It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mau nngetawain gue ya?
wakaka..wakaka....
gmn tuh rasanya waktu ditonjok ampe jatuh???pasti sakit bgt......cma pasti lebih sakit waktu si nino g mau ngmg lagi.........
mohon dilanjutin dunk critanya
sedih jga bacanya~~~~~
Nino melintas dengan kawasaki ninjanya berselisih jalan denganku yang akan meninggalkan kampus karena ada urusan mendadak yang harus ku lakukan. Tak ada sapaan dari nino. Dia cuma lewat tanpa sama sekali melihat kearahku seolah-olah aku nggak pernah ada di muka bumi ini. Sebulan sejak acara kbm itu tidak pernah ada lagi kontak diantara kami. Walaupun hanya sebuah pembicaraan kecil. Pernah aku berusaha ntuk menjelaskan pada nino tentang kejadian waktu itu dan meminta maaf, namun iya selalu menghindar.
Seorang gadis manis tampak asik duduk di boncengan. Tangan sang gadis tampak merangkul manja pinggang ramping nino. Sang gadis itu adalah angel. Cewek cantik yang menjadi pembicaraan kami pada saat KBM waktu itu. Sejak kepulangan dari kbm nino gencar melakukan pendekatan pada angel. Sekarang mereka sudah resmi pacaran. Itu ku ketahui dari pembicaraan rekan-rekan di kampus.
Ada rasa aneh yang mengiris ku rasakan melihat hal itu. Tapi aku tak ingin larut dengannya.
"mau kemana kev?"
Sebuah sapaan membuyarkan lamunanku.langkahku terhenti. Pio menghentikan laju motornya di sampingku. Sosok pemuda dengan gaya enegic. Kulit putih. Rambut bergaya spike. Tubuh tegap sedikit slim postur seorang perenang. Wajah cenderung membulat dihiasi sebuah kacamata bening yang membuat wajah itu semakin enak bila dipandang.
"oh...gue mau ke toko buku nih pio"
"sendiri aja?" tanyanya lagi.
"iya nih" jawab ku
"kok jalan kaki? Motor loe kemana?"
"lagi di bengkel... Rusak" jawabku singkat.
"ya udah bareng gue aja deh kebetulan gue nggak ada kerjaan nih"
Aku mengiyakan sambil naik keboncengan. Boncengan motor itu agak tinggi dari biasanya. Poi merombak skope bagian belakangnya menjadi monoshock. Sehingga motor itu semakin garang tongkrongannya. Saat aku duduk di boncengan tubuhku terpaksa agak condong kedepan. Dadaku bertumpu pada punggung bidang pio. Mau nggak mau kedua tanganku harus bertumpu dipahanya agar tidak terlalu miring kedepan.
Kami pun mulai meninggalkan area kampus.
"Inilah tempat kos gue pio, mau mampir dulu nggak?" tanya ku menawarkan.
"Kapan-kapan deh kev. Ohya. .. Sabtu sore loe ada acara nggak?" balasnya bertanya. Wajah bulat pio tampak imut dengan esxpresinya.
"nggak..... mang napa?"
"temenin gue berenang, bisakan?" ajakan pio terkesan sedikit memerintah.
Aku mengiyakan ajakannya. Lagian aku merasa nggak enak menolak ajakan itu karena seharian ini pio telah rela mengorbankan waktunya tuk menemamiku membongkar seluruh buku di toko buku. Pio tampak sabar menemainiku. Tak ada rasa bosan ku lihat diwajahnya saat kami berpindah dari satu rak buku ke rak lainnya. Dia setia berada di sampingku memberikan komentar setiap buku yang ku pilih.
Setelah aku mengucapkan terima kasih pada pio. Dia bergerak meninggalkan tempat kosku. Sementara aku langsung masuk kekamar kosku yang berada di lantai dua paling pojok, setelah sedikit berbasa-basi dengan teman-teman kos.
Kuhempaskan tubuh ke atas kasur yang empuk beralas seprai polos berwarma hijau. Pandangan menerawang jauh menempus langit-langit kamar.
Pikiran yang tadi sempat hilang saat aku jalan dengan pio kembali hadir. Wajah marah nino memandang dengan jijik di permandian air panas kembali hadir menghiasi langit-langit kamarku. Senyuman manis angel saat merangkul manja nino di atas sepeda motor. Mata terpejam nino saat pura-pura pingsan tengelam di dasar danau.
Semua cuma nino....nino...dan nino.....aku merutuk diriku yang begitu lemah tak bisa menghilangkan pikiran-pikiran itu dari otakku.
klo d bca lgi, kyk ad yg slh dh.