BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mari Berbagi Kisah Inspiratif

1424345474898

Comments

  • Saya BERSYUKUR;
    1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain
    2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
    3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.
    4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi.
    5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.
    6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.
    7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.
    8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.
    9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.
  • Alkisah..., terbetiklah sebuah kabar yang menggegerkan langit dan bumi. Kabar itu berasal dari dunia binatang. Menurut cerita, para binatang besar ingin membuat sekolah untuk para binatang kecil. Mereka, para binatang besar itu, berencana menciptakan sebuah sekolah yang di dalamnya akan diajarkan mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali. Anehnya, mereka tidak dapat mengambil kata sepakat tentang subjek mana yang paling penting. Mereka akhirnya memutuskan agar semua murid mengikuti seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Jadi, setiap murid harus mengikuti mata pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali. Sekolah pun dibuka dan menerima murid dari pelbagai pelosok hutan. Pada saat-saat awal dikabarkan bahwa sekolah berjalan lancar. Seluruh murid dan pengajar di sekolah itu menikmati segala kebaruan dan keceriaan. Hingga tibalah pada suatu hari yang mengubah keadaan sekolah itu. Tersebutlah salah satu murid bernama Kelinci. Kelinci jelas adalah binatang yang piawai berlari. Ketika mengikuti kelas berenang, Kelinci ini hampir tenggelam. Pengalaman mengikuti kelas berenang ternyata mengguncang batinnya. Lantaran sibuk mengurusi pelajaran berenang, si Kelinci ini pun tak pernah lagi dapat berlari secepat sebelumnya. Setelah kasus yang menimpa Kelinci, ada kejadian lain yang cukup memusingkan pengelola sekolah. Ini melanda murid lain bernama Elang. Elang, jelas, sangat pandai terbang. Namun, ketika mengikuti kelas menggali, si Elang ini tidak mampu menjalankan tugas- tugas yang diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun harus mengikuti les perbaikan menggali. Les itu ternyata menyita waktunya sehingga ia pun melupakan cara terbang yang sebelumnya sangat dikuasainya. Demikianlah, kesulitan demi kesulitan ternyata melanda juga ke diri binatang-binatang lain, seperti bebek, burung pipit, bunglon, ular, dan binatang kecil lain. Para binatang kecil itu tidak mempunyai kesempatan lagi untuk berprestasi dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Ini lantaran mereka dipaksa melakukan hal-hal yang tidak menghargai sifat alami mereka.
  • "Di Laut Utara Cina," demikian awal dari kisah legenda ini, "konon ada seekor ikan bernama Kun yang panjangnya mencapai ribuan meter. Ikan raksasa ini ini dapat berubah bentuk menjadi seekor burung yang bernama Pung, yang juga memiliki panjang ribuan meter. Ketika mengepakkan sayapnya mengarungi angkasa, sayap tersebut membentang seperti awan yang menutupi langit. Pung terbang mengarungi angkasa melintasi samudra: menuju Kutub Selatan "Pung raksasa terbang menuju Laut Selatan, menggerakkan air dengan sayapnya yang luar biasa sepanjang tiga ribu kilometer, namun lebih dulu ia harus memutar angin menjadi tornado sampai mencapai ketinggian sembilan puluh ribu kilometer. Perlu waktu enam bulan untuk mencapai ketinggian tsb; hanya jika burung itu siap. Kini, hanya bentangan langit luas nan biru yang di belakangnya dan tak ada satu pun penghalang di depannya, Pung bisa langsung terbang ke selatan dengan leluasa. Bagaimana seseorang bisa membandingkan kemegahan semacam itu dengan kabut pagi, debu, dan makhluk- makhluk tak berarti? "Bila airnya dangkal, tentu takkan mampu menampung sebuah kapal besar, tapi tuangkanlah air dalam cangkir pada suatu tempat yang dangkal, dan batang jerami pun akan mengapung seperti kapal. Jika Anda menempatkan cangkir di tempat itu tentu akan tenggelam. Begitu pula, jika kurang hembusan angin maka ia takkan mampu membentangkan sayap raksasanya. Hanya dengan ketinggian sembilan puluh ribu kilometer, baru tercipta ketinggian ideal untuk bisa menampung Pung. Akhirnya Pung pun bisa mengawali perjalanan pentingnya. Ketika seekor cicada (semacam jangkrik) mendengar kisah itu, ia berkata pada burung merpati, "Kalau aku bisa terbang, aku akan cepat hinggap di sebuah pohon elm. Kadang aku tidak dapat mencapainya dan malah terjatuh lagi ke tanah. Namun, aku selalu membuat kemajuan. Tapi kenapa Pung harus berjuang keras lebih dulu untuk bisa melampaui sembilan puluh ribu kilometer, padahal dengan itu ia tak menciptakan kemajuan apa-apa sebelum memulai perjalananya ke selatan." "Ketika seseorang terpaksa harus pergi ke hutan di dekat daerahnya dan akan segera kembali beberapa jam kemudian, ia tak perlu menyiapkan bekal makanan apa2. Jika Anda berniat pergi ratusan kilometer jauhnya, mungkin harus menyiapkan bekal semalaman. Dan jika harus pergi ribuan kilometer, ia harus menyiapkan bekal untuk tiga bulan. Apa yang bisa dimengerti cicada dan burung merpati tentang hal itu? Cicada tidak pernah merasakan musim semi atau gugur karena umurnya pendek." Sama seperti Pung yang tetap berjuang keras untuk naik keatas tanpa mencapai kemajuan sedikitpun dalam meraih takdirnya, walaupun dicemooh oleh burung dan serangga lain, ia tetap mengepakkan sayapnya ke atas hingga pada ketinggian yang besar di atmosfer bumi. Sementara burung2 kecil lainnya masih sibuk membicarakan ketololannya, ia berhasil membentangkan sayapnya dan terbang tinggi sekali tanpa kesulitan ke arah selatan dan akhirnya tiba di Kutub Selatan.
  • Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa
    dan ingin meninggalkan segalanya. Meninggalkan
    pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup. Ia lalu
    pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya
    dengan Tuhan Sang Maha Pencipta. “Tuhan,” katanya. “Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?” Jawaban Tuhan sangat mengejutkan. “Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu?” Ya,” jawab pria itu. “Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi. Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun. Tapi Aku tidak menyerah. Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu. Tapi Aku tidak menyerah. Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu. Tapi Aku tidak menyerah. Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak menyerah,” kata-Nya.
    “Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil. Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki. Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup. Aku tak akan memberi cobaan yang tak sangup diatasi ciptaan-Ku,” kata Tuhan kepada pria itu. “Tahukah kamu, anak-Ku, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”
    “Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu. ” “Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” kata Tuhan. “Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah.” “Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi.” “Saya akan menjulang setinggi apa?” tanya pria itu. “Setinggi apa pohon bambu bisa menjulang?” tanya Tuhan “Setinggi yang bisa dicapainya,” jawab pria itu. “Ya, benar!” kata Tuhan.
  • Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba- tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka. Salah satu pengembara, hanya memikirkan
    keselamatannya dan tidak menghiraukan
    temannya, memanjat ke sebuah pohon yang
    berada dekat dengannya. Pengembara yang lain, merasa tidak dapat melawan beruang yang sangat besar itu sendirian, melemparkan dirinya ke tanah dan berbaring diam-diam, seolah-olah dia telah meninggal. Dia sering mendengar bahwa beruang tidak akan menyentuh hewan atau orang yang telah meninggal. Temannya yang berada di pohon tidak berbuat apa-apa untuk menolong temannya yang berbaring. Entah hal ini benar atau tidak, beruang itu sejenak mengendus-endus di dekat kepalanya, dan kelihatannya puas bahwa korbannya telah meninggal, beruang tersebutpun berjalan pergi. Pengembara yang berada di atas pohon kemudian turun dari persembunyiannya. "Kelihatannya seolah-olah beruang itu membisikkan sesuatu di telingamu," katanya. "Apa yang di katakan oleh beruang itu" "Beruang itu berkata," kata pengembara yang berbaring tadi, "Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dan berteman dengan seseorang yang membiarkan dan tidak menghiraukan temannya yang berada dalam bahaya." Kemalangan dapat menguji sebuah persahabatan.
  • John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah.
    Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan. Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari peserta seminar juga kan? (Kalau satu arah mah namanya khotbah :) Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?" Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak." Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya
    sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu ui! Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia." Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?" "Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri." Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu. Ini masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.
  • Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado. Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan
    kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang ayah. “Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu. Sang ayah tak jadi marah. Namun ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya. “Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!” Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.” “Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya. “Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu. Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf. Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya. Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.
  • Piglet duduk di belakang Pooh. “Pooh”, bisiknya. “Ya, Piglet?” “Tidak apa-apa”, kata Piglet sambil memegang tangan Pooh. “Aku cuma ingin memastikan itu kamu”. Sebuah hubungan persahabatan penting bagi Piglet. Dia memastikan keberadaan Pooh untuk membuatnya merasa aman dan tentram. Seorang sahabat kadang hanya membutuhkan kehadiran Anda untuk membuatnya merasa aman, tentram dan bahagia. Dengan duduk bersama, berbincang ringan, dan tertawa bersama hal itu sudah menjadi berkat yang sangat besar bagi seorang sahabat.
  • Suatu ketika, di neraka iblis mengadakan "Sidang
    Paripurna Setan", kaya Sidang DPR aja nih, . Temanya adalah "Bagaimana menghancurkan Iman Manusia." Iblis meratapi kenyataan bahwa Iman menyebar
    seperti air yang mengalir ke segala arah. Kecuali
    ada strategi jitu untuk menghancurkannya. Ia
    mendesak setan untuk memikirkan ide-ide
    kreatif. Suasana sidang sangat serius, iblis menunggu
    saran dari anggota Sidang. Setelah beberapa
    lama diam, satu setan memecahkan keheningan
    dan berkata, "Mari kita menghancurkan kitab
    suci sehingga kabar baik yang terkandung di
    dalamnya tidak bisa menyebar." Tanpa ragu, iblis berkata, "Apakah kamu lupa bahwa kita
    mencobanya selama berabad-abad? Semakin kita
    menghancurkan kitab suci, semakin menjadi
    berharga untuk orang-orang Beriman. Keheningan terasa saat iblis menunggu saran
    berikutnya. Semua setan diam. Setan yang lain
    berdiri dan berkata, "Mari kita menghancurkan
    doa sehingga orang beragama tidak akan
    memiliki kekuatan untuk menyebarkan Iman."
    Iblis menjawab dengan nada tinggi, "Bukankah kita mencoba di banyak negara? Kita menghasut
    pihak berwenang untuk melarang doa-doa
    umum, tetapi orang-orang beriman tetap berdoa
    secara pribadi. Akibatnya, Iman sedang
    menyebar lebih jauh." Ada keheningan panjang sebelum setan ketiga
    berdiri. Dia tampak gemetar, takut dengan
    kemarahan iblis. Ia menyarankan, "Bagaimana
    jika kita menghancurkan tempat Ibadah di
    seluruh dunia? Yang akan menghentikan para
    Pemuka Agama menyebarkan Iman, karena tempat ibadah adalah tempat memperkuat Iman
    orang-orang." Iblis menjawab dengan marah, "Bukankah kita
    mencobanya berkali-kali sebelumnya? banyak
    tempat Ibadah yang sudah di hancurkan. Lihat
    apa yang terjadi sampai hari ini? Tempat Ibadah
    semakin berkembang lebih banyak dari
    sebelumnya! Dan kita tidak bisa berbuat apa- apa." Setan yang lain menyampaikan idenya, "Mari kita
    menganiaya orang-orang. Bunuh pemuka-
    pemuka Agama, masukan intimidasi dan
    ketakutan ke dalam hati sehingga mereka tidak
    akan berani berbagi Iman dan kebaikan dengan
    orang lain." Iblis geram, dengan suaranya keras berkata "Kau
    tolol, setiap kali pemuka Agama dibunuh,
    darahnya adalah benih untuk yang lain lebih
    bersemangat. Sejak tempat Ibadah pertama lahir,
    kita telah menganiaya setiap orang tanpa henti.
    Namun Pemuka Agama banyak bermunculan setiap hari. Lebih banyak orang lepas dari kita
    karena mereka berpaling kepada Tuhan. "Tidak bisakah salah satu dari kalian mempunyai
    ide yang cemerlang?" Iblis sepertinya sudah
    kehilangan kesabarannya dalam sidang itu, Iblis
    merasa kehabisan akal. Suasana semakin hening. Tiba-tiba, salah satu
    setan yang paling kecil dan imut berdiri dan
    berkata, "Ada strategi, saya percaya akan bekerja.
    Tetapi kita harus melaksanakannya secara
    konsisten. Mari kita memberitahu orang-orang
    Beriman bahwa mereka tidak boleh mengabaikan membaca Kitab Suci. Mendorong mereka untuk
    berdoa sungguh-sungguh, baik di tempat umum
    atau secara pribadi. Mendesak mereka untuk
    membuat tempat Ibadah di seluruh dunia.
    Memohon mereka untuk beribadah,
    memperkuan Iman dan menyebarkan kebaikan" Mendengar itu ada sedikit kegaduhan di ruang
    sidang, tanda bingung terhadap maksud setan
    kecil itu. Setan kecil itu melanjutkan "Setelah kita
    memberitahu mereka apa yang harus mereka
    lakukan, dan mereka mendengarkan kita, jangan
    lupa untuk menambahkan peringatan ini: "Tapi jangan lakukan hari ini. Hari ini terlalu banyak
    kejadian yang menimpa Anda. Anda terlalu sibuk.
    Sebaiknya lakukan besok. Besok adalah hari yang
    lebih baik." Setan kecil itu menambahkan, "Ketika hari berikutnya datang, kita akan membisikkan hal
    yang sama ke telinga mereka. Memang baik untuk
    menjadi lebih berkomitmen kepada Allah. Baik
    untuk menyebarkan Iman dan kepercayaan.
    Adalah baik untuk menyelamatkan manusia,
    menyembuhkan yang sakit dan mengatur kehidupan. Tetapi Anda tidak mampu untuk
    melakukannya hari ini. Mengapa tidak biarkan
    sampai besok?" "Ketika hari baru tiba, kita ulangi hal yang sama
    lagi. Bagi mereka, hari esok tak pernah datang."
    Ada tepuk tangan, gemuruh spontan. Seluruh
    ruang Sidang di neraka bergetar dengan sorak-
    sorai dan perayaan. Setiap setan tahu bahwa
    mereka telah menemukan strategi yang kuat terhadap umat manusia.
    Terkadang kita sudah terbiasa untuk menunda-
    nunda hal-hal yang kita anggap sesuatu yang
    biasa, misalnya, beribadah dan berdoa, kita
    menganggap itu hal yang sepele, tetapi jika kita membiasakan diri untuk selalu berdoa setiap kita
    akan melakukan suatu kegiatan / pekerjaan,
    berat atau ringan, sebentar atau lama, kita akan
    memperoleh kekuatan dari doa-doa kita.
  • Disebuah lapangan yang luas, ada beberapa ekor
    domba. Dari kejauhan, domba-domba itu tampak
    seperti domba lain. Tetapi jika kita berhenti
    sejenak, kita akan melihat sesuatu yang sangat
    menakjubkan.... Ketika melihat ke salah satu domba, melihat
    matanya maka akan mengungkapkan bahwa
    domba itu buta. Pemiliknya memilih untuk
    merawatnya, dan membuat rumah yang baik
    untuknya. Ini saja sudah menakjubkan. Jika kita berdiri di dekat mereka dan
    mendengarkan, kita akan mendengar suara bel.
    Ketika mencari sumber suara, kita akan melihat
    bahwa itu berasal dari domba kecil di lapangan.
    Terjerat di leher domba itu adalah sebuah bel
    kecil. Ini memungkinkan temannya yang buta tahu di mana domba lain, sehingga ia bisa
    mengikuti. Ketika kita berdiri dan memperhatikan dua doa
    domba itu, kita akan melihat bahwa domba
    dengan bel selalu memeriksa domba yang buta,
    dan domba buta akan mendengarkan bel,
    kemudian perlahan-lahan berjalan ke mana
    domba lainnya, ia percaya bahwa dia tidak akan disesatkan. Ketika semua domba kembali ke kandang setiap
    malam, domba dengan bel sesekali berhenti dan
    melihat kembali, memastikan bahwa temannya
    yang buta tidak terlalu jauh di belakang untuk
    mendengar bel. Seperti pemilik domba itu, Tuhan tidak
    membuang kita hanya karena kita tidak
    sempurna atau karena kita memiliki masalah atau
    tantangan. Dia mengawasi kita dan bahkan
    membawa orang lain ke dalam hidup kita, untuk
    membantu kita ketika kita membutuhkan.
  • Setiap pagi seorang wanita membuat roti,
    sebagian untuk di jual, sebagian untuk
    keluarganya dan sebagian lagi untuk orang-orang
    yang melewati rumahnya. Dia akan selalu
    menempatkan roti di depan rumahnya, bagi
    siapapun yang merasa lapar. Dia melihat lelaki tua berusia sekitar 50 tahun,
    lelaki itu bungkuk, lelaki itu lewat setiap hari dan
    mengambil roti itu untuk makanannya. Setelah mengambil roti itu, lelaki itu berkata
    "Kejahatan yang Anda lakukan akan tetap
    bersama Anda, kebaikan yang Anda lakukan,
    datang kembali kepada Anda!." dan lelaki tua
    bungkuk itu pergi tanpa mengucapkan terima
    kasih. Hal ini berlangsung hari demi hari. Wanita itu
    merasa sangat jengkel. "Tidak ada kata terima
    kasih," katanya dalam hati. "Setiap hari si
    bungkuk ini mengucapkan kata-kata yang aneh,
    Apa maksudnya?!" Suatu hari, karena merasa jengkel, kecewa dan
    marah atas perlakukan lelaki tua itu, wanita itu
    merencanakan sesuatu, "Aku akan menyingkirkan
    si bungkuk itu," katanya dalam hati. Dan apa yang
    dia lakukan? Dia menambahkan "racun" ke dalam
    roti yang selalu ia siapkan untuk diletakan di depan rumahnya! Saat ia hendak meletakkannya di tempat biasa,
    tangannya gemetar. "Apa yang sudah aku
    lakukan?" katanya tersadar. Segera ia
    melemparkan roti itu ke dalam api, disiapkan roti
    yang lain dan meletakkannya di depan rumahnya. Seperti biasa, lelaki bungkuk itu datang,
    mengambil roti dan mengucapkan kata- kata:
    "Kejahatan yang Anda lakukan, tetap bersama
    Anda, kebaikan yang Anda lakukan, datang
    kembali kepada Anda!." Si bungkuk pergi dan
    melanjutkan perjalanannya, tak sadar bermacam pikiran berkecamuk di benak wanita itu. Setiap hari, sebagai seorang ibu, sambil
    meletakan roti di depan rumahnya, ia
    mengucapkan doa untuk anaknya yang telah
    pergi ke suatu tempat yang jauh untuk mencari
    peruntungan. Selama berbulan-bulan tidak ada
    kabar dari anaknya, dan dia selalu berdoa agar anaknya kembali dengan selamat. Malam itu, ada suara ketukan di pintu. Ketika dia
    membukanya, dia terkejut menemukan anaknya
    berdiri di ambang pintu. Dia kurus kering.
    Pakaian-nya compang-camping dan robek. Dia
    kelaparan dan lemah. Melihat ibunya ia berkata, "Bu, ini keajaiban aku
    sampai di sini, ber mil mil jauhnya aku dari
    rumah, aku sangat lapar, lemah, dan akan mati,
    tapi kemudian seorang lelaki bungkuk tua lewat.
    Aku memohon dia untuk memberikan sepotong
    makanan dan dia baik untuk memberi aku roti. " "Ketika ia memberikannya padaku, dia berkata,
    'Ini adalah apa yang aku makan setiap hari, aku
    akan memberikannya kepada anda, karena
    kebutuhan Anda lebih besar dariku!." Sesaat setalah wanita mendengar cerita anaknya,
    wajahnya berubah pucat. Dia bersandar di pintu.
    Dia ingat bahwa dia telah membuat roti beracun
    pagi tadi. Jika dia tidak membuangnya ke dalam
    api, roti itu akan dimakan oleh anaknya sendiri
    dan ia akan kehilangan hidupnya! Saat itulah ia menyadari pentingnya kata-kata:
    "Kejahatan yang Anda lakukan tetap bersama
    Anda. Kebaikan yang Anda lakukan, datang
    kembali kepada Anda!."
  • Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
    Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari
    di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada
    yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat:
    “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput
    sebelah sini hingga ke rumput sebelah
    sana .Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat
    gampang, cukup melakukan segala sesuatunya
    setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
  • Ada segerombolan orang yang berjalan di padang
    pasir, semua berjalan dengan berat, sangat
    menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan
    gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau
    begitu santai?”
    Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
    Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja
  • Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda.
    Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan
    sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut.
    Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini
    juga membersihkan sepeda hingga bersih
    mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/ diambil kerja di tempatnya.
    Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
  • Ada seorang Pria yang ingin melakukan sesuatu.
    Ia menemukan sebuah gagasan: "Mengapa aku
    tidak menanam benih pohon mangga dan
    menikmati hasilnya ketika tumbuh menjadi
    sebuah pohon besar dan berbuah lebat?" Jadi dia pergi ke pasar, membeli benih pohon
    kecil dan membawanya pulang. Dia menanamnya
    di tanah yang luas dan subur. Dia membaca
    segala sesuatu tentang cara membesarkan pohon
    mangga. Dia bangun setiap pagi, karena ia
    bertekad untuk memasok pohon muda dengan semua nutrisi yang diperlukan. Dia menyirami pohon itu, ia memberikan pupuk
    kandang, dan ia merawat pohon itu dengan baik,
    memangkas daun dan dahan yang sudah layu. Dia
    harus memastikan bahwa pohon muda itu
    menerima perawatan yang baik. Sering kali ia duduk dan mengagumi keindahan
    pohon yang tumbuh, dan bermimpi tentang
    pohon mangga lezat. Pikirannya selalu dipenuhi
    dengan keinginan untuk mencicipi buah pertama
    dari pohon itu. Bertahun-tahun berlalu ... sekarang, dia punya
    pohon besar ... dengan daun yang lebat, kulit dan
    batang yang sehat, keras dan kokoh. Kemudian suatu hari ia melihat tunas kecil, yang
    dalam beberapa hari mekar menjadi bunga yang
    indah. Sekarang ia tak sabar menunggu buahnya
    muncul, sehingga ia mulai meningkatkan pasokan
    nutrisi nya dan perawatan. Lalu suatu hari pohon itu mengeluarkan produk
    pertama - buah hijau kecil. Pria itu begitu
    bahagia. Dia menunggu beberapa minggu lagi
    sampai buah itu benar-benar menjadi buah yang
    besar. Ketika buah itu sudah besar dan tampak
    segar, ia memutuskan untuk mencicipi buah pertama dari pohon itu. Dia memanjat pohon tersebut, memetik buahnya
    tetapi kemudian dia tampak kecewa. Buah yang ia
    dipetik dari pohon itu tidak seperti apa yang
    diharapkan. Keras, besar dan bulat. Dia bingung.
    Dia sedih. Melihat hal ini, tetangganya datang dan bertanya
    apa yang terjadi. Dia mengatakan kepada mereka
    bahwa buah dari pohon-nya tidak seperti apa
    yang dia inginkan. Ketika para tetangga mendengar, mereka tidak
    tahu apakah harus tertawa atau menghiburnya,
    karena apa yang ia tanam beberapa tahun yang
    lalu adalah benih pohon jambu biji. Cerita ini mengajarkan kita satu hal yang
    sederhana. Kita semua sudah tahu. "Jika kita
    ingin memiliki pohon mangga maka kita harus
    menanam bibit mangga Tidak ada alternatif
    lain.."
Sign In or Register to comment.