BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tak Selamanya

18911131427

Comments

  • jiahhhhh lebay lu beb :D
  • thankyu wrote: »
    jiahhhhh lebay lu beb :D

    apanya yg lebay ay?
    Oya makasih ya buat kemaren..
    Daku tertolong karna lu deh ay.. Haha
  • Yoshi Pov.


    ********


    Aku melirikkan mataku ke arah
    wajahnya yang sedang tertidur
    lelap, aku menyentuh dada kiri
    ku disana detakan jantung ku berdegup cepat.
    Ada perasaan aneh yang berdesir kala tubuhnya bersentuhan dengan tubuh ku,
    aneh memang tapi ini memang
    nyata. Entah perasaan apa ini
    aku sendiri pun bingung untuk
    menjelaskannya.
    Aku merogoh saku celana ku
    mengambil hp, ada beberapa
    panggilan tak terjawab dan ya
    seperti dugaan ku ini adalah
    no kantor, pasti mereka mengira aku sakit dan tak bisa
    masuk bekerja.
    Aku mengetik pesan pada salah
    satu teman ku menjelaskan
    ketidak hadiran ku hari ini
    karna terjebak oleh hujan lebat.
    Aku memasukkan kembali hp
    ke dalam saku celana, melirik
    sekilas wajah polos di samping
    ku.
    Aku membetulkan jaket yang
    merosok di tubuhnya, menatap
    ke depan pemandangan yang
    tersaji hanyalah hamparan jalan
    berlubang dan penuh dengan
    genangan air hujan, aku
    menghembuskan nafas panjang
    mengurangi sedikit rasa dingin
    yang sejak tadi menguliti seluruh tubuh.
    Aku menaruh kepala ku diatas
    kepalanya yang terkulai di atas
    pundak ku, rasanya menyebalkan jika harus menunggu hujan reda, tak ada
    kegiatan yang bisa ku lakukan
    kecuali menunggu.
    "Lama sekali..." desisku.
    ********

    Rasya Pov.


    "Sya, sya bangun"
    aku merasakan guncangan pada
    tubuhku, kedua mata ku terbuka perlahan aku menatap
    sayu wajahnya yang hanya berjarak beberapa senti saja
    dari wajahku.
    "Oshi... Hujannya sudah reda?"
    ucapku dengan suara parau.
    "Iya" serunya, aku mengucek
    kedua mata ku merapihkan
    rambut yang berantakan.
    Oshi berdiri merenggangkan
    tubuhnya yang sedari tadi
    menjadi bantal ku untuk tidur.
    Aku melepaskan jaket kulit
    di tubuh ku memberikannya
    kembali padanya, Oshi menatap
    ku heran.
    "Kenapa?"
    "Ini jaket mu.."
    "Ooh, tidak butuh lagi?"
    "Sudah, kita berangkat.."
    aku bangkit berdiri melangkah
    keluar dari dalam saung.
  • Dikit amat ya,,,
  • Dikit amat ya,,, ;)
  • suka sama ceritanya :)
  • Kentang banget bang..
  • Restoran XXXXX 09.00

    *******

    Aku turun dari jok motornya
    memandang suasana depan restoran tempat ku bekerja.
    "Inikan..."
    aku melihat sekeliling, banyak
    sekali orang orang yang makan
    disini. Ada yang berpasangan,
    ada juga yang seorang diri
    datang ke resto ini.
    "Yap, Restoran Sunda.."
    Ucap Oshi dengan senyumnya
    yang mengembang, aku melirik
    dia sekilas dan membuang pandangan ku lagi ke depan.
    "Kamu gak bilang kalau ini
    Restoran Sunda"
    "Maaf, aku lupa bilang.."
    dia hanya tertawa kecil dan
    menggaruk belakang kepalanya
    yang tidak gatal.
    "Ya udah kita masuk yuk"
    Oshi menyeret ku masuk kedalam restoran ini, nuansa
    restoran ini sunda sekali ya
    ada banyak saung saung kecil
    dan ada beberapa kolam ikan
    di bawah saung.
    Aku memandang sekeliling restoran yang luas, desainnya
    sengaja di buat se asri mungkin
    mirip seperti di desa lah.
    "Wilujeng sumping"
    (Selamat Datang), ada seorang
    pelayan yang menyambut
    ramah kedatangan kami.
    "Wilujeng Enjing, Akang akang
    teh mau pesan apa?"
    sang pelayang menggiring
    kami masuk kedalam saung
    yang ada di dalam restoran
    ini.
    "Maaf kang, saya orang baru
    yang akan bekerja disini.."
    aku mencoba menjelaskan pada
    pelayan yang menggangap
    kami sebagai tamu.
    "Oh, akang teh orang baru
    yang akan bekerja disini,
    kalau begitu masuk saja atuh
    ke dalam kang.."
    "Loh? Kenapa harus ke dalam
    atuh kang, kan bisa disini..?"
    Oshi mengerinyitkan kening.
    "Maksud saya, akang teh
    masuk saja ke bagian kantor
    disana ada pemilik restoran
    ini.."
    salah satu karyawan resto mengantar aku dan Oshi masuk
    ke dalam kantor resto.
    Tok Tok Tok, ada suara berat
    yang menyaut ketukan pintu.
    "Pak, ini ada karyawan baru"
    "Masuk saja.."
    aku berbisik bisik pada Oshi.
    "Shi, kamu kenapa masuk
    kedalam juga sih. Udah sanah
    di luar.."
    aku menyenggol pingulnya
    dengan sikut ku, dia menoleh
    menatap ku.
    "Aku temani kamu, kalau kamu
    grogi gimana?"
    dia terkekeh kecil, aku menatapnya tajam.
    "Kang, silahkan masuk ke dalam
    saja"
    si karyawan itu pun pergi, aku
    dan Oshi membuka pintu kantor pemilik restoran.
    Laki laki yang sedang duduk
    menghadapkan wajahnya ke
    arah jendela itu bersuara.
    "Kamu karyawan baru disini
    ya, kenapa baru datang?"
    "Maaf pak, pagi tadi hujan"
    "Itu bukanlah suatu hal untuk
    dijadikan alasan keterlambatan
    mu bekerja di hari pertama"
    ucapnya tanpa menolehkan
    kepalanya menghadap kami.
    Dia berdiri dari duduknya
    dan membalikkan tubuhnya
    menghadap ku.
    Dia berjalan ke arah ku dan
    Oshi, sesaat aku melihat wajah
    pria di depan ku ini seperti
    terkejut melihat wajah kami,
    tapi kemudian di gantikan
    dengan senyuman aneh.
    Aku melirik Oshi yang berdiri
    menemani di sebelah ku dari
    wajahnya pun tak kalah
    terkejutnya dengan lelaki
    di depan ku.
    Ada apa ya? Kenapa tiba tiba
    Oshi jadi diam mematung seperti itu.
    "Le.. Levi.."
    Bisik Oshi pelan, matanya membulat sempurna dan
    memandang terkejut dengan
    sosok lelaki tampan di depan
    kami.
    Lelaki tinggi itu melangkahkan
    kakinya mendekat ke arah
    kami, aku menatap lekat
    penampilan laki laki ini, entah
    kenapa aku seperti pernah
    melihatnya di suatu tempat,
    tapi aku lupa.
    "Hai Yoshi, sudah lama tak
    bertemu ya.."
    lelaki itu tersenyum setelah
    berhadapan dekat dengan ku
    dan Oshi, Oshi hanya diam
    memandang lekat lelaki ini.
    Mereka saling mengenal??
  • 4ndh0 wrote: »
    Kentang banget bang..


    sorry, nanti tak panjangin lagi..
  • kentang jeunx.... Hahaha lnjut ya
  • Jangan jangan levi mantan nya si OSHI lagi,,,
  • tumben nie g aktif update, gy sybuk yah?

  • Laki laki bernama Levi di depan
    ku ini sedang tersenyum manis
    kepada Oshi, kening ku berkerut menatap bingung kedua orang yang saling
    berhadapan ini.
    "Ada angin apa membawa mu
    kemari?" tanyanya ramah.
    Oshi diam tak menanggapi
    kata katanya, Oshi menghela
    nafas kecil menatap kembali
    pria di depannya tak suka.
    "Aku hanya mengantar dia kemari. Kenapa memang?"
    Levi membulatkan kedua matanya sesaat, kemudian sudut bibirnya terangkat
    membentuk seringai memandang ku.
    "Kamu kan yang waktu itu
    di Mall kan? Siapanya Ochi?"
    Dia menolehkan kepalanya
    menghadapku, dia bilang apa
    tadi 'Ochi?' jangan jangan dia
    laki laki yang bertemu minggu
    lalu? Aku mengingat ingat
    kembali sosok laki laki yang
    tak sengaja bertemu di Mall.
    "Ah, kamu kan..."
    "Yap, aku orang yang minggu
    lalu menyapa kalian di Mall"
    aku menatapnya kaget, dugaan
    ku benar pantas saja aku
    seperti pernah melihatnya.
    Dan sekarang dia akan menjadi
    boss ku, aku menelan air liur
    ku rasanya perasaan ku tiba
    tiba tidak enak sekali.
    "Maaf Pak"
    aku menundukkan wajah ku
    tak berani memandang wajahnya terlalu lama.
    Aku mendengar suara kekehan
    kecil dari bibirnya, ku lirikkan
    mata ku melihatnya bingung.
    "Tak apa..."
    dia membuang wajahnya
    menghadap Oshi, dia berkata
    tanpa menolehkan wajahnya
    pada ku.
    "Bisa kamu keluar? Aku mau
    berbicara bedua dengan teman
    mu ini.." serunya.
    "Eh?" aku menengokkan
    kepala ku memandang Oshi
    dan Levi bergantian.
    Aku menganggukkan kepala ku
    patuh, membalikkan badan
    segera pergi keluar tapi tangan
    ku keburu di tahan oleh tangan
    lain.
    Aku menengokkan kepala ku
    melihat ada sebuah tangan
    putih mencengkram jemari
    ku, Oshi menggenggam tangan
    ku tapi wajahnya tetap
    menatap datar pria di depannya.
    "Tidak usah Sya, kamu disini
    saja. Kalau dia mau bicara ya
    bicara saja.."
    "Tapi..." kata kata ku di potong
    oleh tatapan tajam Oshi pada
    ku, aku diam.
    Oshi menatap ku kemudian
    melemparkan kepalanya melihat
    Levi sebentar.
    "Kami permisi keluar, terima
    kasih.."
    Oshi menyeret tangan ku keluar
    dari ruangan kantor, aku yang
    diam hanya pasrah saja di tarik
    olehnya.
    ********

    Kami saat ini ada di luar restoran lebih tepatnya sih
    di tempat parkiran resto.
    Aku memandang punggungnya
    yang kokoh dan bahunya yang
    lebar, kepalanya tertunduk.
    Tetapi pandangan ku di potong oleh suara seseorang yang
    memanggil kami di luar resto.
    "Akang... Kang"
    salah satu karawan restoran
    datang menghampiri ku dengan
    nafasnya yang tersenggal
    senggal, di tangannya ada
    sebuah amplop, lelaki itu
    menghembuskan nafas kecil
    lalu memandang ku.
    "Maaf, ini untuk akang.."
    dia memberi ku sebuah kertas
    amplop kecil dan aku hanya
    menatapnya bingung.
    "Pak Levi bilang akang sudah
    boleh memulai bekerja di sini"
    "Ha? Yang benar?"
    tanya ku tak percaya, lelaki
    di depan ku menganggukkan
    kepalanya cepat.
    "Akang baca saja dulu isi
    suratnya, saya tidak tau akang
    teh mulai kapan bekerja, jadi
    akang baca saja sendiri ya"
    aku tersenyum kecil lalu
    mengangguk mengerti.
    "Nuhunnya kang" ucapku.
    "Sami sami kang, saya teh
    kedalam dulu atuh ya"
    "Ah, sok atuhlah kang.."
    laki laki itu berlari kecil masuk
    kembali kembali kedalam resto,
    aku menggenggam erat kertas
    amplop.
    Oshi menatapku datar dia
    mentap kertas amplop di tangan ku.
    "Kamu serius mau bekerja disini?"
    ada nada kesal saat dia berkata
    seperti itu, aku menganggukkan
    kepal ku cepat, Oshi
    mendecakkan lidah tak suka.
    "Ya sudah, cepat pulang.."
    Oshi menyalakan motornya dan
    memasang helm, aku naik
    ke atas motornya memasang
    helm yang sama.
  • tyo_ary wrote: »
    tumben nie g aktif update, gy sybuk yah?


    lagi mager lanjutin ceritanya..
    Jadinya lama updatenya..
  • Jangan lama2... Lanjutannya..
Sign In or Register to comment.