BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Kehidupan Cinta (Antara Cinta, Kesetiaan dan Kanker) TAMAT

13468919

Comments

  • @Rendesyah, tenang bro, ku tidak mayn2 ama pujianku, tulisan self thought nya memang sangat terintegrasi dengan cerita, jadi narasi yang rapih. Memang berat di baca, cuma itu adalah bagian integral dari cerita ini. Lanjut bro, saya akan baca trus... Pantang mundur...
  • @the_angel_of_hell kita liat lanjutannya saja mas,, hehehehe,, cerita belum usai,, jadi nanti kita ambil kesimpulan lagi,, hehehehe @Yogatantra pada bab 1 udah diceritakan tapi hanya sebatas perkenalan yang menceritakan ia bertemu saat dulu sering latihan,, memang belum detail,,@Dhika_smg ia mas,, pasti lanjut ko,, cuman lagi banyak kerjaan yang harus diselesaikan,, jadi agak lama
  • @erickhidayat SIAP BOS,, hehehehe
  • TIGA

    Aku sampai dirumah pukul setengah sebelas malam, aku lihat Arya sedang tidur dengan Karen. Aku mencium kening Arya, ia tetap tertidur. Selesai mandi, aku kembali ke kamar karen untuk membangunkan Arya untuk berpindah kekamar bersamaku.

    “ Kamu sudah pulang sayang !! “ Arya sambil mengucek matanya.

    “ Pindah kamar yuk sayang,,, “ aku tersenyum

    Malam ini Arya memelukku hingga ia tertidur kembali. Ini hari Sabtu dan merupakan jadwal Arya untuk bertemu dengan dr Abidin untuk pemeriksaan. Arya sudah menyiapkan sarapan bubur ayam buat kami. Sabtu ini terasa lebih hangat dibandingkan hari – hari setelah aku pulang dari Bandung. Hari ini setelah pemeriksaan Aku dan Arya akan menghabiskan waktu berdua di senayan, Aku bersama teman – temanku bermain basket di Hall A Senayan, sementara Arya akan ke Lapangan Baseball pintu satu Senayan untuk bertemu dengan teman – temannya. Aku sudah melarangnya untuk kesana, namun ia sangat kengen Baseball.

    Arya sedang berada dalam tahapan remisi (remisi adalah istilah bagi para penyandang kanker setelah melewati masa terapi atau operasi). Selama tiga bulan Arya akan mendapat perhatian khusus untuk pemeriksaan, dan hasil selama tiga bulan ini akan dilihat apakah sel – sel kanker Arya sudah tidak ada atau sel brengsek itu justru tumbuh di tempat lain.

    “ Perkembangan Anda sangat baik, tapi saya minta selama tiga bulan ini Anda harus tetap meminum Glivec dan menjaga pola makan serta istirahat yang cukup. “ dr Abidin berkata, yang membuatku tersenyum.

    “ Apakah kemungkinan besar Arya akan bebas dari kanker dok ?? “ tanya aku.

    “ Semua tergantung tiga bulan ini tuan verza, walaupun perkembangan sampai saat ini cukup baik namun kemungkinan sel – sel kanker itu berkembang juga ada. “ dr Abidin memberikan jawaban, dan kami berdua hanya menatapnya seolah – olah kami mengerti.

    “ Maksudnya seperti apa dok ?? “ tanya Arya

    “ Dalam kanker, Anda sudah memasuki masa remisi, selama dua minggu ini, saya melihat perkembangan yang cukup baik, tapi selama tiga bulan ini saya akan melihat apakah ada perubahan remisi Anda. Respons pengobatan setelah transpalasi sum – sum tulang Anda adalah Partial Remission atau Remisi Sebagian yang artinya pertumbuhan sel – sel kanker Anda sudah berkurang 50 % dan saya berharap tiga bulan yang akan datang responsnya complate remission/remisi komplit yang artinya kanker Anda suadah benar – benar hilang “ dokter abidin menjelaskan dengan detail.

    “ oh..., terimakasih dok’ “ ucap Arya sambil berjabat tangan.

    “ Tuan Verza, jangan lupa ingatkan Arya meminum Glivec nya ya,, jangan sampai tidak diminum. “ ucap dr abidin sebelum menjabat tangan ku.

    “ baik dok,, saya akan selalu ingatkan Arya, “ aku menjabat tangan dr Abidin.

    Hasil pemeriksaan kali ini membuat kami tersenyum, kami tahu perjuangan ini belum selesai. Awal tahun adalah hal yang membuat kami berdua bingung dan resah. Persedian Glivec di Indonesia sudah habis, sementara Glivec Arya tinggal tersisa 18 Butir yang berarti hanya cukup untuk empat hari. Sejak bulan November dan awal tahun ini memang obat bagi para penderita Leukimia sudah susah ditemukan di Indonesia. Kalaupun ada harganya sudah mencapai dua ratus lima puluh ribu rupiah. Persedian Glivec Arya bulan desember saja harus kami beli dari India, kami sangat terkejut ketika harga Glivec disana seper lima lebih murah daripada di Indonesia.

    Aku jadi bertanya – tanya, Kementerian Kesehatan yang isinya orang – orang cerdas dan pintar tidak bisa membuat harga semurah itu, bahkan persedian obat sudah habis di bulan Oktober, jadi selama ini mereka bekerja apa ?? Orang yang terkena leukimia sungguh banyak di Indonesia. Aku dan Arya bersyukur saat kemoterapi Arya di akhir bulan November dr Frans membantu kami mendapatkan glivec dari India. Saat Arya operasi pun kami memesan Glivec kepada dr Frans untuk persedian bulan Januari, namun hingga hari ini Glivec tersebut belum datang.

    Aku mengantar Arya ke Lapangan baseball Pintu 1 senayan, disana ternyata sedang ada kejuaran tingkat Asia, aku mengantarnya hingga masuk ke dalam. Aku meninggalkan Arya dan menuju Hall A Senayan untuk bermain basket dengan teman – teman ku. Sesampainya aku langsung ganti kostum basket. Aku duduk di ruang ganti, dan menelepon Ridhy.

    “ Halo dhy, gimana latihan hari ini ?? “ tanya ku

    “ Yah biasa mas,, hari sabtu kan jatah latihan fisik,, “

    “ cape ya ?? “

    “ biasa aja mas,, kan sudah makanan setiap hari, lagi dimana mas ?? “

    “ lagi di hall A, mau latihan sama teman – teman. Kamu di mess ?? “

    “ gak mas, aku lg otw Bandung, besok sore baru pulang mess. “

    “ Oh Ya sudah hati – hati ya, aku mau main basket dulu, “

    “ okeh mas. “

    Aku langsung menuju ke lapangan dan bermain basket. Hingga pukul lima sore Arya tidak mengabari diriku, aku telepon tidak diangkat. Sepuluh menit kemudian Arya meneleponku dan berkata dirinya baru saja selesai Sholat Ashar. Ia bertanya padaku mau pulang jam berapa. Jam lima lewat tiga puluh menit aku sampai dilapangan Baseball, dan senyum itu sungguh – sungguh tidak pernah hilang. Arya sangat berbeda sekali ketika berada di lapangan Baseball, ia selalu tersenyum.

    Hari ini Arya meminta bantuan mamah untuk mencarikan obat Glivec yang akan habis dalam waktu empat hari lagi. Sementara aku juga tidak kalah sibuknya, aku menelepon Chandra, Rama dan Ibu ku untuk menanyakan obat Arya, namun sampai saat ini hasilnya nihil. Arya tidur cepat malam ini, mungkin karena aktivitas hari ini yang melelahkan. Karen masih berada di rumah mamah malam ini. Aku menyusul Arya tidur, karena hari ini juga melelahkan bagi diriku.
  • Harga obat memang gila-gila an mas di Indonesia. Makanya ada joke "Orang miskin sebaiknya tidak sakit tapi mati langsung saja" :D
  • iya tp kalau harga glivec buat kanker darah kalau lg bner2 hbs persedian bs smpai 250rb per butir,, kalau sehari minum 4 butir dah 1 jt,, kalau buat sebulan dah 30jt,, hehehe
  • Ditamatkan ceritanya ya mas, jangan kerja tangung2. Sekalipun sepi peminat, bukan berarti tulisan anda buruk. Bahkan kalau saya bisa kasih pendapat tulisan ini berkelas. :)>-
  • Apapun yg nanti bakal kejadian sama mas arya, antara hidup dan mati, semua d tangan mas @rendesyah sebagai penulis, kalaupun selamat, pasti ada penjelasan yg sangat detil, krn leukimia, hmmm, sulit, dan kalaupun ia harus berpulang, krn itu yg terbaik
    Urusan mas verza, yah, laki2, ak laki2 juga, kalaupun nanti dia mencari kenikmatan, semata2 u/kenikmatan sejenak saja, ataupun, malah akan terus berlanjut, who knows
    :)
  • @Yogatantra, ku setuju ama pendapat bro, gaya bahasa nya bermutu, memang agak berat dengan penjabaran mikro dinamik nya dan tingkat bahasanya yang tinggi.
  • @erickhidayat, saya setuju.Ts nya pasti seorang yang dalam dan sensitif. Penasaran dengan buku-buku sumber bacaan Tsnya.
    Saya juga baca tulisan anda erickhidayat, suatu yang mengingatkan saya dengan kehidupan saya ketika di jakarta, hampir semua tempat menjadi jalur lintasan saya sehari-hari. Keep writing !
  • @Yogatantra, makasih ud mampir baca tulisan ku. Salam kenal.
  • @Yogatantra yupz aku memang sensitif ,, hehehehe,, tenang saja mas aku sudah janji menyelesaikannya,, @erickhidayat makasih ya mas,, dari awal dengan setia menyemangati diriku bersama mas Yogatantra,, akhirnya bisa saling menyapa disini,, heheheheheh
  • @Dhika_smg iya mas lg bingung ending nya gimana ya,, hehehehe,, makasih banyak ya mas sudah setia mau membaca ini
  • EMPAT

    Hari minggu pagi dimeja makan kami membicarakan tentang sistem kepelatihan atlet saat ini. Arya dan aku menilai banwa anak – anak sekarang terlalu dimanjakan untuk menjadi seorang atlet besar. Aku bercerita kepada Arya bagaimana dulu sikap pelatihku saat tim kami main buruk di Lapangan. Aku dan teman – teman satu tim ingin minum saat jeda istirahat namun karena terburu – buru air itu tumpah. Pelatih ku justru berkata “ Bukan main!! Itu gerakan terbaik sepanjang pertandingan ini dimulai. “ Saat itu usia ku yang masih sebelas tahun hanya berdiri dan takut pelatih akan memanggil kami satu persatu untuk meremukkan badan kami dengan tangan telanjang. “ Air ?? Kata pelatihku menggelegar. “ Kalian ingin air ?? “ Dia mengangkat galon dan menumpahkan semua airnya ke lapangan. Pelatih itu berjalan menjauh dan mendengarnya berkata kepada asisten pelatihku “ Kau boleh memberi minum kepada pemain yang posisinya center, karena mereka bermain baik “.

    Saat aku masuk ke Pelatnas aku baru mengerti bahwa pelatihku dulu saat aku masih kecil tidak akan pernah membahayakan anak mana pun dengan tidak memberi kami air. Pada paruh pertama sebenarnya kami sudah diberikan kesempatan untuk minum dan pada paruh kedua kami ingin minum namun tapi yang terjadi adalah kami menjatuhkan minum itu dikarenakan kami adalah sekumpulan anak nakal daripada benar – benar ingin minum. Mekipun begitu, jika kejadian seperti itu terjadi hari ini, para orang tua di pinggir lapangan akan mengeluarkan ponsel mereka untuk menelepon Komnas Perlindungan Anak atau mungkin Pengacara.

    “ Pelatihku dulu bekerja dalam wilayah yang tidak mengenal istilah bermanja – manja. Berbeda dengan sekarang orang – orang tua banyak sekali yang membicarakan bagaimana memberikan rasa kebanggaan diri. Tapi pelatih baseball ku benar – benar tahu bahwa hanya ada satu jalan untuk mengajarkan kepada aku dan teman – teman bagaimana mengembangkan rasa itu, beri mereka sesuatu yang tidak bisa mereka kerjakan, mereka akan bekerja keras sampai mereka tahu bahwa mereka bisa. “ Kata Arya sambil mengoles roti tawar untukku.

    “ Jadi jangan pernah memberikan kebanggan diri kepada Karen Sayang, karena kebanggaan diri bukanlah sesuatu yang bisa Kita beri, itu sesuatu yang harus karen bangun sendiri “ Arya meneruskan perkataannya.

    “ Aku rasa karen akan sangat bangga jika kamu sanggup menjadi pemenang Sayang.” Ucapku sambil meremas tangan Arya.

    “ Sayang masih kah kau mau mandi dengaku di pagi ini ?? “ tanya Arya yang membuatku tersenyum.

    Aku langsung menggendong Arya kedalam kamar mandi di dalam kamar. Aku melepaskan pakainnya dengan tersenyum, walaupun hatiku benar – benar merasa iba meilhat Arya saat ini. Aku pun juga membuka baju. Hari ini aku dan Arya mandi bersama, sesuatu yang sudah langka selama kanker memasuki hidup kami. Selesai mandi kami bermaksud ke rumah mamah menjemput Karen, namun rupanya ada tamu yang datang ke rumah. Aku membuka pintu dan dr Frans membawa sebuah tentengan.

    “ Asalammualaikum Mas Verza. “ salam dr Frans.

    “ Walaikumsalam dok,, silakan masuk “ balas ku

    dr Frans masuk membuntuti ku

    dr Frans datang membawakan obat Glivec untuk persedian dua bulan. Arya dan aku sangat berterimakasih. Memang kami jadi berteman akrab dengan dr Frans. Disaat Arya sedang Kemo atau Operasi dr Frans lah yang menemaniku selain suster Fitri tentunya. Banyak hal yang diajarkan oleh dr Frans tentang bagaimana menghadapi pasien kanker. Salah satu hal yang paling aku ingat adalah Surat dari dr Frans yang judulnya “Apa Yang Boleh dan Tidak Boleh Anda Katakan “

    Apa Yang Boleh dan Tidak Boleh Anda Katakan
    Ketika Orang tercinta didiagnosa kanker, kita pasti ingin menawarkan dukungan emosi atau fisik, atau keduanya. Ada begitu banyak pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh kita sebagai pendukung. Kita mengira bahwa begitu mereka mengetahui jawaban untuk semua pertanyaannya, kita bisa menolong pasien kanker dengan lebih baik. Namun menurut pengalaman dan penelitian – penelitian yang dilakukan menemukan bahwa seorang pasien kanker berpikir kita tidak akan lebih mendukung jika kita mengetahui semua tentang jenis kanker yang mereka idap. Saya tahu ini berlawanan dengan naluri kita. Tetapi mengetahui semua hal tentang kanker tidak akan lebih membantu orang yang kita cintai. Jika kita bisa menahan diri kita sendiri untuk tidak mengajukan pertanyaan, pasien kanker akan berbicara lebih terbuka tentang apa yang terjadi. Teyapi jika mereka tidak melakukannya, itu tidak apa – apa. Saya mengerti mungkin kita merasa gusar membaca ini dan berpikir. Jika kita meragukan nasihat ini, tentu saja tanyakan pada pasien kanker apakah mereka ingin membicarakan tentang informasi rinci tentang kanker mereka atau tidak. Ingatlah bahwa akan ada saat – saat ketika pasien kanker lebih terbuka pada orang lain.

    Jika kalian adalah adalah seorang pendukung dengan sedikit pengetahuan tentang kanker, lebih baik kalian memahami bagaimana perasaan pasien kanker dari hari ke hari dari pada mencoba member nasihat kepada mereka dalam perjalanan kanker mereka kecuali jika mereka meminta kalian untuk melakukan peran itu. Perjalanan kanker bisa sangat suram dan ada banyak masalah, yang diinginkan pasien kanker untuk dipikirkannya sendiri sebelum dia mampu membicarakannya kepada siapapun,

    Berikut ini YANG TIDAK BOLEH DIKATAKAN PADA PASIEN KANKER (DAN APA YANG MEREKA PIKIRKAN KETIKA KITA MENANYAKANNYA)

    1. BAGAIMANA KABARMU? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit. aku tidak ingin memberitahu siapa pun tentang perasaan ku yang sebenarnya, jadi aku akan berkata “ SAYA BAIK – BAIK SAJA “

    2. KAMU AKAN BAIK – BAIK SAJA. Bagaimana mungkin kamu bisa tahu aku baik – baik saja. Aku itu tidak sama dengan pasien yang terserang flu.

    3. BERSIKAP POSITIFLAH. Memangnya apa yang sedang aku lakukan ? Mudah saja bagimu untuk mengatakannya.

    4. KEADAAN BISA LEBIH BURUK. Ya, aku bisa saja mati.

    5. APA YANG KAMU LAKUKAN SAMPAI BISA TERSERANG KANKER ? Aku tidak tahu dan aku tidak peduli. Sekarang bagaimanapun juga sudah terlambat untuk memikirkan itu. Aku tidak memilih untuk mengidap kanker.

    6. LIHAT SAJA SISI BAIKNYA. Aku sudah mencoba, jadi bantulah aku untuk memikirkan hal – hal yang lebih baik, jangan hanya memberitahuku apa yang harus aku lakukan.

    7. BAGAIMANA PERASAANMU SEBENARNYA ? Aku saja tidak bisa mengakui perasaanku yang sebenarnya, apalagi orang lain. Mungkin aku akan memberitahu dokter kankerku tapi tidak orang yang lain. Jika aku mengakui perasaanku aku harus berhadapan dengan mereka.

    8. KAMU TIDAK INGIN MATI KARENA KAMU PUNYA ANAK. Aku juga ingin hidup untuk diriku sendiri.

    9. SEMOGA BERHASIL. Ini terasa seperti karma yang buruk. Aku kan bukan mau bertanding bulutangkis.

    10. APA MENURUTMU KANKER ITU AKAN KAMBUH? Aku tidak bisa menghadapi pertanyaan ini. Kok kamu tega menanyakannya padaku? Apa kamu tidak tahu ketakutannya aku?

    11. APA KATA DOKTER ? Ini adalah informasi pribadiku. Aku perlu menyimpan bagian ini untuk diriku sendiri.

    12. AKU PUNYA TEMEN YANG KENA KANKER DAN DIA MENINGGAL. Aku hanya ingin mendengar berita baik. Jangan beritahu aku tentang kabar buruk.

    YANG ANDA BOLEH KATAKAN KEPADA PASIEN KANKER

    1. BAGAIMANA KABARMU HARI INI ? Ini memberikan kesempatan kepada pasien kanker untuk member tahu Anda sebanyak atau sedikit mungkin seperti yang mereka inginkan.

    2. AKU MENELPON HANYA UNTUK SEKEDAR MENYAPAMU. Ini baik sekali karena pasien kanker mengetahui mereka tidak akan diminta untuk membicarakan sesuatu yang menakutkan. Mereka dapat membuka percakapan dan membawanya kemanapun yang mereka inginkan, atau menghabiskan untuk membicarakan orang lain sebagai gantinya dan bertanya bagaimana kehidupan mereka.

    3. AKU BENAR – BENAR INGIN MENANYAKAN SARAN MU TENTANG SUATU HAL. Sangat membosankan membicarakan kanker sepanjang waktu. Dan bagus jika seseorang teman bertanya tentang saran, itu membuat pasien merasa seolah – olah tidak ada yang berubah pada diri mereka dan merasa meeka berguna bagi hidup orang lain.

    4. APAKAH TERAPINYA MENYAKITKAN ? Ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk membicarakanya tentang terapinyahanya dari satu sudut pandang dan bukan membicarakan hasil jangka panjangnya. Jika pasien kanker ingin memberikan Anda lebih banyak informasi, itu tidak apa – apa.

    5. APA KAMU MENYUKAI DOKTER KANKER MU ? Ini adalah pertanyaan yang menanyakan tentang perasaan dan memberikan pasien kesempatan utnuk bersikap terbuka jika mereka menginginkannya.

    6. AKU AKAN PERGI NONTON FILM BESOK MALAM ? APA KAMU MAU IKUT ? Ini berarti pasien kanker tidak harus membuat keputusan yang terlalu banyak. Ketika Anda merasa muak karena terapi, memilih film bisa terasa sebagai masalah yang besar. Tetapi ini adalah ajakan yang memerlukan sedikit usaha untuk menerimanya.

    7. APA YANG INGIN KAMU LAKUKAN KETIKA OPERASI/TERAPINYA SUDAH SELESAI ? Melewati tahap –tahap dalam perjalanan kanker sudah merupakan sebuah pencapaiab terbesar, tetapi pertanyaan ini memberikan pasien kanker sesuatu untuk dipikirkan atau dinanti – nantikan lebih dari proses medisnya Dan ini membuat pasien tahu Anda percaya mereka dapat melalui tahap- tahap itu.
    Bryan Immanuel Frans Lumain

    Yupz surat dari dr Frans sangat sulit bila diterapkan oleh diriku, memang ada benarnya juga surat itu. dr Frans pamit karena harus ke gereja beribadah. Setelah dr Frans pamit kami menuju ke rumah mamah. Karen terlihat senang saat kami datang, ia memeluk erat Arya, lalu Ia sudah ada diatas pangkuanku. Ya ini merupakan hari minggu yang menyenangkan bagiku.
  • LIMA


    Aku duduk didalam mobil, Ridhy sudah ada di mess sejak minggu malam. Selama minggu ini kami sering mengirim sms. Pada hari senin Ridhy mengatakan bahwa ia menikmati malam itu dan tidak menyesali apa yang telah terjadi. Ridhy selalu berkata tidak ingin memiliki hubungan gelap dengan dengan orang yang telah memiliki pasangan. Ridhy tidak tahu apakah dengan menemuiku satu kali lagi merupakan ide yang bagus, tulisnya. Aku tidak mempercayai satu patah kata pun hal itu, tetapi aku tidak mau membalasnya pesan Ridhy. Sekarang saat aku meneleponnya, aku menyadari bahwa aku telah melakukan hal yang benar. Ridhy senang karena aku meneleponnya. Saat itu malam kamis, kami mengobrol tentang berbagai hal, tidak ada yang khusus. Aku membicarakanku dan Karen, sementara Ridhy membicarakan rekan – rekan sejawatnya. Aku pulang dari kantor larut malam dan aku membeli sesuatu untuk Ridhy.

    “ Hei omong – omong bukankah kau Kamis besok hanya latihan mulai sore ?? “

    “ Iya mas. “ ucap Ridhy

    “ Omong – omong nomor berapakah kamar mu di mess ?? “

    “Emm,,, Sembilan Belas... Kenapa ?? “

    “ Aku sudag diizinkan masuk ke dalam mess mu, dan aku sudah didepan kamar mu. “

    “ Tunggu sebentar, “

    “ Aku akan menunggu “

    “ Halo. ,,” Ucapku

    Hening selama sesaat

    “ Kau sinting, “ Ridhy berkata mengamatiku dengan cengiran lebar di wajahku. Matanya mengatakan bahwa Ridhy senang langkahku yang memasuki mess nya.

    Aku memberikan jam tangan kepada Ridhy dan aku menciumnya. Ridhy mengenakan koas dengan celana pendek. Masih berciuman aku mendorongnya ke belakang sampai kami jatuh ditempat tidur. kaosnya tersibak sedikit. Ridhy melihat. Aku mengamatinya, menutupnya sambil tertawa dan menempelkan tubuhnya dengan erat ke diriku. Aku membelai rambutnya lalu mengecup keningnya. Aku sudah lama sekali tidak duduk seperti ini bersama Arya. Aku menyukai hal ini.

    Kami berciuman lagi, sekarang aku agak liar. Tanganku menyelinap ke balik kaos Ridhy. Ia tidak berkeberatan. Aku memijat dan mencubit halus tete Ridhy, memainkan otot – otot perutnya, dadanya, terasa lembut. Aku benar – benar jatuh cinta dengan Tubuh Ridhy. Aku mencium lehernya dan dengan lembut menggigit jakun Ridhy.

    Ridhy langsung cepat berdiri. “ Ehmmm,,, Mas mau nimu ?? “ tanyanya.

    “ Adakah yang lain yang bisa ditawarkan, ?? aku tertawa.

    Aku mengamati kotak CD-nya dan melihat Ray of Light- nya Madonna. Ia mengambilkan aku minuman bersoda dan kembali duduk disampingku. Pakaiannya sudah rapih kembali. Aku menekan tubuhnya, prosesnya berulang dengan sendirinya. Madonna bernyanyi,, “ Wanted it so badly, running, rushing back for more .... the face of you,,, my substitute for love. “ aku membelainya dengan lembut. Sekarang Ridhy berbaring telentang, dengan kepalanya didadaku. Aku membuka bajunya dan dengan terpejam, ia berbisik, “ jangan,,,,,,,,,,,,,,,,”

    Setelah dua lagu Madonna berakhir, Ridhy menciumku lagi. Tanganku semakin mendekat ke bagian senditifnya. “ And I Feel like I Just Got Home.................. “ dan aku semakin memainkan tanganku di pentilnya, perutnya lalu bermain di kemaluannya. Ridhy mendesah dan melempar kepalanya kebelakang. Kali ini Ridhy tidak menghentikan tanganku menyelinap turun ke penisnya. “ put your hand on my skin,,, I Close my eyes,,, I Need to make a connection ,, touch me i’m triying,, to see inside of your soul,,,I Close your eyes,, Do I Know you from somewhere,,,,” Aku berlutut diantara tungkainya. Aku memainkan tanganku disekita selangkangannya. Ia menggelengkan kepala.

    “ Aku tidak bisa jauh darimu, Usir aku pergi,, atau aku tidak akan berhenti. “ Aku mendesah

    Ridhy menatapku sesaat. Kemudian ia meraih kemeja ku membuka seluruh pakaianku, dan Ridhy juga sudah benar – benar telanjang. Aku melihat kegugupan Ridhy, dan aku juga benar – benar gugup. Selama sesaat aku menunggu dan memberinya kesempatan terakhir untuk menggelengkan kepala. “ Watching the signs as they go,,, “ ia tidak menggelengkan kepala. Ridhy menatapku dengan pandangan yang mendamba dan mengangguk sekali, hampir tidak ketara. “ I Think I’ll follow my heart... “ dengan perlahan aku melebur dengan diri Ridhya. “ It’s a very good place to start... “ Di dalam diri Ridhy, rasanya seperti surga.

    Aku melakukannya lagi di kamar mandi didalam kamar Ridhy. Aku hingga lima kali mengeluarkan air mani.

    Sebenarnya Apa Yang Telah Kumulai ??

    Sesampai dirumah tepat pukul tiga Shubuh,, Aku sudah terlebih dahulu mandi wajib di Mess Ridhy. Sesampai di kamar aku melihat Arya tertidur diatas sajadah. Sepertinya Arya habis Sholat Malam. Aku menggendongnya ke tempat tidur.

    “ Maafkan aku sayang,, “ Ucapku dengan menahan air mata.

    Ketika ingin kekamar mandi, kebiasan Arya tidak mematikan laptop. Aku mengecek laptop, siapa tahu ada sebuah tulisan yang dibuat Arya. Dan dugaanku benar sekali.

    “ HARI TERBAIK DALAM HIDUP “

    Hari ini, ketika saya bangun, tiba – tiba saya sadar bahwa inilah hari terbaik yang pernah ada dalam hidup saya !! Ada saat – saat ketika saya bertanya – tanya apakah saya akan mampu hidup sampai sekarang; tetapi ternyata saya mampu !! Dan karena saya mampu, saya akan merayakannya.

    Hari ini, saya akan merayakan kehidupan yang sangat menakjubkan yang sejauh ini telah saya jalani, prestasi, anugerah dan ya, bahkan kesulitan,, karena kesulitan membuat saya lebih kuat.

    Saya akan menjalani hari ini dengan kepala tegak dan hari bahagia. Saya akan mengagumi anugerah Tuhan yang kelihatannya sederhana, embun pagi, matahari, awan, Tumbuh – Tumbuhan, bungan dan burung – burung . Hari ini tak ada satupun dari ciptaan ajaib ini akan luput dari perhatian saya.

    Hari ini saya akan membagi kegairahan hidup saya kepada orang lain. Saya akan membuat orang tersenyum. Saya akan berusaha melakukan kebaikan yang tak disangka – sangka untuk seseorang yang tidak ku kenal. Hari ini, saya akan memberikan pujian tulus kepada seseorang yang kelihatannya sedih. Saya akan mengatakan kepada seseorang anak kecil betapa hebatnya dia, dan saya akan mengatakan kepada Verza,, seseorang yang saya kasihi betapa dalamnya kasih saya untuknya, dan betapa besarnya arti dirinya untuk saya.

    Hari ini saya berhenti mencemasi apa yang tidak saya miliki dan mensyukuri semua anugerah Tuhan yang saya miliki. Saya mengalami bahwa cemas hanya akan membuang – buanga waktu saja karena sebenarnya percaya kepada Tuhan sudah menjamin segala sesuatu berjalan baik – baik saja.

    Dan malam ini, sebelum tidur, saya akan ke luar rumah dan menatap langit. Saya akan berdiri merasakan keindahan bulan dan bintang – bintang, dan saya akan memuji Tuhan atas kekayaan alam yang sangat indah ini.

    Saat larut malam tiba,, saya meletakkan kepala di bantal, saya akan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan hari terbaik dalam hidup saya. Dan saya akan tidur seperti seorang anak kecil yang merasa puas, sangat gembira karena sebuah harapan ESOK PAGI ADALAH HARI TERBAIK YANG PERNAH ADA DALAM HIDUP SAYA “

    Arya Yang Sedang Menunggu Verza

    Tulisan Arya yang membuat aku menangis, karena malu kepada diriku sendiri. Aku matikan laptop, aku mendekat kepada Arya. Mencium keningnya sambil berkata “ maafkan saya sayang. “ Aku cium kembali keningnya. Aku benar – benar menyedihkan hari ini.

    “ Tuhan Ampuni Hamba Mu Ini “ Ucapku sambil terisak.
Sign In or Register to comment.