BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

PANGERAN KODOK (The Prince Who Turn Into a Frog)

17810121353

Comments

  • Sorry bgt blom lnjut nih, ge demam bbrpa hri ini, jdi lom bisa lnjut
  • Atwil wrote: »
    Sorry bgt blom lnjut nih, ge demam bbrpa hri ini, jdi lom bisa lnjut

    moga cepet sembuh kalo gitu supaya critanya cepet d lanjut jg.....
  • nih dah mau di lanjut hehehehehhe, sorry bnget kalau lama baru lanjut, semoga di sukai, aku tag dulu ya yang udah baca,,,
    @Anggoro007
    @autoredoks
    @dollysipelly
    @Lonely_Guy
    @Zhar12
    @faisalits_
    @Adam08
    @rey_drew9090
    @rafky_is_aldo
  • mahardhyka wrote: »
    mahardhyka wrote: »
    Atwil wrote: »
    Sorry bgt blom lnjut nih, ge demam bbrpa hri ini, jdi lom bisa lnjut

    moga cepet sembuh kalo gitu supaya critanya cepet d lanjut jg.....

    makasih ya kwkwkwkwkw, nih mau lanjut
  • Ahhhhhhhh aku nggak rela, dasar si kecoa, beraninya dia duduk di pangkuan Pangeran Kodokku, pake acara nyubit-nyubit pipi lagi ahhhhhhhhhhhh,,, dunia sungguh gak adil, kenapa kecoa itu selalu dapatkan yang ok-ok, aku malah dapat ampasnya, kalau ampasnya James sih aku mau, nih biasa aku dapat ampas yang bener-bener ampas 

    “Abang Jemes maapin Doni ya” kata si kutu busuk itu

    “Iya, abang maafin Doni” Jawab James dengan tersenyum, tante Regina mencubit gemes pipi Doni, aku yang di samping mereka Cuma diam melihat adikku itu di manja

    “Abang juga maapin abang Win ya” pinta Doni, aku langsung gugup melihat James yang melihat ke arahku

    Aku memberinya senyuman terbaikku, senyum termanis yang pernah aku berikan

    “Nggak mau, abangmu sudah marah-marah tanpa alasan” mendengar itu wajahku langsung seperti di terkam besi panas,  James nggak mau maafin aku 

    “James” tegur tante Regina

    “Nggak gampang kalau mau dapat maaf dariku, kamu harus melakukan 3 syarat dari aku” kata James lagi, wajahku kembali sumringah. James mau maafin aku yeiiiii

    “Apa syaratnya?” langsung aku bersemangat

    “Aku pikirkan nanti” jawabnya dengan wajah dingin, nggak apa-apa lah kalau gitu setidaknya dia sudah ngobrol sama aku meski hanya sedikit, tapi buatku sudah sangat cukup

    “Kamu yang sabar ya Win, James memang seperti itu” kata Tante Regina

    “Iya tante” James terlihat tak peduli dengan apa yang di katakana mamanya, dia masih asik bermain dengan kecoa, malah sekarang Doni di gendong dan di lempar-lempar

    “Kalau begitu kamu pulang dulu ya tante, selamat malam tante, malam James” sapaku dengan sopan di depan pintu

    “Iya nak Windra, main-main kesini lagi ya” kata tante Regina sambil tersenyum, hmmm mau banget tante, pasti akan sering, soalnya kan ada pangeranku dirumah ini

    “Tante, Doni puyang ya” Ihhh kecoa ini bisa aja sok manjanya

    “Iya sayang, Doni juga main-main lagi ya”

    “Iya tante, Doni mau main lagi, mau main sama abang Jemes, sama abang Win gak asik, abang Win suka jahat” lapor Doni seperti seorang panglima upacara yang sedang melapor ke President

    James tersenyum mendengarnya, tapi saat aku melihatnya, dia langsung jaim dan dia mencubit pipi Doni

    “Abang mau lagi main sama kamu Don” kata James,, Lho,, aku nah???? 

    “Ya sudah, selamat malam tante” kataku lantas menyeret anak kecil sok cari perhatian ini pulang

    ***********
    JAMES POV


    Hahahaha, akhirnya dia datang juga, dan sudah aku kerjain, makanya jangan seenaknya denganku, aku sudah kasih dia 3 syarat kalau mau baikan denganku, tapi aku bingung syarat apa yang mesti aku berikan, hmmm aku pikirkan besok saja deh

    Melihatnya tadi menggunakan baju hijau itu terlihat sangat menggemaskan, aku sebenarnya tak lagi marah padanya, tapi entah kenapa aku merasa takut untuk mengenalnya lebih dekat, aku takut semua bayang masa lalu itu kembali terulang

    “Windra siapa sebenarnya dirimu?”

    Ahhh kenapa aku malah jadi memirkannya? Aku tak boleh seperti ini terus, kulihat Boni terlihat sedang bermain di kandangnya

    “Boni, kamu sedang apa disana?”rasanya kerinduanku ini kembali memuncak saat mengingatnya, dengan melihat Boni yang sedang bermain di kandangnya, aku kembali teringat Boni disana, apa dia merawat James dengan baik seperti aku merawat Boni

    Ku keluarkan dompetku dan kulihat foto kami berdua dengan kedua hamster kami di tangan kami masing-masing, aku yang saat itu menggunakan baju kaos coklat terlihat sangat senang begitu juga dengan Boni yang menggunakan baju merah, dia tersenyum sambil menunjukan hamster di tangannya, sedang Boni dan James mereka berdua sedang makan kuaci dengan sangat lahap, hmmm kenangan indah itu, itu adalah foto pertama sekaligus foto terakhir kami.

    Kangen itu rasanya memuncak di dada dan ingin segera di tumpahkan, tapi tak akan bisa, aku tak mungkin boleh menghubunginya meski hanya lewat pesan

    Dretttttttttttt Drettttttttttttttttt, hp ku bergetar dan segera kuraih dari atas meja

    =When the sun will not shine anymore, I will always shine for you, when the bird doesn’t want to sing anymore, I will always sing for you, I miss you so bad= sms dari Boni

    Air mata ini kembali mengalir, kenapa kau menyiksaku setiap hari Bon? Mengapa?

    =Aku, aku juga kangen sama kamu= tinggal sekali pencet lagi pesan ini sudah akan terkirim, tapi tidak, tidak, aku harus bisa menahan diriku, kubuang hp ku ke kasur dan aku segera tidur.

    *******************
    WINDRA POV


    “Ahhh apa sih 3 syarat itu, aduh jangan-jangan dia mau bunuh aku kali” pikirku yang tidak-tidak, aku merasa susah sekali tidur malam ini, ohhh James, kau bagai racun untukku

    Ahhhh kalau mikirin dia tadi memang benar-benar menyebalkan, berani-beraninya dia cuekin aku, sedang Doni yang akal masalah ini saja nggak di apa-apakan, dunia sungguh nggak adil untukku

    Ahhhh sudahlah, mending aku tidur saja

    “Abang Jemes” teriak Doni dari depan rumah pagi-pagi, aku yang kaget langsung segera keluar, kulihat James sudah ada di depan rumahku, wah kayaknya hari ini aku bakal dapat lotre, karna orang sombong itu pagi-pagi sudah berada di depan rumahku

    “James” sapaku seakan tak percaya itu James

    Dia hanya nyengir dan langsung menggendong Doni, “Kamu sudah sarapan Don?” Tanya James

    “Doni sudah sarapan abang, Doni kan mau ke sekolah”

    “Ahhh sekolah apa, kamu tuh masih TK” sewotku yang tak terima dia pagi-pagi sudah di manjain sama pangeranku

    “Hehehehe, wah adik abang ini pintar ya”Puji James

    “Ehhhh sejak kapan Doni jadi adikmu? Dia adikku” kataku ketus, enak saja dia mau ambil adikku, meski tampangnya sedikit mirip kecoa, tapi dia kan tetap adikku

    “Mulai hari ini, sewot amat sih loe” tongeuuuu aku hanya terdiam

    “Nih bawain” dia menyerahkan tasnya yang berat padaku

    “Lha, itu kan tas kamu, kenapa suruh aku yang bawa? nggak mau” bentakku

    “Kamu sudah lupa sama 3 syarat itu? Ini syarat pertama, kamu harus bawakan tas aku setiap hari selama 1 bulan” katanya.,

    Apaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa? 1 bulan? Bawa tasku saja aku sudah susah payah, masa bawa tas dia lagi, apalagi sampai 1 bulan. Noooooo

    “Mau nggak? Kalau nggak aku akan tetap merasa kamu salah karena memarahiku dan kamu nggak akan pernah dapat maafku” ancam James

    “Iya iya, ok” jawabku dengan cemberut

    “Nah gitu dong, bagus” dia tersenyum penuh kemenangan

    “Terus syarat keduanya apa?” Tanya ku

    “Kamu harus memboncengku ke sekolah selama sebulan” katanya

    “Iya, baiklah” kalau untuk yang ini aku senang hehehehehehe,,,, akhirnya bisa berduaan dengan pangeranku di motor, akan aku bawa motor dengan kecepatan super pelan wkwkwkwkwk

    “Ya sudah, kamu tunggu apa lagi? Sudah siang nih” katanya dengan ketus

    “Iya, cerewet amat sih, baru juga jam 6,30 kok” kataku

    Aku ke garasi mengeluarkan bebekku, bebek kebanggaanku, karena akan ada pangeran yang mendudukinya, kini aku mengubah bebekku menjadi kereta kuda hehehehe

    “Ayo cepat” kataku yang sudah ada di atas motor

    “Kamu lupa sesuatu” kata James

    “Apa?” tanyaku bingung

    “Tuh” di tunjuknya pada tasnya yang tadi aku taruh di atas kursi

    “Huh, ambil sendiri kenapa” kataku sambil kumat kamit dan turun dari kereta kuda dan mengambil tasnya

    “Nah gitu dong” katanya sambil tersenyum dan dia segera naik ke atas motor

    “Pegangan, ntar jatuh” kataku dengan ketus, padahal aku mang mengharapkan

    Dia melingkarkan tangannya di perutku, ohhhh sungguh mimpi yang menjadi kenyataan, ku hidupkan motorku dan melarikan anak orang ini, senangnyaaaaaa

    “Cieee cieeee kayak pengantin baru aja nih” teriak Mimi dan Rini yang datang bersamaan kesekolah

    “Apaan sih” kataku, James hanya diam dan dengan seenaknya dia berjalan duluan meninggalkan aku dengan tasnya

    “Ehhhh Win, kok udah bisa akrab aja sama James?” selidik Rini dan Mimi

    “Akrab dari hongkong” kataku sewot

    “Lha, buktinya datang berdua, boncengan, pelukan lagi” kata Rini si ratu Gossip itu

    “Bukan urusan kamu, sudah, lagi mumet aku” aku berjalan dengan lebih cepat meninggalkan mereka berdua. Kalau aku ladeni, bisa-bisa hanya akan jadi bahan gossip

    Kelas berlangsung dengan membosankan seperti hari biasanya

    “Syarat ketiga, kata James yang menghampiri bangkuku ketika istirahat, Nando terlihat tak senang dan memandang James dengan tatapan tak enak, James menarik tanganku

    “Mau kemana?” tanyaku

    “Ikut saja, ini syarat ketiga” kata James sambil menarik tanganku, kulihat beberapa anak melihat kami berdua

    James menarikku ke WC dan mengunci pintunya

    “Syarat ketiga, jadilah pacarku” kata James dengan tegas, deggggggggg, aku terdiam tak bisa bergerak, apa benar apa yang aku dengar ini?

    “Cuppp” dia mencium bibirku sebelum sempat aku menjawab apa-apa

    *************
  • mas @atwil lanjut lg mas, uda seru........... ceritanya keren..... sipppppp
  • @Chaliszz haha mksih byk, ntr mlm aq ngtik lgi
  • Huaaaa hahahaha doniku emank debes dech!
    Pinter CarMuk ϞƴƋ ituuuuu
    Owwww gemesin dech si doni,
    Wawwww Ïtuu nyata ataowww mimpi, Ќºќ' secepat kiLat gtu si James ngajak si windra pacaran, hmmmm penasaran dech!
    Ayoooo @Atwil Lanjutttt Lªƍĭ
  • wow,,,,,,, da pa dng james,,,,,????
  • haaaahhhhhhhhhhh???????????
    APAAAAAAAAAAAA?????????
    james nembak windra??
    jangan2 itu cuma mimpinya windra #positive thinking..
    tapi kalo beneran mungkin buat manas2in boni

    thanks ya kecoa udah dilanjut..
  • Oh Tuhan, kecoa favorit ku? Doni tralala trilili, i love u okeeeh....

    James cuma jadiin plampiasan ke si Erwin, kasian kan Erwin!
  • Doni makin unyu. Woah, James gak kecepetan ya?!
  • tadinya gak mau komen, tapi berhubung ending part nya mengejutkan jd pengen komen...
    jahat kau ya wil, ane kagak di mengsiong juga... ckckck
  • @rey_drew9090 hehehehhehe, aku juga ngegemesin kok wkwkwkkwkw
    @yuzz hehehehehe kan aku tag yang koment aja wkwkwkkwkwk, klo coment ya aku bakal tag, makanya coment terus ya wkwkwkkwkwkw
    @adam08 hahahahahhahaha, mkasih, aku juga unyu wkwkwkwkwk #geer
    @Zhar12 hahahahhhahaha, love u juga deh,,, #plakkkkk
    @rafky_is_aldo hehehhehehhe,,,, lagi mau mules kali wkwkwkwkkw
    @autoredoks liat aja, nih mau post lagi

    dah post 2 kali hari ini biar ganti 2 minggu gak update, usahakan besok aku update lagi
  • “Ahhhhhhhhhhhh” teriakku karena aku merasa wajahku basah

    “Hahahahaha” Doni langsung melompat dari kasurku

    “Doniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii sialannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn kecoaaa busukkkkk” teriakku dengan keras, tapi dia sudah terlanjur berlalu dari kamarku

    Lho, tadi kan aku di cium James, tadi kan dia bilang suka sama aku, James mana?? Ahhhhh tidakkkkkkkkk hanya mimpi 

    Semua gara-gara kecoa itu, sungguh aku nggak terima, padahal aku baru saja mau balas ciumannya dan siapa tau bisa melanjutkan sampai basah, ahhhhhhh kali ini nggak akan aku lepasin anak itu

    “Windra, cepat sudah jam berapa ini?” teriak ibu dari bawah

    Kulirik ke jam dinding kodokku

    “AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHH, jam 6.45” langsung aku terjun bebas ke kamar mandi, mandi seadanya dan gosok gigi dengan cepat.

    “Sarapan dulu, kamu mau kemana” teriak Ibu padaku saat aku sudah berlari mau keluar

    “Aku sudah telat Bu” kataku sambil terburu-buru memakai sepatu

    “Tapi lihat tuh” tunjuk ibu, aku lihat ke arah yang di tunjuk ibu, ahhhhh tidak, aku belum pakai celana 

    “Hahahahahaha,,,, abang bodoh” ejek Doni yang sedang melahap rotinya

    “Diam kamu kecoa, gara-gara kamu juga nih” bentakku

    “NNGAAAAAAAAAAAAA” tangisnya langsung pecah saat aku teriak, kue yang masih ada di mulutnya jatuh kemana-mana

    “Sudah-sudah sayang, jangan nangis, malu sudah gede” bujuk Ibu pada Doni

    Aku langsung berlari lagi ke kamar untuk memakai celanaku, meninggalkan Doni yang menangis di sana dengan Ibu

    “Aduh, kalau sudah terlambat ada aja masalahnya” gerutuku

    Segera lagi aku turun ke bawah setelah memakai celana dan mencomot kue yang ada di atas meja dan langsung mengambil helm dan menuju ke motorku, mendorongnya keluar dan segera menstarter

    “Stop” teriak seseorang

    “James?” apa?? James?? Apakah mimpiku itu jadi kenyataan?

    “Aku ikut” katanya dan langsung naik ke motorku tanpa basa basi dan langsung menaiki motorku, gayanya yang cool tetap terlihat pagi ini

    “Kamu kenapa? Apa yang kamu tunggu? Kita sudah telat” katanya yang langsung membuyarkan lamunanku, mungkin wajahku sudah merah karena memikirkan dia menciumku seperti mimpiku

    “Ehhh iya” dengan cepat aku menstarter motorku dan segera melaju ke sekolah,James terlihat tenang saja, sama sekali juga tidak melingkarkan tangannya di perutku 

    “Breduk” motorku menabrak lubang yang ada di jalan sehingga oleng, James terlihat kaget, langsung dia memelukku hahahaha, ternyata aku hebat juga :-D

    Tapi dia tak berkomentar apa-apa, dia hanya diam, tapi kali ini dia terus memelukku, mungkin dia takut kalau aku akan kembali menabrak lubang, hehehehe

    “Yahhhh kita terlambat” kulihat gerbang sekolah sudah di tutup, gimana ini, aku nggak mau lagi kalau harus pulang, sudah capek-capek datang ke sekolah

    “Ahhh, aku ada ide kataku, James hanya diam tak berkomentar

    “Pak satpam, bukain dong” melasku dengan mengeluarkan pancaran sejuta bintang dari mataku ala Shinchan

    “Tidak bisa, siapa suruh kalian datang terlambat” kata pak satpam dengan ketus

    “Pak, tolong dong” melasku lagi, kali ini ku tambahkan lebih banyak bintang

    “Pokoknya saya bilang tidak ya tidak” bentak pak satpam rese itu

    “Ok, kalau bapak nggak mau cara halus, saya akan gunakan cara kasar” ancamku dengan gaya sok preman
    “Kamu nantangin? Ayo sini, saya sama preman saja nggak takut, apalagi sama anak bau kencur seperti kalian” katanya

    “Bapak mau saya laporkan ke kepala sekolah” kataku mengancam

    “Silahkan saja, justru kamu yang kena hukum, saya hanya menjalankan tugas saya” kata pak satpam dengan tegas

    “Ok, kalau gitu saya akan lapor sama pak Kepsek soal majalah yang ada di bawah meja bapak” ancamku

    “Majalah apa? Jangan main-main kamu” kulihat wajah pak satpam sudah merah, mungkin dia marah tapi juga takut

    “Jangan pura-pura lupa deh pak, saya kan lihat kemarin apa yang bapak baca” kataku,

    “Hmmmm kalau pak Kepsek tahu gimana ya?” kataku sambil bergaya sombong, pak satpam terlihat sudah pucat

    “Paling di pecat” kali ini James membantu menakutinya, ternyata dia bisa juga di ajak kerja sama

    “Ehhh tolong de, jangan saya di laporkan, saya masih punya 3 anak yang masih kecil” kata pak satpam yang kali ini malah dia yang memelas

    “Kami sih nggak akan lapor asal bapak bisa bekerja sama” kata James sambil berkacak pinggang, wah hebat juga ternyata ini anak, sepertinya aku harus banyak belajar dari dia, wajahnya terlihat sangat tenang dan meyakinkan

    “Iya baiklah, tapi kalian jangan melaporkan saya” kata pak satpam yang segera membuka pintu pagarnya

    “Thank you pak” kataku sambil mendorong motorku ke lapangan parkir

    “Kamu tahu dari mana kalau pak satpam punya majalah porno?” Tanya James, wahhhh akihirnya dia mau mengobrol hehehe

    “Majalah porno apaan? Aku kan hanya asal aja” kataku

    “Apa?” terlihat wajah James kaget langsung tawanya pecah, wahhh dia terlihat sangat ganteng hari ini, bisa-bisa aku meleleh di hadapannya

    “Ngapain kamu liatin aku kayak gitu” kata James yang membuyarkan lamunanku

    “Ehhh nggak kok, siapa juga yang mau liatin kamu” kataku sewot

    Aku langsung melangkahkan kakiku ke kelas, aku berjalan pelan-pelan seperti seorang maling, kulihat rata-rata guru sudah masuk di dalam kelas, mudah-mudahan bu Eni belum masuk

    “Windra, mengapa kamu terlambat dan berjalan sembunyi-sembunyi” tegur BU Eni yang terlanjur melihatku

    “Ehhh anu bu, hmm” kataku gugup

    “ hmm ha hmm ha, ayo jawab, kamu juga, kamu anak baru?” bentaknya pada kami

    “Maaf bu, saya telat bangun” kataku

    “Kalau kamu?” Tanya bu Eni pada James, aku menatap ke arah James, aku juga ingin tahu kenapa dia bisa terlambat, apa mamanya tidak mengantar dia, aku rasa nggak mungkin deh

    “Saya juga telat bangun bu” jawab James dengan datar

    “Kalian ini, gimana bangsa ini bisa maju kalau generasi penerusnya pemalas seperti kalian” kata bu bu Eni yang seorang guru Pkn ini

    “Iya bu, maaf” kataku
    “Kalian saya maafkan kalau kalian bisa menghapalkan pembukaan Undang Undang Dasar tahun 1945 di depan kelas” kata bu Eni

    “Yaahhhh bu, kok UUD sih? Pancasila saja ya” tawarku

    “Tidak ada tawar menawar, dan satu lagi, tidak ada UUD tetapi Undang Undang Dasar tahun 1945, jangan biasakan penyingkatan seperti itu” nasehat bu Eni

    “Iya bu, tapi Pancasila saja ya” melasku

    Tidak bisa, kamu mau saya hukum berdiri sampai kelas usai?” aku tak punya pilihan lagi, mau tak mau lah, aku nggak hafal lagi pembukaan, paling aku hafal alenia pertama, waduh

    “Ayo, tunggu apalagi, teman-temanmu juga mau belajar” kulihat ke muka teman-teman yang lain, rata-rata mereka tersenyum, awas aja mereka kalau kena hukum bakal aku ledekin huh

    “Undang Undang dasar Negara Republik Indonesia, pembukaan, bahwa sesungguhnya ialah peri segala bangsa”

    “Ehh, salah, kamu tidak boleh menghilangkan atau menambahkan Undang Undang Dasar, hukumnya sudah Hakiki yang tidak dapat di amandemen” kata bu Eni lagi apalagi hakiki sama amandemen

    “Kamu saja duluan” kata bu Eni pada James, James terlihat santai dan langsung melafalkan di depan kelas dengan sangat lancar sampai selesai, aku hanya bisa mengaga, bu Eni terlihat sangat puas, teman-teman juga memberi tepuk tangan yang meriah

    “Bagus, sebagai generasi penerus bangsa, sudah seyogyanya kita hafal dengan Undang Undang Dasar tahun 1945 dan juga Pancasila, dan akan lebih baik lagi jika bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari” blab bla bla kata bu Eni

    “Sebelumnya, nama kamu siapa?” Tanya bu Eni pada James

    “Saya James bu, saya baru pindah kemarin” kata James

    “Baik, saya akan ingat nama kamu, kali ini kamu saya maafkan, tapi jangan terlambat lagi lain kali, dan terus belajar, ibu lihat kamu punya potensi besar, dan berharap kamu bisa membanggakan bangsa dan Negara” kata bu Eni panjang lebar yang selalu diplomatis, harusnya dia jadi anggota DPR aja dari pada jadi guru, huhhh

    “Kamu Windra, kamu mau saya hukum berdiri atau kerja tugas yang akan saya berikan” kata bu Eni

    “Saya milih kerja tugas saja deh bu, kalau berdiri kan capek” jawabku

    “Baiklah kalau itu yang kamu pilih, buat sebuah makalah tentang pengabdian pelajar kepada bangsa Negara dalam upaya bela Negara”

    “Apa bu? Aduh itu kan susah bu” keluhku

    “Kamu mau kerjakan atau berdiri di depan” ancam bu Eni

    “Ya sudah bu, saya kerja tugas saja” aku berjalan dengan gontai ke kursiku, Nando terlihat cemas

    “Kamu nggak apa-apa?” Tanya Nando

    “Iya, aku nggak apa-apa kok” kataku sambil tersenyum pada Nando, ternyata dia care juga, kulihat tadi memang hanya dia yang tak tertawa melihatku, kayaknya aku harus lebih bersikap baik padanya, dia juga sudah jadi tetanggaku

    “James bohong” kata Nando sambil berbisik padaku

    “Maksud kamu?” Tanya ku pada Nando

    “Tadi sebelum aku ke sekolah, aku melewati rumahmu, aku lihat dia bersama Ibunya, tapi ibunya berangkat duluan dan dia berdiri di depan rumahmu, aku nggak tau apa sebabnya” jelas Nando

    Aku yang mendengar penjelasan Nando hanya diam saja, kenapa James malah memilih menungguku bukan ikut mamanya? Ada maksud apa dia? Aku menolehkan kepalaku ke belakang, pas tatapan kami bertemu, dia terlihat sedikit kikuk dan langsung memalingkan perhatian pada penjelasan Bu Eni
    ***********

    “Huhhhhh, dasar bu Eni, pantas saja dia belum kawin sampai sekarang, cerewetnya aja minta ampun” rutukku di depan Rini dan Mimi serta Anton dan Bimo

    “Hahahaha loe aja yang jadi lakinya bro” ejek Anton

    “Ihhh amit-amit, kamu aja, kalian kan cocok hahahaha”

    “Cocok apa?” Tanya Anton

    “Sama-sama sok diplomatis” kataku lagi

    “Windra” kudengar ada yang memanggilku,

    “James?”

    “Ikut aku” James menarik tanganku, aku seperti kerbau yang di cucuk hidungnya hanya mengikutinya saja, teman-teman yang lain terlihat heran, apa dia akan menarikku ke WC? Apa mimpiku menjadi kenyataan? Dia terus menarik tanganku tapi kali ini sudah melewati WC, ternyata dia membawaku ke belakang sekolah

    Aduh James, kalau disini kamu menciumku kan takut ketahuan, *hayal dalam hati

    “James” kataku dengan suara pelan dan malu-malu, dadaku sudah deg-degan, apakah dia akan menyatakan cintanya padaku

    “Syarat pertama” kata James sambil menatap tajam pada mataku, sungguh rasanya kakiku sudah tak lagi menginjak tanah

    “A APA?” tanyaku terbata-bata

    “Kamu harus jadi”
    *****************
Sign In or Register to comment.