Malang, 27 November 2008.
Hari Kamis yang "sendu" dan "biru".
Untuk Ubay kupersembahkan tulisan sederhana ini.
Demi rasa sayang dan cintaku kepadamu, kuberanikan diri memberikan kenangan "abadi" hasil karya otakku padamu.
Dengan bahasa yang biasa-biasa saja.
Dengan kemampuan yang apa adanya.
Dengan segenap kekuatan merangkai kembali kejadian di masa yang lalu, aku berjuang menulis kisah ini.
Mungkin ada detail yang terlewat.
Mungkin ada serpihan kisah yang tak lengkap.
Maafkanlah.
Tapi ini adalah curahan sejati seorang Jatulelaki a.k.a Jatu a.k.a Agus yang semurni-murninya.
Yang tak perlu rekayasa untuk mengungkapkannya.
Semoga abadi.
Sampai kapanpun.
Tak bisa dihapus.
Di-protect kuat dalam "Folder Lock" yang hanya engkau dan Tuhan dan aku yang tahu password--nya.
Aman dari tangan-tangan jahil.
Jatu menjadi "penuh cinta" karena engkau, Ubay.
Jatu dan Ubay.
ELECTROLOVE.
Sebuah kisah sederhana yang membuat hidup seorang Jatulelaki berubah drastis---dari sesosok naga bermulut api, menyembur liar bagai kawah gunung berapi yang marah penuh panas berjuta derajat Kelvin--menyeruak menghabisi semua yang ada di sekelilingnya tanpa ampun, menjadi sesosok lelaki yang sangat penuh cinta. Penuh romansa dan fantasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Ya. Jatu sedang jatuh cinta.
Jatu sudah menemukan cinta yang tak pernah terbayangkan meskipun hanya dalam sekejap kedipan matanya. Jatu takluk di tangan dewa asmara yang telah membidik ulu hatinya dengan mata panah berlapiskan manisnya krim terlembut di dunia.
Jatu menyerah.
Kalah.
Tak bertenaga.
Jatuh cinta sedasyat-dasyatnya.
Terkena aliran listrik cinta yang bergiga juta volt dayanya.
Electrolove.
'Listrik cinta'
Mematikan. Menyengat kuat. Tapi memberikan daya dan kekuatan.
Laksana pembangkit listrik raksasa di muka bumi.
Dia menerangi setiap sudut relung hati. Yang gelap jadi terang, yang terang semakin cemerlang. Semua berpendar.
Karena ELECTROLOVE.
Kisah terdasyat dalam hidup Jatu. Dan Ubay.
Ion listrik pembangkit semangatnya.
Apa adanya.
Untuk Ubay seorang.
Jatu's exclusive ELECTROLOVE.
Kenapa?
Karena Jatu hanya buat Ubay seorang..
Sampai kapanpun..
Comments
Aku mengernyitkan keningku. Satu lagi PM yang masuk ke dalam inbox private message-ku.
Hmm. Siapa lagi ini ya?
Memakai nama samaran yang mengingatkanku pada buasnya makhluk dunia beast.
Kalajengking Merah.
Aku gerakkan jari tanganku di mouse mungil yang ada di atas mousepad bergambar Hulk itu.
Klik.
mau iklan sebentar yahhhhhhhhhh
hihihihihihihihiihihihihi
Saat itu beberapa hari menjelang Lebaran tahun 2008. Aku di Jaya Net.
Hmmm.
Aku dekat sekali dengannya.
Bahkan teramat sangat dekat.
Rasanya PM ini adalah yang paling beda. Beda.
Hm. Jaya Net.
Sebenarnya dia anak mana kok tahu lokasi Jaya Net. Mungkinkah we are simply neighbors? Aku bertanya dalam hati.
Aku diam sebentar, memandang pendar cahaya di depanku.
Sapa ya dia? Jadi curious.
Diam.
Jadi thinking about him.
Kuteguk sedikit Powerade dalam botol plastik itu.
Rasanya dingin.
Tetap kepikiran dia.
'Jaya Net aja. Ntar kita bisa ketemuan.' kalimat itu terlintas berulang seperti slide show di kepalaku.
Aku di Jaya Net hari itu.
Menikmati malam tanpa acara berarti.
Another gloomy Saturday Night. Just like it has been that way..for years.
Di tengah hiruk pikuknya music di loudspeaker dekat kasir. Entah lagu apa itu.
Aku melirik booth lainnya.
Cuman ada dua user di depan mataku.
Cewek. Dan bapak-bapak.
Mungkin sibuk menyelesaikan tugas Pascasarjana-nya.
Gak mungkin dia.
Kenapa aku jadi ingin tahu begini ya.
Ingat Jatu. Ingat, kamu kan cuma ngejar straight, pekik jiwa pendampingku.
Sudah. Siap-siap pulang. Sudah pusing kepala.
3 jam di Jaya Net.
Kecepatan internet-nya payah. Selambat snail di gurun pasir.
Gak bisa akses cepat.
Aku ke depan. Siap membayar sesuai billing-nya.
Diam. Berpikir.
Entahlah.
Padahal curiosity kills the cat kan?
Itu namanya. Dia juga said hi to me.
Aku yakin pernah melihatnya sebelumnya.
Pasti.
Aku sering ke Jaya Net.
Who is this guy?
Siapakah Ubay, yang sudah mengirimkan pesan pribadinya dan seolah 'membongkar' my identity dengan mengatakan sering ke warnet tempatku online selama ini.
It means he is definitely around here.
But whereabout?
Ubay.
Ubay.
A unique name.
Echoing in my ears.
Murah memang.
Jangan bandingkan dengan seporsi sama di pusat kota. Hanya saja, malam itu rasanya agak terlalu asin.
Too salty. Too much salt.
Tetap kepikiran Ubay.
Kupandangi jalan raya sempit di depan. Aspalnya menghitam kelam.
Kelamkah hatiku?
Kesepian?
Atau dikutuk akibat jiwa adventurer-ku?
I don't know.
Asin.
Tetap kumakan. Kupaksa lidahku menikmatinya.
Ubay.
Terngiang lagi di benakku.
Ada apa dengan Ubay?
Kuambil Nokia N73 ME dari kantong celanaku.
Kujalankan Opera Mini.
Kuakses forum.
Log in.
Loading...sambung dengan jaringan GPRS punya Indosat.
Lambat.
Tapi akhirnya masuk juga my own PM inbox.
Ubay. Si Kalajengking Merah. Kuingin tahu siapakah engkau.
Hmm. But why am I this enthusiastic? Aku bertanya-tanya sendiri.
Ubay.
Dapat profilnya. Dapat info postingannya. Sedikit saja.
Tak bertumpuk.
Hanya ada gambar 'outdoor love scene' yang kutemukan. Postingannya di masa lalu.
Hmmm.
Ada akun Friendster-nya!
Aku memekik.
Kok jadi berdegup.
Tetap penasaran.
How do you look like, Ubay?
Voila.
Aku diam sebentar.
That's Ubay.
Dia tersenyum lebar.
Kuklik fotonya.
Kulihat satu demi satu.
Oh, jadi kamu yang namanya Ubay.
Kesan pertama: sangat lelaki. Gak tampak kalau dia 'lain'.
Entahlah.
Aku kok suka ya.
Suka lihat gayanya di sana.
Suka.
lom pulang, tadi katanya cerita mau pulang karena warnetnya dudulz
yah aku pulang duluan aja deh
see yaaaaa
GOOD NIGHT AND GOOD LUCK
Muda belia.
Ada yang khas di sana.
Gak bisa kujelaskan.
Ubay.
Aku sempatkan mengunyah acar mentimun dengan gigi gerahamku. Tak terasa.
Pandanganku terus ke Ubay.
Rambutnya lucu. Ada beberapa model yang ditunjukkannya. Ada yang agak keriting juga. Ada yang pendek.
Entahlah.
The electrical wave tiba-tiba menjalar.
Pelan.
Seperti barisan semut.
Berderap. Pelan. Tapi terasa menggelitik.
Aku pandang foto saat Ubay tersenyum di sebuah photo booth. Rambutnya agak panjang.
Manis.
Yup, aku hentikan kisah The Pasar Besi Boys demi cintaku pada Ubay.
Ubay is the one.
Thread ini aku persembahkan khusus padanya. Juga pada pembaca lain yang sudi berbagi rasa pada kami berdua.
Tetap kisah sederhana.
Apa adanya saja.
Tidak ada yang wah.
Buat Ubay aku berusaha menjadi Jatulelaki yang lebih baik.
More will be revealed in the story to go.
Thanks for reading.