BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Dana Talangan Untuk Mengatasi Krisis Akut AS

1246710

Comments

  • satria wrote:
    de Hati wrote:
    namun biaya yang ditanggung pemerintah untuk bailout itu akhirnya rakyat kecil juga yang ikut menanggung melalui pembayaran pajak.

    it's always that way ... here or there ..... mangkanya kalau bisak jangan jadi rakyat kechil ........

    Gw setuju yang tulisan hijau, tapi bagaimana mau jadi rakyat besar???
    Ada saran, Mas Sat???

    ^_^


    Terry
  • de Hati wrote:
    satria wrote:
    de Hati wrote:
    namun biaya yang ditanggung pemerintah untuk bailout itu akhirnya rakyat kecil juga yang ikut menanggung melalui pembayaran pajak.

    it's always that way ... here or there ..... mangkanya kalau bisak jangan jadi rakyat kechil ........
    weeks ... kontradiksi antara tulisan yang biru dan yang item ... kalau it's always that way ... gak bisa dong menuhin saran u ... kalau bisak jangan jadi rakyat kechil ;)

    rakyat punya voice ... melalui mekanisme demokrasi, gerakan masyarakat madani, debat publik ... akuntabilitas dan transparansi financial governance dapat ditingkatkan, itu kan yang diusahakan di US dan di mana2?

    Tapi Gw melihatnya Demokrasi ala AS.
    Walau suatu negara telah menerapkan sistem demokrasi, tidak selalu didukung AS, yang penting yang menguntungkan AS yang didukung, contohnya Iran dan Palestina.
    Hehhe...

    Cheers,


    Terry
  • Dear de hati...

    Gw juga menemukan artikel bagus nich...
    Judulnya borok mikro:

    Secara perlahan, jalan menuju kehancuran telah dimulai pula di Wall Street, New York. Pada awal kekuasaan Bush, muncul kebangkrutan Enron, raksasa perdagangan energi AS, yang melakukan manipulasi keuangan. Kasus ini ternyata tak dijadikan sebagai bahan pelajaran, walau pemerintahan Bush pernah berjanji akan melakukan pembenahan korporasi.

    Ini tidak terjadi. Sejak 2001 muncul mainan baru, yakni pembangunan sektor perumahan di AS. Terjadi peningkatan harga rumah di AS sejak 2001 hingga 2005 yang menguntungkan banyak korporasi penyedia pinjaman sektor perumahan.

    Pembeli rumah diberi iming-iming bahwa membeli rumah tidak saja mendapatkan rumah, tetapi juga kekayaan karena rumah adalah investasi, didukung harga yang akan meningkat.

    Ini benar-benar terjadi dan banyak warga yang diuntungkan sejak 2001. Bahkan, rumah yang dibeli, meski masih dalam bentuk cicilan, sudah bisa pula dipakai sebagai agunan untuk meminjam uang ke bank. Sejak 2005 harga sudah terlalu tinggi sehingga koreksi terjadi.

    Namun, aktivitas korporasi keuangan AS soal penyediaan pembiayaan perumahan AS, lewat penerbitan obligasi, tak kunjung surut sejak 2005.

    Lehman Brothers, misalnya, adalah penjamin terbesar penerbitan obligasi untuk pembiayaan perumahan periode 2006-2007 dengan pangsa pasar sekitar 10 persen dari seluruh mortgage bonds. Padahal, saat ini penurunan harga rumah sudah semakin terasa dan bahkan telah mengakibatkan letupan di bursa saham, antara lain pada Juli 2007.

    Rumah-rumah terus dibangun, sementara pembeli baru sudah jenuh, juga karena harga yang sudah terlalu tinggi. Pinjaman yang dialokasikan ke sektor perumahan tidak lagi bisa terbayar. ”Lehman membayar harga untuk ini,” kata Ralph Cole, manajer portofolio di Ferguson Wellman Capital Management, Portland, Oregon.

    Lehman bukan satu-satunya korban. Kalap akibat kerugian, korporasi AS menciptakan produk keuangan baru, salah satunya dinamai credit default swaps (CDS). Ini adalah obligasi derivatif yang tidak diatur hukum dan tidak memiliki jaminan memadai. CDS dijual dengan tujuan memberi kompensasi atas kerugian yang muncul jika dana yang dialokasikan ke sektor perumahan tidak bisa kembali.

    Perusahaan analis dan pemberi peringkat surat, seperti Moody’s Investor Services dan Standard & Poor’s, tidak melakukan pekerjaannya secara baik pula. Aksi jual beli CDS malah marak karena dibeli nilai ”A”, relatif aman.

    Kekalapan Wall Street makin terjadi setelah harga perumahan terus anjlok. Jumlah warga yang tak mampu mencicil perumahan makin meningkat, menjadi 303.879 pemilik rumah per September 2008.

    Merugi di perumahan, Wall Street menggasak di bursa komoditas dan minyak. Mendadak aksi beli komoditas merangsek, sebuah aktivitas yang mengagetkan pialang dan ahli ekonomi sekalipun.

    Semoga Bermanfaat...


    Terry
  • Terry Sie wrote:
    Mari kita bahas Ekonomi Internasional.
    Bagaimana Efek dari Pengucuran dana 700 Miliar tersebut?
    Apa untungnya bagi Kementerian Keuangan???
    Apakah efek domino runtuhnya perekonomian bisa diatasi???
    Bagaimana dengan Stanley - Sachs???
    Ditunggu kesaktiannya ya.
    Karena kalo sakti pasti bisa jawab, Gw lagi nunggu lawan tandingan yang menguasai Politik dan Ekonomi Internasional lho.

    Vice PM,


    Terry

    Saya ikutan bole ya ??.. hehe baru liad ini warung. Tapi gak mo jadi lawan ya, saya jadi anak bawang :P jgn kasi komentar offensif dunk --' pusing nih hino di warung deretan bawah banyak yang saling "nyerang" huhu..
    de Hati wrote:
    ini sudah masuk ke political economy:
    1. bagaimana perkiraan Terry, apakah proposal Bush itu akan diterima oleh congress atau tidak? Jika ya bagaimana analisisnya? Jika tidak bagaimana analisisnya?
    2. Political economy selalu mempertanyakan who are the gainers and who are the losers. Bagaimana menurut Terry perspektif keadilan proposal Bush?

    om hati ikutan komentar ya..

    kalo nomor 1 gua rasa gak disetujui!! Bush kaya beda pendapat ama partai pengusungnya dan anggota kabinetnya hahaha kalo mo diadain voting juga pasti kalah ;p

    Nomor 2 dari segi keadilan pasti cukup diperhitungkan hehe kalo korporat2 itu selamat akhirnya rakyat kecil juga bisa selamat, setidaknya kasih angin segar untuk memperpanjang hidup gitu.

    Menanggapi pendapat Terry, sebetulnya gua setuju2 aja AS invasi ke Afgan, tapi kalo udah diinvasi ya dibangun lagi. Nah yang gua bingung dan takjub si Bush kok nyerang Iraq lagi padahal biaya aja udah bengkak! Harusnya evaluasi dulu dampak serangan ke Afgan terhadap AS dan dunia (dalam hal ini kita lagi bahas ekonominya). Biaya perang bengkak terus dah apalagi di Iraq malah ada perseteruan antar suku ;p pusing dah.

    Gua kok jadi mikir, ini tim ekonomi Bush yang ga kompeten? ato Bush tau hal ini bakal terjadi tapi analisis tim ekonominya gak digubris? ato Bushnya yang egois?
  • hino wrote:
    kalo nomor 1 gua rasa gak disetujui!! Bush kaya beda pendapat ama partai pengusungnya dan anggota kabinetnya hahaha kalo mo diadain voting juga pasti kalah ;p
    kalau hino klik CNN com sebelum posting ini, mungkin kesimpulan hino akan beda. tgl 27 jam 9 pagi waktu New York (tgl 27 jam 8 malam waktu jakarta). Sudah ada berita ini: Accord on rescue plan

    sejam setelah hino post, keluar berita ini: Congressional leaders say bailout deal is near

    hino wrote:
    Nomor 2 dari segi keadilan pasti cukup diperhitungkan hehe kalo korporat2 itu selamat akhirnya rakyat kecil juga bisa selamat, setidaknya kasih angin segar untuk memperpanjang hidup gitu.
    secara teori dan dalam jangka panjang mungkin pendapat hino benar, tapi tetap gak memuaskan rasa keadilan di mata rakyat pemilih. apa lagi ini udah deket pemilu, sebagai isyu politik tentu yang menjadi concern rakyat US saat ini adalah siapa yang menanggung beban bailout ini, tentu isyu ini menjadi pertimbangan penting bagi congress. makanya saya bilang perlu analisis who are the gainers/losers? bagaimana the losers (rakyat pemilih) tidak dikorbankan lebih jauh agar isyu ini gak backfire di pemilu.

    nah menarik untuk mempelajari mengapa deal ini akhirnya mendekati diterima. deal itu diterima karena mengandung tiga hal yang memihak taxpayers, dan menghukum corporate:
    • Treasury would establish an insurance program -- with premiums paid by the industry -- to mitigate taxpayer losses.
    • The bill would also likely include some curbs on the compensation of executives at companies that participate.
    • the government would get the right to receive equity stakes in the companies that sell it assets. The measure is an attempt to reduce fiscal risk to taxpayers.[/list:u]
  • de Hati wrote:
    hino wrote:
    kalo nomor 1 gua rasa gak disetujui!! Bush kaya beda pendapat ama partai pengusungnya dan anggota kabinetnya hahaha kalo mo diadain voting juga pasti kalah ;p
    kalau hino klik CNN com sebelum posting ini, mungkin kesimpulan hino akan beda. tgl 27 jam 9 pagi waktu New York (tgl 27 jam 8 malam waktu jakarta). Sudah ada berita ini: Accord on rescue plan

    sejam setelah hino post, keluar berita ini: Congressional leaders say bailout deal is near

    hino wrote:
    Nomor 2 dari segi keadilan pasti cukup diperhitungkan hehe kalo korporat2 itu selamat akhirnya rakyat kecil juga bisa selamat, setidaknya kasih angin segar untuk memperpanjang hidup gitu.
    secara teori dan dalam jangka panjang mungkin pendapat hino benar, tapi tetap gak memuaskan rasa keadilan di mata rakyat pemilih. apa lagi ini udah deket pemilu, sebagai isyu politik tentu yang menjadi concern rakyat US saat ini adalah siapa yang menanggung beban bailout ini, tentu isyu ini menjadi pertimbangan penting bagi congress. makanya saya bilang perlu analisis who are the gainers/losers? bagaimana the losers (rakyat pemilih) tidak dikorbankan lebih jauh agar isyu ini gak backfire di pemilu.

    nah menarik untuk mempelajari mengapa deal ini akhirnya mendekati diterima. deal itu diterima karena mengandung tiga hal yang memihak taxpayers, dan menghukum corporate:
    • Treasury would establish an insurance program -- with premiums paid by the industry -- to mitigate taxpayer losses.
    • The bill would also likely include some curbs on the compensation of executives at companies that participate.
    • the government would get the right to receive equity stakes in the companies that sell it assets. The measure is an attempt to reduce fiscal risk to taxpayers.[/list:u]

    eh iya, gua lupa tipikal kongres di Indo ama AS (kalo Indo misalnya presiden partai Golkar ngeluarin kebijakan, eh partai lainnya malah nolak mentah2 alias jadi oposisi, lucu banget). yup kayanya disetujui seperti saya sebut di komentar kedua, baru sadar ternyata pendapat saya berlawanan, setidaknya si Bush berusaha menyelamatkan negaranya setelah sekian lama "merusak" negara orang. Dan gua pikir kongresnya tuh bakal kebagi 2, 1 demokrat 1 lagi republik. imbang sih, walo 1 sisi ada yang lebih banyak dikit. Seperti kita tau si Bush kalo ngasih proposal kadang suka aneh. Dan gua kira yang ngajuin ini si Bush. Ternyata anggota kongress. yup disetujui sepertinya. Walo ada resesi sih ya, setidaknya masih napas tuh ekonomi AS. Soal rakyat kecil dan pajaknya, ya mo gimana lagi, hehe daripada PHK besar2an, kredit macet, kayanya jalan satu2nya juga bantuan ini. Runtuh semua tuh. 1 dunia runtuh, kena dampak ekonomi, apalagi partner dagang utama Amrik hoho.

    Secara politik Bush ngerusak nama republik haha itu sih dari kacamata gua aja. Dan pamor Obama kuat banget, yah gua gak tau bakal sapa yang menang. Kayanya sih Obama, soale rakyat udah jengah ama kebijakan2 Bush yang berimbas pada Mccain juga. dari polling udah keliatan.. haha gua kurang suka baca CNN --' tapi kayanya menarik hahaha.. Banyak yang amazed loh ama si istri Obama pas pidato, keren aja. ;p

    lagi suka warna warni hahhaha muub gak ada maksud apapun. Lagi muncul aja ide aneh..
  • Yups frieds belajar dari pengalaman Amerika

    Akan kah kita terus hidup seperti ini ?
  • edited September 2008
    kesan gue ...komentar hino dan Terry sedikit mengabaikan aspek politik dan keadilan dalam proses menuju kesepakatan. Bahasannya sebagian besar teknis ekonomi, dan cenderung menyerah pada sandera ekonomi yang dilakukan pengusaha (kata-kata "mo gimana lagi")

    hino wrote:
    Soal rakyat kecil dan pajaknya, ya mo gimana lagi, hehe daripada PHK besar2an, kredit macet, kayanya jalan satu2nya juga bantuan ini
    hino wrote:
    kalo korporat2 itu selamat akhirnya rakyat kecil juga bisa selamat, setidaknya kasih angin segar untuk memperpanjang hidup gitu
    CNN wrote:
    argumen hino sebetulnya gak terlalu beda dengan argumen Paulson:

    The core of the bill is based on Treasury Secretary Henry Paulson's request for authority to purchase troubled assets from financial institutions so banks can resume lending and so the credit markets, now virtually frozen, can begin to operate more normally.
    Terry Sie wrote:
    perusahaan penopang Wall Street saja sudah kelimpungan menanggung kerugian, mereka malah diharuskan menyisihkan uang untuk mendirikan perusahaan baru
    Terry Sie wrote:
    Kalo Gw jadi Kongres mereka, Gw akan setujui proposal USD 700 Milyar tapi tentunya dengan pengawasan yang sangat ketat
    Terry masih memberikan tambahan dengan pengawasan ketat, untuk menghindarkan krisis ke depan. Namun selanjutnya tidak mengupas secara mendalam mengenai SIAPA yang harus menanggung beban talangan 700 trilyun itu.

    Analisis Terry dan hino mengabaikan 2 hal
    1. Ekonomi: Moral Hazard problem: Jika setiap kali perusahaan yang kesulitan selalu ditalangi oleh pemerintah ... artinya resiko usaha ditanggung pemerintah, maka perusahaan2 akan semakin berperilaku gak hati-hati terhadap resiko, perusahaan akan investasi dengan imbal-hasil tinggi namun resiko juga sangat tinggi ... toh kalo ada apa-apa ntar ditalangin pemerintah. Akibatnya ekonomi akan semakin rentan terhadap krisis berikutnya. Perilaku suka investasi yang beresiko tinggi ini hanya bisa dihindari jika perusahaan membayar ongkos kebangkrutan.
    2. Politik: analisis politik salah satunya untuk menjawab: siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan oleh kebijakan. yang dirugikan mungkin tidak punya "kekuatan ekonomi" tapi mereka punya hak pilih. Nah deket2 masa kampanye gini ... kekuatan pemilih ini sangat diperhitungkan oleh kongres. Di satu sisi, kalau perusahaan tidak diselamatkan ekonomi bakal mandek ... yang berakibat negatif bagi citra partai. Di sisi lain, kalau perusahaan diselamatkan begitu saja dengan mengorbankan pembayar pajak ... ujung-ujungnya akan berakibat negatif bagi citra partai juga. Gak heran kan ahirnya dua partai tersebut sepakat.
      1. Menyelamatkan ekonomi dengan cara nalangin perusahaan.
      2. Menyelamatkan pembayar pajak dengan mengurangi beban pembayar pajak/pemilih dan mengusahakan sedapat mungkin perusahaan menanggung beban talangan ini. Persis seperti kutipan berikut ini:
        [/list:o]
        CNN wrote:
        But Democrats and Republicans - concerned about the potential taxpayer cost - have added several conditions and restrictions to protect taxpayers on the down side and give them a chance at some of the potential upside if the companies benefit from the plan. "People have to know that this isn't about a bailout of Wall Street. It's a buy-in so we can turn our economy around," Pelosi said.
        [/list:o]hanya jika detail proposal tersebut mengakomodasi dua hal tersebut: di satu sisi menyelamatkan ekonomi dan di sisi lain menyelamatkan pembayar pajak, baru kebijakan tersebut akan dianggap ampuh oleh rakyat dan kepercayaan rakyat pada pasar pulih
          [/list:u]
  • Terry Sie wrote:
    Hmmm...
    Wah, ternyata de hati juga ngikutin ya???
    ya harus ngikutin terus isyunya ... lah wong tuntutan pekerjaan ;). nulis di sini, lebih sebagai latihan komunikasi, menyederhanakan teori, membuat tulisan runut, sehingga bisa dimengerti awam (ini justru lebih sulit dari belajar teorinya itu sendiri) ... seperti tulisan di atas, hampir semua istilah ekonomi gue terjemahin, kecuali Moral Hazard yang emang gak ada terjemahannya ... jadinya lama dan bikin capek. Padahal di BoyzForum sebetulnya gue lebi seneng istirahat dari mikir yang gini-gini dan ngilangin stressed di thread Juliana Jaya LOL
  • hino wrote:
    Terry Sie wrote:
    Mari kita bahas Ekonomi Internasional.
    Bagaimana Efek dari Pengucuran dana 700 Miliar tersebut?
    Apa untungnya bagi Kementerian Keuangan???
    Apakah efek domino runtuhnya perekonomian bisa diatasi???
    Bagaimana dengan Stanley - Sachs???
    Ditunggu kesaktiannya ya.
    Karena kalo sakti pasti bisa jawab, Gw lagi nunggu lawan tandingan yang menguasai Politik dan Ekonomi Internasional lho.

    Vice PM,


    Terry

    Saya ikutan bole ya ??.. hehe baru liad ini warung. Tapi gak mo jadi lawan ya, saya jadi anak bawang :P jgn kasi komentar offensif dunk --' pusing nih hino di warung deretan bawah banyak yang saling "nyerang" huhu..

    Dear My Dear...

    Kalo Gw melihat, itu bukan saling serang kok.
    Hanya berbeda pendapat saja.
    Biasa sebagai manusia untuk berbeda pendapat khan???
    Hehehhehe...
    No no no...
    U boleh komentar apapun di warung ini, tapi kalo bisa tetap sesuai jalur yaaa...
    Misalnya ini khan lagi bahas Ekonomi dan Politik di AS.
    WKWKWKKWKW...

    Vice Prime Minister,


    Terry
  • de Hati wrote:
    kesan gue ...komentar hino dan Terry sedikit mengabaikan aspek politik dan keadilan dalam proses menuju kesepakatan. Bahasannya sebagian besar teknis ekonomi, dan cenderung menyerah pada sandera ekonomi yang dilakukan pengusaha (kata-kata "mo gimana lagi")

    hino wrote:
    Soal rakyat kecil dan pajaknya, ya mo gimana lagi, hehe daripada PHK besar2an, kredit macet, kayanya jalan satu2nya juga bantuan ini
    hino wrote:
    kalo korporat2 itu selamat akhirnya rakyat kecil juga bisa selamat, setidaknya kasih angin segar untuk memperpanjang hidup gitu
    CNN wrote:
    argumen hino sebetulnya gak terlalu beda dengan argumen Paulson:

    The core of the bill is based on Treasury Secretary Henry Paulson's request for authority to purchase troubled assets from financial institutions so banks can resume lending and so the credit markets, now virtually frozen, can begin to operate more normally.
    Terry Sie wrote:
    perusahaan penopang Wall Street saja sudah kelimpungan menanggung kerugian, mereka malah diharuskan menyisihkan uang untuk mendirikan perusahaan baru
    Terry Sie wrote:
    Kalo Gw jadi Kongres mereka, Gw akan setujui proposal USD 700 Milyar tapi tentunya dengan pengawasan yang sangat ketat
    Terry masih memberikan tambahan dengan pengawasan ketat, untuk menghindarkan krisis ke depan. Namun selanjutnya tidak mengupas secara mendalam mengenai SIAPA yang harus menanggung beban talangan 700 trilyun itu.

    Analisis Terry dan hino mengabaikan 2 hal
    1. Ekonomi: Moral Hazard problem: Jika setiap kali perusahaan yang kesulitan selalu ditalangi oleh pemerintah ... artinya resiko usaha ditanggung pemerintah, maka perusahaan2 akan semakin berperilaku gak hati-hati terhadap resiko, perusahaan akan investasi dengan imbal-hasil tinggi namun resiko juga sangat tinggi ... toh kalo ada apa-apa ntar ditalangin pemerintah. Akibatnya ekonomi akan semakin rentan terhadap krisis berikutnya. Perilaku suka investasi yang beresiko tinggi ini hanya bisa dihindari jika perusahaan membayar ongkos kebangkrutan.
    2. Politik: analisis politik salah satunya untuk menjawab: siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan oleh kebijakan. yang dirugikan mungkin tidak punya "kekuatan ekonomi" tapi mereka punya hak pilih. Nah deket2 masa kampanye gini ... kekuatan pemilih ini sangat diperhitungkan oleh kongres. Di satu sisi, kalau perusahaan tidak diselamatkan ekonomi bakal mandek ... yang berakibat negatif bagi citra partai. Di sisi lain, kalau perusahaan diselamatkan begitu saja dengan mengorbankan pembayar pajak ... ujung-ujungnya akan berakibat negatif bagi citra partai juga. Gak heran kan ahirnya dua partai tersebut sepakat.
      1. Menyelamatkan ekonomi dengan cara nalangin perusahaan.
      2. Menyelamatkan pembayar pajak dengan mengurangi beban pembayar pajak/pemilih dan mengusahakan sedapat mungkin perusahaan menanggung beban talangan ini. Persis seperti kutipan berikut ini:
        [/list:o]
        CNN wrote:
        But Democrats and Republicans - concerned about the potential taxpayer cost - have added several conditions and restrictions to protect taxpayers on the down side and give them a chance at some of the potential upside if the companies benefit from the plan. "People have to know that this isn't about a bailout of Wall Street. It's a buy-in so we can turn our economy around," Pelosi said.
        [/list:o]hanya jika detail proposal tersebut mengakomodasi dua hal tersebut: di satu sisi menyelamatkan ekonomi dan di sisi lain menyelamatkan pembayar pajak, baru kebijakan tersebut akan dianggap ampuh oleh rakyat dan kepercayaan rakyat pada pasar pulih
          [/list:u]

    haha bener, tapi karena diskusinya santai gua gak kasi pendapat yang ga terlalu pake logika dan lebih pendapat pribadi setelah selesai baca kasus.. hahaha lagian gua gak dituntut seperti si om hati dan ini bonus aja kalo gua mo tau lebih gitu..

    Moral hazard, emank tanggungan pemerintah lah, yup gak ada pembelajaran yang langsung dengan adanya bantuan ini, tapi kalo perusahaan nerbitin surat utang, siapa yang mo beli, beda kalo negara yang nerbitin surat utang, macem ORI di Indo hehe lebih terjamin, dan ada UUnya segala, Kalo perusahaan yang nerbitin mah kan serem kalo itu perusahaan besok2 bangkrut.

    Perusahaan juga gak bisa disalahkan (mengenai moral hazard), namanya juga kompetisi dan iklim politik dan ekonomi AS sendiri yang bikin perusahaan2nya merugi. Faktor dari luar rasanya, kalo diliad kan perusahaan2 AS secara intern udah cukup kuat.

    Titik temunya: kedua partai setuju adanya penyelamatan demi citra partai menjelang pemilu, mungkin akan beda kasusnya kalo kejadiaan terjadi di awal jabatan Bush. hehe Kemungkinan akan ada yang setuju dan ada yang tidak dengan alasan "mengkorbankan masyarakat" seperti om hati bilang tadi hehe Dan bisa jadi alat untuk menyerang secara sudah pasti semua ini kesalahan kebijakan yang diambil si Bush itu! *dendam mode on* Dan entaran ada setelah dibantu si perusahaan wajib mengembalikan dana tadi itu kan..

    Jujur saya mo liad kalo gak ada kucuran bantuan dana dari pemerintah, hehe merger dah, likuidasi dan perlambatan dan kemunduran makin terjadi.. Pengen liad aja.. cuma curious.

    Iya kadang warung sebelah emank lucu2 om. :P saya juga jarang2 bales komentar, hehe rada mumet bahas ginian, dan udah kaga sempet lagi fokus ke issue kek gini, dan bukan backgroundku, walo suka ama ekonomi.
  • Duh.....senangnya semua rukun dan damai seperti ini. semua terasa indah.
    (ups.....sorry kembang desaku gue oot disini...hihihihi.....)
  • Rescue plan disetujui , tapi kondisi market US ketika gw posting ini, semuanya berantakan, nih kutipannya :

    "Investors fear U.S. rescue plan, if passed, may not be enough to quell the crisis."

    Ancur mina lagi. Seperti yg gw posting di thread satunya, gw hanya bisa berharap keaadan membaik setelah US Election tgl 4 Nov nanti.

    Untung gw lagi ga ada posisi di market US, wekekeke. Besok gw mo siap2 ambil LONG di Hangseng, pasti pemerintah/investors melakukan "sesuatu" untuk mendongkrak harga, (gara2 HSBC naekin suku bunga pinjeman dimana gara2 itu bikin Hangseng jeblok pas tgl 29 sept 2008).

    Ukh... slapped by markets over and over. Huhhhhh!
  • *Panic Mode*

    Ukh, DOW JONES pas gw ketik ini sempat -700 lebih. The WORST since WTC
    Rupanya kekhawatiran investor bertambah besar, semuanya pada melakukan aksi sell/short - off. Market semuanya pada kesetrum !!!

    Re-vote buat bailout hasilnya : House reject the bailout bill.
  • Uhmm...bailout plan nya ditolak parlemen. Resesi berkepanjangan nih. Untung proyek2 kantor gw 90% overseas.
Sign In or Register to comment.