BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

The origin of LAPTOP:Laptop kak Amir dan tubuhnya yang seksi

1356710

Comments

  • abxis wrote:
    blueriyo wrote:
    Memed sayang juga dulunya anak pesantren ya
    ya uda dibikin ceritannya aja

    capedeh


    btw gw jadi nyesel baca yang niii... bikin ada yang nyangkut di hati... T_T
  • ada yg mo bikin lanjutannya?
  • Rasputin wrote:
    ada yg mo bikin lanjutannya?

    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
  • satria wrote:
    Rasputin wrote:
    ada yg mo bikin lanjutannya?

    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
    so pasti hihihihih
  • abxis wrote:
    satria wrote:
    Rasputin wrote:
    ada yg mo bikin lanjutannya?
    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
    so pasti hihihihih

    paling gampang gt .... :roll: :roll: :roll:
  • satria wrote:
    abxis wrote:
    satria wrote:
    Rasputin wrote:
    ada yg mo bikin lanjutannya?
    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
    so pasti hihihihih

    paling gampang gt .... :roll: :roll: :roll:
    ho oh...coba dibikin deh om katana gampang :roll: :roll:
  • abxis wrote:
    satria wrote:
    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
    ho oh...coba dibikin deh om katana gampang :roll: :roll:

    mau nya luh .... ngantre sana kayak nyank laennya .....
  • satria wrote:
    abxis wrote:
    satria wrote:
    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
    ho oh...coba dibikin deh om katana gampang :roll: :roll:

    mau nya luh .... ngantre sana kayak nyank laennya .....
    hmmm aye kaga pelro ngantri kale kalo cuman buat begindangan LOL :lol: :lol:
  • abxis wrote:
    satria wrote:
    abxis wrote:
    satria wrote:
    buntut-buntutnya .. paling ngadu slangkangan .... :lol: :lol: :lol:
    ho oh...coba dibikin deh om katana gampang :roll: :roll:
    mau nya luh .... ngantre sana kayak nyank laennya .....
    hmmm aye kaga pelro ngantri kale kalo cuman buat begindangan LOL :lol: :lol:

    kalo sama gue ya kudu kale .... :lol: :lol: :lol:
  • Haduuuuh... sampe ketawa-ketiwi sendiri gua .... rupanya cerita gua ngefek banget yah... gimana dah on semua kah?
    Ntar klo taklanjutin aku malah diejek2 lagi... uh... capede...
  • @dickman
    Boleh gak ceritanya kulanjutkan menurut versiku?
  • #Blueriyo...

    kayaknya menarik tuh.
    Boleh, lanjutin aja. Ntar taktambahin lagi ceritanya ngelanjutin punya kamu.
  • dickman wrote:
    (Oke... sebelum aku digebukin orang sekampung, ini lanjutannya)

    Esok harinya, aku masih disini, sudah pulang dari kantor kota B, karena ternyata besok aku masih ada urusan kantor yang harus diselesaikan. Malam ini aku menginap lagi di rumah kak Shinta dan kak Amir.

    Rupanya kak Shinta sore ini ada arisan dengan teman-temannya, dan ia pamit padaku pulangnya akan malam sekali, karena ia akan ngobrol dulu di kafe dengan teman-temannya.

    "Biasa, obrolan ibu-ibu muda, pasti banyak gosipnya", kata kak Amir sambil mengedipkan mata padaku dengan wajah manisnya. Aku hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigiku. Kak Shinta keluar diantar sopir.

    Aku masuk ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Belum lama aku lihat acara favoritku, kak Amir memanggilku dari dalam kamar. Segera aku beranjak masuk ke kamarnya. Kali ini kulihat kak Amir sedang duduk diatas tempat tidurnya dengan mengenakan celana pendek berwarna hitam, sambil bertelanjang dada. Aku agak terkejut sekaligus takjub melihat badannya yang seksi dan hot. Tapi aku berusaha sebisa mungkin tidak memperlihatkan ketertarikanku.

    "Sini Rud, duduk aku mau bicara", kata kak Amir dengan nada serius. Aku memilih duduk di kursi dekat tempat tidur.
    "Ada apa kak Amir?" tanyaku sopan, meskipun aku sangat terangsang melihat body kak Amir dan adik kecilku lagi-lagi sudah mulai menegang.
    "Kamu buka situs apa kemarin?" tanya kak Amir tajam.
    Langsung saja aku merasa kaget dan tidak enak.

    "Biasa kak, situs biasa", sahutku agak tergagap karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
    "Ah, jujur sajalah, aku tahu apa yang kamu buka kemarin", sahut kak Amir. Aku hanya diam saja. Rupanya kak Amir cukup pintar mengecek 'history' dari alamat-alamat website yang kemarin kubuka.
    "Gimana kalau orangtuamu tau?" kata kak Amir sambil memandangku tajam-tajam.
    "Gimana kalau orang tuamu tau kalau kamu ...," kak Amir tidak melanjutkan kata katanya, tapi aku tau arahnya.
    "Please kak jangan beritahu orangtuaku" pintaku sambil tak sadar tanganku memegang tangan kak Amir dan menggoyang2kan, seperti anak kecil meminta sesuatu pada kakaknya.
    "Sejak kapan, Rud?" tanya kak Amir menginterogasi.
    "Maksud kakak?"
    "Sejak kapan kamu suka buka website itu?"
    "Gak terlalu sering kak, baru beberapa bulan ini."
    "Apa kamu punya cowok?"
    "ah gak kok kak, aku cuma sebatas lihat2 web saja, please kak jangan beritahu ortu ku, ya, juga mbak shinta jangan sampai tahu."
    "Oke Rud, aku akan rahasiakan semuanya, tapi tentu ada syaratnya!" kata kak Amir.
    "Apa kak, jangan aneh aneh kak syaratnya".
    "Oh gak berat kok, ini badanku agak pegal, tolong pijitin ya!"
    "Pijitin?" tanyaku heran sekaligus gembira dlm hati.
    "Iya pijitin aja , gak usah pakai minyak atau balsem, pakai tangan aja." kata kak Amir.
    Kemudian kak Amir tengkurap. Aku masih ragu ragu. "Ayo dong pijitin" kata kak Rudi.
  • Aku mulai mendekat ke arah kak Amir yang tengkurap. Kusentuh punggungnya dan mulai kupijit punggungnya sampai pinggangnya. Saat aku menyentuh pinggangnya, burungku spontan tegang.
    "Wah mantap juga pijitanmu Rud" kata kak Amir.
    "Sudah kak? " tanyaku, namun berharap kak Amir masih minta dipijit.
    "Knapa Rud, capek?"
    "Ah gak kok kak".
    "Oke deh Rud, cukup aja".
    "Waduh kok sudah" gerutuku dalam hati.
    "Oke Rud, kamu boleh lanjutin nonton TV" kata kak Amir seraya membalikkan badannya.
    Tangannya diangkat dan ditaruh dibawah kepalanya sbg sandaran.
    Otomatis terpampang bulu ketiaknya, terhampar begitu indah. Aku tertegun melihat pemandangan indah itu, dan sempat melamun membayangkan dapat menikmati tubuh indah kak Amir.
    "Knapa Rud" kata kak Amir membuyarkan lamunanku.
    "Ah gak kok, aku mau nonton TV lagi" kataku sambil cepat2 keluar dari kamar kak Amir.
  • Aku lalu berdiri. Tapi sebelum aku sempat pergi, kak Amir memegang pergelangan tanganku.

    "Eh, sebentar", kata kak Amir.

    Tangannya yang lain kemudian mulai menyentuh penisku. Aku jadi merasa agak tegang karena belum pernah ada yang memegang penisku seperti ini. Ia memijit sedikit dan merabanya.

    "Tuh kan, udah berdiri tuh", lanjut kak Amir. Ia lalu menarikku sehingga aku tiba-tiba jatuh ke tubuhnya...

    Aku berusaha berdiri lagi karena merasa agak malu, tapi kak Amir malah lebih kuat lagi mencengkeram tanganku dan membalikkan tubuhku diatas ranjang. Aku tak berdaya karena tubuhnya kuat sekali, tapi aku tak berkata apa-apa.

    Sejenak kemudian tubuh kak Amir sudah berada diatas tubuhku dan ohh... ternyata ia sudah sangat bernafsu.

    Sejenak kemudian ia sudah berhasil melucuti pakaianku sehingga aku hanya memakai CD. Setelah itu, ia menindihku sekali lagi.

    Ditindih tubuh sexy ini, aku merasa hangat sekali, kulitnya yang mulus, badannya yang padat membuatku tak berdaya merasakan gerakan-gerakan tubuhnya diatas tubuhku. Kak Amir lalu melumat bibirku, dan aku membalasnya sambil meraba-raba pantat dan punggungnya.

    Setelah itu, kak Amir memandang wajahku, mataku, sambil menggerak-gerakkan tubuhnya. Oohhh... enak sekali rasanya penisku mulai bergesekan dengan penisnya. Ia lalu tersenyum nakal...

    "Gitu aja takut..." bisiknya.
    "Ah, kak Amir", sahutku, "Ternyata kakak permainkan aku ya"
    "Habis kamu lucu sih", katanya dengan tersenyum.
Sign In or Register to comment.