It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Cerita baruu . Lanjut , masih datar belum adaa konflik
mention kalau update
Hay para cowok keren, udah dimention semua ini yak,
@Gabriel_Valiant @Bintang96 @inlove @Wooyoung @rhein @bi_ngung @hades3004 @grifiest @seno @hwankyung69 @yeltz @Rez1 @evansmith @kangmas1986 @003xing @adysamuel @Rez1 @arieat @yeltz @VinoFeehily28_ @tyo_ary @Monic @reyputra @yuzz @agungrahmat @rivengold @iansunda @masdabudd @hades3004
Terima kasih sudah mau membaca tulisan terjemahan ini, kalo jelex mohon maklum 'nyak
hahahh mas, ini mah sambil menunggu Om Seno muncul mau tahu kelanjutan kisah fifi dan frans makanya gw update.
Lagian si Peter dan si Clark tuh nun jauh disana di Scandinavia bilangan Norway dan Finlandia, disisipin guyon m'bandung dan jakarta sok atu lah mas kagak tahu juga si Peter dan si Clark nya hahahhhhh.
Tulisan ini iseng mas ngibur sahabat saya di Indo dan berbagi pengalaman siapa tahu aja ada hikmahnya mas
BTW makasih nyak mas atas masukannya, ke depan akan lebih rapih dan menusuk kalbu
Ini dia update an nya
Suasana makan malam…..
Dentingan piring, sendok dan gelas berisi Champagne tidak kalah brisik mengimbangi alunan musik Karelian merupakan typical Finnic myth.
Anganku melambung pada masa lalu, sepertinya sudah begitu lama aku tidak merasakan suasana ini.
Bahkan di pelosok utara Norway pun kami sudah tidak memutar jenis musik ini.
Tawa kecil bergejolak dalam hati ku.
Adalah Ny Luphinen sang organizer student apartment ini yang bersedia mengenalkan koleksi musik yang sudah tergolong langka ini.
“puuhhh pssstttt pssttttttt, siapa nama mu cowok cute” Ny Luphinen berbisk-bisik ga jelas di telinga ku.
Ada yang mengigil geli dari tubuhku kalo berbisik-bisik gini
"Wadoh, Nyonya bisa saja, aku kesini karena undangan si Peter“ jawabku
"Iya, psssttttt pssstttt aku panggil kamu siapa donk ?“ kembali si nyonya genit berbisik
"Panggil aku Clark“ kali ini aku mulai bersuara
Seketika, teman-teman si Peter sontak melirik padaku dan dengan demikian mereka pun sudah bisa memanggil namaku tanpa sungkan.
"Oh namamu Clark ? kenalin namaku Josephine, ini teman Peter juga namanya Dijavic“ si cewek dan sicowok memamerkan senyum manisnya.
Bahaya juga mereka berdua nih, mana dari tadi si cowok nempel Peter terus.
"salam kenal juga“ balasku dengan ramah.
"Nginap disini ya Clark ?“ tanya si cowok yang beranama Dijavic itu
“Iya udah ada planning dengan Peter” balas ku
Ddddiiiinnggggg doooooonnngggggg
Ada sinyal mohon masuk dari seseorang di pintu gerbang
"Hesburgers“ katanya
Ternyata pengantar makan malam. Menunya roti isi daging dan sayur (tidak beda-beda amat dari kebanyakan burger, lidah mereka menyebutnya hesburgers
“Siapa yang pesan fast food ?” tanya nyonya itu
“Clark, sekitar satu setengah jam yang lalu” jawab Peter
"Oh ya, baguslah“ dengan sigap si nyonya menekan tombol otomatis dan masuklah si pengantar fast food tersebut.
"Jumlahnya kurang tuh Peter“ Kata Dijavic
Terlihat Josephine kurang senang dengan perkataan murahan sebagai tamu.
“Iya aku ga yakin tadinya nyonya mau bergabung dan teman kamu juga datang” kataku pada Josephine
“Aku chips dan cola aja cukuplah” balas Josephine merasa tidak enak.
Ah kamu mah awas ya ntar kalo minta punyaku, kata si cowok sambil memohon minta persetujuan pendapat dengan Peter. Caranya adalah dengan memeluk Peter.
Kurang ajar juga tuh cowok….. gemuruh dalam hatiku
Ku alihkan perhatianku pada menu utama makan malam ini, Lumayan masih panas, aku santap makannya, ditemani seteguk demi seteguk air mineral, aku agak sedikit menghindari yang beralkohol.
“ga cukup nih Clark minumannya, mereka telah menghabiskan semua” komentar dari Peter
“Aku fikir hanya kita berdua yang dinnernya” penjelasanku pada Peter mengapa tidak banyak minuman yang ku bawa.
“Makasih loh Clark, enak nih Hesburgers nya” puji Peter
“Mau nambah juga ga cukup” kataku serba nanggung
“ga apalah Clark, masih ada erdnut dan yellow chick beans” nada suara Peter yang menyejukkan hati.
Betul juga, kebersamaan yang mahal harganya, tidak seimbang dengan harga makanan dan minuman.
Terlihat si nyonya telah kembali masuk dapur ini dengan tergesa-gesa. Di kedua tangannya terdapat minuman beralkohol laiinya yang telah dikoleksinya selama ini. Yah keluarin deh nyonya semua koleksinya. Terpaksa juga deh mencicipi ini meski sedikit tetap saja perasaan hangat di dada membuat darah berdesir dan melayang, serta oleng tak beraturan.
Musik terus mengalun, tung ting ting dentingan gelas masih setia di pendengaran ku. Tak lama kemudian peserta dinner ini telah ngaco omongannya kecuali Peter.
Josephine telah berhasil menyeret teman laki-lakinya itu mojok di ruang tengah.
Sejak dipengaruhi oleh alkohol, tangan Josephine tidak bisa lepas dari kantung belakang dari celana teman laki-lakinya itu, mengusap-usap dan meremas-remas. Kalo sedang terangsang tampak jelas tangan si cowok mengelus-elus tulang rusuk Peter. Duuuuhhhh itukan kode persetujuan untuk menyalurkan birahi. Atau emang Peternya yang kelewat baik.
Tiga puluh menit kemudian, Terdengar erangan Josephine yang sebel ditolak dengan halus oleh si cowok, namun si josephine terus memakas. Si cowok tertawa cekikikan sekedar menolak halus nafsu Josephine.
Pada waktu yang tepat ini, saat sicowok tidak akan bisa menolak nafsu birahi Josephine, ada sedikit kesempatan untuk mendekati Peter.
Malam yang masih dingin di awal musim semi ini, masih mampu menggetarkan tubuh Peter, kesempatan nih aku bisa memeluknya.
Tidak ada penolakan dari Peter sebenarnya.
Terutama saat aku merapatkan tubuh dipinggir meja dapur ini ke arah tubuhnya.
Walaaahhhhh. Tetapi si nyonya yang mabuk kepayang oleh alkohol dan birahi lebih agresiv dari Peter.
“Peter, tidur sana, masuk saja ke kamarmu” suara si nyonya serak menyuruh seenaknya.
“Udah ngusir nih?” canda Peter yang masih menampakkan senyum terbaikknya di mataku dalam sedikit pengaruh alkohol ini.
Dari belakang nyonya itu telah menyentuh tulang pinggang, titik kelemahan pria. Terasa hangat.
Sejurus kemudian tangan si nyonya yang lainnya telah berhasil meraba-raba isi celana dalam ku, ini pukulan yang lebih telak.
Peter hanya membuka kulkas besar di dekat meja makan, merapikan bahan makanan dan minuman serta membuang botol-botol kosong. Selanjutnya Peter mengumpulkan bebrapa peralatan makan dan gelas yang kotor dan berantakan.
Kesempatan emas ini dimanfaatkan si nyonya. Sambil duduk dibangku dapur itu, tidak sulit baginya melorotkan celana dalam dibalik rok rebarnya. Dalam posisi berpangku dikeluarkannya kontolku dari resleting celana dan si nyonya gelisah dipangkuanku. Belum tegang sempurna, tetapi dengan gerakan turun naik dari lobang kelamin si nyonya yang mabuk birahi blingsatan berupaya untuk membuat kaku seluruh sendi tubuhku.
Dalam senyum, Peter hanya menyatukan peralatan makan dan gelas yang kotor dia atas meja ruang tamu. Langkahnya diurungkan dan tentunya Peter sadar apa yang sedang dilakukan si nyonya di dapur bersamaku.
Melihat gelagat si nyonya, Peter mulai senyum senyum penuh pengertian, dan berusaha untuk segera masuk kamarnya dan memberikan kesempatan pada si nyonya untuk menaklukkan kontolku malam ini.
Jam dua dini hari .........
Dalam ruang tamu yang gelap itu,
Aku melayang ke dua kalinya. Ada mulut hangat yang membelai-belai kontolku. Ada lidah lembut yang mengelus2 lobang di kepala burung dan ada dua tangan yang meraba-raba pahaku dengan penuh nafsu.
Aku hanya bisa mengelus rambutnya, sambil berusaha membuka mata yang terasa sangat berat. Serasa mulut cewek rytme nya. Tapi ini beda dari beberapa cewek yang sukses nyepong kontolku. Perasaan ini masih capek dan pastinya masih sangat mengantuk pada jam dua dini hari ini.
Apakah ini mulut Peter, oh kalo itu benar Terima kasih Peter, seribu kasih berbalas untukmu.
Seandainya ruangan ini terang, pastinya aku bisa mengenal siapa ini.
Aku berusaha untuk lebih tenang dan benar-benar ingin membuka ke dua mata ini....................
nanti deh di kantor aku baca
trims mentionnya yaaa...
siapakah tukh?
kyknya bkn peter yakh.
lanjut kang.
Mkasih