BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1232426282959

Comments

  • arrrgggghhh.... lanjutin kak... ohh..yeaahhh..teruuss..
    =))
  • hwaa ketang!!!
  • hwaa ketang!!!
  • Kepingan keempat belas.

    ********
    Evan House, 14.00 pm.
    Evan Pov.


    Aku membuka pintu depan dan
    mengizinkan Indra masuk ke
    dalam rumah. Indra masuk dan
    melihat sekeliling isi rumah.
    "Mama mu kemana?"
    "Masih menginap dirumah paman"
    "Oh" Indra diam dan tak
    bertanya apapun lagi. Aku
    menatapnya bingung tumben
    di pendiam sekali hari ini
    biasanya juga cerewet jika
    sedang berdua denganku.
    Aku menghampirinya dan
    memegang tangannya. Aku
    kaget bukan main suhu tubuhnya panas sekali.
    "Ndra, demam kamu tinggi
    banget" aku menariknya mendekat dan mendudukkannya
    ke sofa terdekat.
    "Aku gpp Van" ucapnya parau.
    Aku menghela nafas berat,
    ku pegang keningnya dan
    mengusap keringat yang
    menempel didahinya.
    "Kamu makan gak sih tadi
    pagi hm" ucapku lembut.
    "Err, makan ko" jawabnya ragu.
    "Makan atau gak" tanyaku.
    "Sedikit" jujurnya, aku melepaskan jaketku yang masih
    menempel dibadannya.
    "Kamu istirahat ya, besok libur
    sekolahkan jadi kamu bisa istirahat seharian" aku melipat
    jaketku dan menaruhnya di tangan sofa.
    "Maaf buat kamu repot" Indra
    menundukkan kepalanya. Aku
    tersenyum kecil dan mengusap
    pipinya.
    "Gpp ko, aku malah seneng bisa temenin kamu, bisa ada
    buat kamu saat kamu butuh
    aku disamping kamu" Indra
    membalas senyumanku.
    "Makasih" dia memelukku hangat, aku membalas pelukannya dan menaruh kepalaku di bahunya.
    "Aku ga tau harus ngomong
    apa lagi Van" bisiknya pelan.
    "Maksudmu" tanyaku.
    "Semua perhatian kamu ini
    begitu manis buatku"
    Aku terkekeh pelan dan menepuk punggungnya.
    "Apapun untukmu" ucapku.
    "Thanks dear" dia memelukku
    erat.
    "Urwel baby" ucapku.
    Aku melepas satu persatu kancing baju seragamnya dan
    melepaskannya dari tubuhnya
    yang bidang.
    "Ganti bajumu, lalu istirahat saja dikamarku aku mau bikin
    bubur buat kamu" aku menepuk pipinya pelan, Indra mengangguk patuh dan naik
    keatas tangga menuju kamarku.
    Aku masuk kedapur dan segera
    membuat bubur untuk Indra
    setelah selesai aku menuangkannya kedalam mangkuk dan mengambil
    segelas air putih. Aku naik keatas dan masuk kedalam
    kamar dengan membawa nampan. Aku melihat Indra yang tertidur diatas ranjang.
    Aku mendekatinya dan
    menggoyangkan badannya
    perlahan.
    "Ndra, ndra. Makan dulu ya"
    Indra membuka kedua matanya
    dan mendudukkan dirinya.
    "Kamu seriusan buat itu untuk
    aku?" Indra menatapku lalu
    aku mengangguk. Indra menghela nafas kecil.
    "Pertama kalinya ada yang
    membuatkan bubur untukku"
    dia tertawa pelan dan mengambil sendok disamping
    buburnya. Aku menepuk tangannya yang meraih sendok
    itu.
    "Aku suapin" aku terkekeh
    pelan, Indra menyipitkan
    kedua matanya.
    "Gak usah, aku bisa makan
    sendiri"
    "Gak, biar aku suapin kamu"
    indra menghelan nafas dan
    menyerah.
    "Terserah kamulah" aku
    cuma nyengir dan menyuapkan
    sesendok bubur kedalam
    mulutnya.
  • dikit kali. Tp sumpah! W ngiri sama mereka! Co cuwiit
  • lanjuuuuuttt
  • menghibur. Meski Awal2ny gw kurang sreg karna critanya maksa tp makin kesini makin baik. Btw, kok akhr2 ini bnyk ya cerita2 shota gni
  • So sweet,,romantis ϐªηgε† sih indra n evan
  • Kepingan kelima belas.


    ********
    Indra Pov.



    Aku mengambil sendok yang
    dipegang Evan dan menyuapkan
    bubur itu sendiri kedalam
    mulutku.
    "Ko diambil sih" Evan merengut.
    "Aku bisa makan sendiri"
    "Iya deh" dia mengangguk, aku
    mengangkat tangan kiriku
    dan mengusap kepalanya. Evan
    hanya tertawa kecil.
    "Rasanya bagaimana?" tanyanya.
    "Enak" ujarku tetap memakan
    bubur dalam nikmat.
    "Masa? Coba aku minta" Evan
    mau mengambil buburku tapi
    aku merampasnya kembali.
    "Ehh. Pelit" Evan manyun.
    "Ini milikku" jawabku jail.
    Evan melirik lirikkan matanya
    padaku kemudian disaat aku
    sedang lengah dia merampas
    sendok bubur yang mau aku makan tapi malah dia suapkan
    kedalam mulutnya sendiri.
    "Asinnnnn" ucapnya sembari
    mengeluarkan air mata. Dia
    mengambil air putih yang
    berada diatas buffet. Dia meminumnya sampai habis.
    "Ndra, jangan dimakan ndra"
    Evan mengambil mangkuk bubur yang kupegang tapi dengan segera aku menepis
    tangannya.
    "Jangan dibuang" aku menatapnya tajam.
    "Tapi Ndra" Evan menatapku
    memelas.
    "Kamu susah susah masakin
    bubur buat aku, kenapa harus
    aku buang" aku menyendokkan
    bubur terakhir dan habislah
    semua. Aku menaruh mangkok
    keatas nampan.
    "Enak, sampai habis begitu"
    aku tersenyum kearanya.
    "Bego, kenapa kamu abisin
    padahalkan asin" Evan menundukkan kepalanya.
    "Ga apa apa. Buatku itu bubur
    paling enak karna kamu yang
    buat susah payah untukku"
    Aku mengelus kepalanya, dia
    mengangkat kepalanya dan
    memelukku.
    "Kamu sudah makan belum?"
    aku membalas pelukannya.
    "Belum"
    "Ya udah aku antar keluar ya,
    kamu mau makan apa" aku
    bangkit dari tidurku tapi Evan
    menahanku.
    "Ga mau, aku pengen kamu
    istirahat"
    "Tapi kamu belum makan Van"
    "Aku gak apa apa, yang penting kamu" Aku menatapnya
    dan menarik tangannya cepat.
    "Eh?" Evan kaget, saat ini
    tubuhnya ada diatas tubuhku.
    Aku mendorong tengkuknya
    dan kucium bibirnya penuh.
    "Hmm" desahan halus meluncur
    saat aku menghisap kuat bibir
    bawahnya. Evan menutup kedua
    matanya dan pasrah saja dengan apa yang kulakukan
    pada tubuhnya.
  • @Henry_13: haha begitulah mereka..
    @Rez1: sipp, udah noh..
    @darkrealm: haha nyari sonoh bang pacar..
    @hwankyung69: iya, cerita awalnya emang maksa banget
    kayanya, aku ngetiknya ga enjoy sih.. Tapi waktu ketik cerita ini
    asik ja mikirnya berasa nulis
    diary.. Haha
    @ElninoS: thank u..
    @Marukochan: ngebut cape
    mikirnya neng..
Sign In or Register to comment.