It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Makin sweet aja ni bedua!
#mau
ok lanjut, oya kepingan 15 ada di page 32 ya..
********
Alvian Pov.
"Arrghh" aku berteriak dan
meninju perut seseorang
yang sedang ada dihadapanku
itu. Laki laki itu terpental
kebelakang dan meringis sakit.
"Aduhh.." aku mengerjapkan mataku berkali kali berusaha
memfokuskan pandanganku.
"Ehhh" aku merangkak mendekati lelaki itu dan memapahnya masuk kedalam
saung.
"Aduh, maaf kak aku spontan
meninjumu karna kaget"
"Ah tidak apa apa, salahku juga
yang tiba tiba ada didepanmu"
"Eh, bukankah kakak yang dulu
terkena lemparan bolaku ya?"
tanyaku, aku meneliti kembali
wajah lelaki disampingku.
"Ah, kau ingat toh" dia mengusap usap perutnya.
"Sakitkah?" aku menatapnya
dan memegang tangannya.
"Eeehh" ucapnya kaku.
"Ya ya lumayan" dia melirik
kearah lain. Aku menatapnya
bingung kemudian melirik
baju seragamnya.
"Buka baju kakak" aku menarik
ujung bajunya.
"Loh? Buat apa?" tanyanya kaget. Aku menatapnya dan
tersenyum manis.
"Aku mau melihat bekas tinjuanku tadi, merah atau tidak" aku menundukkan kepalaku dan menyingkap baju
lelaki ini. Aku melihat tanda
merah diperutnya sepertinya
tonjokkan ku tadi terlalu keras.
Aku menyentuhnya pelan.
"Ssshh" dia mendesis sakit.
"Maaf kak" aku menatapnya
kembali, tanganku masih berada
diatas perutnya yang keras.
"Kita obati dulu kak, oya rumah
kakak dekat tidak dari sini?"
aku menurunkan kembali bajunya dan memandangnya.
"Rumahku? Tidak jauh ko"
jawabnya. Ah aku lupa mengenalkan diriku padanya.
Aku mengulurkan tanganku
padanya, dia menatapku bingung.
"Aku Alvian" aku tersenyum
lembut. Dia tertawa dan
menggaruk belakang kepalanya
kemudian menjabat tanganku.
"Kelvin"
"Wah, nama yang bagus"
"Nama mu juga bagus" ujarnya.
Dia menepuk kepalanya dan
merogoh sesuatu didalam kantung celananya.
"Ini" dia memberikanku sesuatu.
"Apa?" aku mengambilnya dan
mataku berbinar.
"Ahh. Inikan sapu tangan
kesayanganku kak"
"Kakak menemukannya dimana?"
"Setelah kamu pergi sapu tangan itu terjatuh" jawabnya.
"Terima kasih kak" aku
menubruk badannya dan
memeluknya erat. Dia yang kaget hanya diam mematung
tapi sedetik kemudian dia
membalas pelukanku.
"Sama sama" dia mengusap
rambutku lembut dan tersenyum kearahku.
@darkrealm, @ElninoS, @Just_PJ
@Marukochan
kepingan 15 di page 32..
@semua, @Dhika_smg, @obay,
@adysamuel
********
Alvian Pov.
Aku menunduk malu melihat
senyumnya itu, kemudian aku
melepas pelukanku pada tubuhnya.
"Maaf" aku sedikit menjauh
darinya. Kelvin sepertinya juga
menjadi kikuk berbicara denganku.
"Memangnya itu sapu tangan
dari seseorang yang special ya?" Kelvin bertanya terlebih
dahulu setelah kami saling
terdiam beberapa saat.
"Sangat special sekali" ucapku
sembari memandang sapu
tangan biru ditangan ku.
"Oh" jawabnya, ada nada kecewa disana. Aku meliriknya
sesaat.
"Dari ibu ku" jujurku.
"Oh ya" entah kenapa wajahnya
berubah cerah setelah aku
mengatakan itu. Aku mengangguk mantap.
"Lalu ibu mu dimana sekarang?"
Aku menunduk dan meremas
kuat sapu tanganku.
"Meninggal" ucapku lirih.
Kelvin terdiam tanpa memandangku terlihat sepertinya dari raut wajahnya
yang bersalah telah bertanya
tentang ibuku.
"Maaf" Dia memandangku dan
mengusap bahuku. Aku pun
memandangnya dan memberikan senyuman terbaik
ku.
"Hehe gpp kak"
"Oya, temanmu yang dulu
menemanimu main bola kemana?" tanyanya.
"Dia ada dirumah"
"Loh? Kamu sendirian?"
"Iya"
"Kamu mau pulang?" tanyanya
lagi. Aku menggelengkan
kepalaku.
"Lalu kakak disini sedang apa?"
"Aku memang biasa selalu kemari. Jika ada masalah ya
pasti kesini tujuanku"
"Seperti tempat rahasia dong
kak? Haha" aku tertawa kecil.
"Ya bisa dibilang begitu" Kelvin
mengaruk kepalanya.
"Tapi pasti kakak pernah ya
membawa orang yang special
ke tempat ini"
"Ada, tapi dia sudah jadi milik
orang lain" Kelvin melamun.
"Maaf" aku meliriknya.
"Ehem kalau kamu yang jadi
orang special itu bagaimana?"
Kelvin mentatapku serius.
"Eh?? Aku?" aku menunjuk diriku sendiri dengan ekspresi
kaget.
"Iya"
"Ba bagaimana ya" aku mulai
salah tingkah di perhatikan
seperti itu.
XD
@Fazlan_Farizi, @darkrealm,
@semua, @Marukochan
@yuzz, @adysamuel, @Dhika_smg
********
Kelvin Pov.
Aku menatap Alvian tanpa
berkedip, entah keberanian
dari mana hingga membuat
ku langsung melontarkan
pertanyaan seperti itu padanya.
"A aku ga tau kak" ucapnya gugup.
"Loh? Kalau kamu ga tau kenapa harus gugup begitu?"
tanyaku menyelidik.
"Ya, aku memang begini kak
orangnya gampang panikan"
"Gugup karna dekat dekat
denganku atau takut?"
"Eh, bukan takut ko kak"
dia menjawabnya dengan cemas.
"Aku ga marah kalau kamu
mau jawab jujur"
"Tapi kenapa kakak bertanya
seperti itu? Kita saja baru
bertemu kan" ucapnya.
"Aku hanya ingin bertanya
dengan apa yang ada di
pikiranku sekarang"
"Tapi kan tidak perlu to the
point begitu kak"
"Loh? Memangnya salah?"
"Ya, bukannya salah tapi kita
kan baru saja kenal tapi kakak
bertanya seperti itu"
"Haha, maaf. Aku orangnya
memang begitu"
"Uuhh" Alvian merengut.
"Jadi... Bagaimana?" tanyaku.
"Bagaimana apanya?" ucapnya
bingung.
"Jika orang special itu ternyata
kamu?" aku menghadapkan
tubuhku padanya. Dia hanya
diam tanpa niat membalas
pertanyaanku.
"Apakah ini lelucon kakak saja?"
"Menurutmu?"
"Entahlah" Alvian mengedikkan
bahunya.
"Kalau ku bilang ini bukan
lelucon bagaimana?"
"Aaa.." Alvian hanya membuka
mulutnya tanpa bersuara.
"Kakak, seperti orang sedang
menyatakan cinta saja" Alvian
tertawa renyah berusaha
mengalihkan pembicaraan.
"Yang ku maksud memang
begitu. Anggap saja aku
sedang menyatakan cinta
padamu" aku mendekatinya.
Alvian memundurkan tubuhnya
menjauh dariku, tapi tubuhnya
terpojok antara tubuhku dan
dinding saung ini. Alvian menempelkan kedua tangannya
pada dadaku bermaksud
mendorongnya menjauh.
********
Alvian Pov.
Tubuhku panas dingin wajah
Kelvin begitu dekat sekali,
Kelvin menatapku tanpa
melepaskan pandangannya
kearah lain selain diriku.
"Kakak" nafasku memburu.
"Hm" gumamnya, aku menutup
kedua mataku saat kepalanya
menempel ditengkuk ku.
"Kenapa?" aku menggenggam
erat kain baju yang melapisi
dada bidangnya. Aku mendesis
pelan saat Kelvin mengecup
pundak ku.
"Kau tau, semenjak pertemuan
kita yang pertama didanau, mulai saat itu juga aku tidak
bisa berhenti memikirkan mu"
Bisiknya tepat mengenai lubang
telingaku, aku mendesah pelan
akibat perbuatannya itu.
Hembusan nafasnya yang
hangat mengenai belakang
telinga ku. Sesaat aku terlena
akan perlakuannya itu aku
menaruh kepalaku dibahunya.
Kelvin mengulum daun telinga
ku dan membelai lembut
punggungku. Aku mendesah
pelan.
"Ahhh" aku mengerang dan
memeluk tubuhnya erat.
"Alvian, aku mencintai mu"
Kelvin terus membisikkan
kata kata manis ditelingaku
tetapi aku tak menjawab
pertanyaannya tapi tubuhku
yang merespon tiap sentuhan
di tubuhku. Aku mendesis saat
Kelvin menggigit permukaan
leherku dan menghisap bawah
dagu ku, aku menghempaskan
kepalaku menerima setiap
serangannya dileherku. Entah
kesadaranku perlahan digantikan
dengan nafsu yang makin
menguasai diriku saat ini. Aku
menutup kedua mataku erat
dan setetes air keluar
melalui celah mataku.
"I love u" bisiknya dan menjilat
air mata yang perlahan turun
membasahi pipiku.