It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Bkin kpala bawah gw pusing hhaha
Lanjutt mang
Sepertinya dah mulai deh mas Bintang ditunggu ya
@didi_suryat @callme_DIAZ @Gabriel_Valiant @Bintang96 @inlove @Wooyoung @rhein @bi_ngung @hades3004 @grifiest @seno @yeltz @Rez1 @evansmith @kangmas1986 @003xing @adysamuel @Rez1 @arieat @yeltz @VinoFeehily28_ @tyo_ary @Monic @reyputra @yuzz @agungrahmat @rivengold @iansunda @masdabudd @hades3004 @ularuskasurius @joenior68 @deph46 @4ndrean @RichardLee
All TS ini lanjutan nya
Dalam perjalanan ke kota kami habiskan untuk ngalor ngidul. Si cewek binal yang belum puas sejati dalam bak mandi tadi sangat posesive seolah diriku adalah miliknya sendiri, ...jangan sering bermimpi kamu jadi orang....
“Clark, bisa minta nomormu ga ?” permintaan Dijavic
“Emang penting ya bro ?” canda ku
“Siapa tahu aku butuh tumpangan atau kamu ngajak party, tentunya nomormu berguna” balas dia dengan santai
“Heheh, aku kan lagi nyetir. Nih HP ku, tekan saja nomormu dan setelah itu kamu bisa menyimpannya” kataku
Saat malam menjelang
Kerja rutin di kantor sudah dan hanging-out dengan teman-teman kantor juga sudah, namun jiwa ini masih hambar sepertinya masih kurang greget. Aku ingin mengakhiri malam ini dengan sesuatu yang menarik.
Menjelang awal April ini, kaum muda negeri ini bersemangat mencari pasangan baru. Banyak sekali situs layanan yang bisa diakses untuk mencari pacar pilihan. Keinginan terbesarku adalah mencarikan seorang COWOK PILIHAN untuk Peter.
Tidak bisa aku sangkal bahwa aku peduli sama Peter seperti saat ini dengan tidak ada yang mengkomandoi tanganku lincah mengetik SMS untuk Peter
.... Hi orang jelex, ada satu pertanyaan terbesar nih ....
kalimat yang ku tulis sebagai SMS untuk Peter
Hanya berselang dua menit datang balasan dari Peter
.... Iya aja lah dan OK kamu orang hebat Apa pertanyaan mu? ....
SMS si Peter
Walah tertantang nih dan dengan semangat aku balas lagi
.... Siapa yang membawa aku ke kamarmu malam tadi ? Aku protes ....
kata ku
.... Aku, ga tega lihat kamu terkapar di lantai sementara di Josephine ngankang di sofa dan nyonya Luphinen serta Dijavic pindah ke kamar lain .....
kata Peter
Duuuuuuuuuunnnggggg gelap terasa dunia sehingga aku jadi terdiam
... Kenapa kamu diam ? ....
kalimat berupa desakan dari Peter
Lalu kubalas dengan pendek, Apa yang telah kulakukan pada Peter
... Ga apa kok, maafin aku ya Peter ....
balas ku
.... Iya dari dulu kok, pintu maaf hanya untuk mu karena kamu orang baik .... balasan lagi dari Peter
Lagi-lagi aku terdiam
.... Thanks yea, lagi apa ? ....
lagi kata basa-basi dariku
.... OK Clark, tapi bahagia rasanya kalo suatu hari aku bisa dapatin kamu telah berubah. Lagian kenapa sih Clark harus menjatuhkan harga diri demi segerombolan cewek cantik ....
kalimat dewasa dari Peter
.... Yah karena mereka cantik ....
balasku
.... Batasan cantik kan ga ada Clark, dari yang cantik di atasnya pasti ada yang lebih cantik ....
Peter tidak mau kalah dalam berargumen karena dia benar
.... Aku merasa bahagia kalo sudah melihat kamu bersama seseorang yang bisa menjagamu ....
ini kalimat yang ku tulis
.... Asik tuh, namun sayang itu tidak pernah terjadi ....
Balasan dari Peter
.... Mau kagak aku kenalin dengan seseorang ? ....
Kataku
Seperti biasa, kalo menyangkut urusan ini pasti Peter terdiam dan sebel lamaaa baru dibalas, kesan buruk yang diciptakan Steve memberi luka dalam
Akhirnya dibalas juga
.... Kalo cowok aku mau, ogah kalo cewek ....
Balas nya
.... OK ...
Kuakhiri gangguan ini yang tentunya menyita waktu Peter
Selang satu jam berikutnya, masuk call dari MrX yang ku pilihkan untuk Peter.
Aku rasa dia memposisikan ku sebagai orang yang suka padanya,
“Hello kakak yang ganteng. Makasih loh profil mu menarik banget” dia menyapa ramah
“Iya, makasih kamu juga cakep kok, aku juga dah lihat profilmu” balasku
“Kita live stream aja yah” ajak nya
“Pastinya, aku add invitation mu ya” permisiku padanya
“Dengan senang hati” balasnya
“Ehhh aku panggil kamu siapa ya ? kamu boleh panggil aku Clark” kataku
“Panggil MrX saja lebih seru” balasnya
“Agak risih, hahhh MrX itukan identik dengan kontol” aku mulai dengan yang santai
“Iya karena aku punya kontol, kamu punya juga kan? Atau?” dia juga bercanda
“Punyalah, kamu ada-ada saja. Jujur ini ya, aku ga tertarik sama kamu. Aku ada adik yang seumuran kamu, orangnya pemalu. Dia lebih ganteng daripada aku, baik, dan lagi kuliah disini” info ku untuk dia
“walah, gitu toh. OK deh ga apa kok. Kasihkan nomor dan alamat email ku untuk dia ya. Aku tunggu secepatnya” katanya.
Sepertinya dia mau mengakhiri telpon ini, kenapa ? apa dia kecewa ?
Duuuhhh jangan kecewa donk. Padahal dia cakep dan pribadinya juga bagus dengan kesan yang diciptakannya dalam telpon ini.
Mata Peter biru dan mata dia juga biru. Dia lebih tinggi dari Peter tapi body Peter lebih berisi, karena selama ini Peter terbiasa bekerja dengan tenaga dalam mengatur produktivitas pabriknya.
Kalo ada si Dijavic rencana ini bakalan batal tentunya, nih cowok maunya apa sih ? doyan ini dan doyan itu
Tuuuuuttttttt Tuuuuuuuttttttt ga nyadar aja aku panggil si Peter
Krrrreeaaakkkkk
“Ada apa Clark?” tanya Peter sepertinya dia sudah mau mulai tidurnya
“Kepikiran si Dijavic” kataku
“Nih aku lagi tiduran di kamarnya” kata Peter
“Apaaaa........” kagetnya diriku
“Kok kaget ? kamarku kan dekat amat sama dapur dan ruang tamu, brisik amat mereka masih pesta makan malam. Hanya kamar Dijavic yang ga ada penghuni” kata Peter dengan guyon
“Oh iya yah kerena dia selalu menghabiskan malam di ruang tanu dan di kamar si nyonya” aku balas canda si Peter
Jauh dalam hatiku, aku ga percaya sama si Dijavic ini, mencle sana mencle sini.
Dengan penuh perhitungan aku hubungi dia,
Tuuuuuuuuttttt ttttuuuuuuuttttt
“Hello” suara Dijavic dalam telpon
“Ini aku, Clarck” kataku
“Oh ini kamu, ada apa Cark?” balas Dijavic
“Tuh aku dengar suara musik, pesta makan malam kok ga ngajak-ngajak. Percuma saja kamu minta nomorku” canda ku.
“Eh katanya kamu ada acara dengan teman-teman kantormu” balas Dijavic
“Udah kelar” kata ku
“wah kebetulan, Clark apa kamu mau mencoba sesuatu yang menarik malam ini?” ajakan Dijavic
“hahhh agak bosen aku bro, tapi kalo ada kamu Ok Ok aja” strategiku mulai jalan
“:) “) kamu mau apa ? ya datang aja kesini kalo mau” seolah-olah dia merespon dengan baik
“Yah gitu donk bro, tunggu aku ya” demikianlah kalimat terakhirku untuk Dijavic