It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@adysamuel, @Marukochan
)
@kutu22
********
Evan House, 14.00 pm.
Evan Pov.
Aku membuka pintu depan dan
mengizinkan Indra masuk ke
dalam rumah. Indra masuk dan
melihat sekeliling isi rumah.
"Mama mu kemana?"
"Masih menginap dirumah paman"
"Oh" Indra diam dan tak
bertanya apapun lagi. Aku
menatapnya bingung tumben
di pendiam sekali hari ini
biasanya juga cerewet jika
sedang berdua denganku.
Aku menghampirinya dan
memegang tangannya. Aku
kaget bukan main suhu tubuhnya panas sekali.
"Ndra, demam kamu tinggi
banget" aku menariknya mendekat dan mendudukkannya
ke sofa terdekat.
"Aku gpp Van" ucapnya parau.
Aku menghela nafas berat,
ku pegang keningnya dan
mengusap keringat yang
menempel didahinya.
"Kamu makan gak sih tadi
pagi hm" ucapku lembut.
"Err, makan ko" jawabnya ragu.
"Makan atau gak" tanyaku.
"Sedikit" jujurnya, aku melepaskan jaketku yang masih
menempel dibadannya.
"Kamu istirahat ya, besok libur
sekolahkan jadi kamu bisa istirahat seharian" aku melipat
jaketku dan menaruhnya di tangan sofa.
"Maaf buat kamu repot" Indra
menundukkan kepalanya. Aku
tersenyum kecil dan mengusap
pipinya.
"Gpp ko, aku malah seneng bisa temenin kamu, bisa ada
buat kamu saat kamu butuh
aku disamping kamu" Indra
membalas senyumanku.
"Makasih" dia memelukku hangat, aku membalas pelukannya dan menaruh kepalaku di bahunya.
"Aku ga tau harus ngomong
apa lagi Van" bisiknya pelan.
"Maksudmu" tanyaku.
"Semua perhatian kamu ini
begitu manis buatku"
Aku terkekeh pelan dan menepuk punggungnya.
"Apapun untukmu" ucapku.
"Thanks dear" dia memelukku
erat.
"Urwel baby" ucapku.
Aku melepas satu persatu kancing baju seragamnya dan
melepaskannya dari tubuhnya
yang bidang.
"Ganti bajumu, lalu istirahat saja dikamarku aku mau bikin
bubur buat kamu" aku menepuk pipinya pelan, Indra mengangguk patuh dan naik
keatas tangga menuju kamarku.
Aku masuk kedapur dan segera
membuat bubur untuk Indra
setelah selesai aku menuangkannya kedalam mangkuk dan mengambil
segelas air putih. Aku naik keatas dan masuk kedalam
kamar dengan membawa nampan. Aku melihat Indra yang tertidur diatas ranjang.
Aku mendekatinya dan
menggoyangkan badannya
perlahan.
"Ndra, ndra. Makan dulu ya"
Indra membuka kedua matanya
dan mendudukkan dirinya.
"Kamu seriusan buat itu untuk
aku?" Indra menatapku lalu
aku mengangguk. Indra menghela nafas kecil.
"Pertama kalinya ada yang
membuatkan bubur untukku"
dia tertawa pelan dan mengambil sendok disamping
buburnya. Aku menepuk tangannya yang meraih sendok
itu.
"Aku suapin" aku terkekeh
pelan, Indra menyipitkan
kedua matanya.
"Gak usah, aku bisa makan
sendiri"
"Gak, biar aku suapin kamu"
indra menghelan nafas dan
menyerah.
"Terserah kamulah" aku
cuma nyengir dan menyuapkan
sesendok bubur kedalam
mulutnya.
@Fazlan_Farizi, @darkrealm,
@Just_PJ
ini udah update.. Monggo dibaca
@Marukochan, @LittleBro
********
Indra Pov.
Aku mengambil sendok yang
dipegang Evan dan menyuapkan
bubur itu sendiri kedalam
mulutku.
"Ko diambil sih" Evan merengut.
"Aku bisa makan sendiri"
"Iya deh" dia mengangguk, aku
mengangkat tangan kiriku
dan mengusap kepalanya. Evan
hanya tertawa kecil.
"Rasanya bagaimana?" tanyanya.
"Enak" ujarku tetap memakan
bubur dalam nikmat.
"Masa? Coba aku minta" Evan
mau mengambil buburku tapi
aku merampasnya kembali.
"Ehh. Pelit" Evan manyun.
"Ini milikku" jawabku jail.
Evan melirik lirikkan matanya
padaku kemudian disaat aku
sedang lengah dia merampas
sendok bubur yang mau aku makan tapi malah dia suapkan
kedalam mulutnya sendiri.
"Asinnnnn" ucapnya sembari
mengeluarkan air mata. Dia
mengambil air putih yang
berada diatas buffet. Dia meminumnya sampai habis.
"Ndra, jangan dimakan ndra"
Evan mengambil mangkuk bubur yang kupegang tapi dengan segera aku menepis
tangannya.
"Jangan dibuang" aku menatapnya tajam.
"Tapi Ndra" Evan menatapku
memelas.
"Kamu susah susah masakin
bubur buat aku, kenapa harus
aku buang" aku menyendokkan
bubur terakhir dan habislah
semua. Aku menaruh mangkok
keatas nampan.
"Enak, sampai habis begitu"
aku tersenyum kearanya.
"Bego, kenapa kamu abisin
padahalkan asin" Evan menundukkan kepalanya.
"Ga apa apa. Buatku itu bubur
paling enak karna kamu yang
buat susah payah untukku"
Aku mengelus kepalanya, dia
mengangkat kepalanya dan
memelukku.
"Kamu sudah makan belum?"
aku membalas pelukannya.
"Belum"
"Ya udah aku antar keluar ya,
kamu mau makan apa" aku
bangkit dari tidurku tapi Evan
menahanku.
"Ga mau, aku pengen kamu
istirahat"
"Tapi kamu belum makan Van"
"Aku gak apa apa, yang penting kamu" Aku menatapnya
dan menarik tangannya cepat.
"Eh?" Evan kaget, saat ini
tubuhnya ada diatas tubuhku.
Aku mendorong tengkuknya
dan kucium bibirnya penuh.
"Hmm" desahan halus meluncur
saat aku menghisap kuat bibir
bawahnya. Evan menutup kedua
matanya dan pasrah saja dengan apa yang kulakukan
pada tubuhnya.
@Rez1: sipp, udah noh..
@darkrealm: haha nyari sonoh bang pacar..
@hwankyung69: iya, cerita awalnya emang maksa banget
kayanya, aku ngetiknya ga enjoy sih.. Tapi waktu ketik cerita ini
asik ja mikirnya berasa nulis
diary.. Haha
@ElninoS: thank u..
@Marukochan: ngebut cape
mikirnya neng..