BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

[AnTiQuE] Ho Do Tuhan (Kaulah Harapan) - Ch. 5(Unfinished)

12345679»

Comments

  • Gereja bagiku merupakan tempat aku melakukan rutinitas ibadah. Agar aku dianggap orang yang memiliki agama. Agar komunitas mengenalku sebagai seorang yang saleh. Bukannya di Indonesia orang harus beragama dan tidak boleh menganut paham atheis. Sudah lama agama hanya formalitas belaka bagiku. Namun kini entah hanyalah makhluk lemah. Tanpa Dia, apakah kita ini? Seberapa kuat kita bila menghadapi masalah tanpa-Nya. Dan kini dalam masalah ini tiba-tiba aku terketuk menuju gereja. Adakah penyelesaian yang akan kudapatkan? Masih banyak lagi yang dapat kulakukan daripada semalaman di gereja.

    Aku masih berpikit panjang dalam keraguanku. Haruskah aku ke gereja, atau nantui malam aku masih bisa menemani Papa menggantikan Mama. Namun entah kenapa dorongan untuk ke gereja begitu kuat.

    “Nanti mulai doa malam jam berapa Lix? Nginden, gerejanya sebelah mana?”

    “Felix lewatin gerejanya ko. Nanti dimulai pukul 19.00. Atau perlu Felix anterin?”

    “Ga perlu lah Lix. Koko dilewati saja.”

    Kemudian kulihat sebuah gedung yang cukup megah.

    “Itu gereja Lix?” seruku keheranan.
  • “Iya ko. Itu Graha Bethany Nginden. Memang gereja yang besar ko. Mungkin terbesar di Surabaya.”

    Haruskah aku ke gereja ini? Keraguan kembali menyelimutiku. Mungkin aku tidak perlu ke gereja. Tuhan pasti tahu doaku. Lagian lebih baik aku menggantikan Mama berjaga sehingga Mama pasti bisa beristirahat. Tapi kembali perasaanku tidak enak. Apakah ini?

    Kutepis perasaanku. It's maybe just de javu. Or just i feel blue this day. Aku alihkan kembali perhatianku di jalan. Jalan-jalan di Surabaya yang mulai kukenal kembali. Jalanan macet khas kota metropolitan. Pengemudi yang kadang menyerobot jalur, banyaknya sepeda motor menambah keruwetan yang telah terjadi. Makin memadati jalan-jalan yang ada. Perjalanan menuju ke rumah hampir memakan waktu satu jam. karena kemacetan yang ada.

    Dari kejauhan kulihat rumah kami yang baru. Keluargaku menempari rumah ini saat diriku memasuki SMA. Saat itu kehidupan ekonomi keluargaku mulai memgalami peningkatan yang signifikan.

    Mama selalu mengatur kondisi rumah hangat dan rapi. Begitu juga saat aku memasuki rumah. Kehangatan Mama terpancar menyambut kedatanganku memasuki rumah. Aku sudah lama tidak merasakan suasana ini. Biasanya apartemenku menyambut kedatanganku dengan suasana dinginnya. Hampa meski ada Ivan teman seapartemenku yang kadang ga pulang juga.

    Kangen aku dengan suasana ini. Keharuan sedikit menyeruak. Aku menuju kamarku yang terletak di lantai dua. Bersih dan letak barang-barangku tidak ada yang dipindah.
Sign In or Register to comment.