anak. Sue pun melakukannya tanpa meminta imbalan dan wanita asal Australia telah berhasil mendapatkan anak. Tidak berhenti di situ, pada Desember tahun lalu Sue mendapatkan permintaan kembali untuk mendonorkan livernya. Keluarga dari seorang anak kecil yang dirawat di Kings Hospital menghubunginya dan mengatakan bahwa anaknya sudah sekarat, berharap dengan segera mendapat donor hati dari Sue. Operasi tersebut berhasil dilakukan pada bulan April lalu. Sudah pulih pasca operasi, Sue berharap ingin segera mendonorkan paru-parunya. Baik suami maupun anak Sue sangat mendukung apa yang diinginkan Sue. Siapapun dapat menolong orang yang membutuhkan dengan banyak cara. Kebaikan sebenarnya sama sekali tidak berbatas.
  • Keterbatasan dan tidak memiliki rumah tidak
    menjadi alasan yang membatasi niat baik
    seseorang. Xiong Jianguo, seorang gelandangan
    yang hidup di kolong jembatan di kota Nanchang,
    China, memutuskan untuk merawat dan membesarkan seorang bayi yang ditemukannya dengan penuh kasih sayang. Pria berusia 50 tahun ini menemukan bayi perempuan yang kini diberi nama Yanyan itu di tempat pembuangan sampah saat dia sedang mencari botol plastik untuk dijual. Dilansir mirror.co.uk, saat itu, tiba-tiba dia mendengar ada suara bayi di dekatnya dan menemukan bayi dalam sebuah kotak dengan selimut. Dia sangat terkejut atas penemuannya yang tak terduga itu. "Saya rasa anak ini lahir di keluarga yang tidak menginginkan anak perempuan," ungkap Xiong Jianguo. Karena kasihan melihat si bayi, pria ini lalu membeli
    botol dan memberinya minum. Saat itulah dia
    merasa ingin untuk merawat dan membesarkannya, tidak peduli seberapa berat tantangan yang akan dia hadapi dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membesarkannya hingga dia dapat mandiri. Dia tidak mau mempercayakan bayi itu pada panti asuhan karena dia tidak percaya panti akan memberikan tempat tinggal yang baik, meskipun dia menyadari si kecil tak bisa sekolah karena tidak memiliki alamat tetap.




    Xiong Jianguo dan Yanyan hidup di bawah jembatan. Yanyan belajar membaca, menulis, dan
    berhitung dari ayah angkat dan juga para
    gelandangan lain yang membantunya. Dia bahkan
    belajar puisi dari mereka. "Dia sangat brilian, dia dapat belajar dengan cepat. Tinggal di jalan tidaklah mudah, tetapi dia tidak pernah mengeluh," ungkap Xiong Jianguo yang mencari nafkah dengan memulung sampah. Seorang reporter yang mengunjungi mereka mengatakan, Yanyan memiliki bekas gigitan nyamuk di sekujur tubuhnya dan mengakui bahwa mereka sering kekurangan makanan. Tetapi gadis kecil itu mengatakan dengan ceria," Apapun yang terjadi, setiap tahun pada ulang tahunku, hari di mana ayah menyelamatkanku, aku mendapatkan sebuah kue kecil dan pergi ke studio foto untuk mengabadikannya agar aku memiliki kenangan
    tentang hari itu." Bahagia memang tidak dapat diukur dari seberapa banyak yang Anda miliki saat ini, tetapi seberapa besar Anda mensyukurinya
  • Saya pernah bertemu dengan seorang ibu tua yang menjual cenil (camilan tradisional yang disiram gula jawa) di sebuah pasar tradisional kota Malang. Dari fisik penjual tersebut, saya perkirakan usianya sama dengan nenek saya, sudah lebih dari 70 tahun. Seperti orang lanjut usia pada umumnya, beliau senang bercerita dan ngobrol dengan pembelinya.




    Beliau mengatakan bahwa semua anaknya sudah
    berkeluarga dan tidak ingin merepotkan mereka.
    Sehingga sang ibu memutuskan untuk berjualan di
    pasar tradisional. Saat saya tanya apakah beliau tidak capek bekerja di usia yang sudah sangat tua, beliau menjawab, "Ya kalau mau dibilang capek, ya capek, mbak. Tapi nggak apa-apa, (penghasilan saya) tidak besar tetapi masih bisa dipakai untuk hidup dan saya lebih nyaman bekerja seperti ini, lebih barokah," ujarnya. Jawaban yang mungkin sama seperti pedagang- pedagang lain yang seusia dengan sang ibu. Mereka lebih memilih bekerja walaupun fisik sudah rapuh. Bagi saya, pilihan mereka untuk bekerja jauh lebih baik dibanding pengemis-pengemis muda yang sering saya jumpai di pinggir jalan raya. Satu hal yang ingin saya sampaikan, sekali waktu, jika Anda berjumpa dengan pedagang-pedagang yang sudah tua, tak ada salahnya membeli barang dagangan mereka, bahkan jika Anda mungkin tidak
    membutuhkannya dalam waktu dekat. Mungkin harga yang mereka tawarkan sedikit lebih mahal atau mungkin rasa masakan mereka tidak seenak restoran mahal, namun apa yang Anda beli
    setidaknya bisa membuat mereka tersenyum dan
    membantu mereka untuk tetap bersyukur bahwa
    pilihan mereka tidak salah, tetap bekerja, pantang
    meminta-minta.
  • Ketika usia sudah diambang senja, kebanyakan orang tua lebih sering menghabiskan waktunya dalam perawatan atau pengawasan keluarga, terutama oleh anaknya. Apalagi sudah menginjak usia yang renta, kebanyakan selalu mendapatkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun berbeda dengan Evelyn, seorang
    nenek berusia 98 tahun, justru sedang berjuang
    mendapatkan kembali SIM yang sudah tidak berlaku karena faktor usia.




    Dari video yang dilansir dari youtube.com, Evelyn menuturkan, selama dirinya masih di bumi, selama
    itu pula dirinya akan terus memberikan kontribusi.
    Evelyn tinggal dengan tetangganya Joyce di
    kompleks pensiunan, di mana kini akses untuk
    transit khusus manula sudah dihentikan. Joyce
    mengeluh, jika tidak ada yang bisa mengantarnya belanja, dirinya harus pindah dari kompleks
    tersebut. Keresahan Joyce ini mendorong Evelyn
    untuk berjuang mendapatkan kembali Surat Izin
    Mengemudi (SIM) yang sudah tak berlaku karena
    faktor usia. Evelyn berharap, jika dirinya
    mendapatkan SIM kembali, dia bisa mengantar Joyce setiap hari ke toko atau swalayan. Menurut Evelyn, banyak orang yang terjebak di kompleks perumahannya tersebut, kebanyakan mereka adalah manula yang sudah tiada lagi mempedulikan mereka. Maka dari itu, Evelyn
    berusaha mengatasi masalah tersebut dengan mengikuti tes untuk mendapatkan kembali SIMnya.
    Beruntung, Evelyn lolos dan hari itu juga, Evelyn
    mengantarkan Joyce untuk berbelanja. "Saya tidak
    punya uang yang bisa kuberikan untuk membantu
    orang, jadi kuberikan apa yang bisa kulakukan
    dengan diriku" demikian Evelyn menggambarkan kemandiriannya pada usia senjanya ini. Jiwa nenek ini terasa masih sangat teguh dan kemandiriannya mungkin tidak ada yang bisa menghentikannya.
  • Setiap orang pastinya pernah mengalami kesulitan
    hidup. Kesulitan yang ada sebenarnya bukanlah
    sesuatu yang akan menghambat atau mencegah
    seseorang untuk sukses. Buktinya adalah gadis
    remaja bernama Aracely Navarro ini. Dilansir dari huffingtonpost.com, Aracely Navaro memberikan sebuah pidato kelulusan yang sangat menginspirasi. Gadis yang baru lulus dari Denver
    North High School ini ternyata dulu hampir
    digugurkan saat dalam kandungan. Saat sang ibu
    mengandung, dokter mengabarkan bahwa ia tak
    akan bisa mempertahankan kandungannya dan harus menggugurkan kandungannya. Ibu Aracely
    sempat meminta saran dari pendeta dan suami yang ternyata sama-sama beranggapan bahwa jika
    menggugurkan kandungan adalah hal yang terbaik
    maka ia harus melakukannya. Namun, ibu Aracely
    malah memutuskan untuk mempertahankan kandungannya. ]"Ibu membuat keputusan untuk
    mempertahankanku dan sekarang 18 tahun
    kemudian inilah bayi yang dulu dianggap tak bisa
    bertahan. Hidup ini penuh dengan keputusan. Ibuku membuat keputusan untuk percaya aku bisa bertahan. Kita tidak selalu bisa tahu kemana
    keputusan kita akan mengarahkan kita. Ibuku telah
    menciptakan sebuah keputusan dan keputusan itu
    kini membuatku hidup."




    Setahun sebelum sang ibu mengandung Aracely
    yaitu pada tahun 1995, ibunya telah didiagnosa
    penyakit kanker. Dokter memperkirakan bahwa
    hidup ibunya hanya tinggal 5 tahun lagi. Lalu pada
    tahun 2008, ibunya didiagnosa dengan penyakit
    kanker payudara. Dalam pidato kelulusannya, Aracely menyampaikan bahwa sang ibu masih
    berjuang untuk melawan penyakit kanker tersebut.
    Ibunya juga tak mau menyerah dengan keadaan dan memilih untuk tetap bertahan. Aracely kini telah mendapatkan sebuah beasiswa
    bergengsi yang bernama Gates Millenium
    Scholarship. Beasiswa ini adalah beasiswa yang
    bergengsi karena hanya diberikan kepada 1.000
    murid saja per tahunnya. Dengan beasiswa ini,
    Aracely bisa memilih kampus manapun. Selain itu, Aracely juga akan mendapatkan latihan
    pengembangan diri dan kepemimpinan dari program beasiswa ini. Namun, keberhasilan mendapatkan beasiswa itu tidaklah mudah.




    Ketika masuk SMA, Aracely terus menerus merecoki gurunya Ms. Canada untuk bisa
    mendapatkan bantuan dana sekolah dan beasiswa
    setiap hari. Ia bahkan menangis saat gagal
    mendapatkan beasiswa dari Daniels Fund. "Aku
    menganggap diriku ini produk gagal seperti seseorang yang tak akan pernah berhasil. Saat
    pertama kali merasakan kegagalan, rasanya aku
    ingin menyerah... ," ungkap Aracely yang
    sebelumnya telah mengirim aplikasi beasiswa
    sebanyak 30 kali ini dalam pidato kelulusannya.
    Gadis yang berencana akan melanjutkan kuliah di
    Colorado College dengan jurusan Environmental
    Policy ini telah membuktikan bahwa kesulitan
    bukanlah penghalang untuk sebuah kesuksesan. ]"Aku dulu membuat keputusan buruk dalam hidupku. Tetapi aku sekarang berdiri di sini
    sebagai orang yang baru menyampaikan bahwa tak ada manusia yang sia-sia. Bahkan ketika dokter mengatakan kalian tidak akan bisa hidup, bahkan ketika kalian menerima penolakan dan ketika kalian masuk ke jalur yang salah, tak ada waktu untuk menyerah. Mom, kuharap Mom bisa merasa bahwa Mom telah membuat keputusan yang tepat dengan mempertahankanku dan terima kasih telah melakukannya. Aku mencintaimu! Aku ingin mengatakan bahwa semua keputusan yang telah kau buat telah berhasil membuatku seperti ini dan karena itulah aku bisa menyongsong masa
    depanku... ."
  • Beruntunglah Anda yang masih bisa hidup dan
    tinggal dengan orang tua kandung Anda. Bersyukurlah Anda jika Anda masih bisa tetap
    berdekatan dan berkomunikasi dengan ayah dan ibu kandung Anda. Hal-hal yang Anda dapatkan ini
    mungkin tak akan pernah bisa dirasakan oleh Tyree Grant. Sejak usia 6 tahun ia sudah berpisah dari ibu kandungnya. Kehidupan masa kecilnya memang tidak mudah, tetapi bukan berarti ia harus
    menyerah.




    Dilansir dari today.com, sejak usia 6 tahun, Tyree sudah berpisah dari ibu kandung dan tiga saudara
    kandungnya. Ia pun harus diasuh oleh keluarga
    angkat. Kehidupannya jadi tidak menetap, ia harus
    berpindah dari satu keluarga ke keluarga lainnya.
    "Masa-masa itu sangatlah berat untukku," ungkap Tyree. "Tak ada ada anak yang mau berada pada situasi buruk seperti itu." Diasuh oleh keluarga angkat yang berbeda-beda memang menjadi hal yang cukup berat bagi Tyree. Namun, kesulitan itu ia hadapi dengan kegigihan dan prestasi yang cukup gemilang.




    Tyree akhirnya berhasil lulus dari Bronx School of
    Law and Finance dengan nilai rata-rata A. Remaja
    yang berprestasi ini tidak hanya berhasil mendapatkan nilai-nilai akademik yang tinggi, ia
    juga pernah magang di sejumlah kantor pengacara
    dan juga aktif di komunitas World Changers Church New York. Prestasi dan kelulusan yang berhasil ia dapat itu ternyata tak lepas dari orang tua angkat yang telah merawatnya saat ia berusia 8 tahun. Orang tua angkat yang sangat berjasa itu adalah pasangan Walter dan Theresa Grant. Pasangan orang tua yang sebenarnya sudah memiliki 4 anak kandung itu memperlakukan Tyree seolah-olah ia adalah anak kandung mereka sendiri.




    Keluarga Grant mengajarkan pentingnya nilai-nilai
    pendidikan dan agama kepada anak-anaknya.
    Ajaran itulah yang membuat Tyree berhasil sukses
    dan mendapatkan prestasi yang gemilang. Tyree
    sendiri merasa diterima dan benar-benar sangat
    berterima kasih kepada pasangan Walter dan Theresa Grant tersebut. Tampaknya Tyree memang beruntung diasuh oleh pasangan Grant yang juga mengadopsi tiga anak lagi setelah mengadopsi Tyree. Setelah lulus dari SMA, Tyree berencana akan melanjutkan kuliah di Dickinson College, Pennsylvania dengan beasiswa penuh. Beasiswa itu didapatnya dari The Posse Foundation. The Posse Foundation merupakan organisasi yang memberikan bantuan kepada para remaja di kawasan urban untuk bisa kuliah. Tyree berencana akan kuliah di bidang hukum dan bercita-cita ingin menjadi seorang pengacara.
    Keterbatasan atau masa-masa sulit itu, jika kita
    bisa mengambil sisi positifnya, adalah pemicu
    semangat dan amunisi yang kuat untuk bisa
    sukses. Jika orang lain yang mungkin memiliki
    kesulitan hidup bisa menjadi sukses dan gemilang,
    Anda pun pasti bisa menjadi orang yang jauh lebih sukses lagi
Sign In or Register to comment.