BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

OneShoot Story ( Boys Love )

1101113151628

Comments

  • doel7 wrote: »
    ga seru ga ada adegan tonjok2 kn,lebih d kembangin lagi,pasti seru,contoh dion di culik samsul,di siksa,wah mantap pasti endinggnya

    Baca aja extreem gay story, disitu cerita sadis karya ku
  • Gila keren endingnya, gue suka, arip mengganggu aja....
  • Sabar ya rip, itulah resikonye mencintai :)
  • Aduhh lumayan co cwit :D
  • Mksh ts, slalu suka sm cerita @blujaws, slalu ada kejutan2 dlm setiap cerita.. Good job...
    Tp jgn salah mention dong, id aku @cool_boys, bkn @coll_boys, pantesan mentionny gak masuk... tetap mention ya klo ada cerita baru, awas jgn salah mention lg... :D
  • OneShoot khusus buat yang merasa berhati ladies atau dirinya seorang Shemale.. Yuuk yaa yuuuk di garap.. Reuuuzzz..
    Semoga bisa membuat optimisme bagi para Shemale untuk bisa maju..

    **
    IMIN LOVE EMEN
    (MIR*NDA pake Bintang)


    **Satu tahun , dua tahun atau tiga. Ooh.. Tidak!! Udah lama loh kita jadi temen men dan kamu belum menyadari perasaan aku ke kamu. Sungguh terlalu kamu men

    Masih inget waktu masih jaman SD dulu kamu selalu belain dan jagain aku dari anak-anak usil yang suka ganggu aku. Yang paling gak bisa di lupaian kamu suka memetik buah jambu di belakang sekolah buat aku , kamu yang manjat dan menunggu di bawah

    Beberapa tahun berlalu kita udah gak pake seragam putih merah lagi , mulai numbuh jerawat bahkan suara kamu pun mulai berubah men. Lalu waktu itu kamu bilang naksir Enong. Praaaak!!! Dan aku hancur
    Itu sakit hati pertama ku.
    Ada kalanya aku cuma jadi kambing congek dan terkadang aku akan jadi sarimin bintang doger monyet untuk mencairkan suasana ketika kalian kehabisan topik. Sial kenapa juga kamu men harus selalu ngajakin aku kalau kamu pacaran sama si Enong sehabis pulang sekolah. Pernah ya setelah itu kamu ninggalin aku pake sepeda dan aku pulang jalan kaki lalu aku bilang aku baik-baik aja

    Masa SMP berakhir dan kita masih selalu bersama men , satu sekolah yang sama dan lingkungan rumah yang sama. Dan cinta monyet pun berakhir. Enong dan Emen end!!!!

    "Gila min kayaknya kita emang di takdirin buat sama-sama terus gak nyesel dah gw sohiban sama lo" ujar emen sambil merangkul pundak aku

    Emen dan imin terkenal ke seantero kampung bojong , emen si pemberani dan imin si penakut

    Waktu itu sekolah masuk siang , Emen ngajakin bareng kayak biasanya lah gitu. Cuma kali ini Emen pake motor barunya
    Udaranya panas banget deh sinar matahari terik. Jreng..jreng aku keluarkan dari tas ransel ku sebuah payung berwarna cerah. Aku buka. "Nah teduh kam men" ujar ku
    Emen mulai gak aman dan panik (malu) berusaha menyuruh ku menutup payung dan simpan di tas. Dan dia mengancam gak akan mengajak ku naik motornya lagi.

    SMU harapan jaya.

    Suasana jam istirahat rame banget , seperti biasa aku bakal kumpul dengan beberapa temen cewek ku dan aku seperti pemimpin mereka

    Waktu itu aku nyesel banget karena ngenalin Lisa si murid baru pindahan dari kota ke Emen

    Sebulan berlalu dan emen naksir dia katanya lalu gencar menyuruh ku buat comblangin mereka. BRUUUUK!!! Aku sakit hati dua kali

    Gak lama. Mereka pacaran tapi aku imin si anak kampung masih tetep harus ada di samping emen nemenin dia suka dan duka

    Enam bulan berlalu setidaknya aku bisa tertawa meskipun sendiri. Aku memegangi kepala dengan kedua tangan ku lalu menggibas-gibaskan rambut di depan cermin dan tertawa melengking di ikuti menggetarkan tubuh ku. "Lisa kembali ke kota karena tidak betah. Artinya ???? Emen Lisa END!!! Hahaha"

    Emen patah hati. Saat itu emen duduk murung di pinggir sungai. Hmm aku sih gak gak tega banget liat keadaan dia seperti itu
    "Men jangan sedih dong men" pinta ku
    Emen masih aja gak menggubris kedatangan ku di sana
    "Men,eeeeeeemen iiiiiiiwh" teriak ku manja
    Emen liat aku tapi mimik mukanya masih datar , aku berdiri di atas hamparan batu tepat di depan emen. Aku buka dua kancing bagian bawah kemeja seragam ku lalu aku talikan tepat di bawah dada dan. Perut ku terlihat. Tangan kemeja di lipat hampir ke bahu. Sepatu di buka dan berdiri jinjit. Dan aku berlenggak lenggok di atas batu niru seorang model di catwalk. Tubuh ku gemulai. Emen tersenyum kecil saja
    "Yaaaah emen gak seru ah" ucap ku sambil membalikan badan membelakanginya. Aku ambil kaos kaki lalu sumpalkan di balik kemeja tepat di dada. "Emeeeeeen" teriak ku sambil menyodorkan dada yang aku goyang-goyangkan. Emen sedikit geli dia mulai terhibur deh. Aku kembali naik ke atas batu dan berlenggak lenggok dan tiba-tiba BYURRRR aku terjatuh ke sungai karena terpeleset. Emen berhasil tertawa meski aku terjatuh bukan lelucon.

    Beberapa pekan berlalu

    Kali ini Emen menyelamatkan ku dari kejaran emak yang murka. Di sore hari yang cerah aku lagi berkaca depan cermin. Gak tau kenapa tapi lipstick warna merah milik emak berhasil menggoda ku hmm hasilnya bibir merah merekah milik imin pun jadi. Di balik pintu sepasang mata melotot kupingnya sepeti mengeluarkan asap dan kapalanya itu kayak mau meledak. "Immmmmmmmiiiiiiiiiin !!! Teriaknya
    Aku tersentak kaget. Berusaha melarikan diri dari emak. Emak mengejarku keliling kampung dengan sapu lidi di tangannya yang siap menggebuki aku.
    Srrrrrrt tangan emen menarik ku yang lagi lari dan berhasil membuat aku sembunyi dari emak. Di malam harinya emak tersedu-sedu mengeluhkan kelakuan ku pada abah.

    Aku populer di SMU. Cewek-cewek deket sama aku dan tentu saja para cowok mendekati aku untuk di dekatin sama cewek yang mereka sukai.

    Pernah suatu ketika aku terserempet motor yang ngebut di depan sekolah dan kaki aku sedikit terluka. Tiba-tiba emen datang seperti pahlawan dia berdiri tegap di depan ku di balik badannya seperti terlihat cahaya menyinari dan seketika dada ku berdenyut kayak mau pecah bola mata ku bersinar dan berkaca-kaca. Emen mengangkat ku menggendong ku teman-teman sekolah semua terpukau lalu aku melambai-lambaikan tangan ku pada mereka. TRING!! Dan semua buyar bayangan ku ternyata memang benar emen yang gendong aku tapi beda cerita karena dia ngomel-ngomel karena aku membuatnya repot

    Gak kerasa masa SMU udah mau selesai. Aku gak tau setelah sekolah apa masih bisa terus bersama emen. Emen punya cita-cita buat kuliah ke kota sedangkan aku ? Yah lupakan saja. Keluarga ku gak akan bisa membiayai. Mungkin aku hanya akan jadi buruh pabrik atau spb dengan ijajah SMU

    Sempat terdengar gossip murahan dari anak-anak kampung kalo aku pacaran sama emen (sebenernya aku seneng dan berharap jadi nyata) namun emen sedikit terganggu. Yah bagaimana tidak kami selalu dekat dari kecil emen nyaman kok dengan ku , dengan aku yang begini yuuuuuk.

    Hari kelulusan datang juga. Gak bisa di lupain waktu emen peluk aku karena senang lulus dengan nilai yang bagus. Seiring itu juga gossip di kampung makin heboh aja dan sampai ke telinga orang tua emen.

    "Ibu sama bapak gak suka mendengar cerita kamu sama imin. Mulai sekarang kamu harus jaga jarak sama imin. Ibu tau imin anak yang baik tapi ibu gak mau dengar gunjingan orang lagi" perintah ibu emen

    Aku sama emen bertemu di sawah. Duduk di saung. "Min aku risih denger gossip anak-anak disini" ucap emen
    Aku cuma bisa menelan ludah dan menatap mata emen
    "Alah udin lupain ajalah gak mutu" jawab ku
    "Tapi orang tua ku" timpal emen
    "Jadi..jadi..jadi kamu malu men?? Kamu malu kita deket. Sakiiiiiiiiiiit men kalo kamu mikirnya gitu!!" Sela ku
    Aku berdiri. Dan berlari di pematang sawah. Aku balikan badan ku melihat kembali ke arah emen. Dan kembali lari. Lalu GUBRAG!!!!! Sial aku terjatuh ke sawah. Tubuh ku penuh lumpur
    "Owh, tintaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak ku

    Sekali lagi emen datang menyelamatkan ku. Setelah ku bersihkan tubuhku di pancuran air dekat saung emen memberikan jaketnya. Saling terdiam beberapa saat
    "Min tiga hari lagi aku mau pindah ke kota. Jauh. Kayaknya kita bakalan lama gak bakal ketemu. Aku bakal kangen sama tingkah konyol kamu yang menghibur ku" celotehnya
    Sebenernya sih hati ku saat itu seperti di cabik-cabik sakit banget kehilangan emen
    "Ke kota mana men?" Tanya ku
    "Yogyakarta" jawabnya lempeng
    "Min kejar dong cita-cita mu" emen senyum sambil mengernyitkan alisnya
    "Iya men aku mau cari kerja aja biar bisa bahagiain emak" jawab aku lirih
    "Kursus. Bukannya kamu berbakat jadi tukang make up" timpal emen
    Sepertinya emen sedang mengejek ku. Dia tau sendiri orang tua hidup pas-pasan. Sekolah aja aku dapat bantuan dari desa.
    Gak kerasa udah sore. Owh entah apa yang terjadi tapi sepertinya ini perpisahan sama emen. Sedih banget. Emen gak menolak saat aku peluk dia dan bahkan ketika di luar kontrol aku mencium dia , emen tak ada perlawanan dia pasrah. Lalu aku bingung untuk waktu yang lama.

    Aku mengurung diri di kamar. Dan emen udah pergi jauh. Gak tau kapan aku bisa ketemu dia lagi
    "Imin..imin keluar min" gedor emak di balik pintu
    Masih ku diamkan
    "Jangan-jangan nih anak lagi dandan iiiiimiiiiiiiiiiiiiin"teriak emak melengking
    Akhirnya aku menyerah. Keluar kamar dengan tubuh lemas
    "Tuh ada imas nyari kamu" kata emak

    "Adinda apose imas yey ke sindang ? eykeuh lagi malesi kalu yey mau minta didandani" ucap ku tegas

    "Iiiiih yetik jangan GE'ER atuh , saya mah ke sindang mau ngasih titipan ini ni dari si emen eeeeuh" jawab imas

    "Ooooh, mana sini sini siniiiiiiii" pinta ku

    "Sabar atuh ceu dari td nyolot mulu. Sensi kayak ayam lagi bertelor"

    Dan imas ngasih amplop agak sedikit besar.

    "Ya udah atuh imas mau pulang dulu yah ceu min" pamit imas

    Aku masih diam di daun pintu.

    "Mas.. Imas..imas" panggilku dan imas berbalik melihat ku

    "Yuk yah yuk" ucap ku sambil tutup pintu

    Emen ngasih uang ??? Gak bisa di percaya. Dia memberikan uang tabungannya untuk aku ???
    Dia ingin aku mengejar cita-cita ku. Tidak kuliah tapi bisa kursus setidaknya.

    "Imin makasih banget selama ini udah baik. Udah mau ngerjain tugas-tugas sekolah emen. Selalu ngehibur kalo lagi sedih. Selalu mau di suruh-suruh. Kamu memang baik min ! Serius. Ternyata memang benar yah kamu 'suka' aku. Gak nyadar min kalo ternyata secara gak langsung emen dah ngasih harapan yang membuat imin makin deket dan gak bisa jauh dari emen. Min kamu kursus dan cari kerjaan yang kamu inginkan seperti cita-cita kamu tuk bahagiain emak kamu. Sampai jumpa min :). Maaf lupakan emen yah dari hati kamu"
    Gitu isi suratnya

    Aku galau dan stress. Ingin bunuh diri aja gak bisa lupain emen.
    Mulai berpikir pengen minum racun serangga " akh tidak rasanya gak enak" ujar ku depan cermin sambil mengelus-ngelus muka
    "Atau gimana gantung diri saja" hmmmmmm bisikan setan dalam hati
    PROOOK!!! Aku gampar pipi ku. "Akh tidak pasti sakit gak mauuuuuuu"

    "Aku mau cantik saja. Setuju!!!!" Dalam hati
    Cari duit yang banyak dulu tentunya

    Sebulan berlalu.

    Dengan uang pemeberian emen Rp. 2.500.000,- aku pergi ke tempat kursus make up

    Aku ceria lagi walau gak bisa di bohongin masih tetep suka mikirin emen

    Waktu terus berlalu. Tak ada kabar dari emen
    Dan aku terus menyibukan diri dan dari hasil kursus enam bulan aku udah bisa buka salon sendiri berkat bantuan pinjaman dari BPR

    Dalam satu tahun aku udah bisa bantu perekonomian emak dan melunasi pinjaman. Sekarang aku tinggal di kota. Kerja keras aku dapat juara kontes kecantikan dan bonusnya make over ke bangkok yeaaaaa seneng banget waktu itu. Dan dua tahun berlalu sejak itu. Bersembunyi dari emak dan abah.
    Mengganti nama ku menjadi Miranda. Imin lupakan saja imin dari kampung bojong sekarang panggil aku miranda.

    Mendapat kontrak iklan kosmetik hasil dari uploadan video-video make up tutorial ku dan masih banyak lagi. Bisa di bilang aku terkenal sekarang. Maaf buat emak dan abah udah kehilangan anaknya imin

    Lima tahun sudah aku hanya ingin flashback ke tempat-tempat di kampung yang sering di jadikan kami berdua main. Emen dan miranda. Ooops imin :)
    Secara diam-diam aku tak ingin ada yang mengenali ku. Walaupun aku telah banyak berubah dari wujud imin.

    Sampai di sebuah situ dekat kebun teh. Suasana hening angin menerbangkan rambut ikal panjang punya ku. Aku ambil nafas panjang dan ku hembuskan. Di tepi situ nampak ada laki-laki penampilannya biasa saja dengan kumis tipisnya yang belum di cukur. Ooooh yang bikin aku tersentak aku tahu itu emen. Aku hanya berdiri terdiam apakah dia mengenali ku. Mengenali seseorang yang anggun dan cantik ini??? Ternyata dia masih datang ke tempat ini. Apakah dia mengenang ku??? Tidak mungkin dia menyuruh ku untuk melupakannya. Aku semakin deket berpapasan dengannya dia menghentikan langkahnya sesaat dan memandang ku. Aku hanya memberikan senyum kecil ku dari bibir merah ku dan terus berjalan. "Hey!! Benarkah imin??" Ucapnya bergetar

    ***
    AHA!!! Aku busungkan dada dan angkat dagu. Menyunggingkan bibir
    "Bener ni kamu ingatin saya sama teman aku loh mbak" ucap Emen
    Aku masih terdiam saja mempertahankan sikap anggun ku. Emen memperhatikan detail diri ku

    Deb.. Deb.. Deb.. Jantung ku berdetak kencang. Membalikan badan dari pandangan Emen dan akh!! Sial banget aku nggak memikirkan jika tanah di sini basah cenderung becek hasilnya high heels stiletto ku sedikit tertancap ke tanah dan BRUG!! Aku kehilangan keseimbangan "aaaaaw" teriak ku pelan.
    Emen segera menolong ku berdiri TUINGGGG!!! Seketika bayangan ku kembali ke masa-masa remaja bersama Emen

    "Mbak..mbak" ucap Emen. Lalu bayangan masa lalu itu buyar
    Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala. Berdiri tepat depan Emen bertelanjang kaki tentu saja aku menjinjitkan kedua telapak kaki ku. Masih saja bungkam

    "Oh, oke oke oke baiklah. Berhentilah hey kamu melihatku" ucap ku pada emen
    "Imin imin imin" jawabnya
    Huh kali ini menyerah saja. Dia masih mengungat suara khas ku
    "M.I.R.*.N.D.A" ucap ku menjentikan jari tepat depan hidungnya
    "Ingat A nya pake bintang satu ok..catet!!" Tambah ku
    "Hahahahah gak bisa di percaya" Emen tertawa

    Dan dia memeluk ku loh. Entahlah bahagia kali ya. Ketemu imin.. Eh! Miranda. Pake bintang

    Satu minggu berlalu. Oh kita banyak bercerita waktu ketemu minggu lalu itu meski ada rasa kikuk karena sekarang aku udah beda. "Akh, sial Emen napa kita harus ketemu lagi" ujar aku dalam hati. Berdiri serentak dari meja rias "JODOH!" Teriak ku menjingkrak dan menjatukan diri di kasur

    ###

    Perasaan bersalah selalu datang menghantui. Hari ini aku menyerah dan kalah. Emak abah aku sudah siap dengan reaksi kalian karena aku akan menyakiti dan menghancurkan kalian dengan kenyataan ku sekarang ini. Emak sama abah cuma tahu aku bekerja jauh belum bisa kembali pulang dan hasil dari itu mereka mendapatkan hasil kerja ku tiap bulan yang aku transferkan.

    Di temani Ininana astiten ku. Sampai di kampung bojong melihat sekeliling masih sama belum ada yang berbeda , "cuma rumah emak yang beda Na" ucap ku
    "Loh rumahnya kenapa miss ?" Jawabnya genit
    "Lebih bagus dan layak gak sia-sia ya hasil kerja ku" timpal ku menyombong mengernyitkan sebelah alis dan Ininana menggibaskan poninya membuang muka dari ku

    Ininana mengingatkan aku ketika masih menjadi Imin. Ya dia sama seperti aku dulu. Sekarang??? Oh tidak jangan samakan

    Setelah ketuk gak gitu lama pintu di buka.
    "Jreng..jreng hello tanteuh Ini NANA" ininana memberi salam dengan gayanya. Melambaikan tangan.
    Aku masih terdiam. Emak memandang dan terlihat bingung tapi aku tau dalam hatinya terbersit jika apakah aku ini imin
    Keriput di mukanya makin terlihat. Seorang ibu tak bisa di bohongi perasaanya kuat. Matanya berkaca-kaca seolah gak percaya dengan perasaan di hatinya. Abah keluar menuju pintu berdiri tepat samping emak. Suasana menghening dan air mata emak akhirnya jatuh sama seperti aku menjatuhkan diri dan memeluk kaki emak dan abah. Emak dan abah tak bergeming mereka diam. Hanya ada suara dan air mata. Sampai pada akhirnya aku di suruh pergi oleh mereka. Dengan perasaan hancur lebur. Ku tinggalkan alamat dan nomor telepon ku.

    Poleskan bb cream dan eyeliner yang terhapus air mata tak ketinggalan lip balm."Miranda pake bintang cantik lagi" ujar ku depan kaca spion mobil

    "Imin imin" suara pria memanggil ku
    "Hmm emen" ucap ku dalam hati
    Segera mengambil ancang-ancang menyambutnya
    Ku balikan tubuhku sambil menggibaskan rambut dan angin tentu saja menyempurnakan kejadian itu uuuh!!! Berhasil membuat baju terusan merah ku sedikit terbuka terbang. "Perfect" ucap dalam hati

    JLEP!! Pintu mobil terbuka Ops sial Ininana mengancurkan moment itu seketika.
    Dia menunjuk pada Emen "hey orang asing darimana datang mu u u u uuuuuuu" celotehnya menirukan lagu Rhoma irama
    Emen hanya menarik nafas dan di ikuti tersenyum "hai" melambaikan tangannya pada ku
    Ooooh, begitu gila aku banget-banget terpsesona dan ingin pingsan tapi hmmm tetap tahan posisi dan anggun baiklah
    Sementara Ininana hanya menganga melihatnya setelah gak ada yang menghiraukannya. "You're not here nana. Just miranda and Me emen here" ucap ku dalam hati

    "Kenapa kamu kemarin gak telepon min" tanya Emen
    "Bukankah kita dua hari yang lalu udah ngobrol di telepon lama men" jawabku
    Dalam hati aku berkata "kangen ya sama aku" hahahah aku tertawa angkuh dan geli dalam hati

    "Jadi sampai kamu liburan di kampung Men ?" Tanya ku
    "Sekitar semingguan lagi lah" jawabnya
    " Kamu udah punya alamat rumah aku. Datanglah kalo kamu mau. Jangan lupa telepon dulu" ucapan terakhir ku dan pergi melaju

    Sejak ketemu di situ. Kami saling tukar nomor telepon. Meski komunikasi kami belum lancar seperti dulu. Aku masih mempertahankan sikap kaku sekarang

    ###

    Hujan baru berhenti di luar masih terlihat mendung sedikit gelap. Majalah VOGUE terus aku buka-buka. Perasaan gak tenang. Tegukan terakhir kopi dari cangkir ku dan habis
    Aku menengok keluar dari balik gorden kamar.
    Suara Ininana menggelegar ke seluruh penjuru rumah makin bikin suasana gak enak. Seperti biasa dia sedang mengadakan konser solonya di kamar mandi

    Ting tong bel rumah bunyi tiga kali. Berhubung Ininana gak bisa di ganggu dengan konsernya akhirnya aku yang membuka pintu. DREEEB!!! Aku membeku di balik pintu emak dan abah membuka tangannya menawarkan pelukan dengan senyumnya. Seketika aku mencair memeluk mereka bersama tangis bahagia ku. Selamat datang kembali dunia. Emak dan abah aku bahagia

    "Eh ada omh ada tanteuh INI nanan masuk masuk masuk cus" tiba-tiba nanan datang masih menggunakan handuk yang di lipat sampai di dadanya dan satu handuk lagi menutupi kepalanya

    ###

    Seperti biasa aku mengecek beberapa outlet salon ku dan seperti biasa juga Ininana akan berjalan di belakang ku mengikuti ku. Menentengkan tas mahal ku serta beberapa barang yang lain

    M.I.R.*.N.D.A nama ku terpampang ya itu lah nama salon ku. Miranda pake bintang

    DREET..DREET hape ku bergetar. Oh sms
    "Min , aku bakal main ke tempat mu. Aku butuh teman" bunyi sms dari Emen

    Aku senang gak ya????

    Keesokan harinya Emen sudah datang. Ininana membukakan pintu untuknya
    "Hey ganteng goyangin kita dong" canda Ininana sambil memukulkan lembut tangannya ke dada Emen

    "INI nana tanpa H" tambahnya genit
    "Pasti mau ketemu miss miranda pake bintang ya" tanyanya

    Aku tersenyum menyambut Emen. Kami duduk di teras belakang rumah tepat pinggir kolam renang. Settingan yang pas seperti dulu namun sekarang bukan Imin dan Emen di pinggir kali

    "Min aku gagal min , patah hati" ucap Emen
    Aku gak ngerti kenapa harus selalu seperti ini apakah aku di takdirkan untuk selalu mendengar keluh kesah Emen lalu menghiburnya dan semua beres
    Ku ambil orang jus ku dan ku teguk
    "Kenapa lagi sih men.. Sekian lama dan sekarang gini lagi ok lanjutkan. Cerita" jawab ku
    Padahal aku berharap kalau dia bakalan cerita betapa rindunya pada ku. Ternyata???

    Emen putus cinta sekaligus kehilangan pekerjaan. Oh my God SEMPURNA!!!

    Berpacaran dengan anak gadis atasanya. Putus. Bonusnya kehilangan pekerjaan. Aku gak tau dan gak bisa membayangkan sosok gadis yang namanya Vika itu

    "Tinggalah sementara disini. Aku carikan kerja yang lebih bagus" tawar ku
    Emen setuju

    ###

    Kali ini aku gak menghibur Emen dengan kekonyolan ku tapi bagaimana kalo pergi ke club dan party
    "Ayolah Emen nikmati hidup lupakan masalah dan berhenti menjadi pria kampung yang naif" rayu ku

    Pakaian rapi. Sepatu mengkilat. Sudah aku siapkan untuk penampilan Emen

    Let's get the party started

    Emen masih terlihat kaku memasuki keramaian dengan suara musik yang menggetarkan tubuh. Cahaya remang-remang
    Ku tawarkan satu gelas minuman. Masih dalam cengkraman tangannya enggan meminumnya.
    Matanya berkekiling melihat sekitar. Suara musik makin mengeras

    "Gila ada vika di sini min" bisik Emen menunjukan ke arahnya. Oh baiklah itu dia. Lalu sekarang?? Jangan pernah lagi Emen.

    Emen menenggak minumannya minta aku menambahnya seliling beberapa saat sepertinya Emen mulai mabuk

    Aku mengajaknya ke dance floor. Aku menggengam tangannya
    Kami berhadapan. Aku tersenyum. Dia mulai menggerakan tubuhnya mengikuti ku.
    Kami semakin dekat berhadapan. Merapat. Aku raih kedua tangan Emen dan menyimpannya di pinggang ku. Ok hold on Emen :)
    Aku terus menggoyangkan bokong ku. Oops. Emen tangan mu sudah berpindah area semakin ke bawah

    Memegangi satu gelas minuman. Masuk ke toilet. Ini dia gadis itu Vika aku menatapnya dan BRAG!! "Oops sorry baju mu basah say" ucap ku
    Minuman ku menumpahinya tentu saja sengaja. Dia terus menggerutu dan aku tak mendengarnya "BITCH" ujarnya
    Oh lihatlah kamu menyedihkan sayang. Kamu terlalu memaksakan bokong mu. Terlihat seperti ronggeng???
    "Hello assssss" ucap ku memukulkan lembut tangan ku di bokongnya dan berlalu. Mengerucutkan bibir ku dan mengendipkan sebelah mata

    Emen terkulai lemas. Dan kami tanpa sadar tertidur di sofa ruang tamu rumah. Sudah mulai siang sedikit sinar memantul dari balik kaca jendela yang membuat aku terbangun. Tersenyum aku merasa sempurna walau aku tahu mungkin terlalu banyak memaksa untuk percaya. Emen tidur memeluk ku

    Emen terbangun. Sementara aku masih berpura-pura tidur lagi , Emen beranjak menuju toilet. Plak..plak..plak terdengar seperti langkah kaki mengikuti Emen ke toilet.
    Mulai sedikit bingung dan aku beranjak mengikuti suara itu seperti suara langkah sepatu dengan heels
    "Hmmm" aku mengangguk-anggukan kepalaku
    Dan PRANGGGGG!!! Teplon mendarat di jidatnya. Selamat Ininana kamu mendapatkan benjolan di jidat. Berani sekali dia mengintip Emen di toilet
    "Jangan langkahi area ku" perintah ku ketus
    "Kejam (kecam)" jawabnya menirukan kata-kata iis dahlia di lagu payung hitam

    ###

    "Bagaimana rasanya tidur memeluk ku men ?" Tanya ku
    "Hmmm apa maksud mu" jawab Emen
    "Ouh. Sudahlah gak usah berpura-pura aku tahu kamu sadar kemarin tidur peluk aku" oceh ku
    "Imin" lontarnya
    "Bisakah kamu berhenti menyebutku imin" pintaku
    "Tapi kamu selalu jadi imin buat ku" jawab Emen

    Ya baiklah aku Imin dan cinta kamu Emen. Kamu tahu betul.
    Tak pernah ada yang salah bahkan sekarang jika kamu mau mencintai ku.

    "Apa kamu gak percaya sekarang aku wanita?" Tanya ku
    Emen hanya tersenyum. Aku serontak menggambil tangannya dan membiarkan dia menyentuh bagian dada ku
    Emen terdiam. Aku tahu kalau jantungnya saat ini berdebar kencang. Bahkan suaranya terdengar menelan ludahnya

    Aku mulai melepaskan pakaian ku. Tubuh ku hanya terbalut bikin
    "Lihatlah Men aku..lihat" ucap ku berdiri depan Emen. Dia masih tak bersuara
    Aku menuntunnya duduk di tepi kolam renang menenggelamkan setengah kaki kami di air.
    "Apa kamu gak percaya jika aku dulu cinta kamu" tanya ku
    Hening sesaat. Emen menundukan kepalanya.

    KREEEK.. Pintu terbuka. Perasaan ku mulai gak aman dan ternyata benar sang pengacau datang.
    "Yuhu INI nana" teriaknya membawakan beberapa buah di nampan
    Kami menoleh padanya. Dan terdiam.
    Dia tersenyum lebar. Mata ku melotot. Dan TREEEEEENK.. Dia berlari ke arah kami kemudian bernyanyi di obok-obok (lagu joshua cilik) sambil mencipratkan air ke arah kami. Tubuhnya lincah kesana kemari. SREEEET terpeleset dan tercebur. Sempurna!!!
    "Hentikan kekonyolan mu. Kamu tidak sedang membintangi high school musical" teriak ku

    Dan sekali lagi gagal bicara dari hati ke hati bersama Emen

    ###

    Aku senang dua bulan ini Emen tinggal disini. Bisa menyiapkan sarapan buat dia. Makan malam berdua. Indah buat aku
    Sementara pekerjaan aku menyuruhnya mengelola keuangan usaha ku

    Kami semakin dekat gak ada jarak dan rasa kaku lagi. Sepertinya cuma aku yang bisa buat Emen nyaman dia gak pernah mempermasalahkan atas semua yang ada pada ku. Ooh Emen pria yang terkadang terlihat seperti kekanakan

    Suasana malam sepi. Keajaiban sekali jika Ininana gak ada di rumah suasana jadi terasa damai. Dia ambil libur

    Beraktivitas seharian membuat tubuh ku lelah dan berkeringat. Mandi akan sedikit membuat aku relax

    playing craig david - sex in the bathroom

    Musiknya membuat aku semangat dan sedikit menggoyangkan tubuh di bawah shower. Pintu kamar mandi terbuat dari kaca dan menerawang terlihat dari kamar tidur

    DUARRRR!!!!
    Aku gak sadar kalau Emen ada disana. Duduk di atas kasur ku dan melihat ku. Tak tahu sudah berapa lama
    Segera ku pakai handuk. Keluar
    "Jadi kamu melihat bagian belakang ku" tanya ku garang
    "Lumayan" jawab Emen
    "Lalu bagaimana?" Tanya ku
    "Sudahlah imin gak usah malu. Kamu hebat" dia tersenyum
    Tangannya menepuk-nempuk kasur "ok duduklah disini" ajaknya
    Aku selalu bingung dengan sikapnya. Terkadang aku pikir ya dia mencintaiku juga namun tak ada kepastian atau hanya butuh aku untuk hiburannya saja

    Emen berdiri dan memegangi pundak ku. Di beri sedikit pijatan lembut
    Menuntun ku ke kasur. Mungkin ini adalah sesuatu yang sangat bersejarah dalam hidup ku dan tak akan mungkin miranda pake bintang melupakannya!!
    Dia melepaskan handuk yang menutupi tubuh ku. Sebelum aku tak sadar aku hanya ingat ketika bulu-bulu di wajahnya bersentuhan dengan tubuh ku dan malam pun menjadi biru

    Kami tersadar dari sisa-sisa khasrat itu. Aku masih terbalut selimut. Sementara Emen pergi keluar dari kamar ku meninggalkan ku

    ###

    Satu hari , dua hari , tiga hari aku tak bertemu dengan Emen. Dia pergi pagi sekali dan pulang larut. Entah apakah dia menyesali kejadian malam itu bersama ku. Aku gak tahu. Namun itu sesuatu yang hebat dalam hidup ku membuat aku semakin jatuh cinta dengan Emen

    Aku berusaha membuat suasana mencair. Sengaja aku datang ke kantor ku. Aku dapati Emen di mejanya. Duduk di atas meja tepat di depannya
    "Kita perlu bicara men" pinta ku
    "Baiklah nanti malam saja" jawabnya

    Meja makan kosong tanpa hidangan malam ini hanya beberapa kaleng minuman.
    "Kamu kenapa menjadi beda sejak kejadian itu ?" Tanya ku
    "Kmau tau benar aku gak main-main cinta kamu dari dulu" tambah ku
    Emen masih terdiam
    "Aku bingung min. Seperti antara sadar dan tidak atas semua tindakan ku" jawabnya sambil menenggak minumannya
    "Beri aku waktu untuk dapat jawabannya" pinta Emen

    Seperti ada yang mengendap-ngendap di balik ruangan remang-remang.
    Mata ku mencarui ke seluruh penjuru.
    ENG INK ENK..."Hellow INI nana tanpa H sudah kembali" teriak centil ininana
    Ooooh dia selalu datang pada waktu yang tak tepat
    "Kok gelap sih miss lampunya gak di nyalakan" tanyanya di ikuti nyanyian melengking dari mulutnya "hey hey hey mati lampu aduh gelapnya ih ih ih gelap gelapan jadinya" (lagu dangdut)

    Hari demi hari berlalu. Aku juga baru tahu jika ibu Emen sudah meninggal satu tahun yang lalu sedangkan ayahnya sakit-sakitan dan tinggal bersama kakak Emen. Tentu bukan kabar yang baik jika menegetahui Emen tinggal bersama ku


    Satu bulan kemudian.

    Aku dan Emen duduk di hamparan rerumputan luas. Angin sepoi-sepoi bertiup

    "Aku gak tahu aku bingung tapi sepertinya aku sudah kecanduan imin" ucap Emen

    "Apa maksud mu" jawab ku

    Emen menjelaskan. Selama bertahun-tahun gak ketemu aku dia selalu ingat dan menginginkan aku kembali. Meskipun dia mempunyai seorang wanita!

    Emen gak bisa menerima perasaanya. Semua terasa tak normal dan tak benar. Dia selalu melawan perasaanya namun jika sudah bersama aku seketika dia akan lupa akan hal itu. Dia akan nyaman dan menemukan dunianya

    "Lalu kita bagaimana men.. Jangan terlalu memaksakan aku sudah siap apa pun" ucap ku

    Dia terdiam untuk beberapa saat

    "Mari kita mencobanya" jawabnya

    Hati ku berbunga dan terasa terbang melayang. Satu syarat darinya jangan sampai keluarganya tahu hubungan kami. Setuju!!! Ya pasti

    Aku memeluk.. Memeluknya erat. Emen nampak geli namun pada akhirnya dia menyerah dan memeluk erat aku

    Tuk..tuk..tuk
    Suara kuda!!! Aku meoleh ke atas dan ternyata
    "Hey kalian.. Tak tik tak tik tuk suara sepatu kuda iiiiiha" celoteh Ininana menunggangi kuda

    Arrrrgh!!! Dia selalu datang dan mengganggu

    ###

    Dua tahun kemudian kami punya bayi. Bayi adposi tentunya :) seorang bayi perempuan. Kami kasih nama IMIN ! Ya dia akan menjadi imin yang sesungguhnya. Sempurna!!!!

    END


    **

    Mention yukk boooo..

    @boljugg @pokemon @diyuna @sasadara @erickhidayat @putra8081 @iansunda @danu_dwi @yeniariani93 @firkhafie @eizanki @Ray_Ryo @Flowerboy @adhie_Prhasetya @dheeotherside @drajat @faisalits @cool_boys @solous @callme_DIAZ @permana21 @rhamadani_rizky @jony94 @hananta @trisastra @haha5 @masbaddud @angelsndemonds @nakashima @aries18 @san1204 @waisamru @enykim @caetsith @angga_rafael2 @abracadabra @farrosmuh @maret elan @adam25 @bayumukti @farizpratama7 @Rimasta @rizky_27 @eldurion @mustaja84465148 @Tsu_no_YanYan @arieat @rez_1 @YANS FILAN @adinu @ularuskasurius @Donxxx69 @fad31 @MikeAurellio @PohanRizky @3ll0 @agova @ruki @jamesfernand084 @venussalacca @Gabriel_Valiant @putra_prima @Qwertyy @fansnya_dionwoyoko @rendifebrian @Beepe @dota @danielsastrawijaya @leviostorm @komo_chie @bonanza @dimz @StoYadi @inlove @hehe_adadeh
  • Aaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrggggghhhhhhhhhhh aku suka judulnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
  • diyuna wrote: »
    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrggggghhhhhhhhhhh aku suka judulnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    @diyuna jadi cuma suka judulnya aja neeeh
  • Seru....akhirnya miranda dapetin juga pria idamannya...
  • @blujaws jujur td lum baca critanya tp judulnya menarik dan aku suka. Sekarang dah bca dan critanya asik kocak.tp sedikit membuatku bingung dg kt” yg tidak kupahami, misalnya tentang situ. Apa sih situ itu
  • diyuna wrote: »
    @blujaws jujur td lum baca critanya tp judulnya menarik dan aku suka. Sekarang dah bca dan critanya asik kocak.tp sedikit membuatku bingung dg kt” yg tidak kupahami, misalnya tentang situ. Apa sih situ itu

    .ƗƗɑ•ƗƗɑ•ƗƗɑ "̮ =D "̮ ƗƗɑ•ƗƗɑ•ƗƗɑ sorry.. Situ itu dr bhsa sunda, artinya Telaga, emang banyak typo sih cz buru2 nulisnya..
  • :'(нΰά˚°º:'(нΰά˚°º:'( :'(нΰά˚°º:'(нΰά˚°º:'( :'(нΰά˚°º:'(нΰά˚°º:'(
    Banci Ўğ sukses, salutlah....
  • keren....kesabaran imin berbuah manis
  • belum bisa baca, save page dulu yah.
Sign In or Register to comment.