It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mang ada y gerak linier beraturan, relativitas, konsep molaritas, kelarutan, koloid, momentum, energi kinetik gas, konsep elektron dan atom, gelombang elektromagnetik, listrik, kinematika, gaya dan resultan, tabel periodik, termokimia, konsep asam basa, sistem sirkulasi hewan, ekskresi, metabolisme, genetika, hukum keppler, metode bedah, penggunaan anestesi, benzena, hidrokarbon, pestisida, pupuk, komputer terutama dll di dalam AlQuran??
saya sebenernya uda pernah baca entah di forum mana, dulu sekali waktu smp, hal2 seperti ini juga gembar-gembor didebatkan...
AlQuran was said as the source of ALL knowledge on the earth...
no Offense....
but, it doesn't make any sense....
beragam argumen dilontarkan, beragam jawaban diberikan, n it is endless
saudara brani memberi satu saja, kesalahan dalam AlQuran? (klaim dalam AlQuran adalah isinya 100% benar)
klo pake logika matematika..
ingkaran dari benar adalah ada kesalahan...
bila ada satu saja kesalahan dalam AlQuran, maka kesimpulannya adalah ...tarik sendiri
eh ga maksud sara, just dragging u to c if u r unblinded by fanatism...
uda pernah baca juga, hampir semua yang u bilang sering saya baca, di kaskus terutama dalam debate clubnya....
klo diikuti ada semacam pasang surut yang tidak pernah berhenti, satu penjelasan mematikan yang lain, dan demikian seterusnya..
Abang ga copas semua kan dari Harun Yahya?
hmm, saya rasa, penjelasan berikutnya adalah penafsiran berlebih yang terkesan dipaksa mungkin?but that's fine...
selama meyakinkan, masuk akal, bereferensi, dan ilmiah....
saya tunggu komentar bfers laen, he2...
kembali ke topik..
dari post pertama saia, untuk meruntuhkan teori Evolusi, gampang..
Sodorkan ilmuwan satu teori lagi, yang bisa menjelaskan apa yang bisa dijelaskan evolusi, dan yang tidak bisa dijelaskan oleh evolusi.....
dan bisa dibuktikan...dengan metode ilmiah.........
hanya menyerang saja tidak akan meruntuhkan evolusi.. it never will..
(mendukungcuteboysmode:on) :P
masalahnya, bagaimana sesuatu bisa runtuh, klo sesuatu itu sebenernya emang tidak ada?
(ngertigakbahasakusulitya )
he3...
ilmu yg kamu sebutkan adalah turunan dari ilmu dasar. spt relativitas dan momentum dari fisika, koloid dan stoikiometri dari kimia, metabolisme, pertanian dan genetika dari biologi, klimatologi dan meteorologi dari astronomi, oseanografi dan petrologi dari geologi. nah ilmu dasar itu insya Allah ada di Alquran, bukan berarti di al quran ada tersurat blek rumus2 dan sebagainya, tetapi tersirat, kemudian dikaji oleh cendikiawan muslim pada masa keemasan dan menghasilkan ilmu-ilmu dasar (mis biologi kedokteran:anestesi dan pembedahan ditemukan ibnu sina, ktika di yunani masih berlaku amputasi dgn gergaji tdk steril), akhirnya setelah khalifah utsmani di turki tumbang, eropa mulai bangkit dr masa ke gelapan dgn mempelajari literatur dan manuskrip cendikia muslim. akhirnya munculah cabang2 ilmu spt skrng.
soal harun yahya, saya copas atau tidak. pada dasarnya saya selalu mengkaji buku2 ilmiah, utk mendukung ideologi saya, tentu saya membaca buku dari penulis yg sefaham agar menghasilkan anti-tesis. tp tidak menutup kemungkinan saya baca buku evolusionis. mungkin gaya tulisan saya spti harun yahya krn memang saya banyak baca buku beliau. ada pepatah bilang: you are what you read (dirimu adalah apa yg kamu baca)
pembahasan saya yg selanjutnya, sambil nunggu babylon, saya memenuhi janji saya utk membahas archeopteryx, mitos evolusi kuda, homologi, dan bukti penciptaan spti mau mu kan?
kalo terkesan berlebihan dan dipaksakan, terserah, nilai saja sendiri. toh saya juga pakai sumber pustaka baik dari kreasionis maupun evolusionis.
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat sifat yang tidak layak bagi-Nya). (QS. Al Anbiyaa’ : 18 )
ARCHEOPTERYX : BUKAN TRANSISI REPTIL KE BURUNG
evolusionis menganggap archeopteryx adalah bukti fosil transisi dari reptil (velociraptor) ke aves. evolusionis archeopteryx adalah hewan separo burung kerena tidak memiliki sternum (tulang dada) sehingga makhluk ini tidak bisa terbang, juga memiliki cakar pada sayapnya dan gigi. namun dari hasil penelitian menunjukan bahwa archeopteryx tak lain adalah suatu spesies burung yang punah, yang memilki perbedaan karakteristik dgn burung modern.
FAKTA:
1. fosil Archæopteryx ketujuh yang ditemukan pada tahun 1992 menimbulkan kegemparan luar biasa di kalangan evolusionis. Pada fosil Archæopteryx tersebut, tulang dada yang sejak lama dianggap hilang oleh evolusionis ternyata benar-benar ada. Fosil temuan terakhir itu digambarkan oleh majalah Nature sebagai berikut:
Fosil Archæopteryx ketujuh yang baru-baru ini ditemukan masih memiliki sebagian sternum berbentuk persegi panjang. Sternum ini sudah lama diperkirakan ada, tetapi tidak pernah terdokumentasikan sebelumnya. Temuan tersebut membuktikan bahwa makhluk ini memiliki otot-otot kuat untuk terbang.
2. Struktur bulu Archæopteryx yang asimetris tidak berbeda dari burung modern, menunjukkan bahwa binatang ini dapat terbang dengan sempurna. Seorang ahli paleontologi terkenal, Carl O. Dunbar menyatakan, “Karena bulunya, Archæopteryx dipastikan termasuk kelas burung.”
3. hewan ini berdarah panas. Sebagaimana telah diketahui, reptil dan dinosaurus adalah binatang berdarah dingin yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan, dan tidak dapat mengendalikan sendiri suhu tubuh mereka. Fungsi terpenting bulu burung adalah untuk mempertahankan suhu tubuh.
4. dua spesies burung yang hidup saat ini, Taouraco dan Hoatzin, keduanya memiliki cakar untuk berpegangan pada cabang-cabang pohon. Kedua makhluk ini sepenuhnya burung tanpa karakteristik reptil.
5. struktur gigi Archæopteryx dan burung-burung lain yang bergigi sama sekali berbeda dengan struktur gigi dinosaurus, yang dianggap nenek moyang mereka. Beberapa ahli ornitologi terkenal, Martin, Steward dan Whetstone mengamati bahwa Archæopteryx dan burung-burung bergigi lainnya memiliki gigi dengan permukaan-atas datar dan berakar besar. Namun, gigi dinosaurus teropoda, nenek moyang hipotetis burung-burung ini, menonjol seperti gerigi gergaji dan memiliki akar menyempit.
6. Lianhai Hou dan Zhonghe Zhou, dua ahli paleontologi dari Institut Paleontologi Vertebrata Cina, pada tahun 1995 menemukan fosil burung baru yang mereka namai Confuciusornis. Usia fosil burung ini hampir sama dengan Archæopteryx (sekitar 140 juta tahun), tetapi tidak bergigi. Selain itu, paruh dan bulunya memiliki ciri yang sama dengan burung masa kini. Selain memiliki struktur rangka yang sama dengan burung modern, sayap burung ini juga memiliki cakar seperti Archæopteryx. Pada spesies burung ini dijumpai struktur khusus yang disebut “pygostyle” yang menopang bulu-bulu ekor. Singkatnya, burung ini tampak sangat menyerupai burung modern, walau hidup semasa dengan Archæopteryx yang dianggap sebagai nenek moyang tertua dari semua burung dan disebut semi-reptil.
7. Di Cina pada November 1996 oleh Hou, Martin dan Alan Feduccia, ditemukan fosil burung berusia 130 juta tahun bernama Liaoningornis. Liaoningornis memiliki tulang dada tempat menempel otot-otot untuk terbang, seperti burung modern. Dalam hal lain, burung ini juga tidak berbeda dengan burung modern. Yang berbeda hanya giginya. Keadaan ini menunjukkan bahwa burung bergigi tidak memiliki struktur primitif sama sekali seperti anggapan evolusionis.
8. Ditemukan pula fosil Eoalulavis. Struktur sayap Eoalulavis, yang diperkirakan berusia 30 juta tahun lebih muda dari Archæopteryx, juga ditemukan pada burung modern yang terbang dengan lambat. Ini membuktikan bahwa 120 juta tahun lalu, terdapat burung-burung yang dalam banyak aspek tidak berbeda dengan burung modern.
KESIMPULAN:
Beberapa ciri khas Archæopteryx tidak menunjukkan bahwa makhluk ini adalah bentuk transisi! Stephan Jay Gould dan Niles Eldredge, dua ahli paleontologi Harvard dan evolusionis terkenal, mengakui bahwa Archæopteryx adalah makhluk hidup yang memiliki “paduan” dari beragam ciri, akan tetapi tidak dapat dianggap sebagai bentuk transisi!
(kalo mau dibahas lebih jauh. mari kita runutkan organ khusus pada burung sperti paru-paru khusus atau struktur dan desain bulu burung, kalo mau)
QUOTE:
"Saya telah mempelajari tengkorak-tengkorak burung selama 25 tahun dan saya tidak melihat kemiripan apa pun. Saya benar-benar tidak melihatnya.... Pernyataan bahwa Teropoda merupakan nenek moyang burung, menurut pendapat saya, akan sangat mempermalukan paleontologi abad ke-20."
-Quote dari ahli ornitologi terkemuka di dunia, Alan Feduccia dari Universitas North Carolina-
PUSTAKA:
1. Robert L. Carroll, Vertebrate Paleontology and Evolution, New York: W. H. Freeman and Co., 1988, hlm. 198.
2. Pat Shipman, "Birds do it... Did Dinosaurs?", New Scientist, 1 Februari 1997, hlm. 28 dan hlm. 31
3. George Gaylord Simpson, Life Before Man, New York: Time-Life Books, 1972, hlm. 42
MITOS EVOLUSI KUDA : SPEKULASI TIDAK KONSISTEN DARI EVOLUSIONIS
Hingga baru-baru ini, urutan imajiner evolusi kuda telah dikemukakan sebagai bukti fosil terpenting teori evolusi. Akan tetapi, saat ini banyak pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada tahun 1980 di Field Museum of Natural History, Chicago, dan dihadiri 150 evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan sambutan, mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh catatan fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara bertahap.
FAKTA:
1. Skenario evolusi kuda dirumuskan dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies berbeda yang hidup pada periode sangat berlainan di India, Afrika Selatan, Amerika Utara dan Eropa, se-mata-mata mengikuti imajinasi evolusionis.
2.Terdapat lebih dari 20 diagram evolusi kuda yang diajukan para peneliti. Semua diagram itu sangat berbeda satu sama lain. Evolusionis tidak mencapai kesepakatan tentang hal ini. Satu-satunya persamaan di antara mere-ka keyakinan bahwa nenek moyang kuda (Equus) adalah makhluk seukur-an anjing yang disebut “Eohippus”, hidup dalam Periode Eosin 55 juta tahun lalu. Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama sekali tidak konsisten.
3. Seorang evolusionis yang juga penulis ilmu alam, Gordon R. Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great Evolution Mystery:
Namun barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan para ahli paleontologi menemukan filogeni atau silsilah organisme yang meyakinkan untuk menunjukkan perubahan evolusi besar... Kuda sering dikemukakan sebagai satu-satunya contoh yang bisa mewakili sepenuhnya. Akan tetapi kenyataannya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan Equus sangat tidak menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan ukuran badan yang kontinu. Tetapi kenyataannya, sejumlah varian berukuran lebih kecil dari Eohippus, bukannya lebih besar. Spesimen-spesimen dari berbagai sumber dapat digabungkan dalam urutan yang tampak begitu meyakinkan, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka tersusun menurut waktu yang sesuai dengan urutan ini.
KESIMPULAN:
Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi kuda, yang dinyatakan sebagai satu bukti paling kokoh untuk Darwinisme, tidak lain hanyalah dongeng fantastis dan tidak masuk akal.
QUOTE:
"Telah begitu banyak cerita tentang sejarah kehidupan di bumi ini, sebagian lebih imajinatif daripada yang lain. Contoh paling terkenal, masih dipamerkan di lantai bawah, adalah skema evolusi kuda yang dibuat barangkali 50 tahun lalu. Dan itu telah dijadikan kebenaran harfiah dari buku ke buku. Kini, saya pikir itu perlu disesali, terutama jika mereka yang mengajukan cerita semacam ini sendiri menyadari betapa spekulatifnya sebagian skema tersebut."
-Quote dari ahli paleontologi kenamaan, Colin Patterson, direktur Natural History Museum, Inggris-
PUSTAKA:
1. Boyce Rensberger, Houston Chronicle, 5 November 1980, hlm. 15
2. Colin Patterson, Harper's, Februari 1984, hlm. 60
3. Gordon Rattray Taylor, The Great Evolution Mystery, Abacus, Sphere Books, London, 1984, hlm. 230
MEMBAHAS HOMOLOGI
Dalam ilmu biologi, kemiripan struktural di antara spesies yang berbeda disebut “homologi”. Evolusionis mencoba mengajukan kemiripan tersebut sebagai bukti evolusi. Darwin mengira bahwa makhluk-makhluk dengan organ yang mirip (homolog) memiliki hubungan evolusi di antara mereka, dan organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang yang sama. Menurut asumsinya, merpati dan elang memiliki sayap; karena itu merpati, elang dan bahkan semua unggas bersayap berevolusi dari nenek moyang yang sama.Homologi merupakan argumen menyesatkan yang dikemukakan hanya berdasarkan kemiripan fisik. Sejak zaman Darwin hingga sekarang, argumen ini belum pernah dibuktikan oleh satu temuan konkret pun. Tidak pernah ditemukan satu pun fosil nenek moyang imajiner yang memiliki struktur-struktur homolog. Lagi pula, hal-hal berikut ini memperjelas bahwa homologi tidak membuktikan bahwa evolusi telah terjadi:
1. Organ-organ homolog ditemukan pula pada spesies-spesies yang sangat berbeda, yang bahkan evolusionis pun tidak dapat menunjukkan hubungan evolusi di antara spesies-spesies tersebut.
2. Kode-kode genetis beberapa makhluk yang memiliki organ-organ homolog sama sekali berbeda satu sama lain.
3. Perkembangan embriologis organ-organ homolog benar-benar berbeda pada makhluk-makhluk yang berbeda.
Mari kita lihat hal-hal ini satu per satu.
ORGAN2 SERUPA PD MAKHLUK BERBEDA
FAKTA:
1. Misalnya sayap. Selain pada burung, sayap terdapat pula pada hewan mamalia (seperti kelelawar), dan pada serangga. tapi evolusionis tidak mampu menunjukkan hubungan evolusi di antara mereka.
2. Contoh mencolok lainnya adalah kemiripan yang menakjubkan pada struktur mata berbagai jenis makhluk. Misalnya, walau gurita dan manusia adalah dua spesies yang jauh berbeda, struktur dan fungsi keduanya sangat mirip. Namun evolusionis tidak menyatakan bahwa mereka mempunyai nenek moyang yang sama karena kemiripan mata.
3. Konsep organ-organ homolog justru sangat mempermalukan evolusionis. Pengakuan evolusionis terkenal, Frank Salisbury, tentang kemiripan mata berbagai spesies yang sangat berbeda menegaskan kebuntuan konsep homologi:
"Bahkan struktur sekompleks mata telah muncul beberapa kali; misalnya pada cumi-cumi, vertebrata dan artropoda. Menjelaskan salah satu asal usul struktur tersebut saja sudah sangat sulit, memikirkan produksi struktur tersebut berulang-ulang sesuai dengan teori sintetis modern membuat kepala saya pusing."
KEBUNTUAN GENETIS DAN EMBRIOLOGIS PADA HOMOLOGI
FAKTA:
1. Agar konsep “homologi” evolusionis bisa diakui, organ-organ serupa (homolog) pada makhluk yang berbeda harus dikode oleh kode-kode DNA yang juga serupa (homolog). Namun kenyataannya tidak demikian. Dalam kebanyakan kasus, kode genetis mereka sangat berbeda. Justru, kode-kode genetis serupa pada berbagai makhluk sering terkait dengan organ-organ yang sama sekali berbeda.
2. Michael Denton, profesor biokimia Australia, dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis, menjelaskan kebuntuan evolusionis menafsirkan homologi dari sudut genetika: “Struktur-struktur homolog sering ditentukan oleh sistem genetis yang tidak homolog, dan konsep homologi jarang bisa dirunut ke dalam embriologi.”
3. Agar konsep homologi dianggap sah, perkembangan embriologis (tahap-tahap perkembangan pada telur atau rahim induk) pada spesies-spesies dengan organ-organ homolog seharusnya memiliki kecenderungan atau arah yang sama. Nyatanya, perkembangan embriologis organ-organ tersebut sangat berbeda pada setiap makhluk hidup.
TIDAK SAH NYA PERNYATAAN HOMOLOGI MOLEKULER
Evolusionis menganggap kedekatan jumlah kromosom antara spesies yang berbeda merupakan bukti hubungan evolusi (mis: terdapatnya 46 kromosom pada manusia dan 48 pada beberapa jenis kera seperti simpanse). Namun, jika hal ini benar, maka manusia memiliki kerabat lebih dekat: kentang. Dibandingkan dengan kera atau simpanse, kentang memiliki jumlah kromosom lebih dekat dengan jumlah kromosom manusia, yaitu 46! Dengan kata lain, manusia dan kentang memiliki jumlah kromosom yang sama! Contoh nyata tetapi menggelikan ini menunjukkan bahwa kemiripan DNA tidak dapat dijadikan bukti hubungan evolusi.
FAKTA:
1. struktur Sitokrom-C, salah satu protein penting bagi pernapasan, sangat berbeda pada makhluk-makhluk hidup dalam kelas yang sama.
2. Menurut hasil riset, perbedaan antara dua spesies reptil lebih besar dibandingkan perbedaan antara burung dan ikan atau antara ikan dan mamalia.
3. perbedaan molekuler antara beberapa burung lebih besar dibandingkan perbedaan molekuler antara burung-burung tersebut dengan mamalia.
4. antara bakteri-bakteri yang tampaknya sama ternyata ada perbedaan molekuler lebih besar dibandingkan perbedaan molekular antara mamalia dan amfibi atau serangga.
5. Perbandingan serupa telah dilakukan pada hemoglobin, mioglobin, hormon-hormon dan gen-gen dengan kesimpulan yang sama.
KESIMPULAN UMUM:
riset genetis, morfologis, dan embriologis telah membuktikan bahwa konsep homologi yang dinyatakan Darwin sebagai “bukti evolusi makhluk-makhluk hidup dari nenek moyang yang sama” tidak dapat dianggap sebagai bukti sama sekali. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan telah berkali-kali membuktikan bahwa tesis Darwin salah.
QUOTE:
"Masing-masing kelas pada tingkat molekuler adalah unik, terisolasi dan tidak dihubungkan oleh bentuk antara. Jadi, molekul-molekul, seperti halnya fosil-fosil, telah gagal menyediakan bentuk antara yang selama ini dicari oleh biologi evolusioner… Pada tingkat molekuler, tidak ada organisme “nenek moyang” atau “lebih primitif” atau “lebih maju” di-bandingkan kerabatnya... Apabila bukti molekuler ini diketahui satu abad yang lalu... gagasan evolusi organis ini mungkin tidak akan pernah diterima."
-Quote dari Dr. Michael Denton, penyusun buku 'Evolution: A Theory in Crisis'. London -
PUSTAKA:
1. Francisco J. Ayala, "The Mechanisms of Evolution", Scientific American, Vol. 239, September 1978, hlm. 64.
2. . R. Scadding, "Do 'Vestigial Organs' Provide Evidence for Evolution?", Evolutionary Theory, Vol 5, Mei 1981, hlm. 173.
3. H. Enoch, Creation and Evolution, New York: 1966, hlm. 18-19.
4. Frank Salisbury, "Doubts About the Modern Synthetic Theory of Evolution", American Biology Teacher, September 1971, hlm. 338.
5. Michael Denton, Evolution: A Theory in Crisis. London, Burnett Books, 1985, hlm. 145 dan hlm. 290-291.
6. W. R. Bird, The Origin of Species Revisited, Thomas Nelson Co., Nashville: 1991, hlm. 98-99.
7. Francis Hitching, The Neck of the Giraffe: Where Darwin Went Wrong, New York: Ticknor and Fields 1982, hlm. 204.
RINTANGAN TERBESAR BAGI EVOLUSI : JIWA
Kemarin ada yang minta untuk membahas makhluk hidup dari sisi penciptaan atau abstrak. mungkin disini akan sedikit dibahas, yaitu tentang jiwa (soul)
Banyak spesies di bumi ini yang mirip satu sama lain. Misalnya, banyak makhluk hidup yang mirip dengan kuda atau kucing, dan banyak serangga mirip satu dengan lainnya. Kemiripan seperti ini tidak membuat orang heran.
Sedikit kemiripan antara manusia dan kera, entah bagaimana terlalu banyak menarik perhatian. Ketertarikan ini kadang menjadi sangat ekstrem sehingga membuat beberapa orang mempercayai tesis palsu evolusi. Sebenarnya, kemiripan tampilan antara manusia dan kera tidak memberikan arti apa-apa. Kumbang tanduk dan badak juga memiliki kemiripan tampilan, namun menggelikan sekali jika mencari mata rantai evolusi di antara keduanya hanya berdasarkan kemiripan tampilan saja; yang satu adalah serangga dan yang lainnya mamalia.
Selain kemiripan tampilan, kera tidak bisa dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan hewan lain. Jika tingkat kecerdasan dipertimbangkan, maka lebah madu dan laba-laba dapat dikatakan berkerabat lebih dekat dengan manusia karena keduanya dapat membuat struktur sarang yang menakjubkan. Dalam beberapa aspek, mereka bahkan lebih unggul.
Terlepas dari kemiripan tampilan ini, ada perbedaan sangat besar an-tara manusia dan kera. Berdasarkan tingkat kesadarannya, kera adalah hewan yang tidak berbeda dengan kuda atau anjing. Sedangkan manusia adalah makhluk sadar, berkeinginan kuat dan dapat berpikir, berbicara, mengerti, memutuskan, dan menilai. Semua sifat ini merupakan fungsi jiwa yang dimiliki manusia. Jiwa merupakan perbedaan paling penting yang jauh memisahkan manusia dari makhluk-makhluk lain. Tak ada satu pun kemiripan fisik yang dapat menutup jurang lebar di antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Di alam ini, satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai jiwa adalah manusia.
Kenyataannya telah jelas dan terbukti. Seluruh kehidupan merupakan karya agung yang dirancang sempurna, betapa indahnya bulu burung merak, betapa menakjubkannya sonar pelacak mangsa dari kelalawar, betapa hebatnya sistem sosial semut, betapa amazingnya sarang dan madu yang dihasilkan lebah. Ini selanjutnya memberikan bukti lengkap bagi keberadaan Pencipta, Pemilik kekuatan, pengetahuan, dan kecerdasan yang tak terhingga. Pencipta itu adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu di antaranya.
SEBAGIAN DARI FAKTA BUKTI PENCIPTAAN:
1. Lebah Madu dan Keajaiban Arsitektural Sarang Madu.
Lebah menghasilkan madu lebih banyak daripada yang dibutuhkannya dan menyimpannya di sarang. Semua orang sangat mengenal struktur heksagonal sarang lebah. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sarang lebah berbentuk heksagonal, bukan oktagonal atau pentagonal?
Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik: “Heksagon adalah bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimum suatu ruang.” Sel berbentuk heksagonal membutuhkan jumlah lilin minimum, tetapi mampu menyimpan madu dalam jumlah maksimum. Jadi, lebah menggunakan struktur sarang yang paling tepat. Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan: lebah-lebah memulainya dari dua atau tiga tempat berbeda dan menjalin sarang-nya secara serentak dengan dua atau tiga deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan. Melihat kinerja luar biasa ini, kita harus benar-benar mengakui kehendak agung yang mengatur makhluk-makhluk ini. Tetapi evolusionis menjelaskan prestasi ini dengan konsep “insting” dan mencoba mengajukannya sebagai sifat sederhana pada lebah. Namun, jika ada insting yang ber-peran mengendalikan semua lebah dan kalaupun semua lebah bekerja dengan harmonis walau tanpa saling bertukar informasi, berarti ada suatu Kebijakan Agung yang mengatur seluruh makhluk kecil ini.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl :68-69 )
2. Sistem Sonar Kelelawar
Kelelawar dapat terbang di kegelapan tanpa masalah. Mereka memiliki sistem navigasi yang sangat menarik untuk itu. Melalui sistem yang disebut “sistem sonar”, kelelawar dapat memastikan bentuk objek di sekitarnya berdasar-kan pantulan gelombang suara.
Manusia tidak dapat menangkap suara berfrekuensi 20.000 getaran per detik. Sedangkan kelelawar yang dilengkapi sistem sonar yang dirancang khusus, menggunakan suara berfrekuensi antara 50.000 dan 200.000 getaran per detik. Seekor kelelawar mengirim suara ini ke segala arah, 20 atau 30 kali setiap detiknya. Pantulan suara yang dihasilkan begitu kuat sehingga kelelawar mampu mengetahui keberadaan objek di sepanjang jalur terbangnya, juga mendeteksi lokasi mangsanya yang sedang terbang cepat.
3. Rancangan pada Nyamuk
Kita selalu beranggapan bahwa nyamuk adalah hewan terbang. Sebetulnya, nyamuk menghabiskan tahap perkembangannya di dalam air dan keluar dari air melalui sebuah “rancangan” luar biasa, lengkap dengan seluruh organ yang diperlukan.
Nyamuk terbang dengan sistem-sistem pengindraan khusus yang mendeteksi tempat mangsanya. Dengan sistem-sistem ini, nyamuk menyerupai pesawat tempur yang dipersenjatai alat pelacak panas, gas, kelembaban dan bau. Ia bahkan mampu “melihat sesuai dengan suhu”, yang membantunya menemukan mangsa dalam kegelapan.
Teknik “pengisapan darah” pada nyamuk menggunakan sistem yang sangat kompleks. Dengan sistem enam pisaunya, nyamuk memotong kulit seperti gergaji. Saat pemotongan kulit berlangsung, dikeluarkannya cairan pada luka yang membuat jaringan mati rasa, sehingga orang yang digigit tidak menyadari bahwa darahnya sedang diisap. Cairan ini juga mencegah pembekuan darah dan menjamin kelangsungan proses pengisapan.
Satu saja dari unsur ini hilang, nyamuk tidak akan dapat mencari makan dan berkembang biak. Dengan desain luar biasa, makhluk kecil ini dengan sendirinya menjadi bukti keberadaan Sang Pencipta. Di dalam Al Quran, agas ditonjolkan sebagai contoh yang menunjukkan keberadaan Allah bagi orang-orang yang berpikir:
“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang fasik.” (QS. Al Baqarah :26 )
dan masih banyak keajaiban dan kerumitan yang terlalu berharga dan mahal harganya jika harus dianggap suatu proses sederhana, kebetulan, dan acak.
bagaimana sekelompok albatros atau salmon yang terus bermigrasi tiap tahun dan akan kembali ketempat semula, atau tanaman yang dapat memangsa dalam keadaan diam, atau betapa rumitnya sistem fotosintesis bahkan lebih dari sekedar CO2+H20
>C6H12O6+O2. semua terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah.
dapatkah evolusi dan abiogensis menjelaskan kerumitan? bahkan dari dari sel yang lebih kecil dari pada goresan 'titik' pada pena kita?
PUSTAKA:
1. David Attenborough, Life of Birds, Princeton Universitye Press, Princeton-New Jersey, 1998, hlm. 47.
2. Encyclopedia of Reptiles and Amphibians, Academic Press, A Division of Harcourt Brace and Company, AS, hlm. 35.
QUOTE DAN PENUTUP:
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. Al Baqarah : 117 )
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al An’aam : 73 )
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (QS. An Nahl : 40 )
Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (QS. Al Mu’min : 68 )
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At Tiin : 4 )
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu). (QS. At Taghaabun : 3 )
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Hasyr : 24 )
Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu (QS. Al An’aam : 94 )
makasih...
wassalam...
ARCHAEOPTERYX:
EVOLUSI KUDA MENURUT EVOLUSIONIS:
20 MACAM ASAM AMINO:
DNA MANUSIA:
dalam tiap inti sel (5) manusia (6) terdapat banyak kromosom (4) yg diisi oleh benang2 kromatin (3), yaitu rangkaian double helix DNA (2) yang berisi basa purin dan pirimidin (1) sbg materi gentik
PROSES SINTESIS PROTEIN:
sintesis prtein yg super duper rumit, akhir dr sintesis protein adalah pembentukan asam amino dari kombinasi kode genetik yg tdk boleh salah. jika salah satu penempatan saja, asam amino tdk terbentuk, mustahil bisa menjadi protein.
EVOLUSI MANUSIA MENURUT EVOLUSIONIS:
LEBAH DAN SARANG HEXAGONAL:
SEMUA MAKHLUK DICIPTAKAN ATAS KUASA ALLAH:
heran... tumben blom ada balesan...
biasanya blum sehari uda ditanggepin babylon...
babylon, where are u????
lagipula diskusinya meluas tidak spesifik
btw, kalau menurut anda seorang ahli biologi tidak boleh membuat taksiran bentuk rupa makhluk hidup masa lampau berdasarkan fosil yang ada (di mana anda bilang archeopteryx bukan peralihan reptil ke burung, atau bentuk fosil peralihan kuda, atau bentuk peralihan manusia moderen)
apa berarti seorang ahli geologi tidak boleh membuat taksiran bahwa dulu benua yang ada itu satu: pangaea, kemudian menjadi laurasia dan gondwana dan baru membentuk kondisi sekarang berdasarkan "fosil" benua-benua purba tersebut: adanya bentuk yang mirip dari tepi benua sekarang ...
atau seorang ahli astronomi/kosmologi yang membuat taksiran bahwa dulu alam semesta itu dari sebuah singularitas berdasarkan "fosil" yang ditemukan: pengembangan alam semesta dan radiasi latar gelombang mikro
tidak ada manusia yang pernah melihat archeopteryx, atau gondwana, atau singularitas big bang alam semesta kita, tapi koq bisa mengajukan teori evolusi, teori continental drift, atau teori big bang untuk menunjukkan kondisi masa lalu?
karena kita bisa menunjukkan bukti-bukti keberadaannya ...
btw, kalau burung moderen masih memiliki sisa-sisa reptil di tubuhnya, silahkan lihat saja kaki burung, bukannya masih diliputi sisik?
satu lagi pertanyaan, variasi itu ada kan?
suatu individu pasti memiliki perbedaan dengan individu lain, walaupun masih dalam satu spesies
apakah susunan DNA satu individu 100% sama dengan individu yang lain?
tentu tidak bukan? kan bukan klon
jadi, variasi spesies sendiri bersumber dari variasi cetak biru DNA yang ada, yang satu berbeda dari yang lain
apa sih penyebab perbedaan itu: cuman 1 jawabnya, mutasi
lagipula, mutasi bukan urusan proses sintesis protein (yang sebenarnya bukan masalah rumitnya, namun bisa dijelaskan sistemnya), melainkan proses replikasi DNA
trus, aku belum pernah mendapatkan jawaban bukti proses penciptaan ...
apa pernah ada yang melihat suatu makhluk hidup tercipta dari kehampaan?
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. (QS. Thaahaa : 98 )
hmm, topik meluas yah?
yaudah, kita bahas yg pure darwin yuk... pohon kekerabatan, dan abiogenesis. tp pastinya ntr merembet kemana-mana... pohon kekerabatan pasti nyambung ke archaeopteryx, evolusi kuda, sampai ke evolusi manusia. atau abiogenesis yg ujung2nya mepet ke bantahan primordial soup krn faktor2 asam amino, dan ujung dari segala ujung pasti nyambung ke sang pencipta juga siih...
salah satu anggapan evolusi adalah krn temuan fosil yg belum/tidak lengkap, yg ditemukan separuh2. archaeopteryx dianggap evolusi dr reptil krn jaman dulu fosilnya kehilangan tulang dada, tp penemuan taun 1992 ditemukan fosilnya lengkap dgn tulang dada, yg menandakan archaeopteryx adalah spesies burung. begitu pula coleacanth, dianggap ikan yg siap masuk daratan krn ditemukan organ mirip paru2 (berbeda dgn paus), tp stelah ilmu maju, diketahui kalau organ itu hanya kantung renang penuh lemak.
juga fosil tengkorak manusia yg tdk lengkap, lalu di tambah2hin dgn rahang kera (piltdown) atau gigi babi (nebraska) oleh evolusionis. namun setelah maju ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak fosil lengkap manusia bahkan yg sezaman dgn onyet yg dianggap nenek moyang, juga ditemukan adanya artefak berupa rumah yg masih dipakai disuatu desa di afrika, menandakan sudah adanya budaya dr zaman dulu bahkan dri zaman hidupnya onyet yg dianggap nenek moyang.
jadi, evolusi dari mananya???
oke, temuan2 tsb berdasar dr fosil. sudah sangat jelas fosil bagai tape recorder. juga didukung kemajuan teknologi sbgai media riset. skrng, seluruh dunia tau kalo permukaan bumi tetap bergerak, sama spt zaman dulu, berdasarkan hasil riset tentunya. juga seluruh dunia menerima bahwa bumi tercipta krn bigbang, dr mana? dr riset tentunya. skrng saya tanya, bukti fosil dan riset mana yg mendukung evolusi (pohon kekerabatan)???
hahaha.. homologi lgi... simak tlsan sy ttg homologi.
burung punya sayap, kelalawar juga, capung juga.... jadi apakah mereka dari nenek moyang yg sama?
ingat: Agar konsep homologi dianggap sah, perkembangan embriologis (tahap-tahap perkembangan pada telur atau rahim induk) pada spesies-spesies dengan organ-organ homolog seharusnya memiliki kecenderungan atau arah yang sama. Nyatanya, perkembangan embriologis organ-organ tersebut sangat berbeda pada setiap makhluk hidup.
kaki ayam sisik... priksa lagi deeh... apa fungsi sisik yg hubungannya sama kaki ayam? coba di elus2 tuh kaki ayam. atu coba rebus ceker ayam sama kaki biawak, pasti beda....
"Dan Dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An Nahl : 13-14 )"
harus berapa kali saya bilang, variasi adalah hasil interaksi dua gen dari parental, kyk mawar merah disilangkan dgn mawar putih, maka filialnya akan ada kemungkinan berwarna pink, atau pernah belajar variasi ayam kan? yg walnut, pea, rose, dll.
Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut "kelompok gen" (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen. Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.
klo hasil dari mutasi bukan variasi tapi MUTANT. jadi penyebab variasi adalah interaksi genetis antar spesies dari gene pool yg ada, bukan dr mutasi, mutasi akan menghasilkan mutant.
Dalam buku Origins, Darwin mengacaukan dua konsep: variasi dalam spesies dan kemunculan spesies baru. Berdasarkan pengamatannya atas varietas-varietas an jing, Darwin mengira bahwa suatu saat berbagai varietas ini akan berubah menjadi spesies baru. Sampai sekarang, evolusionis berusaha menunjukkan variasi dalam spesies sebagai bentuk evolusi. Padahal fakta ilmiah membuktikan bahwa variasi dalam sebuah spesies bukanlah evolusi. Misalnya, sebanyak apa pun varietas dalam spesies an jing di alam, atau yang dibiakkan oleh manusia, mereka tetap an jing. Tidak akan ada peralihan dari satu spesies ke spesies lainnya.
spesies an jing tetap an jing, tidak akan menyebrang menjadi sapi atau domba, an jing yg semula an jing hutan, kemudian di domestikasi, dan persilangan yg saling melibatkan banyak informasi genetis, membuat banyak variasi an jing spt skrng. gambar diatas tidak menunjukan ada penyebrangan an jing pada filum atau spesies lain.
"Spesies-spesies selalu stabil. Kita semua pernah mendengar bagaimana peternak dan hortikulturis yang sudah berusaha sedemikian keras menjadi kecewa mendapati hewan atau tumbuhan yang mereka kembangkan kembali ke varietas asal. Sekalipun usaha keras dilakukan selama dua atau tiga abad, tidak mungkin dihasilkan mawar biru atau tulip hitam." -Norman Macbeth, penulis 'Darwin Retried'-
"Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang berilmu. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Faathir : 28 )
waaah... bukti nya sudah jelas koq:
1. fosil sbg tape recorder zaman menjelaskan penciptaan (creationism, bigbang, dll).
2. primordial soup yg mustahil dan tak logis (terpaksa) membawa kita pada proses peciptaan yg maha agung dan maha bijaksana.
3. tanda-tanda penciptaan dan kebesaran Allah sudah di dukung oleh perkembangan teknologi skrng. bagaimana ajaibnya lebah yg membuat sarang hexagonal persis, wlaupun semua dimulai pd titik sembarang. mustahil klo hal tsb terjadi kebetulan.
"Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran." (QS. An Nahl : 13 )
bahkan semua makhluk hidup bertasbih dan menyebut asma Allah
kanan: kalimat Laa ilaha ilallah (tiada tuhan selain Allah), kiri: kalimat Muhammadar rasulullah (muhammad utusan Allah), pada sebuah barisan pohon di suatu lahan dkat pertanian di jerman. mungkinkah hal tsb terjadi krn kebetulan, ataukah ada yg berkehendak dari dzat yg maha agung? (demi Allah, bukan photoshop, silakan cari di media lain)
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. Al Israa‘ : 44 )
makasih atas perhatiannya..
maaf klo menyinggung...
Makanya, gua sih biarin ajalah si bapak da'i ini ceramah ... Memang profesi dia itu ulama kok ...
(ulama, scara harfial berasal dr kata ilmi, yaitu ilmu, jd ulama adalah org yg berilmu)
btw, yg ga ilmiah itu sopo?
coba deh liat, walau saya terkesan copy paste, saya tetep pake rujukan referensi dan pustaka dari yg kompeten toh? baik evolusionis atw kreasionis.
saya juga berusaha sertakan gambar, sbgai media pencitraan biar jelas.
saya paparkan fakta2 yg terjadi di dunia baru2 ini, perkembangan fosil.
saya jelaskan berbagai proses metabolik organisme.
saya paparkan berbagai pendapat ilmuan kompeten.
kalau pun saya pakai kutipan kitab suci, itu kan memperjelas bukti kreasionis/penciptaan (yg identik dgn tuhan), apakah salah????
maaf klo membandingkan, sampai saat ini pun klo sy lihat, babylon blum bisa menunjukan bukti evolusi.
dia tidak menyertakan gbr sbg penjelas.
dia tidak menuliskan referensi.
dia terkesan mengutamakan ego pendapat sendiri, tanpa adanya tinjauan.
saya yakin org2 yg masuk sini juga bisa menilai sendiri2...
kalo punya argumen, tunjukan, buktikan, jelaskan.... jgn lupa referensi nya.
gtu aja siih...
mksih
Cukup jawab dulu soal taksonomi dan ular belut itu deh.
someone missed me?
cuteboys menunjukkan bukti yang diklaim sebagai penciptaan
1. fosil
namun fosil dipakai sebagai bukti evolusi
karena fosil mampu menunjukkan perubahan bertahap dari fosil yang ada dari berbagai lapisan tanah (artinya dari waktu yang berbeda)
fosil adalah sisa spesies makhluk hidup yang berasal dari bentuk spesies makhluk hidup sebelumnya
tidak ada fosil kelinci di era pre kambria bukan?
karena semuanya berevolusi secara bertahap
2. primordial soup mustahil, bisa tunjukkan mustahilnya? bagaimana pendapat Miller dan Urey?
3. sarang lebah, bukannya ada variannya yang lain, sarang tawon, yang bentuknya berbeda dengan sarang lebah
ketiganya belum menunjukkan bukti yang diinginkan, hasil observasi spesies baru tiba-tiba muncul dari ketiadaan
bisa tunjukkan?
referensi? bukannya udah aku berikan? udah dibaca?
btw, serigala: Canis lupus; an-jing: Canis lupus
serigala bisa menghasilkan berbagai variasi spesies ya ^^
salah satu variannya kita kenal sebagai an-jing, berbagai jenis an-jing sebenarnya
Alan Feduccia tidak menentang evolusi, hanya menganut teori yang berbeda soal asal mula EVOLUSI burung.
Alan Feduccia is a paleornithologist, specializing in the origins and phylogeny of birds. He is the S. K. Henniger Professor at the University of North Carolina. Feduccia's authored works include The Age of Birds and The Origin and Evolution of Birds. Feduccia is best known for his view that birds have their origin not in the advanced theropods, the most widely-held view, but basally within the archosaurs.
Feduccia has authored two popular works, The Age of Birds (1980) and The Origin and Evolution of Birds (1996, 1999), detailing his advocacy of a basal archosaurian origin for Aves, that is a common descent of birds and theropods as opposed to a direct descent from advanced theropods, the currently accepted theory[citation needed]. notable examples of his work include his isolation of the structure of the stapes as a tool in deciphering the phylogeny of higher taxa within crown clade Aves, and his work on the early evolution of Neornithes[citation needed].
Feduccia graduated with a B.S. from Louisiana State University, taking ornithological expeditions to Honduras, El Salvador and Peru. He received his M.A. and Ph.D. (1969) from the University of Michigan. His career, 1973-2007 at the University of North Carolina at Chapel Hill, has focused on evolutionary biology, vertebrate history and morphogenesis, and tempo and mode of the Tertiary vertebrate radiation. His early ‘70’s work produced the first comprehensive view of land bird evolution, and fossil discoveries first illustrated mosaicism in early Tertiary birds, eventually leading to his ‘Big Bang’ explosive Tertiary evolution model (Science ’95; Trends in Ecology and Evolution, ‘03). Feduccia is renowned[who?] for writing the first modern syntheses of avian evolution. Comments on The Age of Birds (Harvard Univ. Press ’80), included: "a revelation of clarity and synthesis . . . science writing at its best," and it was termed "definitive" by the NY Times. The Origin and Evolution of Birds (Yale Univ. Press ’96, ’99, lead science book), termed by Ernst Mayr as "the foundation from which all future investigations of avian relationships will start,” was winner of the Association of American Publishers ‘96 award for Excellence in Biology. The book was called a masterpiece both technically and artistically, and Witmer (Science) noted that, “it will remain the premier document on early evolution of birds for years to come.” Feduccia’s recent research in developmental biology has identified for the first time the pentadactyl hand of birds (Science, ’97; Naturwissenschaften, Science,’02; a problem dating to 1820). He has appeared frequently on national TV and radio, including NPR, Voice of America, BBC, CNN, ABC (Australia), NHK (Japan) and McNeil/Lehrer Report, and is a popular university lecturer. Feduccia served as Chair of the Department of Biology at Chapel Hill from 1997-2002, and prior to that was Chair of the Division of Natural Sciences. He is an elected Fellow of the American Ornithologists’ Union and the American Association for the Advancement of Science.
In recent years Feduccia has become well-known for his opposition to the currently popular dinosaurian origin of birds hypothesis, particularly the ground-up or cursorial origin of flight, and the hypothesis of a very late origin of birds directly from dromaeosaurid theropods[citation needed]. He has preferred a hypothesis of an earlier, common origin of birds and theropods and a trees-down or arboreal origin of flight. He has identified the first digit of birds for the first time in ostrich embryos, lending support to the bird hand being composed of digits II, III and IV. Theropod dinosaurs have a tridactyl hand composed of digits I, II and III[citation needed].
http://en.wikipedia.org/wiki/Alan_Feduccia
Wah, ini perlu gw cek satu2 nih sumbernya cuteboys, jangan2 cuma comot2 quotation yang berkesan mendukung Harun Yahya nih. :twisted:
saya jawab dri yg termudah dlu aja ya, dri johny dlu...
@johny
soal belut, saya sarankan anda baca dlu atlas penciptaan volume 1 chapter 2 edisi bahasa indonesia (hlmnnya lupa).
yahya tidak memfokuskan pd gambar modern, dia libh fokus pd fosil, gambar modern tidak selalu ia pajang. ia juga berulang kali memakai gmbr modern yg sama utk fosil spesies yg satu filum.
mutasi alam sangat jarang terjadi, dgn sifat random, dan destruktif.
mutasi bisa merubah makhluk hidup tp tidak memberi keuntungan apalagi perubahan dan penambahan organ yg bermanfaat. contoh saja, down sindrom, sindrom kleinfelter, diabetes, anemia, dsb. (yg jika di list di panduan kedokteran, kesemuanya merupakan penyakit, kelainan, dan berbahaya bgi hidup)
soal Alan Feduccia, ahli ornitologi.
apakah saya menyebutkan bahwa Alan adalah kreasionis dan anti evolusi? sudah saya bilang, saya mencari dr berbagai sumber baik dr kreasionis maupun evolusionis, dan dia berpendapat spt ini:
"Saya telah mempelajari tengkorak-tengkorak burung selama 25 tahun dan saya tidak melihat kemiripan apa pun. Saya benar-benar tidak melihatnya.... Pernyataan bahwa Teropoda merupakan nenek moyang burung, menurut pendapat saya, akan sangat mempermalukan paleontologi abad ke-20."
apakah perkataan spti itu tdk boleh keluar dari mulut seorang evolusionis? bahkan evolusionis pun mengakui...
semoga topiknya tetap fokus ke darwin.
sekarang ke baylon
@babylon
1. lapisan tanah tmpt fosil ditemukan bisa menjadi acuan utk menentukan umur fosil. kalo gitu mana donk fosil hewan transisi yg mengalami peralihan, katanya evolusi terjadi dlm wktu yg sangat lama, pastilah banyak yg mati dan menjadi fosil.... tunjukan, buktikan, jelaskan! klo cuma ngomong klo fosil adalah sisa spesies dr bentuk spesies sblumnya tanpa bukti, gimana org mau percaya...
era pra kambria, ga mungkin lah... makhluk hidup sendiri tercipta kan pada era kambria. terbukti fosil dari ledakan kambrium.
tapi, klo fosil klinci era kmabria ada (tidak ditemukan fosil tansisi "nenek moyang" kelinci, krn klici tdk berevolusi)
serius kta kamu ga ada fosil kelinci? udah cek dan ricek blum???
nih saya kasih fosil klinci:
TENGKORAK KELINCI:
FOSIL KELINCI PADA ERA KAMBRIA (terbukti adanya trilobita didekatnya):
FOSIL KELINCI LENGKAP:
(gbrnya terlalu besar, boleh dibuka sendiri aja:)
http://www.fossilmuseum.net/Fossil_Sites/badlands/Palaeolagus/AA007La.jpg
dan masih bnyak lagi klo kamu niat nyari, tinggal search di google image kan ga susah...
percobaan Miller terbukti tidak absah. kan uda saya paparkan, di simak dong... masa harus balik lgi ke belakang? saya mau nambahin dikit aja.
kalau SINTESIS PROTEIN TIDAK AKAN TERJADI DIDALAM AIR!
karena Asam amino berikatan melalui "ikatan peptida" untuk membentuk protein. Dalam pembentukan ikatan ini satu molekul air dilepaskan.
Fakta ini menyanggah penjelasan evolusionis bahwa kehidupan purba berawal di air. Menurut "Prinsip Le Châtelier" dalam kimia, suatu reaksi yang melepaskan air (reaksi kondensasi) tidak mungkin terjadi dalam lingkungan berair (hidrat). Reaksi seperti ini dalam lingkungan berair di-katakan "memiliki probabilitas paling kecil untuk terjadi dibandingkan reaksi-reaksi kimia lain.
Oleh karena itu, lautan yang dinyatakan sebagai tempat kehidupan berawal dan asam-asam amino dihasilkan, bukan lingkungan yang tepat bagi asam amino untuk membentuk protein. Di lain pihak, akan menjadi irasional bila evolusionis mengubah pikiran dan menyatakan bahwa kehidupan berawal di darat, karena satu-satunya lingkungan agar asam amino terlindung dari ultraviolet adalah lautan. Di darat, asam amino akan hancur oleh sinar ultraviolet. Prinsip Le Châtelier membantah pernyataan bahwa kehidupan terbentuk di lautan.
jadi inget pernyataan si Harold F. Blum, seorang ilmuwan evolusionis terkenal, menyatakan bahwa "pembentukan secara spontan polipeptida seukuran protein terkecil, sama sekali tidak mungkin terjadi."
atau menurut William Stokes, pakar geologi Amerika, penulis buku Essentials of Earth History, yg berpendapat:
"protein tidak akan terbentuk dalam miliaran tahun di miliaran planet, sekali-pun setiap planet diliputi hamparan larutan pekat asam amino yang diperlukan."
tolong dibaca lagi ttg ketidakabsahan percobaan miller dan urey.
bahkan urey pun mengakui (walaupun di masi terus keukeuh sama teori abiogenesis:
"Kami semua yang mempelajari asal usul kehidupan mendapati bahwa semakin kami mengamati, semakin kami merasa bahwa kehidupan terlalu kompleks untuk berevolusi dari mana pun. Kami semua percaya, sebagai suatu ketaatan, bahwa kehidupan berevolusi dari benda mati di bumi ini. Hanya saja kompleksitasnya begitu besar, sehingga sulit bagi kami membayangkan evolusi kehidupan."
tentu bisa.
1. LEDAKAN KAMBRIUM
pada masa pra kambria, dunia hanya dipenuhi makhluk eukariotik, lalu secara tiba2 bumi dipenuhi organisme tingkat tinggi (yg mustahil terjadi krn evolusi, krn banyaknya kompleksitas misalnya mata kompleks trilobita) dan urutan makhluk hiudp terus diciptakan (gbr diatas merupakan alur dari urutan penciptaan, bukan pohon kehidupan)
CAMBRIAN EXPLOSION TIMELINE:
MAKHLUK2 KOMPLEKS ERA KAMBRIA
FOSIL TRILOBITA SBG SALAHSATU HEWAN KAMBRIA:
dan banyak sekali hewan kambria yg tidak punah, spti ubur2, moluska, keong, dll.
nah, dari tata nama aja uda sama...
inget, persilangan hanya bisa dilakukan jika se-spesies, atau paling tidak se family. coba silangkan buaya dengan katak, pasti tidak bisa.
itu bukan srigala berevolusi jd an jing, tp domestikasi an jing hutan oleh manusia (spti halnya tanaman budidaya spt gandum yg muncul bnyak variasi spt sorgum, barley, millet, dll), kemudian manusia saling menyilangkan an jing dr domestikasi dan berinteraksi lah gen2 dalam parental an jing yg menghasilkan filial yg beranekaragam.
makanya, kalo misalnya srigala berevolusi jd an jing, lalu knpa msi ada srigala yg tidak berevolusi? knapa masi ada beruang yg nyari salmon disungai tp tidak berubah jd paus??????
sekarang tolong dijawab sama babylon:
coba jelaskan dan buktikan klo primordial soup & teori abiogensis itu ilmiah!
makasih....
Bukankah Atlas Penciptaan dibuat Harun Yahya untuk menunjukkan bahwa binatang "dahulu" dan binatang "sekarang" tidak ada perubahannya?
Jika membandingkan Belut yang dan Ular hanya karena mirip2 bentuknya padahal kelasnya BERBEDA, bukankah itu menunjukkan bahwa ia tidak tahu apa2 mengenai pembagian misalnya Kingdom, Phylum, Class, dll?
Pembagian KELAS masih cukup tinggi dibandingkan dengan Ordo, Genus, Spesies, jadi bisa dibayangkan betapa berbedanya BELUT dan ULAR - yang hanya menunjukkan bahwa Harun Yahya bukanlah seorang ahli biologi.
Lho, dengan adanya suhu yang mendingin/memanas, yang "memaksa" perubahan ini dan adaptasi, ukuran mahluk hidup yang mengecil/membesar, bukankah itu menunjukkan mutasi?
"soal Alan Feduccia, ahli ornitologi.
apakah saya menyebutkan bahwa Alan adalah kreasionis dan anti evolusi? sudah saya bilang, saya mencari dr berbagai sumber baik dr kreasionis maupun evolusionis, dan dia berpendapat spt ini:
"Saya telah mempelajari tengkorak-tengkorak burung selama 25 tahun dan saya tidak melihat kemiripan apa pun. Saya benar-benar tidak melihatnya.... Pernyataan bahwa Teropoda merupakan nenek moyang burung, menurut pendapat saya, akan sangat mempermalukan paleontologi abad ke-20."
apakah perkataan spti itu tdk boleh keluar dari mulut seorang evolusionis? bahkan evolusionis pun mengakui... "
Elu nggak baca apa yang gw tulis ya. Kok tulisan elu memenggal hanya sepotong kecil dari pernyataan dia. Jangan2 memang di buku HY hanya ditulis penggalan sebegitu.
Sekali lagi gw menulis sebelumnya:
Feduccia has authored two popular works, The Age of Birds (1980) and The Origin and Evolution of Birds (1996, 1999), detailing his advocacy of a basal archosaurian origin for Aves, that is a common descent of birds and theropods as opposed to a direct descent from advanced theropods, the currently accepted theory[citation needed]. notable examples of his work include his isolation of the structure of the stapes as a tool in deciphering the phylogeny of higher taxa within crown clade Aves, and his work on the early evolution of Neornithes[citation needed].
dan Feduccia tidak setuju dengan teori evolusi umum tentang burung, NAMUN bukan berarti ia tidak setuju bahwa burung berevolusi. Pemenggalan kata2 elu (atau mungkin HY) jelas2 menyesatkan.
Itulah sebabnya gw mendorong para pembaca untuk meneliti ulang semua referensi yang dipakai. Jangan2 cuma asal comot yang mendukung saja seperti kasus Feduccia ini.