It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hu.um seme, seme--ntara jd uke @Arielz09
hahaha bukan kak lulu
sebenarny aku bingung ngasih nama tokoh jd drpada ngasih nama tokoh lg tokoh yg pernah ada tak masukin ae wes ben ra mumet hehe
Aku gak di mensyen!!
papa mbak denok itu hantu ? Dibunuh, kepalanya ditembok ?
ihh mention kok, coba tengok lg
@boyszki
hahahahaa hantu itu orang yg udah mati @Chu_Yu7
@Arielz09
@Chu_Yu7
"Memang mas Burhan liat apa?" tanyaku penasaran.
Semua yang ada diruang tamu saat itu menatapku. Mas Burhan terlihat serba salah. Sedang mas Wawan bertukar pandang dengan Ugi.
"Ada cerita apa mas? Kenapa aku gak boleh tau?" ucapku sambil duduk disofa dihadapan mas Burhan.
"Bukan gak mau cerita dek, tapi mas rasa belum saatnya mas beberkan apa yang mas liat. Kilasan cerita yang mas lihat masih samar" jelas mas Burhan.
"Gak masalah mas, ceritain aja aku pingin tau" paksaku. Mas Burhan menghela nafas sambil memijat pelipisnya.
"Mas hanya lihat, terjadi sesuatu antara ayahmu dengan om-om yang tadi datang itu. Mereka bertengkar hebat karena seorang wanita. Ayahmu marah besar dengan om-om itu. Sampai disitu kilasan cerita itu hilang berganti dengan seseorang yang menarik mayat wanita lalu menguburnya disuatu tempat, kemudian mas liat om Haris menangis itu aja yang mas liat" jelas mas Burhan.
"Mas Bur, gak liat siapa orang yang narik mayat itu?" tanya Ugi, mas Burhan menggeleng.
"Apa itu ayah?" tanyaku, ketiganya menatapku.
"Mas gak tau dek" jawab mas Burhan sambil menatapku.
"Jangan kebawa perasaan dek Firman, bisa aja itu orang lainkan? Yakan Bur" mas Wawan coba menenangkan ku. Ugi hanya menepuk bahu ku.
"Bagaimana kalo itu ayahku?" ucapku kalut.
"Man, kamu harus yakin kalo itu bukan ayahmu. Jangan parno dulu" ucap Ugi
"Aku takut itu ayah, Gi"
"Semuanya belum jelas dek, makanya mas pingin cerita sama ayahmu dulu" ucap mas Burhan lagi.
"Bur, ruangan tempat mayat itu dikubur dimana?" tanya mas Wawan sengaja mengganti topik yang sedang dibahas. Tapi dia benar, aku juga ingin tau dimana mayat itu dikubur?
"Aku gak tau, Wan. Tempatnya gelap" ucap mas Burhan.
"Apa dikamarku?" tanyaku
"Bukan, gak ada apa-apa dikamar mu dek" jawab mas Burhan lagi.
"Digudang" ucap Ugi lantang
"Ah iya, ayo kita liat ke gudang" ucapku lalu menarik mas Burhan.
Sampai di gudang mas Burhan masuk sendiri. Aku dan mas Wawan hanya mengintip dari pintu gudang sementara Ugi melihat dari arah dapur.
"Penakut" ucapku sambil menatap Ugi.
"Aku gak ada urusan sama setan itu" kilah Ugi beralasan.
"Gimana Bur? Ada?" ucap mas Wawan lalu mengikuti mas Burhan masuk ke dalam gudang. Karena mas Burhan yang menjawab pertanyaan mas Wawan. Mas Wawan lalu menepuk pundak mas Burhan.
"Bur??" mas Burhan terlonjak hingga membuatnya maju beberapa langkah kedepan.
"Ditembok gudang itu, seseorang yang menyeret mayat itu mengubur kepalanya" ucap mas Burhan sambil meremas rambutnya dan menunjuk kesudut gudang.
"Bur kamu gak apa-apa?" mas Wawan terlihat panik
"Mayatnya terpotong karena tertimpa alat berat yang jatuh dari atas. Badannya gak ada disini" usai mengucapkan itu tubuh mas Burhan ambruk menabrak mas Wawan.