It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Namun ketika akan memasukkan, tiba-tiba terdengar klakson mobil.
"Shanti ...!" kak Amir terkejut. Aku tak kalah terkejut.
Kak Amir bangkit dr ranjang, mengintip dr jendela.
"Oh bukan ... Tetangga sebelah" kata kak Amir seraya meloncat kembali ke ranjang.
Sambil mengelus pipiku, ia berkata; "Mmmm, kamu bisa bilang, aku suka semua jenis".
Dengan gemas ia memegang kedua telapak tanganku, lalu membentangkan tanganku sambil duduk diatas tubuhku.
Oh betapa sexynya kak Amir, aku sedikit terengah-engah karena sangat terangsang.
"Horny banget ya?" katanya menggodaku. Aku tak menjawab hanya terengah-engah saja. Lalu aku dengan susah payah berusaha melepaskan cengkeramannya, dan mulai mencium-cium dada dan puting susunya.
"gini lho lebih enak", kata kak Amir.
Dia lalu menjilati puting susuku, memainkan lidahnya disekitar puting sambil sesekali menghisapnya.
"Ohh..." kataku sambil terengah-engah karena terus terang aksinya membuatku belingsatan.
Jangan ada kak Shinta dulu dong BlueriyooooooooooO!!! lagi horny nih
Udah kuganti, tp harusnya jangan langsungan gitu
tarik ulur
Aku mau ke Gym dulu yah...
. .
"Please ... Kak jangan..."
Kak Amir tak mempedulikan.
Kemudian kak Amir menuntun tanganku masuk ke dalam celananya.
Di dalam celana itu tanganku menyentuh batang besar yg mengeras, spontan tanganku meremas remas batang tersebut.
"Mau mencicipi pisangku?" tanya Kak Amir.
Aku diam saja.
"Kata orang kalau diam berarti mau" kata kak Amir. Kemudian kak Amir bangun dan melepaskan celananya.
Kini di hadapanku tampak sosok kak Amir yang fantastis tanpa sehelai benang pun. Kemudian kak Amir rebahan sambil tangannya bertumpu di belakang kepala.
Sekali lagi tampak bulu ketiaknya yg begitu menggugah syahwat.
"Ayo cicipi pisangku, Rud" kata kak Amir sambil mencium bibirku.
Aku dg sedikit malu2 memposisikan diri, menggeser tubuh ke bawah.
Kini mulutku telah berhadapan dg pisangnya yg begitu keras menjulang.
"Ayo gak usah malu, cicipi saja. Kamu kan selama ini belum pernah, ayo sekarang coba, kulum aja pisangku".
Dg malu2 aku mulai memasukkan pisang kak Amir ke dalam mulutku.
"Ya gitu , hisap yg kuat!"
Aku kemudian mengikuti instruksinya, menghisap, mengocok, menjilati pisang kak Amir yg panjangnya 19 cm itu.
"Nah kini giliran kakak yg mau mencicipi pisangmu Rud" kata kak Amir.
Kemudian kak Amir merebahkanku kembali, dan melepas CD ku.
Bugil seketika diriku.
Aku kelojotan.
Untuk pertama kali aku merasakan nikmatnya dioral.
"Rud, boleh kan kak Amir memerawani kamu?"
"perawan? Maksudnya?" tanyaku.
"Boleh kan kakak menganal kamu?"
"Jangan kak, nanti sakit" kataku memelas.
"Gak, gak, sakit, aku tahu caranya biar anusmu gak sakit" kata kak Amir.
Kak Amir bangkit, mengarahkan penisnya ke anusku.
Anusku diolesin ludahnya.
---*** sampe disini... aku bener2 ga pengalaman ***---
Terusin Blueriyo!!
"Dulu aku punya teman kuliah, kami sering main seperti ini. Ya, boleh dibilang dulu selain pacaran sama Shanti, aku juga pacaran sama si Dino, temanku kuliah itu." jelas kak Amir.
"Oh tunggu, aku baru ingat", kata kak Amir, "Aku punya pelicin yang lebih enak dipake nih" kata kak Amir sambil mengambil sebuah botol di laci meja kamar.
Rupanya ia sudah horny juga, jadi ia melakukannya dengan cepat-cepat. Aku hanya tertawa melihatnya karena aku tidak mengira kak Amir sebegitu hornynya...
"Ini dia", katanya sambil menunjukkan botol itu seperti gaya iklan-iklan.
"Hahahaha... " aku jadi tambah geli.
Ia lalu sibuk mengoles cairan itu... sementara aku jadi merinding, karena tidak pernah ada yang melakukan ini padaku.
Ia kemudian naik keatas ranjang.
Aku segera memegang kedua tangannya.
"Ada apa Rud?" tanyanya.
"Kak, sakit pasti ya?"tanyaku memelas. AKu sudah sering melihat bokep gay yang melakukan ini... kelihatannya sakit sekali.
"Kamu belum siap?" tanya kak Rudy. "Kalau gitu aku aja ya".
Lalu dia sibuk sendiri mengoleskan cairan itu ke anusnya.
Setelah beberapa lama, rupanya ia sudah siap.
"waduh itu dari shanti" kata kak amir terkejut, kemudian ia melompat ke arah meja meraih HP.
"halo sayang, ada apa ni?" tanya kak Amir.
. .
"oh ini, aku lagi di kamar sendiri main games".
. .
"Rudi ? Ada tuh lagi nonton TV".
. .
"apa? Sudah mau sampai rumah? Arisannya batal?"
. .
"oh gak, gak, gak papa. Malah senang kamu cepat pulang"
. .
"iya iya. Ati2 nyetirnya."
. .
"oke oke bye , muach" kak Amir menutup percakapan.
. .
"Gawat Rud, mbak Shanti mau sampai rumah!" kata kak Amir sambil mengenakan celananya, padahal penisnya masih tegang.
"Waduh, gmana ni kak??" aku bingung.
"Ya udah kemasi pakaianmu, pakai di kamarmu saja".
"Oke kak" aku segera mengemasi pakaianku.
Kak Amir mencium bibirku sambil berkata"ntar kita lanjutin, maaf".
"Gak apa kok kak" aku segera lari menuju kamarku dalam keadaan telanjang.
(biasanya khan ada Jnk-nya, gak mesra kalau bluwek gak ngikutin..., hihihiii......)