It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Ren_S1211
@Ren_S1211
********
Indra Pov.
Aku mencari keberadaan Evan
di dalam rumah ini, sosoknya
tak terlihat dimana pun.
Aku mengintip keluar dari
tirai jendela disana aku melihat
Evan sedang melamun memandang sesuatu di dalam
tong sampah. Aku membuka
pintu dan berjalan dalam
diam. Setelah jarak semakin
dekat aku merangkulkan
satu tangan ku ke pinggangnya
dengan satu tangan.
"Hey" tubuhnya tersentak
kaget dengan kehadiran ku
yang tiba tiba di belakangnya.
"Jangan melamun begitu"
aku mengecup daun telinganya
dan meremas pinggulnya.
"Ndra... Lepasin" Evan mendesis
pelan.
"Kalau aku bilang tidak.
Bagaimana?" tanyaku.
"Ndra, ini diluar rumah jangan
macam macam" Evan memukul
lengan ku pelan. Aku menaruh
dagu ku di bahunya.
"Maaf" bisik ku di telinganya.
"Untuk?" tanyanya bingung.
"Pembicaraan ku tadi dengan
Alvian di dapur, kamu pasti
mendengar semuanya kan"
Evan hanya diam dan menunduk melihat lantai.
Aku mengeratkan pelukan ku.
"I love u, apapun yang terjadi
aku tetap bersama mu" bisik
ku lirih, tubuhnya bergetar
sesaat. Aku tau pasti saat ini
dia sedang kacau.
"Aku tau, tapi bagaimana dengan adik mu? Dia terlalu
mencintai mu"
"Tapi aku tidak mencintainya"
ucap ku tegas.
"Aku tidak mau menjadi
perusak hubungan antara
adik dan kakak"
"Kau tau kan bagaimana
reaksi Alvian saat kamu
membantu membereskan
pecahan gelas tadi. Dia seperti
tidak suka melihat ku dekat
dengan mu"
"Lalu?" aku mulai lelah
dengan arah pembicaraan ini.
"Selesaikan lah dulu masalah
mu dengan Alvian baru kau
boleh bersamaku lagi" ucapnya
dengan isakan pelan.
"Maksud mu apa?" aku
membalikkan tubuhnya
mengahadapku. Wajahnya
tetunduk.
"Menjauhlah dari ku untuk
sementara" jawabnya pelan.
@Marukochan, @Just_PJ
Btw byk ϐªηgε† td dimentionnya
@obay, @Ren_S1211,
@Just_PJ, @semua
******
Indra Pov.
"Kamu ga serius bilang itu
kan?" ucapku
"Menurut mu?"
"Tidak"
"Huh, kamu keras kepala"
"Ya sudah mau mu apa"
"Aku mau kamu menyelesaikan
masalah mu dengan adik mu"
"Malas" ucapku bosan.
"Indra! Kamu jangan begitu"
"Aku ga pernah minta dia
buat cinta sama aku toh"
"Kamu ini kenapa ga pernah
mengerti sedikit saja perasaan
adik mu"
"Lalu menyakiti perasaan kamu
begitu?" bentak ku keras.
"Kamu selalu saja memikirkan
perasaan orang lain terlebih
dahulu tanpa mementingkan
nasib mu terluka atau tidak"
"Aku ga mau lihat Alvian
sedih Ndra!"
"Alvian Alvian Alvian! Lalu
bagaimana dengan ku? Apakah
disini aku tidak bersedih juga?"
"Apa kamu rela aku bersama
dengan orang lain! Kamu ini
bodoh atau apa!" Evan menunduk mendengar suara
bentakan ku.
"Kamu sadar ga apa yang kamu
omongin itu seakan kamu
ini pasrah saja memberikan
pacar mu pada orang lain"
"Bu.. Bukan begitu!" kilahnya.
"Lalu apa? "
"Aku cuma mau kamu mengerti
perasaan dia sedikit saja, buat
dia senang"
"Lalu bagaimana dengan mu?"
"A..aku tidak apa apa"
"Benarkah?" tanyaku tapi dia
diam. Aku memandangnya
lekat.
"Kalau kamu meminta hal itu
maaf aku tidak bisa" ucap ku
dingin. Evan menatapku.
"Indra, tapi Alvian" aku
memojokkannya ke dinding
dan mencengkram kuat kedua
tangannya.
"Kalau mau mu begitu lebih
baik kau lakukan sendiri, aku
tidak sudi melakukan hal yang
justru melukai perasaan
pasangan ku sendiri" aku
mendesis pelan, dan melepaskan cengkraman di
kedua tangannya. Dia hanya
menunduk dan aku pergi
meninggalkannya.
kepingan ketiga puluh empat..