It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
khilafah tidak seekstrim yg kalian2 takutkan koq...
banyak buku/site yg membahas khilafah...
insya Allah yg non muslim pun tidak akan diapa-apain...
seperti halnya masa keemasan dulu...
khalifah utsmani misalnya...
terus.. apa kamu bisa menjamin yg lainnya juga becus ngurusin negara ini huh?kalau sama2 ga becus sama aja bohong wakakaka kalau gtu mending milih salah satu yg lebih menghargai gay,gtu maksudnya
mas toyo lah yg paling mengerti rasanya penghinaan dan pelecehan terhadap kaum gay karena sudah merasakannya... sedangkan lo mgkin lom sejauh dia jadi bagaimana kamu bisa memikirkannya?itu lah yg membuatnya berpikir untuk memperjuangkan satu kesamaan yg diingin kan semua dari kita yaitu penghargaan diri okay.. jadi ga pantas kalau kamu melihat kesamaan isi otak nya dlm hal ini
sebenernya ada pilihan2 lain sleain partai2 lama, yaitu partai baru.
cuma sayangnya, partai2 baru itu ya orang yg itu2 juga. hehehehehe
atau, orang2 yang terlanjur menorehkan luka yg dalam ke hati anak bangsa
yeah
hanya mas toyo juga yang mengerti, bahwa kejadian itu ga bakal terjadi seandainya sebelumnya mas toyo tidak menyinggung dan menyakiti tetangga mas toyo, tetangga yang kemudian menjadi pelapor sekaligus pengintai atas apa yang dilakukan mas toyo di kamar.
jadi mungkin sebaiknya, kita lebih mengutamakan hubungan baik kita dg lingkungan daripada ketakuatan pad peraturan yang belum tentu dilaksanakan.
Pertama aku minta maaf kalau mungkin salah tafsir dari apa yang aku pesankan. Tapi aku mau klarifikasi sedikit :
1. Aku tidak menganjurkan atas satu partai apapun untuk dipilih. Apalagi meminta teman - teman memilih partai nya Ibu Mega. Sama sekali itu tidak benar!! Kalau aku kasih contoh yang menolak UU Porno, bukan cuma PDIP dan PDS saja. Tapi PKB juga ada beberapa anggotanya yang sangat menolak.
Tidak etis dan melanggar aturan kalau kalau aku buat langsung di banner tersebut nama partainya. Jadi sangat salah sekali kalau aku anjurkan teman - teman pilih PDIP. Aku bukan simpatisan PDIP dan aku gak punya kepentingan dengan PDIP. Apakaha PDIP masih lebih baik daripada partai lain soal LGBTIQ, itu semuanya terggantung penilaian teman - teman. Tapi aku pikir PKB juga sangat baik dengan LGBTIQ.
Aku hanya melakukan ini untuk nasib ku dan hak - hak kelompok LGBTIQ di Indonesia untuk mendapatkan hak yang sama di Indonesia. Dan partai adalah salah satu yang menperjuangkannya. Jadi aku minta maaf kalau jadi salah paham yang aku maksud.
2. Kalau misalnya teman - teman Golput itu juga hak teman - teman, tidak ada yang salah. Malah itu bentuk bahwa teman - teman sudah kritis dengan sistem pemerintahan yang tidak adil bagi rakyat. Itu lah bagian dari pendidikan politik. Saya hanya mengingatkan kalau misalnya teman - teman mau mengambil hak suara nya saja. Cuma itu!! Kalau tidak mau pilih, ya monggo!!
Kalau mau ambil sikap tidak mau mengikuti juga gpp. Silakan..
Tapi sekecil apapun tindakan kita dalam pemilu ada konsekuensinya. Itu Point yang ingin aku sampaikan.
Kalau misalnya mau pilih partai berbasis yang jelas - jelas banyak bukti membenci kelompok homoseksual. Jangan kaget kalau misalnya nanti kebijakan yang dilahirkan akan banyak merugikan hak - hak kelompok gay.
Kalau teman - teman bilang ini paranoid, silakan. Tapi coba bercermin sekarang sudah banyak peraturan daerah yang semuanya berbasis agama tertentu (ada 154 Perda di seluruh Indonesia). Malah di Sumsel sudah jelas memasukan gay dan lesbian sebagai pelacur. Jadi kalau teman - teman di Palembang sebagai gay maka anda adalah seorang pelacur. Ini bukan paranoid tapi fakta. Kalau mau tahu isi Perda nya aku bisa kirim via email.
Belum lagi misalnya contoh di Aceh, seperti yang aku alami dan beberapa teman di Aceh juga. Walau mungkin teman - teman sebagian menyalahkan aku sebagai gay untuk kasus di Aceh. Karena dianggap tidak beretika. Tapi saran aku bisa baca buku yang aku tulis. Supaya bisa tahu sebenarnya apa yang terjadi. Sekarang kita sedang tidak membahas soal kasus ku..
3. Kalau soal banner tidak usah dimasukan ke depan karena alasan keamanan. Aku sih silakan saja. Karena jangan sampai juga pihak lain malah melakukan dan menyerang forum ini. Sehingga malah ditutup misalnya. Ini contoh bahwa kita sebagai kelompok gay saja di Internet tidak bisa bebas mengekpresikan hak - hak kita. Ini hak politik setiap orang dan secara hukum dibolehkan di Indonesia.
Walau ketakutan itu sangat aku maklumi dan hargai sekali. Dan aku paham sekali dan menurutku sangat beralasan dan itu bukan paranoid. Tapi itu fakta. Dan apa yang dipikirkan ini sudah aku pikirkan sebelumnya soal ini. Tapi tadinya aku mikir kenapa tidak mencobanya, karena ini adalah bagian dari pendidikan politik bagi warga negara. Cuma kadang aku suka heran, giliran photo cowok bugil dengan mudahnya bertaburan dimana - mana. Tapi kenapa suatu photo atau banner yang sangat menunjukan image bahwa homoseksual itu juga "cerdas" dan baik malah justru kita jadi ketakutan. Tapi sudah lah, aku gak mau bahas soal ini lebih jauh. Karena aku paham, orang - orang mungkin gak peduli dengan apa yang aku maksud sekarang.
4. Kalau soal kita lari saja ke Luar negeri. Aku pikir itu bukan jawabannya. karena ke LN juga tidak semuanya bahagia kok. Coba teman - teman yang tinggal di LN, aku yakin tidak semua senang.
Dan satu lagi bahwa tidak semua orang mau ke LN menetap disana dan bekerja. Belum lagi tidak semua orang juga punya akses yang sama untuk bisa keluar negeri.
Mungkin teman - teman yang punya akses akan lebih mudah ke LN? Tapi bagaimana dengan teman - teman gay yang miskin, tidak berpendidikan? Apakah kemudian kita bilang salah mereka?? Dan kemudian kita tidak memikirkan nasib teman - teman yang harus menetap di Indonesia, karena berbagai alasan. Itu lah yang namanya empati dan peduli dengan orang lain.
Misalnya yang ada di Aceh saja, kita mungkin mikir kenapa mau tinggal di Aceh?? Tapi faktanya kan ada banyak gay yang Aceh memang suka tinggal di Aceh karena banyak alasankan? Sama seperti gay yang tinggal di Iran atau Arab Saudi? Kenapa para gay di Iran dan Arab Suadi tidak pindah saja ke Belanda atau negara2 yang menghargai gay??
Kita tidak bisa melihat dengan sederhana begitu. Sehingga kalau jawabannya pindah saja ke LN, aku pikir itu bukan jawaban yang bijaksana.
5. Saya tetap senang postingan ini mendapat respon banyak orang. Walau pada umumnya tidak setuju dan malah menjadi menyerang personal ku. Tapi biarlah waktu yang akan tahu apa yang aku maksud sebenarnya. Karena apa yang sedang saya pelajari hari ini tidak tahu, tapi suatu saat baru memahami. Mungkin bisa sampai beberapa tahun kemudian. Terggantung masing - masing orang.Itu lah yang namanya proses belajar dari setiap orang.
Bisa saja orang mulai sadar akan hak nya dan hak orang lain setelah dirinya sendiri mengalami penderitaan itu. Sehingga tidak heran banyak perempuan atau para buruh, petani itu menjadi sangat militan (kuat) berjuang untuk hak nya dan orang lain. Karena mereka ada lah orang - orang telah tersadarkan atas ketidakadilan yang dialaminya. Dan biasanya mereka adalah awalnya korban yang menjadi survivor.
Mungkin juga kenapa aku mau menulis buku dan mau terus meneriakan hak bagi diri ku sebagai gay dan kelompok homoseksual. Saya pikir salah satun penyebabnya karena aku pernah mengalami penyiksaan yang sangat tidak manusiawi. Yang sampai kapanpun akan aku ingat dalam relung hati ku. Dan akan aku catat disetiap semangat hidupku. Sehingga waktu akan terus mengingatnya. Walau jasadku sudah lebur menjadi tanah, air dan udara.
Aku akan terus maju dan melangkah walau rintangan itu akan selalu ada dihadapanku. Termasuk bagaimana orang - orang di forum ini memandangku. Ini adalah konsekuensi yang aku pilih untuk menjadi "martir" dalam merebut hak hidupku dan kelompok homoseksual di Indonesia. Tulisan ini akan menjadi bukti buat teman - teman bahwa jiwaku, hidupku, tubuhku, waktuku selalu kuabadikan untuk diriku dan kemanusiaan. Mungkin ini menjadi klise, tapi aku selalu bangga dengan diri ku. Aku yakin bahwa ini adalah sebuah panggilan Tuhan kepada umatnya. Yang mungkin tidak semua orang terpanggil untuk itu. Ada yang terpanggil hanya untuk menghina orang lain misalnya.
Hujatan buat diri ku bukan saja datang dari kelompok homoseksual sendiri. Tapi juga dari kelompok fundamentalis. Sampai kemarahan dan ancaman pembunuhan kepada diriku dilontarkan di millis Aceh Institute yang katanya aku memperlakukan bumi serambi mekkah.
Aku sedang tidak minta belas kasihan teman - teman atau siapapun. Karena memang aku tidak butuhkan itu. Hujatan dan pelecehan yang aku terima akan menjadi energi baru buat diri seperti air yang menyiram dahagaku. Aku sadar atas pilihanku, bahwa aku layak mendapatkan penghinaan dan hujatan itu!! Walau itu dari kelompok ku sendiri. Seorang gay yang mau berteriak keadilan atas hak hidupnya sendiri dalam waktu dan tempat manapun. Karena keberanianku adalah hal yang paling ditakuti oleh orang - orang yang homophobia.
Sorry, sebelumnya kalau malah postinganku membuat salah tafsir.
Salam
Toyo
Pertama aku minta maaf kalau mungkin salah tafsir dari apa yang aku pesankan. Tapi aku mau klarifikasi sedikit :
1. Aku tidak menganjurkan atas satu partai apapun untuk dipilih. Apalagi meminta teman - teman memilih partai nya Ibu Mega. Sama sekali itu tidak benar!! Kalau aku kasih contoh yang menolak UU Porno, bukan cuma PDIP dan PDS saja. Tapi PKB juga ada beberapa anggotanya yang sangat menolak.
Tidak etis dan melanggar aturan kalau kalau aku buat langsung di banner tersebut nama partainya. Jadi sangat salah sekali kalau aku anjurkan teman - teman pilih PDIP. Aku bukan simpatisan PDIP dan aku gak punya kepentingan dengan PDIP. Apakaha PDIP masih lebih baik daripada partai lain soal LGBTIQ, itu semuanya terggantung penilaian teman - teman. Tapi aku pikir PKB juga sangat baik dengan LGBTIQ.
Aku hanya melakukan ini untuk nasib ku dan hak - hak kelompok LGBTIQ di Indonesia untuk mendapatkan hak yang sama di Indonesia. Dan partai adalah salah satu yang menperjuangkannya. Jadi aku minta maaf kalau jadi salah paham yang aku maksud.
2. Kalau misalnya teman - teman Golput itu juga hak teman - teman, tidak ada yang salah. Malah itu bentuk bahwa teman - teman sudah kritis dengan sistem pemerintahan yang tidak adil bagi rakyat. Itu lah bagian dari pendidikan politik. Saya hanya mengingatkan kalau misalnya teman - teman mau mengambil hak suara nya saja. Cuma itu!! Kalau tidak mau pilih, ya monggo!!
Kalau mau ambil sikap tidak mau mengikuti juga gpp. Silakan..
Tapi sekecil apapun tindakan kita dalam pemilu ada konsekuensinya. Itu Point yang ingin aku sampaikan.
Kalau misalnya mau pilih partai berbasis yang jelas - jelas banyak bukti membenci kelompok homoseksual. Jangan kaget kalau misalnya nanti kebijakan yang dilahirkan akan banyak merugikan hak - hak kelompok gay.
Kalau teman - teman bilang ini paranoid, silakan. Tapi coba bercermin sekarang sudah banyak peraturan daerah yang semuanya berbasis agama tertentu (ada 154 Perda di seluruh Indonesia). Malah di Sumsel sudah jelas memasukan gay dan lesbian sebagai pelacur. Jadi kalau teman - teman di Palembang sebagai gay maka anda adalah seorang pelacur. Ini bukan paranoid tapi fakta. Kalau mau tahu isi Perda nya aku bisa kirim via email.
Belum lagi misalnya contoh di Aceh, seperti yang aku alami dan beberapa teman di Aceh juga. Walau mungkin teman - teman sebagian menyalahkan aku sebagai gay untuk kasus di Aceh. Karena dianggap tidak beretika. Tapi saran aku bisa baca buku yang aku tulis. Supaya bisa tahu sebenarnya apa yang terjadi. Sekarang kita sedang tidak membahas soal kasus ku..
3. Kalau soal banner tidak usah dimasukan ke depan karena alasan keamanan. Aku sih silakan saja. Karena jangan sampai juga pihak lain malah melakukan dan menyerang forum ini. Sehingga malah ditutup misalnya. Ini contoh bahwa kita sebagai kelompok gay saja di Internet tidak bisa bebas mengekpresikan hak - hak kita. Ini hak politik setiap orang dan secara hukum dibolehkan di Indonesia.
Walau ketakutan itu sangat aku maklumi dan hargai sekali. Dan aku paham sekali dan menurutku sangat beralasan dan itu bukan paranoid. Tapi itu fakta. Dan apa yang dipikirkan ini sudah aku pikirkan sebelumnya soal ini. Tapi tadinya aku mikir kenapa tidak mencobanya, karena ini adalah bagian dari pendidikan politik bagi warga negara. Cuma kadang aku suka heran, giliran photo cowok bugil dengan mudahnya bertaburan dimana - mana. Tapi kenapa suatu photo atau banner yang sangat menunjukan image bahwa homoseksual itu juga "cerdas" dan baik malah justru kita jadi ketakutan. Tapi sudah lah, aku gak mau bahas soal ini lebih jauh. Karena aku paham, orang - orang mungkin gak peduli dengan apa yang aku maksud sekarang.
4. Kalau soal kita lari saja ke Luar negeri. Aku pikir itu bukan jawabannya. karena ke LN juga tidak semuanya bahagia kok. Coba teman - teman yang tinggal di LN, aku yakin tidak semua senang.
Dan satu lagi bahwa tidak semua orang mau ke LN menetap disana dan bekerja. Belum lagi tidak semua orang juga punya akses yang sama untuk bisa keluar negeri.
Mungkin teman - teman yang punya akses akan lebih mudah ke LN? Tapi bagaimana dengan teman - teman gay yang miskin, tidak berpendidikan? Apakah kemudian kita bilang salah mereka?? Dan kemudian kita tidak memikirkan nasib teman - teman yang harus menetap di Indonesia, karena berbagai alasan. Itu lah yang namanya empati dan peduli dengan orang lain.
Misalnya yang ada di Aceh saja, kita mungkin mikir kenapa mau tinggal di Aceh?? Tapi faktanya kan ada banyak gay yang Aceh memang suka tinggal di Aceh karena banyak alasankan? Sama seperti gay yang tinggal di Iran atau Arab Saudi? Kenapa para gay di Iran dan Arab Suadi tidak pindah saja ke Belanda atau negara2 yang menghargai gay??
Kita tidak bisa melihat dengan sederhana begitu. Sehingga kalau jawabannya pindah saja ke LN, aku pikir itu bukan jawaban yang bijaksana.
5. Saya tetap senang postingan ini mendapat respon banyak orang. Walau pada umumnya tidak setuju dan malah menjadi menyerang personal ku. Tapi biarlah waktu yang akan tahu apa yang aku maksud sebenarnya. Karena apa yang sedang saya pelajari hari ini tidak tahu, tapi suatu saat baru memahami. Mungkin bisa sampai beberapa tahun kemudian. Terggantung masing - masing orang.Itu lah yang namanya proses belajar dari setiap orang.
Bisa saja orang mulai sadar akan hak nya dan hak orang lain setelah dirinya sendiri mengalami penderitaan itu. Sehingga tidak heran banyak perempuan atau para buruh, petani itu menjadi sangat militan (kuat) berjuang untuk hak nya dan orang lain. Karena mereka ada lah orang - orang telah tersadarkan atas ketidakadilan yang dialaminya. Dan biasanya mereka adalah awalnya korban yang menjadi survivor.
Mungkin juga kenapa aku mau menulis buku dan mau terus meneriakan hak bagi diri ku sebagai gay dan kelompok homoseksual. Saya pikir salah satun penyebabnya karena aku pernah mengalami penyiksaan yang sangat tidak manusiawi. Yang sampai kapanpun akan aku ingat dalam relung hati ku. Dan akan aku catat disetiap semangat hidupku. Sehingga waktu akan terus mengingatnya. Walau jasadku sudah lebur menjadi tanah, air dan udara.
Aku akan terus maju dan melangkah walau rintangan itu akan selalu ada dihadapanku. Termasuk bagaimana orang - orang di forum ini memandangku. Ini adalah konsekuensi yang aku pilih untuk menjadi "martir" dalam merebut hak hidupku dan kelompok homoseksual di Indonesia. Tulisan ini akan menjadi bukti buat teman - teman bahwa jiwaku, hidupku, tubuhku, waktuku selalu kuabadikan untuk diriku dan kemanusiaan. Mungkin ini menjadi klise, tapi aku selalu bangga dengan diri ku. Aku yakin bahwa ini adalah sebuah panggilan Tuhan kepada umatnya. Yang mungkin tidak semua orang terpanggil untuk itu. Ada yang terpanggil hanya untuk menghina orang lain misalnya.
Hujatan buat diri ku bukan saja datang dari kelompok homoseksual sendiri. Tapi juga dari kelompok fundamentalis. Sampai kemarahan dan ancaman pembunuhan kepada diriku dilontarkan di millis Aceh Institute yang katanya aku memperlakukan bumi serambi mekkah.
Aku sedang tidak minta belas kasihan teman - teman atau siapapun. Karena memang aku tidak butuhkan itu. Hujatan dan pelecehan yang aku terima akan menjadi energi baru buat diri seperti air yang menyiram dahagaku. Aku sadar atas pilihanku, bahwa aku layak mendapatkan penghinaan dan hujatan itu!! Walau itu dari kelompok ku sendiri. Seorang gay yang mau berteriak keadilan atas hak hidupnya sendiri dalam waktu dan tempat manapun. Karena keberanianku adalah hal yang paling ditakuti oleh orang - orang yang homophobia.
Sorry, sebelumnya kalau malah postinganku membuat salah tafsir.
Salam
Toyo
HUammm.. sungguh picik dan sempit hasil analisis lo.... udah menyalahkan,salah pula.kenapa?neh gw kasih tau :
1. apakah polisi2 itu jg udah di singgung ama di sakiti oleh mas toyo hayoo?pdhal lom saling kenal loh sblumnya... kenapa mereka berbuat kejam seperti itu kalau bukan namanya mrk melecehkan harga diri gay
2. knp masyarakat yg lain selain tetangganya yg rese itu main asal seret tanpa ada peringatan dulu?kan klo di peringati baik2 awal nya sekali doank pasti mas toyo sadar dan takut mengulanginya di situ.sdgkan straight kalau berbuat mesum biasanya diperingati dulu.itu krn emang dasarnya mereka melihat gay sebagai makhluk rendah
3. bs aja kan tetangganya tuh emang niat maling eh kebetulan liat mas toyo trus cari2 perkara lah dia.. tp tetap aja dia cuman penghubung kcil.. mau abis dendam atau tidak tetep aja krn dsrnya homophobic klo liat begituan pasti maen anarkis.pdhal mas toyo maennya di kawasan pribadi yaitu kmr.
waktu dia di bwa kepolisi kan dah lepas tuh keterkaitannya ama tetangganya,nah skrg polisinya yg kita pertanyakan dan jg sifat masyrakat.lo cuman melihat satu org kecil doank...
thx malah to tetangga nya membantu menunjukkan membuktikan adanya org2 biadab yg merendahkan kita
lo cuman melihat bagian yg kecil aja yg lo soroti secara negatif tp lo ga melihat bagian yg lebih besar kenyataan yg terjadi bahwa adanya masyarakat atau org2 yg emang melecehkan harga diri kaum gay
maksud kata2 ini "rasain sapa suruh lo berbuat begitu apes lo ketauan,coba lo ga gitu pasti aman2 aja.. makanya baek2 aja ama mrk pura2 straight"
mudah bagi org yg sembunyi pasrah merasa nyaman di lobang tikusnya untuk mengatakan hal seperti ini yaitu menerima aturan dr masyarakat mayoritas yg menekan kaumnya.a "slave mind" that think "as long u follow the master rule,u'll be fine eventough it discriminate u.. i better not rebel or do anything dislike my master.
makanya lo selalu menyalahkan para gay2 yg ketauan dan ketangkap krn menyalahkan sikap mereka pdhal straight kalau misal pcran di dpn umum ga di permslhkan.lo mau aja hidup nyaman di bawah tekanan aturan mereka bahkan berani menghujat kawan kaum lo sendiri yg teraniaya.bagaikan kerbau yg di cucok hidungnya,asalkan di kasih makan ga mslh buat dia
Peraturan yg belum tentu dilaksanakan?belum bukan berarti tidak kan hehehe.. lgan masih mendingan dia drpd lo yg bahkan tidak ada memulai tindakan yg memperjuangkan hak org byk.lo hanya memikirkan kenyamanan diri lo sendiri.. menurut gw itu lah org egois yg sebenarnya
polisi emang suka gtu koq...
ga hanya ke org2 yg ktauan gay...
para NAPI yg lain sering dibegitukan...
pernah lihat di TV, atas kesaksian si korban....
dan masyarakat,
di Indonesia, yg notabene punya adat ketimuran,
norma dan budaya masih melekat kuat di diri org2 nya,
semua org sudah tau, tipe masyarakat indonesia suka main hakim sendiri, ga hanya pda gay... maling pun ditimpukin ampe mati, abis itu cuci tangan.
beberapa masyarakat, terutama org2 daerah, tidak akan terbuka pd gay, krn faktor tadi, masih memegang prinsip norma, adat, dan budaya, juga agama.
jd, jgn terlalu sensitif dulu, klo cuma gay yg dibegitukan. . .
org2 str8 yg ktauan zina, kumpul kebo, atau cabul juga bakal dibgitukan.
klo mnurut pndapt pribadi saya, sebaiknya sesuaikan diri pd lingkungan, sudah menjadi kewajiban masyarakat di suatu lingkungan utk ikut berpartisipasi pd aturan stempat, apalagi biasanya, hukum masyarakat lbih sadis drpd hukum negara... mantan residivis saja, yg sudah bebas, tetap dikucilkan dimasyarakat.
atau klo tidak, keluar saja dr dearah tsb. . .
this is your own risk live in this country. . .
dan ingat, indonesia bukan sepenuhnya negara liberal. . .
masih banyak norma2 yg berlaku dimasyarakat. . .
Highly doubt it.
Anda salah besar, jelas saja yg tinggal di LN lebih bahagia karena lebih bebas dan dihargai sebagai manusia! dan berjuta2 org di Indonesia mau tinggal di LN. Lihat saja berapa banyak alien2 (immigrant gelap) di USA dan Inggris sana, belum negara lain...
Kalau soal access saya rasa hanya bermodal nekad juga bisa ke LN. Salah satunya ya itu bisa jadi alien dan itu tidak perlu pendidikan tinggi. Yg penting kan ke LN, bisa lebih bebas dan tidak tertekan dengan masyarakat sekitar. Kalau soal kerasnya hidup nanti, itu soal lain dan hidup ini memang keras bung!
Lihat yg saya bold diatas. Memang resikonya tinggal di Indonesia ya karena Indonesia BUKAN sepenuhnya negara yg Liberal...
Jadi kesimpulannya, If you want equal rights, please go to the liberal countries... Tapi kalau tetep mau jadi "pahlawan" ya its up to u...
yea right,,, let see...
Sometimes u gotta take a risk.
oohh rectory ternyata di amrik imigran gelap yah ? :roll: :roll:
***
PS : ada pepatah lama yg bilang, seenak2nya hujan emas di negeri orang,
lebih enak hujan batu di negeri sendiri ..
Aku tetap yakin bahwa luar negeri tidak selalu lebih baik dari pada Indonesia. Aku punya teman anak Indonesia, sampai dia mau bunuh diri karena benar2 gak betah tinggal di Belanda.
Kalau kamu misalnya belum pernah tinggal di LN, dari mana tahu kamu bisa katakan di LN itu enak?
Kesenangan seseorang itu sangat komplek dan gak bisa jaminan kalau tinggal di LN kemudian pasti bahagia. Kamu lihat itu buruh2 migrant kita yang tinggal di LN.
Tapi aku juga yakin bahwa ada yang bahagia yang tinggal di LN.
Jadi kamu sangat kurang tepat kalau menyimpulkan secara umum. Pikiran mu dan pengalaman mu jadi kasih wakilkan dengan pengalaman orang. Itu sangat fatal sekali...
salam
Toyo