It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Napas kevin tersengal-sengal saat tiba di pintu gerbang kampus. Ini hari pertamanya resmi menyandang status mahasiswa. disekitarnya ada beberapa orang cewek dan cowok beratribut sama dengannya yaitu baju kaus berwarna kuning dengan bahan murahan bertuliskan nama universitas tempatnya menuntut ilmu seperti baju kaus partai yang dibagikan khusus tuk rakyat miskin. Bahan baju kaus ini juga biasa banyak dipakai sebagai saringan pembuatan tahu. bagian bawah ditutupi oleh celana panjang berwarna putih. Tas yang terbuat dari bahan daun pandan berisi 2 butir telur, 1 buah terung,dan 1 papan pete. Disamping itu juga diharuskan memakai topi pandan yang biasa di pakai petani. Rambut di potong pendek. Sementara untuk cewek rambutnya diberi pita warna-warni. Semua tampak tergesa-gesa. hari menujukkan pukul 6:30
"Bukan sudah dibilang semua harus sudah hadir jam 7:00 wib waktu kampus, kenapa terlambat"
Wajah-wajah berpakaian kuning itu semua tertunduk.
**********************
Suara lantang terdengar dari cowok hitam yang berwajah seperti orang dari wilayah timur dengan rambut kriting pendek yang nggak pernah disisir. Benar-benar tidak menarik sosok cowok hitam ini, yang belakangan ku tahu salah seorang mahasiswa senior yang aktif hampir di semua kegiatan makasiswa yang biasa dikenal sebagai aktivis kampus.
Betul-betul Menyebal hari pertamaku di kampus ini,tak sepeti yang kubayangkan sebelumnya. Sebetulnya aku berharap hari pertama bakalan beruntung bisa berkenalan berkenalan dengan cowok-cowok ganteng dan cewek-cewek cantik. Eh malah ketemu dengan mahluk ajaib ini, yang lagak sok berkuasa menyuruh para mahasiswa berkaos kuning dengan sesuka hatinya
Tapi kekecewaanku tak berlangsung lama, saat para mahasiswa berkaus kuning di suruh barbaris sesuai dengan jurusan masing-masing.
"Aduh gue nggak bawa telur nih?" terdengar suara dari samping menyusup ke gendang pendengaranku.
Ku tolehkan pandanganku kearah suara tersebut. Kupandangi sesaat. Tubuh slim sedikit bungkuk berbentuk V. Tungkai kaki kokoh. bahu yang membokol di kaos kuning yang kelihatan sedikit kesempitan. Kulit halus dan berwarna putih. Rambut lurus hitam dengan potongan culun seperti witwishit aktor muda thailand. Bibir tipis merah dihiasi hidung yang tak terlalu mancung diatasnya.
Begitu membuat segar kedua bola mataku.
"Wah bakal dihukum tuh nanti?" jawabku dari sebelahnya ditengah baris pasukan kuning ini.
"Waduh gimana nih" wajahnya tampak khawatir
"tenang aja, ini pake telur gue aja satu biar hukumannya nggak terlalu berat" kuserahkan sebutir telur yang ku ambil dari tas pandanku.
"jangan ah, nanti loe jadi ikut kena hukum"
"nggak apa-apa kok paling cuma di suruh push up lagi, gue udah biasa dirumah push up" jawabku menyakinkan si bibir merah.
"oh gitu, kalo gitu makasi ya"
"gue nino" tangannya terulur kapadaku,
"kevin" ku raih uluran tangannya
Kayak ny dr sudut pandang kevin. Muga" bener...
-CMIIW-
Ku ikuti langkah nino menuju deretan pepohonan yang banyak mengitari kampus. Udara lembut mengenai tubuh kami yang tadi panas terjemur matahari. Masing-masing membawa sebuah bungkusan daun yang dilapisi oleh robekan koran bekas yang tak rapi bentuknya. Mungkin karena banyaknya bungkusan serupa yang harus disediakan makanya si pembuat bungkusan mengerjakannya asal-asalan.
"loe dapat apa kev?" tanya nino saat kami telah menemukan tempat strategis untuk duduk dan melepas lelah di antara pepohonan itu.
"Ayam gulai, kalo elo?" jawabku saat ku buka bungkusan daun itu. Kulihat isi bungkusan itu lebih jelas. nasi putih dilumuri kuah berminyak, sepotong ayam gulai makanan yang paling ku benci,sambel dan sedikit sayur.
"sama nih" ucap nino saat melakukan hal yang sama denganku
"Boleh kami ikut gabung disini" sebuah suara berat memutus percakapan singkatku dengan nino.
Tubuh padat seorang yang sangat hobi berolah raga, lengan berotot, kulit tubuh coklat, wajah persegi kokoh ciri khas orang-orang dari suku batak sana.lumayan tinggi tapi masih kalah tinggi dibandingkan aku dan nino.
Sementara temannya yang terlihat juga membawa bungkusan makanan yang sama dengan kami memiliki tinggi yang hampir serupa, berwajah manis sehingga terkesan lebih menyerupai wajah seorang wanita, tubuhnya terkesan sangat slim, memiliki texsture tulang yang kecil. Berkulit putih tampa bulu. Sangat kontras sekali perbedaan diantara mereka berdua.
"boleh, malah bagus jadi semangat nih makannya kalo rame-rame" jawabku agar kesan yang terbangun bisa menjadi lebih hidup.
"igo" genggaman tangannya keras menunjukkan karakternya yang penuh pecaya diri.
"gilang" berbeda dengan igo genggaman tangan gilang begitu lembek tak bertenaga.
"gue kevin dan ini nino" balasku sambil berjabatan tangan. Nino ikut melakukan hal yang sama dengan ku.
.............................
"wah gue nggak suka daging nih, ada yang mau tukeran Nggak?" suara berat igo dengan nada penuh persahabatan.
"kebetulan nih bisa tukeran ama gue karena gue ngak suka ayam" balasku
Akhirnya acara makan siang itu menjadi lebih meriah diantara pembicaraan kami yang ingin mengenal karakter masing-masing yang tentunya sesekali diselingi oleh beberapa lelucon kecil sebelum kami kembali di jemur oleh para senior.
UI?
PNJ?
Setau gw cm 2 kampus itu yg almamaternya kuning.. Cmiiw
Tp di ui ospek universitasnya pake baju putih item/putih2.
Apa sekedar kampus imajinasi bang dito aj?
Btw prolognya bagus! Cuma ospeknya kurang gahar tuh.. Hehe.
btw thanks...sudah baca
sukses selalu
***dito***
@tris: makasi nih masukannya bisa nambah wawasan kita semua dalam menulis. ditunggu komen berikutnya. gue nggak bakal ngecap tris cerewet kok hihihi......
makasi ya udah ngeluangin waktu tuk baca
ceritanya bkal menarik nih kekna
Ad crta lgi.
D lnjtin dunk!
(-_-v)