It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@rey_drew9090 hahahahahha aku nggak punya tas make up pula tuh, eke kan bukan buncis cin hahhahahahahah
ayo dong.. gw udah gemes berat sama doni ini..
Sorry lom update, d krnakan bnyak tgas kuliah shingga Sngt sbuk, mhon d maklumi, mdah2an bs d klar scpatnya,,, sementara lompatin kodok ke atas dlu ya heee
@elninoS thanks a lot
@rulli arto thanks
@fends nih aku mentikon dah heheheh
sorry updatenya gak bnyak soalnya sibuk banget, nih bis ngetik n edit langsung kirim
Setelah capek mengitari kota Pontianak, kami akhirnya pulang ke rumah, tak ada semangat sama sekali buatku untuk berkeliling, aku hanya ingin membuat nenek tak terlalu khawatir, nenek juga terlihat sangat senang hari ini, aku senang jika nenek senang.
Ku turun dari mobil nenek sedang nenek langsung pulang, dia bilang masih ada urusan pekerjaan yang harus di selesaikannya, aku tahu nenek sangat sibuk, tapi entahlah dia selalu ada waktu untukku, aku tahu nenek sangat menyayangiku, begitu juga dengan diriku, aku ingin bisa membuat nenek bahagia, aku tak ingin nenek selalu khawatir dengan ku.
Ku lihat rumah bercat putih ini, terlihat sangat tenang seperti tak ada kehidupan disana, memang seperti itu juga yang aku rasakan, mama sedang sibuk bekerja, memang di rumahku yang dulu juga sepi, tapi aku tak pernah merasa kesepian, dan entah mengapa aku merasa terlalu asing berada di sini.
“Doniiiiiiiiiiiiiiiiiii” aku terkaget mendengar suara melengking dari depan rumahku, aku yang baru ingin masuk ke rumah di tabrak seseorang dari belakang
“Auuuu” ringisku kesakitan di tabrak dari belakang
“Auuuuu” teriak seorang anak kecil dengan sangat keras, aku menoleh ke belakang kulihat seorang anak kecil terjatuh di lantai sambil mengusap pantatnya sambil menangis
“Kamu nggak apa-apa kan?”Tanya ku khawatir
“Doniiii” kulihat seseorang langsung berlari dari seberang menuju ke rumahku
“James, kamu apakan Doni?” teriak Windra dengan wajah merah padam, terlihat dia sangat marah
“Ehhh, nggak aku nggak apa-apakan adik kamu” aku yang menjadi tersangka dadakan tidak tahu harus berbuat apa
“kalau kamu nggak buat apa-apa kenapa adikku sampai jatuh dan nangis gitu?” teriak Windra lagi sambil menunjuk ganas padaku, serem juga kulihat wajahnya saat marah, padahal tadi pagi dia terlihat sangat ramah padaku, malah aku yang cuek kepadanya, ehh sekarang dia marah-marah padaku untuk kesalahan yang tak kubuat
“Don, kamu nggak apa-apa? Kamu di apain?” Tanya Windra pada adiknya yang masih juga menangis
“Sakit bang” hanya kata itu yang keluar dari mulut anak itu
“Mana yang sakit de?” Tanya Windra, dia memeluk adiknya erat, aku masih berdiri terngaga dengan semua ini, kenapa malah aku yang di salahkan?
“Ehhh, kamu dengar ya, akan aku laporkan kamu sama tante Regina” tunjuk Windra dengan marah, ehhh kok ni anak sudah kenal aja sama mama?
“Don, ayo pulang, nanti abang obati” katanya sambil menggendong adiknya, aku masih tetap terngaga beberapa saat menjadi orang bodoh yang di tuduh, padahal justru aku adalah korban kekejaman adiknya yang menabrakku.
Kulihat terus langkahnya, dia memandang kearahku,tapi terlihat wajah tak senangnya, sangat berbeda dengan wajah friendlynya tadi pagi, aku benar-benar bingung dengan apa yang baru saja terjadi.
“Ahhh sialll” umpatku sambil melempar handphoneku ke kasur, aku langsung membenamkan tubuhku di kasurku, ingin aku tertidur dan bertemu dengan papa
Rasa capek dan penat serta kesal bercampur jadi satu, “Apa sih salahku? Dasar orang aneh” umpatku lagi
“Bon, kamu lihat nggak tadi aku di tuduh sembarangan” curhatku pada hamsterku
“Jelas-jelas adiknya yang nambrak aku, kok malah aku yang disalahkan”
“Bon, jawab dong!” pekikku makin keras
Hamsterku langsung menghentikan kegiatannya berputar-putar di mainannya dan dengan cepat masuk ke dalam rumahnya, mungkin dia kaget saat aku teriak tadi
“Bon, kok kabur sih?” kataku sambil mengguncang kandangnya, tapi Boni tetap bertahan dalam kandang, huh Hamster bodoh!
“Ahhhhhh aku ingin lepas dari semua ini” teriakku dengan kencang, baru kali ini aku berteriak dengan sangat kencang, rasanya semua masalah yang bertumpuk di dadaku harus segera di akhiri.
############
***WINDRA POV****
“APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA????” teriakku
“Kenapa kamu nggak bilang dari tadi Don?” teriakku lagi
“AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH” Doni langsung menangis dengan sangat kencang karena baru habis ku marahin, baru saja aku menenangkanya, ehh malah aku yang buat dia nangis lagi
“Aduh, udah diam, abang lagi pusing nih” teriakku lagi, bukannya makin diam, malah tangis di kecoa itu makin kencang saja
“Iya iya, udah ya, jangan nangis lagi, abang minta maaf” kataku sambil memeluknya
Dia sudah terlihat lebih tenang, “Harusnya tadi kamu bilang sama abang kalau kamu yang nabrak James, abang nggak enak rasanya sudah marah-marah sama dia” kataku lagi sambil mengusap rambut Doni.
“Kan bukan salah Doni bang, abang tadi yang marah-marah sama dia” protes Doni
“Tadi kan abang sudah Tanya sama kamu, tapi kenapa kamu nggak bilang, malah yang kamu ngadu sakit aja” protesku juga
Doni terlihat bingung untuk menjawab,
“Tapi kan memang sakit bang, pokoknya Doni nggak mau tahu, abang harus belikan Doni es krim” katanya
“Hah? Es krim lagi?” kagetku
“Kan baru kemarin abang belikan kamu es krim”
“Pokoknya Doni mau es krim, kalau nggak Doni nangis lagi nih, Doni kan tahu semalam Ibu kasih abang 100ribu, Doni saja Cuma di kasih 1000” protesnya, walah kok dia bisa tahu, padahal aku kira kecoa ini sudah tidur semalam
“Iya, iya nanti abang belikan” aku terpaksa mengalah sama lintah darat ini
“Horeeeeeeeeeeeeeee,,, Doni mau Magnum lagi ya bang” katanya sambil loncat-loncat
“Iyaaaaaaaaaaa” sudah ke kamar sana
“Ahhhhhh aku ingin lepas dari semua ini” aku langsung terperanjat mendengar teriakan James, gawat sepertinya dia sangat marah sampai suara teriakannya terdengar sampai disini, aduh aku harus gimana nih? Apa aku minta maaf sama dia saja ya? Tapi kalau aku minta maaf dan dia gak maafin aku gimana? Sepertinya di rumah dia sepi, nanti kalau aku di sekap dan di perkosa gimana? *Tapi boleh juga sih*, tapi gimana kalau aku malah di mutilasi? Kan kasus mutilasi lagi marak, ihhhhhhhhhhhhh seremmmmm
“Gempa, gempa” teriak Bik isah sambil lari terbirit-birit
Apalagi sih nih pembokat lebay, gak ada harinya gak lebay
“Kenapa sih bik?” Tanyaku, Bik Isah langsung lari ke arahku sambil memelukku erat
“Apaan sih Bibik” aku risih dan melepaskan pelukannya
“Ihhh aden, pelit amat sih” gayanya sambil memanyunkan bibirnya
“Ihh apaan sih meluk-meluk segala” protesku
“Habisnya Bibik kaget den, tadi kan Bibik lagu bobo siang tuh, ehh ada yang teriak, Bibik kira gempa hehehhe”
“Ohhh pantas aja dari tadi Win cari bibik nggak ada, tidur siang toh”
Bik Isah Cuma nyengir saja, “Memang aden cari bibik kenapa? Mau di buatin nasi goreng ya?”
“Bukan, tadi tuh si Doni ngompol di kasur ku” kataku
“Ehhh iya ya, tadi kan Win mau marahin Doni yang ngompol, gara-gara insiden tadi Win jadi lupa” kataku
“Doniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” aku langsung berlari ke kamarnya, tapi sialnya dia sudah mengunci pintunya,
“Dasar kecoaaaaaaaaaaaa” teriaku di depan pintu kamarnya
Saya suka doni, holeeee
@Atwil , melupakan ku, ƙ∂G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ mention aku!
( Tabok_pantatnya)
makin ngefans sama doni.. andai adek gw kayak gitu udah jadi adek kesayangan sekaligus musuh bebuyutan gw..
kuraanggg.. lagi wooiiiii.. mumpung long weekend saatnya nulis wil..
@autoredoks heeee aq sih mau nulis cm sbuk, tp bs lah ntr bsok nulis lgi, cm ya gk bnyak wkwwkkw, trgntung ilham jg seh,, soalnya pda mnta byak si doni, jdi meski mkir gmna crnya buat dy sring mncul tp perannya penting gtu wkwwkwkwk
@Rey_drew9090 heehehh,,, bisnya gk mnta d mention wkkkkk
@Adam08 wwwwkwkwkwkw,, mau bnyak? mnta saweran dlu wwkwkwk