BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Dana Talangan Untuk Mengatasi Krisis Akut AS

14567810»

Comments

  • Saya rasa thread ini sangat bagus dan penting mengingat antisipasi mesti dilakukan dari skrg, jadi bagi kalian yg punya saran2 bagi Bfers diharapkan masukkannya.

    Btw, saya ikuti bbrp hr ini USD cenderuing naik signifikan dan pastinya akan menembus 10.000, ketara banget sih pergerakannya yg tajam, bursa saham juga jatuh bebas. bagusnya beli USD banyak2 kali ya, sisanya beli emas, buat antisipasi jk pendek, sedangkan jangka panjangnya? beli saham? gak tau ini pikiran gw aja sih, bener gak?

    Ditunggu masukkan2 nya :wink:
  • edited October 2008
    aldo_asia wrote:
    Bagi para perencana finansial, inflasi adalah faktor ketidak pastian terbesar yang paling sulit diatasi. Betapa
    tidak, di negeri seperti Indonesia Inflasi terburuk (terbesar) dalam sepuluh tahun terakhir pernah mencapai 78%
    (tahun 1998). Lebih buruk lagi dalam lima puluh tahun terakhir, di Indonesia inflasi pernah benar-benar tidak
    terkendali dan mencapai angka 650% (tahun 1965). Inflasi yang berarti menurunnya daya beli uang, ternyata
    tidak hanya di alami oleh mata uang Rupiah, bahkan mata uang dunia yang selama ini dianggap perkasa yaitu
    Dollar Amerika, daya beli mata uang Dollar Amerika tersebut terhadap emas telah turun tinggal 29 % dalam 8
    tahun terakhir, dalam 40 tahun terakhir daya beli Dollar Amerika terhadap emas tinggal 4 % saja !.
    Pada umumnya ketika kita merencanakan kebutuhan finansial Kita kedepan, apakah untuk keperluan ‘pensiun’
    yang mungkin masih 20-30 tahun lagi, biaya pendidikan anak di perguruan tinggi yang masih belasan tahun
    lagi, ataupun kebutuhan biaya lain yang sifatnya jangka panjang, Kita memerlukan asumsi inflasi yang Kita
    akan hadapi – misalnya 10% per tahun. Asumsi kedua adalah hasil investasi dari dana Kita, targetnya tentu
    selalu diatas angka inflasi tersebut agar pertumbuhan dana Kita tidak kalah cepat dengan kenaikan inflasi.
    Disinilah problem Kita yaitu menghadapi dua ketidak pastian sekaligus, ketidak pastian inflasi dan ketidak
    pastian hasil investasi.
    Contoh konkrit masalah ini saya ambilkan pengalaman seorang kawan dengan asuransi pendidikannya. Kawan
    ini eksekutif di perusahan telekomunikasi, beliau kecewa berat dengan asuransi pendidikan anaknya yang dibeli
    tahun 1988. Saat itu ketika anaknya baru lahir, dia membeli produk asuransi pendidikan senilai Rp 22.5 juta
    yang akan cair pada saat anaknya masuk perguruan tinggi. Saat itu nilai pertanggungan ini sangat besar dan
    pada tahun-tahun awalnya harus dibayar 20 % dari gaji bulanan dia. Tahun 2006 ketika anaknya masuk ITB
    dan perlu membayar Rp 45 juta uang pangkal, dana asuransi yang cair ternyata hanya cukup membayar separuh
    dari uang pangkal tersebut. Siapa yang salah ? perusahaan asuransi sudah membayar kewajibannya dengan
    benar, kawan saya juga telah konsisten selalu membayar preminya bertahun-tahun dengan benar.
    Yang salah tidak lain adalah nilai uang kita yang sangat tidak bisa diandalkan. Nilai pertanggungan Rp 22.5
    juta tahun 1988 adalah setara dengan 227 Dinar.; ketika cair tahun 2006, nilai asuransi Rp 22.5 juta tersebut
    tinggal 32 Dinar ! (kalau uang asuransi tersebut cair pada saat tulisan ini saya buat 1 Muharam 1429 –
    Rp 22.5 juta hanya setara dengan 19 Dinar !). Bayangkan kalau dari awal teman saya yang sholeh tersebut
    membeli produk asuransi pendidikan dengan nilai sebesar 227 Dinar*, maka saat cair tahun 2006 nilai 227
    Dinar tersebut setara dengan Rp 161 juta (Kalau jumlah Dinar yang sama ditukar ke Rupiahnya saat ini
    menjadi Rp 261 juta). Uang ini bukan hanya cukup untuk membayar uang pangkal di ITB, tetapi juga masih
    cukup untuk membelikan anaknya mobil baru untuk kuliah dan membayar seluruh biaya pendidikan sampai
    anaknya tamat !. Inilah indahnya kalau produk keuangan jangka panjang dikelola dengan Dinar, mata uang
    baku yang nilainya tidak pernah terdevaluasi sepanjang jaman....!


    Wasalam
    yang dimaksud dinar di sini adalah adalah Islamic gold dinar = 1 gram emas 22 karat. (Islamic Gold Dinar)

    nilai Islamic gold dinar ini didasarkan atas international gold spot price (datanya bisa diunduh di sini: Measuring Worth of Gold). Di pasar emas international, emas ini diperjualbelikan berdasarkan DOLLAR yang terkena SPEKULASI juga. Saya sudah bikin graphnya seperti di bawah ini:
    dinar.jpg[/list:u]perhatikan tahun 1998 harga dinar dalam rupiah meningkat tajam, karena apa? karena nilai dollar dalam rupiah meningkat tajam(4x lipat lebih, dari Rp. 2.342/$ tahun 1996, jadi Rp. 10.013/$ tahun 1998). Pantes contoh perhitungannya diambil tahun 1988-2006. Coba diambil 1988-1996, gak beda jauh asuransi dalam dinar dan dalam rupiah ;)

    ps: rekan BFers yang mau cek hitungan saya, bisa cek di Measuring Worth, di situ ada data harga emas di pasar international dan nilai tukar dollar terhadap rupiah
  • Saya rasa thread ini sangat bagus dan penting mengingat antisipasi mesti dilakukan dari skrg, jadi bagi kalian yg punya saran2 bagi Bfers diharapkan masukkannya.

    Btw, saya ikuti bbrp hr ini USD cenderuing naik signifikan dan pastinya akan menembus 10.000, ketara banget sih pergerakannya yg tajam, bursa saham juga jatuh bebas. bagusnya beli USD banyak2 kali ya, sisanya beli emas, buat antisipasi jk pendek, sedangkan jangka panjangnya? beli saham? gak tau ini pikiran gw aja sih, bener gak?

    Ditunggu masukkan2 nya :wink:
    harga emas dalam dolar naik terus, nilai tukar dolar terhadap rupiah juga naik terus. jadi kalo beli emas emang dapat untung dua-duanya. tapi jangan lupa harus membagi resiko, jangan taruh semuanya di emas (kecuali emang mau SPEKULASI/BERJUDI dalam dinar emas ;) ). jangan naruh telor2 di satu keranjang. ntar kalo pecah, pecah semua ;)
  • ternyata skr rupiah uda mulai gak laku lagi, bakalan kayak tahun 1198 gak ya? kok dolar hari ini uda 10.000 lebih....barang2 naik deh, yg mau beli barang buruan beli skr

    ntar keburu naik loh

    gw jadi pusing baca berita.

    untung kmrn uda beli logam mulia
  • ternyata skr rupiah uda mulai gak laku lagi, bakalan kayak tahun 1198 gak ya? kok dolar hari ini uda 10.000 lebih....barang2 naik deh, yg mau beli barang buruan beli skr

    ntar keburu naik loh

    gw jadi pusing baca berita.

    untung kmrn uda beli logam mulia

    thro_emote_omg.gif Rp. 10.000/US Dollar ???!!!

    Seremmmmmm..............

    >_<
  • albert2 wrote:
    Terry Sie wrote:
    aldo_asia wrote:
    Walaupun saya bukan seorang ahli ekonomi ...

    Yah, Gw lagi bahas Ekonomi masalahnya, bukan agama.
    Silahkan bikin tread sendiri tempat untuk U berkotbah.
    Hehehe...

    ^_^


    Terry

    Sabar .. ^^

    no1.gif

    HAHHA...
    Emang ada apa ya???
    HAHHA...

    ^_^


    Terry
  • Saya rasa thread ini sangat bagus dan penting mengingat antisipasi mesti dilakukan dari skrg, jadi bagi kalian yg punya saran2 bagi Bfers diharapkan masukkannya.

    Btw, saya ikuti bbrp hr ini USD cenderuing naik signifikan dan pastinya akan menembus 10.000, ketara banget sih pergerakannya yg tajam, bursa saham juga jatuh bebas. bagusnya beli USD banyak2 kali ya, sisanya beli emas, buat antisipasi jk pendek, sedangkan jangka panjangnya? beli saham? gak tau ini pikiran gw aja sih, bener gak?

    Ditunggu masukkan2 nya :wink:

    Lha, U udah tahu khan?
    Sekarang saat nya borong Dollar???
    Kok masih nanya jangka pendeknya mau ngapain???
    Hehehe...
    Saham, sangat tidak disarankan.
    Mungkin ketika indek udah 1000 an, U bisa pilih saham yang bagus untuk dikoleksi...
    Hahha...

    Cheers,


    Terry
  • Terry Sie wrote:
    albert2 wrote:
    Terry Sie wrote:
    aldo_asia wrote:
    Walaupun saya bukan seorang ahli ekonomi ...

    Yah, Gw lagi bahas Ekonomi masalahnya, bukan agama.
    Silahkan bikin tread sendiri tempat untuk U berkotbah.
    Hehehe...

    ^_^


    Terry

    Sabar .. ^^

    no1.gif

    HAHHA...
    Emang ada apa ya???
    HAHHA...

    ^_^


    Terry

    Gpp ..

    ^^
Sign In or Register to comment.