BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

**Hot Water** (Beku, hal 8)

245678

Comments

  • ditunggu critanya.

    moga2 ga lama lanjutannya.
  • lanjut dit.... :idea:
  • edited November 2008
    *** K B M ***

    Tak terasa masa orientasi tlah berlalu. Berbagai hal yang pernuh warna terjadi pada masa-masa orientasi yang akan menjadi bahan pembicaraan yang akan selalu di kenang sampai akhir masa. Orang-orang tua yang pernah mengalami hal ini akan membanggakannya pada anak-anak mereka nanti tentang suka dukanya selama menjalani orientasi yang tentunya akan dibumbui biar kesannya lebih asik.
    ...............................

    "kita nanti naik bis yang belakang aja kev" ujar nino sambil merapikan tas ranselnya yang tali bagian sisi kirinya agak sedikit kepanjangan.

    Ransel itu berwarna merah terang dengan merek yang cukup terkenal di kalangan anak-anak pencinta alam. sebetulnya nino agak berlebihan membawa ransel itu yang memiliki ukuran cukup besar ntuk sekedar membawa beberapa helai pakaian untuk acara kemah bakti mahasiswa (KBM) yang akan di laksanakan selama tiga hari.

    "oke, tapi igo dan gilang dimana ya?" jawabku sambil balas bertanya.

    Kuarahkan pandangan kesekeling mencari sosok igo dan gilang diantara kelompok-kelompok mahahiswa baru yang membentuk kelompok-kelompok kecil disekitar bus yang akan membawa kami ke tempat perkemahan yg akan menjadi lokasi kami KBM. Memang semenjak acara ospek sampai saat ini kami berempat mulai akrab.
  • "loe mau pindahan ya gil" tanya nino.

    sebuah ransel kuning besar yang cukup padat isi tampak dengan sedikit exspresi keberatan disandang olah gilang yang bertubuh slim. Situbuh tegap igo tampak menjejerinya berjalan kearah kevin dan nino. igo hanya menenteng sebuah ransel kecil di pundak kirinya.

    "enggak lagi, gue cuma takut aja ntar di kbm nanti kita nggak dikasih makan yang layak jadinya gue nyiapin aja beberapa bungkus roti, minuman dan makanan kecil lainnya" diletakannya ransel kuning tersebut di hadapannya saat sampai di tempat kami berdiri.
  • "Kayak cewek aja loe gil pakai bawa-bawa bekal segala, padahal kita kbmnya kan cuma tiga hari ini"

    nino memang orangnya ceplas-ceplos aja kalo bicara. dia tak terlalu memikirkan perasaan lawan bicaranya. semua yang pertanyaan yang melintas diotaknya langsung di ucapkan bibir merah tipisnya tampa disaring-saring dulu. tapi di situ lah yang bikin gue suka berteman dengannya. nino begitu terbuka. seolah-olah dalam menjalani hidup tak pernah ada masalah yang bisa mengusiknya. semua mengalir begitu saja. Hawa positif itu kadang sering tertular kepada semua orang yang berada di sekelilingnya.

    "terserah gue dong, awas loe nanti kalo mintak-minta kue atau minuman ke gue nggak bakal gue kasih" nada merajuk dengan exspresi wajah yang sama muncul diraut wajah manis gilang. hal ini menimbulkan kesan wajah perempuannya semakin feminim.

    "Iya nih, loe ada-ada aja nino"
    "gilang bawa itu semua kan buat kita semua"dengan suara beratnya igo membela argumen yang diberikan gilang kepada kami.

    "Udah-udah gitu aja kok diributin, bisnya udah mau berangkat tuh, jadi kita naik sekarang aja. ntar nggak dapat bangku srategis lagi" jawabku menengahi pembicaraan tersebut.
  • Latar belakang kampusnya...
    UI?
    PNJ?
    Setau gw cm 2 kampus itu yg almamaternya kuning.. Cmiiw

    Tp di ui ospek universitasnya pake baju putih item/putih2.
    Apa sekedar kampus imajinasi bang dito aj?

    Btw prolognya bagus! Cuma ospeknya kurang gahar tuh.. Hehe.
    kampus ini memang ada. tapi karena sesuatu dan lain hal dibeberapa bagian mungkin sengaja di samarkan. seperti warna baju dan bentuk pakaian ospeknya.
    makasi atas pujiannya.
  • Psting lnjtan ny jngn lma" y.
    Pnsrn nh.
  • Guncangan-guncangan kecil terasa saat bus yang kami tumpangin melewati jalan yang tak rata. Pemandangan indah dikiri kanan jalan menimbulkan keasikan tersendiri perjalanan ini. Sawah-sawah yang membentang dibatasi oleh pematang. Orang -orang desa tengah sibuk melakukan kegiatan rutin yang mereka lakukan setiap hari.
    Sungai-sungai yang mengalir jernih.
    Kadang bila beruntung dibeberapa lokasi sungai terlihat pemuda desa tampak tengah asik berenang hanya berlapiskan celana dalam bahkan ada yang bertelanjang bulat tanpa perduli dengan mata yang melihat tubuh kearah mereka.
  • "Udaranya segar ya disini" kubuka percakapan dengan nino yang duduk di sampingku tengah asik mendengarkan walkman keseyangannya (red:saat itu masih belum ada ipod).

    Kami duduk dibarisan kedua dari belakang didekat pintu. Sementara gilang dan igo duduk sejajar dengan kami di barisan bangku sebelah kanan. Gilang tampak ketiduran. Kepalanya rebah ke bahu igo yang duduk sebelah jendela. Igo sepertinya tak terlalu peduli bahunya dibebani oleh kepala gilang. Dia kelihat asik memandangi pemandangan di luar jendela bus.

    "gimana?"

    Tangan nino melepaskan sebelah earphone yang melekat di sebelah kirinya.Kulit tangannya yang halus bersentuhan dengan kulit tanganku. Bergetar......

    "Udaranya sejuk ya?"

    "oh, kirain apaan" jawab nino

    "Tapi benar juga sih uradanya sejuk kayak pake ac"

    Tangan kanan nino seperti meraih sesuatu sesuatu di luar jendela dan menaruhnya kedalam saku baju bagian atasnya.Tangan kiri nino dengan santai bertumpu di atas kedua pahaku yang letaknya melintang hampir mengenai mr-pku.
    Bergetar.....

    "ngapin sih loe no?" tanyaku bingung.

    "gue cuma mau ngumpulin udara segar ini, ntuk dibawa pulang" jawabnya seolah-olah tampa perasan berdosa.

    "asa loe" ku dorong tangannya dan tubuh nino. Dia hampir terbanting ke bagian lorong antara bangku bus itu.

    "hahahaha....." tawa nino pecah karena merasa telah berhasil mengerjaiku. Teman-teman yang satu bus dengan kami menoleh melihat nino yang tengah terbahak-bahak.
  • Saat hampir mendekati lokasi tempat KBM jalannya semakin jelek. Goncangan yang kami rasakan semakin sering.

    Bus berhenti disebuah pelataran tanah sebuah sekolah dasar yang sebenarnya suatu lapangan yang multifungsi. kadang di pakai sebagai tempat upacara murid-murid, tempat senam pagi,tempat olah raga atau sebagai TPS waktu pemilu. Tiga bus besar itu berjejer rapi.

    Satelah panitia melaporkan kedatangan kami pada kepala desa setempat yang telah menunggu kehadiran kami. Maka seluruh peserta KBM kali ini bergerak menuju lokasi perkemahan yang tidak begitu jauh dari SD tersebut. Semua berjalan menuju lokasi perkemahan. Menenteng barang masing-masing. Kulihat igo membantu gilang menggangkat tas kuning besarnya yang berisi penuh itu.
  • Kami berempat berjalan berjejeran. Perhatian ku tertarik pada tubuh sintal tinggi. Rambutnya lurus terurai dibawah bahu. Seolah gerakan lambat iklan produk sampho sosok menarik itu semakin menarik saat dia mengibaskan rambutnya. Celana jean ketat yang begitu pas memperjelas bentuk tungkai kakinya yang memanjang.

    "itu siapa ya?" tanyaku

    Ketiga sahabat baruku tampak memperhatikan arah tunjukku. Semua tampak semangat melihat sosok yang menjadi perharianku itu. Tapi wajah gilang terkesan kurang suka dengan hal tersebut.

    "itu angel,anak kelas B" jawab nino

    "cantik ya"

    "iya kalo dia jadi cewek gue, seluruh kiriman ua bulanankuku bakal gue kasih ke dia" tutur igo.

    kulihat ada exspresi tak senang di wajah manis gilang.
  • "tuh yang disana tolong pegangin! Gue tarik yang sebelah sini" perintahku pada nino.

    Tali pengikat tenda ku regang, tongkat penyangga di pegang nino. Sementara sisi sebelahnya di urus oleh igo dan gilang. Tenda hujau kecil yang bisa memuat 4 orang itu akhirnya bisa berdiri kokoh. Seluruh barang bawaan kami masukkan kedalam tenda yang di alasi oleh tikar plastik. Dibawahnya lapisi daun-daun kering yang kami dapatkan di sekeliling tenda agar lebih empuk bila ditiduri.

    "hoi sepatunya dilepas dulu, tras tikarnya kotor tuh" hardik nino saat melihat igo dengan santai merebahkan tubuhnya di dalam tenda tanpa melepas sepatunya.

    "iya...iya... Cerewet lo"
  • Wauw!
    Lnjtin lgi.
  • **Mandi**

    Hari beranjak sore. Udara terasa mulai tipis di kulit sehingga menimbulkan rasa dingin.

    Tubuh padat igo tampak menonjol di kaus yang di pakainya. Tidur telentang di dalam tenda dengan kedua tangan dilipat di belakang kepala sebagai bantal. Kaus bagian perutnya tertangkat. Kucoba mencuri-curi pandang pemandangan itu agar tak begitu ketara oleh nino dan gilan. Bulu- bulu lebat tampak di situ berbaris dari perutnya menuju ke bagian bawahnya, hilang di bagian celana jeannya. bagian depan celana jean itu tampak membongkol besar.mungkin sedang tegang tapi aku tak bisa memastikannya. Begitu indah.
    Sementara gilang berada di sampingnya dengan gaya salah tingkah entah kenapa.

    "gil mandi yok, udah sore nih" ajakku.

    Ku keluarkan peralatan mandi dari dalam tas ranselku. Sabun cair, odol,sampho, celana dalam kering dan handuk. Nino juga melakukan hal yang sama. Kami berencana mandi di tepian danau yang agak jauh dari lokasi perkemahan. Kami tak mempunyai pilihan lain.

    "gue ntar deh sama igo"

    "Bangunin aja gil biar kita bisa barengan" usul nino

    " nggak enak ah, kayaknya igo kecapean kasian dia" jawab gilang

    "WOI....BANGUN" nino mengoyang- goyang tubuh igo tanpa memperdulikan peringatan gilang.

    "emmm....,apaan sih?"

    "bangun....mandi, dasar pemalas" ujar nino

    "ntar ah" igo memiringkan tubuhnya membelakangi nino menghadap ke arah gilang yang tengah duduk bersila dengan tangan terlipat diatas pahanya. Igo dengan santai mengangkat kaki kirinya bertumpu diatas paha gilang. Gilang gelagapan. ku rasa tangan gilang yang berada di atas paha pasti bersentuhan dengan mr-p igo saat itu. Tapi dia tak memindahkan tangannya dari paha.

    "Kalo gitu gue ama kevin duluan, mudah-mudahan ntar kalian berdua di lariin jin danau karena mandinya kemalaman. " ujar nino sambil bergerak keluar tenda.

    "ayo kev"

    Ku lihat gilang masih duduk terpaku dengan tangan berada di atas paha yang di himpit oleh kaki igo.

    Peduli amat...

    gue mengikuti jejak nino meninggalkan tenda. Melewati jalan setapak menuju danau. Setelah agak jauh dari lokasi perkemahan.

    "bentar dulu kev"

    "apaan no"

    "loe berdiri disini dulu disamping gue,pegang ini" ujar nino sambil menyerahkan peralatan mandinya kepadaku.

    "ngapain sih no?" tanyaku bingung nino nyuruh gue berdiri disampingnya. Dia tak menjawab. Kedua tangannya berada di resleting celana.

    Streeett......

    bunyi resleting celana. Dengan santai di keluarkan mr-p nya dari dalam celananya. Mr-p itu lumayan besar. Disunat, dengan topi baja berwarna kemerah-merahan. Bulu-bulu di sekitarnya tampak lebat seperti tak terurus. Memang nino tuh orangnya gila.

    Nafsuku bergolak melihat pemandangan di sampingku. Begitu menggodaku tuk menyentuhnya..Celanaku mulai terasa sesak.

    Currrr.....

    urine nino tampak mengalir dengan kencang dari mr-pnya yang lemas. Tangan kirinya memegang batang mr-p itu.

    "Sialan loe no, gue kirain ngapain"

    "Eh ternyata nyusuh ngeliatin elo kencing"

    "Dasar loe"

    Dengan iseng ku dorong-dorong pinggulnya kedepan sehingga semprotan air seni nino meluber kemana-mana. Bahkan ada yang mengenai ujung celana jeannya.

    "eh...eh... Udah kev...udah beleber nih"

    "makanya loe jangan suka ngerjain gue" jawabku pura-pura marah. Sebetulnya aku sangat mensyukuri kejadian ini, tapi harga diriku mengalahkan semua itu.
  • Yah, koq brhnti?
    Lnjtin dunk.
Sign In or Register to comment.