It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku... memeluknya...
memeluk tubuhnya...
memeluk jiwanya yang sedang kacau...
dan mencoba merasakan, apa yang dirasakannya...
"jo... cerita ma gua... apa yang terjadi??? apa yang membuat lo sampai begini???" ucapku mendekat ketelinganya.
mungkin sekarang bajuku telah basah oleh air matanya. tapi aku tak peduli. aku tak peduli dengan semua itu.
tak ada jawaban dari jo. hanya tangis yang dia berikan.kubiarkan tangannya melingkar d punggungku. wajahnya menempel d dadaku. dan kepalaku kuletakkan d kepalanya sebagai tanda aku bersamanya.
jo adalah salah satu dari jutaan orang d dunia ini yang merasakan cintanya tak terbalas.
jo adalah satu dari jutaan orang yang tersiksa atas apa yang terjadi pada dirinya.
dan jo, adalah satu dari jutaan orang yang merasakan pahit atas apa yang tidak diinginkannya.
air mataku mash mengalir saat itu. teringat akan satu kalimat yang menegaskan arti sebuah cinta.
"when two people cry together for the first time, they know how much they love each other"
"jo... mencintai sahabatnya, bernama billy..."
tapi, febby juga semakin dekat denganku, dan tinggal menunggu waktu yang tepat,aku menjadikannya kekasihku...
jo sedikit mencibirku. "emang lo ga punya rumah sendiri, pke nginep dirumah orang..."
tak kuhiraukan apa yang dikatakannya. aku senang karena hubunganku dengannya semakin dekat.
banyak yang aku ceritakan pada jo. bahkan masalah bokap yang pergi ninggalin aku dan nyokap hanya karena lebih memilih wanita lain daripada kami keluarganya sendiri aku ceritakan padanya.
terkadang, jo terlihat begitu dewasa saat memberi masukan padaku. dan tak jarang pula dia bisa membuatku merasa dialah soulmateku... dalam berteman tentunya.
pukul 7 malam saat aku mau berangkat kerumah febby.
malam ini, aku akan menjadikannya seseorang yang special dalam hidupku.
ku keluarkan motor dari garasi. aku sudah ga sabar ingin bertemu febby dan mengutarakan perasaanku. setelah itu, baru aku akan nginap d rumah jo dan mengganggunya dengan cerita ceritaku yang tak akan ada habisnya.
"tunggu aja jo, lo akan gua kerjain dan ga bisa tidur sampai pagi" pikirku sambil menunjukkan senyum jahatku...
HIDUP JO!!
LANJOT GAANN~!!
jo sedikit mencibirku. "emang lo ga punya rumah sendiri, pke nginep dirumah orang..."
tak kuhiraukan apa yang dikatakannya. aku senang karena hubunganku dengannya semakin dekat.
banyak yang aku ceritakan pada jo. bahkan masalah bokap yang pergi ninggalin aku dan nyokap hanya karena lebih memilih wanita lain daripada kami keluarganya sendiri aku ceritakan padanya.
terkadang, jo terlihat begitu dewasa saat memberi masukan padaku. dan tak jarang pula dia bisa membuatku merasa dialah soulmateku... dalam berteman tentunya.
pukul 7 malam saat aku mau berangkat kerumah febby.
malam ini, aku akan menjadikannya seseorang yang special dalam hidupku.
ku keluarkan motor dari garasi. aku sudah ga sabar ingin bertemu febby dan mengutarakan perasaanku. setelah itu, baru aku akan nginap d rumah jo dan mengganggunya dengan cerita ceritaku yang tak akan ada habisnya.
"tunggu aja jo, lo akan gua kerjain dan ga bisa tidur sampai pagi" pikirku sambil menunjukkan senyum jahatku...
jam d kamarku menunjukkan pukul sepuluh malam.
ku ambil ponselku dan kuketik pesan yang aku kirimkan pada jo. "pangeran, blom tidurkan, gua mo kerumah lo nh, kn tadi gua udah janji mau nemenin lo malam ini... tenang aja, gua bawa bantal ma guling sendiri kok..."
tanpa menunggu balasan aku langsung beranjak keluar kamar.
mama kaget saat melihat aku pergi membawa bantal dan guling. aku bikin alasan aja takut make bantal jo karena pasti sudah kena " iler " dia. hehehe...(taukan maksudnya)
sepi... tak ada satupun orang yang lewat.
aku melangkah dan berhenti tepat d depan pagar rumah jo. bantal dan guling yang kubawa ku pegang bersama sama d tangan kiri. dan tangan kananku sibuk mengeluarkan ponsel dari saku celanaku.
ku telpon nomor ponsel jo. lama baru terdengar bunyi "tuuuut"
"halo jim..." ucap jo d seberang sana.
"gua udah ada d pagar rumah lo nh... bukain pintu donk??? kan gua mo nemenin lo tidur malam ini. buruan, tar keburu ada yang ngelihat gua. disangkain kabur lagi gua..." ucapku panjang lebar.
telponku d matiin begitu saja oleh jo. dan dia, sekarang berada di balkon atas rumahnya tertwa terpingkal pingkal melihatku dengan kondisi seperti ini. dan aku sendiri, hanya bisa melihat tawa lepas sahabatku dari jauh...
aku teringat photo keluarga yang ada d ruang keluarga bawah.
"jo, gua lihat d bawah ada photo keluarga lo. tapi kok ada cowok satu lagi siapa???" tanyaku.
"oh, itu koko gua, dia kuliah d aussie sekarang, kenapa???" jawabnya sambil membaca komik yang terlihat sudah bulukan.
"oh... kirain calon mantu dirumah ini jo..." godaku padanya tapi tak ditanggapinya.
"oia jo, lo udah tau hari ini hari apa???"
"tau, hari kamis, emng kenapa???" jawabnya pendek.
kuambil kursi yang melengkapi meja komputer jo dan aku duduk disana.
"bukan bego... hari ini adalah hari dimana gua jadian ama febby..." ucapku polos padanya.
saat itu, jo hanya diam. tak ada satu katapun yang terucap.
"kok lo diem sih jo??? lo gak seneng kalo gua jadian ma febby??? cemburu lo ya..." godaku padanya
"tenang aja, lo tetep sahabat gua kok..."
jo hanya menatapku sebentar. setelah itu dia kembali fokus pada komik butut nya sambil berkata, "selamat deh..."
aku beranjak dari kursiku dan mendekat kepadanya. kurebahkan tubuhku d sampingnya, dan kucabut komik yang ada ditangannya, lalu kubuang jauh jauh.
jo menoleh padaku. tapi tak ada ekspresi diwajahnya.
aku sendiri juga sedang menatapnya. menatap wajah tampan sahabatku.
"jim..." tiba tiba jo berkata..
"lo ga takut, tidur seranjang ama orang seperti gua???"
"lo ga takut, gua apa apain lo???"
kini dia merebahkan tubuhnya disampingku.
sekarang kami sama sama menatap langit langit kamar.
aku belum menjawab pertanyaan jo tadi.
bahkan, aku tidak pernah berfikir, jo akan punya maksud seperti itu.
aku menggelengkan kepalaku. dan jo, menoleh kearahku.
"ga kok jo, lo dah gua anggep sodara gua sendiri. dan gua tau lo ga akan ngelakuin hal seperti itu ma gua... gua percaya ma lo..." jawabku lirih masih menatap langit langit kamar.
jo masih menatapku dari samping. entah apa yang dipikirkannya. entah apa yang ada d benaknya. lalu dia berkata.
"jim, selamat ya hari ini lo jadian ma febby. gua hanya bisa berdoa semoga lo bahagia. paling gak, salah satu dari kita masih bisa bahagia karena cinta, dan semoga apa yang kulihat selama ini tidak benar..."
apa maksud jo berkata "apa yang kulihat selama ini tidak benar..."
ingin rasanya bertannya padanya. ingin rasanya tahu mksud dari ucapan itu. tapi, aku hanya diam tanpa kata.
jo memiringkan tubuhnya membelakangiku.punggungnya terlihat sedikit menekuk. dan kakinya pun sedikit d tekuk.
"jim.. trimakasih buat semuanya. trimakasih karna lo masih mau temenan ma gua walau lo dah tau siapa gua. dan terimakasih karena lo sudah mau menjadi bagian dalam hidup gua..."
ku miringkan tubuhku menghadap punggungnya. kurangkulkan tanganku melingkar d perutnya. dan kupeluk dia erat erat d tubuhku. kucium rambutnya. terasa harum saat aku menciumnya. dan aku teringat akan satu kata kata persahabatan.
"as long people have friend to share his sadnes, it's become easy to bear..."
dan kamipun terlelap tdur berdua...
selamanya...
aku sendiri juga sedang menatapnya. menatap wajah tampan sahabatku.
"jim..." tiba tiba jo berkata..
"lo ga takut, tidur seranjang ama orang seperti gua???"
"lo ga takut, gua apa apain lo???"
kini dia merebahkan tubuhnya disampingku.
sekarang kami sama sama menatap langit langit kamar.
aku belum menjawab pertanyaan jo tadi.
bahkan, aku tidak pernah berfikir, jo akan punya maksud seperti itu.
aku menggelengkan kepalaku. dan jo, menoleh kearahku.
"ga kok jo, lo dah gua anggep sodara gua sendiri. dan gua tau lo ga akan ngelakuin hal seperti itu ma gua... gua percaya ma lo..." jawabku lirih masih menatap langit langit kamar.
jo masih menatapku dari samping. entah apa yang dipikirkannya. entah apa yang ada d benaknya. lalu dia berkata.
"jim, selamat ya hari ini lo jadian ma febby. gua hanya bisa berdoa semoga lo bahagia. paling gak, salah satu dari kita masih bisa bahagia karena cinta, dan semoga apa yang kulihat selama ini tidak benar..."
apa maksud jo berkata "apa yang kulihat selama ini tidak benar..."
ingin rasanya bertannya padanya. ingin rasanya tahu mksud dari ucapan itu. tapi, aku hanya diam tanpa kata.
jo memiringkan tubuhnya membelakangiku.punggungnya terlihat sedikit menekuk. dan kakinya pun sedikit d tekuk.
"jim.. trimakasih buat semuanya. trimakasih karna lo masih mau temenan ma gua walau lo dah tau siapa gua. dan terimakasih karena lo sudah mau menjadi bagian dalam hidup gua..."
ku miringkan tubuhku menghadap punggungnya. kurangkulkan tanganku melingkar d perutnya. dan kupeluk dia erat erat d tubuhku. kucium rambutnya. terasa harum saat aku menciumnya. dan aku teringat akan satu kata kata persahabatan.
"as long people have friend to share his sadnes, it's become easy to bear..."
dan kamipun terlelap tdur berdua...
selamanya...