BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1323335373859

Comments

  • Kepingan ketiga puluh delapan.


    ********

    House.
    Alvian Pov.


    "Terima kasih ya kak buat
    tumpangannya"
    "Sama sama Ian, aku senang
    ko bisa antar kamu pulang"
    aku teersenyum kecil dan
    Kelvin mengantar ku sampai
    pintu rumah.
    "Aku pulang ya Ian" dia
    tersenyum dan mengambil
    helm yang ada di tangan ku.
    "Iya kak, hati hati"
    "Bye" Kelvin melambaikan
    tangannya kepada ku, tapi
    sebelum dia melangkahkan
    kakinya semakin jauh aku
    memanggilnya.
    "Kakak"
    "Ya?" Kelvin membalikkan
    tubuhnya.
    "Aku....aku....sa.."
    BRAKK, Pintu terbuka dengan
    kerasnya dan menampilkan
    sesosok seorang pria tinggi
    besar bersandar di sisi pintu.
    "Dari mana saja kamu?"
    serunya datar, dia melirikkan
    matanya memandang Kelvin
    sekilas dan kembali menatap
    ku sinis.
    "A a aku... Aku hanya jalan
    jalan sebentar" jawabku
    gugup.
    "Sebentar? 5 jam keluar dari
    rumah sendirian apa itu waktu
    yang sebentar hm" gumamnya.
    "Kakak bukannya malas menemani ku keluar, jadi ya
    aku jalan jalan sendirian"
    BRUGHHH, Deka menghantam
    pintu dengan tangannya dan
    menarik tangan ku menjauh
    dari Kelvin.
    "Aku sudah bilang kan jangan
    pernah keluar seorang diri,
    kamu masih baru disini!"
    bentaknya keras di depan
    wajah ku.
    "Ma maaf, tapi aku tidak
    sendirian di danau, aku bertemu dengan teman kak
    Indra" aku menundukkan
    kepala ku.
    Aku takut jika melihat Deka
    yang sedang marah.
    Deka mengalihkan pandangannya kepada Kelvin
    dan menatapnya sengit.
    "Kamu? Temannya Indra?"
    "Iya" Ucap Kelvin singkat.
    "Tolong jangan pernah ajak
    Alvian keluar rumah terlalu
    lama" Nada suara deka seperti
    mengancam.
    "Memang kenapa?"
    "Dia baru beberapa hari di
    kota ini, aku hanya takut ada
    orang jahat yang memanfaatkan
    kesempatan dalam kesempitan
    saja"
    "Maksud mu apa berkata
    seperti itu?" Kelvin mendengus.
    "Sekalipun kau orang yang
    dikenal di salah satu anggota
    penghuni rumah ini, rasa
    waspada itu perlu" Deka
    menyeringai kecil dan memandang remeh Kelvin.
    "Cih, sifat mu jelek sekali"
    "Terserah, buat ku kau tetap
    orang lain yang harus di
    waspadai"
    "Tolong jangan pernah lagi
    mengajak Alvian berpergian
    ke tempat asing" Deka
    menyeret ku masuk ke dalam
    rumah, tapi tangan kiri ku
    di tahan oleh Kelvin.
    "Lo pikir hidup lo sendiri
    disini? Masih ada orang lain
    di luar sana. Jangan terlalu
    tertutup cobalah bersosialisasi
    dengan lingkungan sekitar"
    "Gue ga minta pendapat lo"
    Ucap Deka tegas dan menarik
    ku ke dalam.
    "Kak, udah..." aku menahan
    Deka yang terlihat kesal.
    "Masuk kedalam"
    "Tapi kak..."
    "Masuk!" bentaknya.
    "Hei, biasa ja lah ga perlu
    lo bentak begitu" Kelvin
    mencengkram kerah baju
    Deka dan mengepalkan tangan.
    "Sekarang lo pergi" Deka
    menepis cengkraman tangan
    Kelvin pada kerah bajunya.
    "Heh, gue heran masih ada
    ya manusia ga berperasaan
    kaya lo" Kelvin memandang
    remeh Deka yang berdiri
    di ambang pintu.
    "Terima kasih" ucap Deka dan
    menutup pintu sekeras mungkin
    di depan wajah Kelvin.
  • Kepingan ketiga puluh tujuh
    ada di page 41.
  • isshh bingung
  • Tetap pendukung sejati indra aku... Hue jng siksa dia jeng...
  • Update juja ternyata, kangen badai!
  • ini kpn update lagi???
  • anan_jaya wrote: »
    ini kpn update lagi???

    kayanya besok, tunggu ja
    nanti bang :DD

  • ayo d lnjut...
    Jangn kpts ya...
  • anan_jaya wrote: »
    ayo d lnjut...
    Jangn kpts ya...

    iya maaf belum aku lanjut,
    besok aku up deh..
  • kok stak sih??kangen
  • Kepingan ketiga puluh sembilan.


    ********

    Alvian Pov.


    BRAKKK, Bunyi pintu yang dibanting keras karna kekesalan
    Deka dia lampiaskan dengan
    membanting pintu di hadapan
    Kelvin.
    Dia benar benar keterlaluan,
    Deka membalikkan tubuhnya
    menghadap ku, tatapan mata
    yang tajam dan wajahnya
    yang terbias oleh cahaya
    lampu ruangan yang temaram
    menambah kesan menakutkan
    dengan mimik wajahnya saat
    ini.
    Bagaikan serigala lapar
    menyeringai saat di depannya
    ada sebuah mangsa, seperti
    inilah keadaan ku sekarang,
    dia dengan emosinya dan aku
    dengan ketakutan ku.
    "Sudah ku bilang untuk tidak
    pergi keluar sendiriankan"
    bisiknya pelan. Dia melangkah
    semakin mendekat dengan
    posisi sekarang yang terpojok
    oleh meja tamu.
    "Ma maaf, kau bilang kan
    malas untuk menemani ku
    maka dari itu lebih baik aku
    keluar sendiri" ucap ku pelan.
    "Kau tidak pernah sekali pun
    mendengarkan kata kata ku
    kan, selalu kau bantah dan
    tak pernah kau turuti"
    "Aku disini karna di perintah
    oleh ayah mu untuk menjaga
    mu ingat hah"
    aku hanya menunduk diam, jika
    dia seperti ini aku tidak bisa
    menyela sedikit pun. Sifatnya
    keras dan kata katanya pun
    tajam.
    "Kamu ingat tidak!" bentaknya.
    Aku menutup kedua mata ku
    erat mendengar bentakannya,
    badan ku gemetar takut Deka
    yang sekarang bukan Deka yang seperti biasanya.
    "Handphone tidak aktif, aku
    mencari mu kemana mana
    kau pikir mudah menemukan
    seseorang yang bahkan masih
    baru disini. Aku cukup sabar
    Ian menghadapi sifat mu
    yang kekanakan seperti itu"
    "Dan sekarang adalah batasnya
    kesabaran ku, jangan pernah lagi menguji kesabaran ku!"
    setetes air mata jatuh perlahan
    terus membasahi pipi ku.
    Aku tau kesalahan ku, aku juga
    tau dia lelah mencari ku tapi
    tidak perlu berkata keras
    seperti itu, tubuhku bergetar
    menahan tangis.
    Aku mendengar suara helaan
    nafasnya di depan ku, dia
    menurunkan tangannya menepuk pucuk kepala ku dan
    mengusapnya lembut.
    "Maaf, aku terlalu keras
    menghadapi sikap mu"
    ".........." hening tidak ada lagi
    suara, kecuali guncangan tubuh
    ku yang semakin tak bisa ku
    kontrol.
    Aku merasakan kehangatan
    yang melingkupi seluruh tubuh
    ku, kehangatan tubuhnya yang
    mencoba menenangkan ku.
    "Maaf, maaf sudah membuat
    mu cemas..." ucapku pelan
    diantara isakan ku.
    Dia semakin mengeratkan
    pelukannya dan menenggelamkan kepala ku
    ke dadanya yang bidang.
    Dia menaruh kepalanya di
    bahu ku, kedua tangan ku
    meremas kuat kemeja yang ia
    pakai.
    "Jangan seperti itu lagi"
    bisiknya, aku hanya mengangguk
    kecil, tubuh yang ku peluk
    saat inilah yang selalu menjaga
    ku melindungi ku dan selalu
    ada bersama ku.
Sign In or Register to comment.