BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1414244464759

Comments

  • lho dikit... pengenx aku yang super jumbo...
    tambah lagi dunk...
  • yg w heran knp si evan gk nanyain tentang sms yg waktu it di kirimin sama adknya indra?

    Gk sbar baca part pas indra ng0mel2 n nyemprot dia abis2an
    *evil lough* >:)
  • hahahaaa...
    Aq kira lnjtn si deka...
    Tpi seru ni cerita...
    Minta kepingn selnjutnya dunk..
  • kurang bnyak hehe.
  • Henry_13 wrote: »
    yg w heran knp si evan gk nanyain tentang sms yg waktu it di kirimin sama adknya indra?

    Gk sbar baca part pas indra ng0mel2 n nyemprot dia abis2an
    *evil lough* >:)


    haha sabar ja, itu pasti ada bagiannya ko.. *snym2
  • Kepingan kelima puluh delapan.

    ****

    Evan Pov.

    Tangannya mencubit pinggul
    ku keras, aku mengerang sakit
    kemudian ku tepis tangannya
    yang berada di pinggul ku.
    "Kamu apa-apaan sih Ndra"
    Ia terkekeh pelan, matanya
    memandang ku dari atas dan
    kebawah.
    "Kamu gendutan sekarang"
    Kening ku mengerut kedua
    alis ku saling bertaut, aku
    menatap seluruh bagian
    tubuh yang di katakannya
    gendut.
    "Gak ko, mata kamu tuh
    minus ya?"
    tanya ku polos, Indra menjitak
    kepala ku pelan.
    "Gak lah. Sembarangan ngomong"
    aku meringis kecil lalu mengusap kepala ku yang sakit
    karna hadiah manis berupa
    jitakan.
    "Makanya jangan bilang aku
    gendutanlah. Aku gak mau"
    "Ok ok, terserah anda tuan"
    dengusnya, ia melipat kedua
    tangannya ke dada, arah matanya memandang hamparan
    laut biru. Aku menggeser sedikit
    kaki ku mendekat padanya.
    "Disini menyenangkan ya"
    bisik ku tanpa menolehkan
    kepala ku ke arahnya, Indra
    melirikkan matanya menatap
    ku lalu menganggukkan kepala
    setuju.
    "Aku pengen ke tengah laut
    itu"
    aku menunjuk segerombolan
    burung burung yang sedang
    mencari ikan kecil di tengah
    lautan, Indra mengerinyitkan
    keningnya dan memandang ku
    dari ekor matanya.
    "Kamu bisa berenang?"
    tanyanya, aku memiringkan
    sedikit kepala ku memandang
    wajahnya yang berjarak hanya
    beberapa senti saja dengan
    wajah ku.
    "Gak" jawab ku asal.
    "Lalu kenapa mau berenang
    ke tengan laut?"
    "Hanya khayalan saja, tidak
    boleh ya?"
    "Boleh boleh saja, tapi apa itu
    tidak aneh ya"
    "Haha, ada yang lebih aneh dari itu di dunia ini ko"
    "Yeah"
    Indra melihat jam yang melingkar manis di tangannya.
    "Sudah sore. Lebih baik kita
    segera pulang"
    tersirat kekecewaan di wajah
    ku saat ia mengatakan hal itu.
    "Tapi kan. Aku suka disini"
    ucap ku lirih dengan kepala
    tertunduk, Indra menatap ku
    sekilas lalu mengangkat tangan
    kanannya untuk mengusap
    lembut helaian rambut ku.
    "Kapan kapan kita kesini lagi
    berdua.."
    aku mendongkakkan kepala
    ku memandang ke arah
    wajahnya yang sedang tersenyum kepada ku.
    "Janji ya?"
    mata ku berbinar saat ia
    menganggukkan kepalanya.
    "Yes, ya sudah ayo kita pulang"
    ku langkahkan kaki ku meninggalkan Indra yang masih
    diam di belakang ku.
    "Loh? Kenapa diam?"
    ia menjulurkan satu tangannya
    kepada ku, aku bingung apa.
    Maunya sebenarnya.
    Indra menghela nafas berat
    melangkahkan kakinya mendekat kepada ku dan
    menautkan jemarinya dengan
    jemari ku.
    "Ayo pulang.."
    ia menarik tangan ku membawa ku keluar dari area
    pantai ke tempat ia memarkirkan motornya.
    Wajah ku menghangat dan
    sepertinya merona tak kala
    ia mengeratkan genggaman
    tangannya pada jemari ku
    saat kami sedang melangkah
    menjauhi area pantai.
    **


    Ya sekali ini saja tak apakan?
    Aku hanya ingin merasakan
    kebahagian kecil ini bersama
    meskipun tidak ke tempat
    yang mahal atau harus makan
    malam yang romantis, tetapi
    disinilah kebahagian kecil
    itu datang di tengah hembusan
    angin laut yang menyejukkan
    tersimpan kenangan yang
    manis untuk di simpan.

    Evan...
  • sekecrit
    Seumprit
    Criit
    Criit
  • Kepingan kelima puluh sembilan


    ******

    Deka Pov.


    "Ck, ini pemaksaan namanya!"
    Teriak Kelvin keras, Alvian yang
    berada di sampingnya hanya
    menutup kedua telinganya
    yang kesakitan akibat suara
    lengkingan dari mahluk jangkung di belakang ku.
    "Alvian! Kamu kenapa gak
    bilang kalau ada orang ini
    di dalam mobil"
    Kelvin menunjuk ke arah
    ku yang sedang sibuk menyetir
    mobil, aku mendengus pelan
    mendengar suara teriakan frustasinya.
    "Aku juga ga tau Kak, dia tiba tiba ingin datang kemari"
    Ucap Alvian pelan, aku melirik
    dari sudut mata ku menatap
    sosok Kelvin yang masih
    menggunakan seragam sekolah.
    "Kamu di paksa sama dia ya?"
    Kelvin menatap ku tajam, aku
    mencoba menahan tawa ku
    melihat tatapan tajam matanya
    yang seolah ingin menerkam
    ku.
    "Huh. Padahal gue niatnya
    pengen jalan berdua sama
    kamu Ian"
    ucap Kelvin, ia melipatkan
    kedua tangannya bersidekap
    dengan dadanya yang bidang.
    "Udahlah lu diam ja, berisik
    amat sih kaya cewe"
    "Ap.. Apa lu bilang!"
    "Ya. Mulut lu kaya cewe tau
    ga. Bisakan sekarang diam"
    Kelvin mendengus kecil, alvian
    menatap bingung ke arah ku.
    "Kak Deka, bukannya kamu
    juga ribut ya dari tadi. Dan
    juga sejak kapan kalian akur
    begini?"
    tanya Alvian curiga, ia memicingkan matanya menatap
    ku dan kelvin secara bergantian.
    "Haha, tanya dia lah"
    aku mengedikkan kepala ku
    menunjuk kelvin, Alvian menghela nafasnya pelan.
    "Kalian seperti sepasang kekasih yang meributkan masalah yang
    tidak penting"
    Ujar Alvian enteng, Kelvin
    menyenggol bahunya ada
    nada tak terima saat alvian
    mengatakan hal itu.
    "Terima kasih"
    aku menyeringai kecil memandang sosok Kelvin
    di jok belakang, bayangannya
    terlihat dari kaca spion mobil.
    "Kamu belum jawab pertanyaan
    ku Ian, kamu di paksa sama
    dia kan?"
    Kelvin menggerutu tidak jelas
    sejak tadi, Alvian menatapnya
    sekilas lalu melirik ku.
    "Iya, dia juga yang rebut ponsel ku waktu tau kalau
    kamu yang sms"
    Jawab Alvian seadanya.
    "Begitu.."
    Kelvin memandang ku dalam,
    enatahlah dia sepertinya
    mencurigai kelakuan ku selama
    ini padanya, ia berdehem kecil
    menyamankan dirinya pada
    sandaran jok mobil.
    "Ya sudahlah, kita kemana
    sekarang"
    jawabnya tenang, Alvian mengedikkan kedua bahunya.
    "Terserah yang menyetir mobilnya saja"
    Ucap Alvian.
  • Achhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh jeung suka adegan Indra-evan banyakin dunk.. So sweeeeeeeeeeeeeeeet soalnya ... Di tunggu lanjutannya
  • Deka modusss
  • hohoho...
    Kok kayak@ gw lbh suka deka ma kelvin ya???? Galau krn kelvin ga bareng evan jd t'obati..
    Hehehe...
  • @Ren_S1211: makasih mbak, insya allah deh nanti tak banyakin tapi ga janji ya hehe..

    @marukochan: Deka sama Kelvin ya? Mungkin cocok juga? Hehe

    @Adam08: lagi usaha dia..

    @venussalaca: kenapa galau? :D
  • udah pernah baca cerita serupa...
Sign In or Register to comment.