It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mksdnya meng agresifi dan di agresifi itu apa?? Sorry ga mudeng aku...
tambah lagi dunk...
****
Detik kian merangkak semakin
cepat, semilir angin semakin membutakan keheningan di pucuk malam. Bintang bintang
mulai muncul menyinari hamparan langit diatasnya.
Indra memparkirkan motornya
dihalaman rumah kekasihnya.
Evan mengajaknya untuk main
sebentar di rumah sederhananya,
mereka terlambat pulang karna
hujan deras yang menghadang
kepulangan mereka saat di jalan.
Evan membukakan pintu depan
dan mempersilahkan Indra masuk
kedalam.
"Permisi"
Indra berseru pelan, kemudian
melepaskan sepatunya dan masuk
kedalam.
Evan menaruh tasnya diatas
sofa, lalu merebahkan dirinya
dibangku panjang bermotifkan
bunga bunga. Indra melepaskan
tas selempangnya dan menumpukkan diatas tas Evan.
"Ibu mu kemana Van?"
Evan membuka kedua matanya
saat mendengar suara Indra di
sampingnya.
"Mama kerumah saudara"
"Ooh"
Indra membulatkan bibirnya
menanggapi perkataan Evan.
Evan berdiri dari rebahannya lalu
berjalan masuk kedalam dapur.
Di tangannya terdapat nampan
yang diatasnya terdapat dua gelas
mug besar berisi susu coklat hangat.
Evan menaruh dua mug itu diatas
meja dan menyodorkan salah satunya kepada kekasihnya.
"Apa ini?"
"Susu coklat hangat"
jawab Evan polos, tangannya
membawa mug besar itu menempel di sela sela bibir tipisnya, ia meniup niup kecil
pinggiran mug itu dengan lembut.
"Ko susu sih?"
Indra memprotes minuman yang
dibawa Evan untuknya.
Evan meneguk sedikit susu coklatnya dengan hikmat, matanya memandang sekilas
kekasihnya yang tak sedetik pun
memegang mug didepannya.
"Kenapa? Kalau kedinginan ya
harus minum yang hangatkan"
Evan menaruh mugnya kembali,
lalu memandang Indra lekat.
"Tetap saja aku tidak mau"
sahut Indra tak suka, matanya
mendelik tajam kearah mug besar
yang bertengger manis di depannya.
"Kenapa?"
Tanya Evan penasaran, merasa
aneh dengan kekasihnya ini.
"Aku gak bisa minum susu, jika
di paksakan minum pun pasti
nanti dimuntahkan lagi"
Indra menggeser mugnya kesisi
meja.
"Haha, ya sudah. Ganti baju mu
gih nanti masuk angin bagaimana"
Evan mendorong tubuh Indra masuk kedalam kamarnya, ia
menyuruh Indra duduk diatas
kasurnya. Evan membuka lemari
pakaiannya dan memilih salah satu bajunya yang pas dengan
ukuran tubuh Indra.
"Umm, ini cukup tidak"
Evan memberikan salah satu bajunya yang menurutnya besar
dan cocok untuk Indra.
"Tidak, itu kecil"
Evan menghembuskan nafas berat. Ia menarik selimut tebal
yang ada diatas kasurnya dan
melilitkannya pada sekeliling
tubuh kekasihnya itu.
"Semua baju ku tidak ada yang
pas ukurannya dengan mu Ndra,
jadi untuk menghangatkan tubuh
mu sementara pakai dulu selimut
itu ya"
Evan menaruh kembali bajunya
kedalam lemari. Lalu mendudukkan dirinya disebelah
Indra.
"Baju mu basah jadi aku keringkan sebentar di luar tak apa kan?"
Tanya Evan, matanya memandang
lekat kemata Indra. Indra melepas
selimut yang membungkus tubuhnya itu lalu menarik Evan
masuk kedalam selimut yang ia
pakai.
"Begini lebih hangat bukan?"
desisi Indra pelan, tangannya
melingkar semakin erat membelit
tubuh Evan. Wajahnya tenggelam
diantara helai hitam milik kekasinya.
****
Iya kan???
Setidaknya tebakan ku begitu.
Hehehehe
@Henry13: yap bener kata henry...
@Achan: waduh.. Om??? ==;
Ak khan anak bru...
Hhee