It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
haiz.. hendracool merusak citra ceritanya aja neh..
yg terpenting kan bkn adegan seksnya, tapi lovenya gt..
kalo mau adegan seks mah banyak tuh di BoyzSex..
btw bagus jg tuh gambar... :twisted:
hahaha...
dapet dr mn tuh?
aku teringat bahwa aku harus memikirkan cara untuk alasan pada febby.
ah biarlah, tar juga dapat ide sendiri.
aku bersiap siap mandi. kuambil handukku dan aku masuk ke kamar mandi di kamarku.
setelah mandi, aku sedikit membereskan kamarku. aku gak ingin jo melihat kamarku berantakan seperti ini. dan aku juga gak ingin jo merasa gak nyaman ada dikamarku.
kulirik jam d kamarku sekali lagi. pukul 7. kuambil ponselku diatas meja dan ku kirim sms ke ponsel jo. "malam jo, tar lo kerumah gua jam berapa??? gua gak kemana mana nih, jadi gua harap jngn malam malam. atau lo dinner d tempat gua ja. nyokap kayanya masak banyak tuh..."
kuletakkan kembali ponselku d atas meja kembali, aku keluar kamar dan nonton tv bersama nyokap.
aku teringat bahwa aku harus memikirkan cara untuk alasan pada febby.
ah biarlah, tar juga dapat ide sendiri.
aku bersiap siap mandi. kuambil handukku dan aku masuk ke kamar mandi di kamarku.
setelah mandi, aku sedikit membereskan kamarku. aku gak ingin jo melihat kamarku berantakan seperti ini. dan aku juga gak ingin jo merasa gak nyaman ada dikamarku.
kulirik jam d kamarku sekali lagi. pukul 7. kuambil ponselku diatas meja dan ku kirim sms ke ponsel jo. "malam jo, tar lo kerumah gua jam berapa??? gua gak kemana mana nih, jadi gua harap jngn malam malam. atau lo dinner d tempat gua ja. nyokap kayanya masak banyak tuh..."
kuletakkan kembali ponselku d atas meja kembali, aku keluar kamar dan nonton tv bersama nyokap.
aku masih menunggu sms dari jo, dan baru teringat juga kalau ponselku ada didalam kamar. aku beranjak dari ruang keluarga dan segera mengambil ponselku.
kulihat layarnya, tertulis "1 message received" buru buru kubuka isinya, dan ternyata dari febby.
"sayang, dirumah aja ya??? jangan kemana mana, ntar kalau di culik orang aku harus cari kemana??? mwahh...."
aku sedikit senang dapat sms dari febby. tapi, yang kuharap adalah sms dari jo, bukan dari febby.
kubawa ponselku keluar kamar sambil membalas sms febby. mama mash nonton tv, kulirik sedikit kearah jam dinding d ruang tengah, 7.30.
"jim, tumben kamu malam minggu ga keluar??? ga ada acara apel nih???" tanya mama sambil meledekku.
aku tak menjawabnya, hanya ku naikkan kedua bahuku sebagai tanda tak ada yang perlu dijawab.
kemana si jo, pikirku. apa aku telfon aja dia??
gak ah, ntar kegeeran lagi tu anak... tapi, kenapa tak ada kabar sama sekali???
akhirnya aku mengesampingkan gengsiku.
aku tak peduli, kucari namanya dalam kontak list ku, dan ku telfon dia...
aku masih menunggu sms dari jo, dan baru teringat juga kalau ponselku ada didalam kamar. aku beranjak dari ruang keluarga dan segera mengambil ponselku.
kulihat layarnya, tertulis "1 message received" buru buru kubuka isinya, dan ternyata dari febby.
"sayang, dirumah aja ya??? jangan kemana mana, ntar kalau di culik orang aku harus cari kemana??? mwahh...."
aku sedikit senang dapat sms dari febby. tapi, yang kuharap adalah sms dari jo, bukan dari febby.
kubawa ponselku keluar kamar sambil membalas sms febby. mama mash nonton tv, kulirik sedikit kearah jam dinding d ruang tengah, 7.30.
"jim, tumben kamu malam minggu ga keluar??? ga ada acara apel nih???" tanya mama sambil meledekku.
aku tak menjawabnya, hanya ku naikkan kedua bahuku sebagai tanda tak ada yang perlu dijawab.
kemana si jo, pikirku. apa aku telfon aja dia??
gak ah, ntar kegeeran lagi tu anak... tapi, kenapa tak ada kabar sama sekali???
akhirnya aku mengesampingkan gengsiku.
aku tak peduli, kucari namanya dalam kontak list ku, dan ku telfon dia...
trimkasih...
tadinya kirain pasti uda bakal panjang ni cerita..
tapi ternyata malah double2... hahaha...
keep the spirit bro..
akhirnya telfonku tersambung dengan jo.
aku menunggu jawaban darinya. lama masih tak ada jawaban. kuulang untuk menelfonnya. tersambung, tapi lagi lagi tak diangkat.
kemana sih ni anak??? pikirku sebal. sms ga d bales, telfon ga diangkat, kemana dia.
"jim... kmu mau mkan jamberapa?? mama sudah lapar nih..." ucp mama dari ruang keluarga.
"iya ma, mama makan saja dulu.. jimmy belum laper..." sahutku dari ruang tengah.
aku masih berharap bisa dinner bareng jo. tapi tak ada kabar darinya.
jangan jangan jo tertidur dari tadi siang dan sampai sekarang belum bangun.
aku beranjk dari tempatku duduk, "ma... jimmy keluar sebentar ya.." kataku sedikit berteriak...
"mo kemana kamu jim???" sahut mama dari dalam.
"kerumah jo bentar ma..." sahutku sambil menutup pintu.
aku sampai d depan pintu rumah jo. ku tekan bel rumahny dan menunggu sampai ada yang membuka.
terdengar olehku pintu itu terbuka. berharap jo sendirilah yang membuka pintu itu.
aku sedikit menahan nafasku saat terlihat seseorang dibalik pintu.
"hi jim..." nyokap jo menyapaku..
"malam tante... jo ada???" ucapku menyapa beliau.
"jo lagi pergi jim... tadi minta izin ama tante mau cari sesuatu"
"cari apa tante???" jawabku sedikit bingung.
"aduh, tante kurang tahu tuh..."
"sama siapa tante??? trus naik apa??? dan nanti pulang jam berapa???" aku bertanya begitu cepat karena aku merasa sedikit panik. sedikit bingung. knp jo tak memberi tahuku??? kenapa dia tak memberi kabar...???
nyokap jo sedikit bingung denganku, matanya sedikit menyipit menatapku.
"tadi jo d jemput teman laki lakinya naik motor jim, kalau pulang jam berapa tante ga begitu tahu" jawab beliau sedikit merasa aneh.
"oh, y udah, makasih tante, jimmy pulang dulu..." aku berpamitan dan melangkah pulang kerumah dengan perasaan kecewa...
rasa kecewa menyelimuti pikiranku. kenapa dia tak memberitahuku kemana dia pergi???
pikiranku kacau, aku pulang dengan rasa marah.
"jim, kmu mkan dulu sana" kata mama membereskan piringnya.
"jimmy belum laper ma, beresin saja semua.." sahutku sambil masuk kedalam kamar.
aku meringkuk sendiri d dalam kamar. masih berfikir tentang jo. berfikir betapa kecewanya aku padanya.
aku tertidur untuk sesaat dan terbangun saat ponselku berdering.
kulihat d layar ponselku, jo sedang mencoba menelfonku. ku tekan tombol reject d ponselku. dering ponselku berhenti.
tak lama diam, ponselku berdering lagi. masih jo yang mencoba memanggil. ku tekan reject sekali lagi. dan kubiarkan ponselku tergeletak. mungkin aku masih belum bisa melupakan kejadian tadi. kejadian yang menyakitkan walau aku tak tahu kenapa aku harus merasa sakit.
kembali ponselku berdering. kubiarkan tanpa menyentuhnya. dan kupejamkan mataku. mencoba untuk membuang jauh rasa sakit ini. tapi, rasa semakin sakit lah yang terasa olehku.
dering ponsel yang tadi menggangguku, kini tak terdengar lagi.
aku merasa menyesal, kenapa tadi tak kuangkat saja telfon jo. setidaknya aku bisa mendengar sedikit suara dari sahabatku itu. suara yang selalu kurindukan. suara yang selalu membuatku tenang. walau selalu sedikit apa yang dikatakannya.
aku ini... kenapa jadi seperti ini??? kenapa aku menjadi seseorang yang lemah??? seseorang yang terlihat begitu tak berdaya ketika hal sekecil ini menghampiriku.
dalam keheningan, aku mendengar dua orang sedang berbicara d luar kamarku. terdengar suara mama. dan terdengar suara halus yang tidak asing lagi bagiku.
terdengar mama mempersilahkannya masuk. tak lama setelah itu, terdengar pintu tertutup.
hening selanjutnya, dan mataku masih tertutp.
tiba tiba, terdengar pintu kamarku d ketuk, "jim... ada jo nih, katanya jo mau nginep disini. tadi kalian sudah janjian kan???" mama mencoba memberitahuku d balik pintu.
aku tak menjawabnya. aku tak ingin seseorang mendengar aku sedang menangis.
aku membalikkan tubuhku membelakangi pintu kamar. terdengar kini pintu kamarku terbuka.
"nak jo, bangunin jimmy sendir ya??? kayaknya dia sudah tidur." aku mndengar mama sedikit berkata pada jo.
"makasih tante..." jawab jo. lalu, terdengar pintu kamar ku tertutup.
kayak diary ajah ceritanya
"jim... gua tau lo belum tidur" katanya tiba tiba.
"lo marah ma gua???" sambungnya.
"maaf, tadi ponsel gua ketinggalan d kamar"
aku hanya diam. kucoba menghapus air mataku berharap jo tak melihatnya. ku coba kontrol suaraku agar tak terdengar serak. dan kubalikkan tubuhku menghadap jo.
" gua sudah tidur tadi, jadi telfon lo gua reject. gua udah ngantuk. soalnya gua pkir lo ga jadi nginep d tempat gua..." kataku tiba tiba dengan nada yang kubuat seperti baru bangun tidur. aku tak berani memandangnya. aku tak berani menunjukkan pada jo bahwa aku baru saja menangis.
aku tau jo sedang memandangku. aku tau jo sedang memperhatikanku. dan aku tahu dia sedang melihatku menangis.
aku tak menjawabnya. mataku terbuka.
jo mendekat kearahku. tubuhnya d jatuhkan d sampingku. aku sedikit melirik kearahnya, kakinya bersila, wajahnya menghadap lurus kedepan.
"maaf ya jim" sambungnya lirih.
"tapi, kenapa lo harus marah???" bukankah gua dah jelasin kalo ponsel gua ketinggalan???" sambungnya.
kami sama sama terdiam setelah itu.
"ga kok jo... kenapa gua harus marah??? itukan urusan lo, tadi itu gua cuma mau pastiin lo jadi ketempat gua atau ga kok.." jawabku masih berpura pura bangun tidur.
dan itu bohong. aku memang marah, aku memang kecewa, dan mungkin, aku cemburu...