It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Comment dong, part 1 tinggal beberapa paragraf lagi nich!!
lanjut donks
kalo komen, pas awalnya sih gue ga teralu suka, gak tau bingung bacanya. tapi makin belakang, makin keren euy. Mengalir.... ayo ayo lanjut ^^
salam kenal jg
Tapi mulai dari cerita yg SMP, gw bikin se padat mungkin... Makasih uda baca...
3500 reader reached! wooow!
Oke, kita akhiri Part. 1 ~
Akupun tidur disamping mama. Mama tetap mebelakangi aku...
"Ma..."
"...."
"Itu, ga seperti yang mama bayangin kok.."
"...."
"Aku... Aku... Aku biseksual ma.. Aku masih suka perempuan kok..."
"...."
"Sorry ma, aku ga maksud ngecewain mama..."
"...."
"Jadi biseksual bukan pilihanku mah, cobalah mengerti..."
"slurp.."
Setelah kudengar suara tarikan nafas yang berisi lendir itu, aku berhenti bicara. Aku membalikkan badanku sambil menyesali, mengapa harus kuceritakan ini pada mama. Beliau tetap diam seribu bahasa, sementara aku sudah tidak bisa berkata2 lagi. Aku kembali ke kamarku dan memeluk Mike dalam tangis...
"Shh... Sori Hen, ini gara-gara aku juga... Mau menangis, menangislah. Aku ada buat kamu... Ceritain semuanya ke aku... Maaf Hen, maaf banget..."
"Bukan itu Mike... Aku juga sayang sama kamu, tapi... Aku sedih banget, aku marah sama diri aku sendiri, aku ngerasa aku jahat banget... Mama Mike, Mama!!"
"...."
Aku melanjutkan tangisku sementara Mike mengusap-usap kepalaku. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, begitu juga dengan Mike.
Akhirnya kami tertidur dalam lelah, karena aku juga tidak ingin terlalu memikirkannya. Kepalaku sakit sekali membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi...
"Nih, breakfast..." Mama menyodorkan 2 piring berisi masing-masing roti panggang berselai kacang. Wajahnya terlihat murung, tetapi dia tetap bersikap tenang.
"Mah... Yang kemarin..."
"Hen, diam... Not now..."
Mike menatapku sambil memegang roti dengan kedua tangannya, hendak memasukkannya ke mulut. Mama menyalakan TV di ruang tamu, dan aku menghabiskan roti panggangku.
"Ma,"
"Hm.."
"Aku.. Aku ga ada hubungan apa2 sama Mike.."
Mama menoleh dan mematikan TV
"Mama ga pernah nuduh kamu punya relationship apa sama Michael. Mama cuma ga habis pikir, kenapa kamu bisa ciuman sama dia. Dia itu laki-laki Hendra. Kamu tau kan apa itu laki-laki mencium laki-laki? Homo, banci! Kamu mau jadi seperti itu?!"
"Ngga ma... Tapi..."
"Mau biseksual kek, mau apa kek, mama tidak bisa terima kalau anak laki-laki mama satu-satunya mencium pria. Apa sih yang kamu pikirkan?"
"Iya ma, aku ngerti..."
"Mama ga larang kamu untuk berteman sama Mike, tapi mulai saat ini, kalau kamu mau berubah, jauhi Mike. Jangan terlalu dekat!"
"... Ok..."
"Tidur sana, sudah malam."
Akupun langsung menyambar HPku dan berbaring di kasur, mengirim pesan singkat pada Mike akan apa yang baru saja terjadi. Mike tidak membalas SMSku. Sejak saat itu, dia jarang ngobrol denganku, bahkan kita seperti musuh.
Sementara itu, aku berhasil memacari Natalia. Kami sering nonton bareng, makan bareng, bisnis papaku juga kembali maju. Kami pindah ke rumah yang lebih bagus waktu itu.
Hingga tibalah akhir dari SMP, aku pindah ke International School seiring kembali majunya bisnis Papaku. Aku harus pindah sekolah lagi, ditambah mama tidak setuju kalau aku satu sekolah dengan Mike kembali.
Sekolahku SMA nanti adalah sekolah yang sama dengan Natalia. Dia memang tidak terlalu cerdas saat SD-SMP hingga masuk ke sekolah kurang favorit, tetapi aku sering mengajaknya belajar bersama sambil nonton TV, mengerjakan tugas dan PR bareng, ntah bagaimana hal tersebut membuat kami berdua menjadi lebih pintar.
Prom nite, waktu itu pukul 7 malam tepat...
"Hi, Mike, lama gak ngobrol. Apa kabar..."
"Baik, loe sendiri?"
"Baik..."
"Hahaha, kaget yah gw pake baju mewah? Ini kemeja Gufo loh, punya bokap gw... Skrg mah mana mampu beli..."
"Oh, gak kok..."
Acara demi acara dilalui, tapi yang kupikirkan hanya Mike. Aku masih begitu menyukainya, perasaan ini tidak akan bisa hilang. Aku ke toilet untuk buang air kecil pada saat dinner. Toiletnya kosong, hanya ada aku di sana sedang pipis di urinair. Sebelum akhirnya Mike datang dan pipis di sebelahku.
"Weh, Mike!" sontak aku kaget
"Eh, Hendra, gw kira siapa. Hahaha..."
Entah setan apa yang lewat, aku masuk ke bilik WC diikuti Mike. Kami berdua memadu kasih, dari ciuman bertubi-tubi, hingga cupangan panas dari Mike di seluruh leherku. Kami melepas pakaian kami berdua, lalu melakukan oral seks. Aku sendiri bingung bagaimana caranya, aku hanya berusaha memberi kenikmatan pada Mike dan diriku sendiri.
Setelah puas, aku duduk di WC dan Mike aku pangku. Aku berusaha memasukkan penis ku kedalam lubang Mike. Yeah, aku pernah menonton ini di internet dulu. Mike menjerit sedikit saat aku mulai memasukkan penisku.
"Aw!!"
"Duh, sakit yah? Katanya sih emang sakit, sabar yah..."
"Iya, ini malam terakhir kita. Lakukan apa aja Hen..."
Aku memaksakan penisku masuk seluruhnya, Mike terpejam sambil sedikit miris. Aku memompa perlahan, perlahan, perlahan, semakin lama semakin cepat... Mike kelihatannya mulai menikmati dan keenakan. Aku memegang penis Mike dan mulai mengocoknya, pejuhnya memancar dan membasahi tanganku dan tembok tempat aku menghimpitnya.
"Argghhhhh!!" Teriak Mike keenakan saat cumming. Kami memang beruntung, dari awal hingga selesai, WC itu tidak diisi orang lain selain kami berdua. Mengapa? Karena ada WC yang lebih dekat dari Ballroom kami, tetapi aku mengambil yang agak jauh.
Aku terus memompa sambil mencium bibir Mike. Ciumannya begitu hangat, perutnya yang terlihat agak sixpack aku raba dengan lembut, uh.. Begitu nikmat. Ini yah yang namanya nikmat? Hahaha...
"Arrh... Mike... Aku... Aku mau keluar....."
"Keluarin aja... Di... Hosh... Dalem...."
"Mikkkeeeeeeeeee!!!!!!" Jeritku saat aku cumming. Aku berhenti memompa, kemudian duduk memangku Mike di WC. Aku mengeluarkan penisku yang sudah lemas, mencuci tangan dan penis, kemudian kami kembali berciuman dan menikmati malam itu. Berpelukan, bercerita akan kemana SMA nanti, kuliah, seperti apa, bagaimana memilih masa depan antara tetap memiliki boyfriend/girlfriend, sekitar 10 menit, dan kami kembali berpakaian, keluar, dan jalan masing-masing seperti tidak ada apa-apa...
"Aku ga bisa jadi pacar kamu. Tapi bukan berarti aku ga cinta sama kamu. Aku sayang kamu, Hen"
Perasaanku semakin tidak karuan dan aku memeluknya semakin dalam, dengan erat dan penuh perasaan. Mike, inilah pelukan terakhir dariku. Terimakasih untuk semuanya Mike... Tangisanku semakin menjadi saat kami harus berpisah. Mike pulang dan aku tetap bersama teman-teman yang lain, menikmati saat-saat terakhir bersama.
Itu adalah saat terakhir aku bertemu dengan Mike. Terakhir aku sempat ke rumahnya beberapa minggu setelah pengambilan ijazah dan cap 3 jari, rumahnya sudah diisi orang lain. Mike, thank you Mike...
~. Part. 1 TAMAT .~
Cuma ada yang agak mengganjal, memang anak smp udah suka minum kopi ya? apa lagi yang kapal api?
bagian itu kisah nyata loh, gw suka kopi (tapi bukan kopi hitam).
terutama kopi susu / mocha, biasa gw tambahin susu kental manis dan buat celupan biskuit..
Mungkin besok atau lusa baru dimulai... Lagi mencatat kenangan2 yang indah untuk diselipkan dalam cerita, dan berfantasi ria untuk memfiksikan cerita supaya ga terlalu "plain"...
Dr tdur barengnya, dr nyokap yg homophobia bgt, sama yg trakhir dy harus pisah. Hampir sama. Tp okelah... Ayo terusin
Untuk homophobia, itu asli.. Gw uda open sama nyokap gw kalo gw Bi, dan itulah yg terjadi. walopun bukan nyokap gw nge gap langsung gw lagi ciuman..
tidur bareng, itu asli, tapi ga sampe ketawan.. Hahaha...
harus pisah jg asli, emang gw SMA nya pindah...
karena gw suka banget sama cerita TLOS yang daleeeem banget, ini sbagai kenang2an, skaligus karena kisah SMP gw sedikit mirip...
Besok malem mulai bikin part 2 ah~ udah jadi kerangka nya...
D tunggu lanjutanya.