BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Buat Puisimu

1567911

Comments

  • Tetaplah bahagia tanpa aku. Kenang saja kita sekadar masa lalu. Yang pernah ingin bahagia, namun luka lebih cepat datangnya. Yang gagal menyatukan ingin. Sebab kau lebih suka bermain. Aku pernah begitu serius. Namun kau tak pernah belajar mencintai dengan tulus. Sekarang, saat semua terlanjur menjadi kenang. Mungkin sudah saatnya kau pulang. Sebab, kita tak akan pernah lagi bisa mengulang. Carilah rumah baru. Hatiku tak lagi bisa menempatkanmu.
  • Aku barangkali hanyalah sehelai daun di antara rimbunnya hidup yang kau punya. Kau punya ranting dan dahan, serta batang yang kuat.

    Sementara aku semakin hari semakin menguning. Pelan-pelan mulai digoyah oleh angin. Kau bisa dengan mudah melepasku. Namun, jatuh dan berterbangan tanpa arah bukanlah hal yang menyenangkan.

    Aku melayang-layang tanpa tujuan. Jatuh ke tanah. Lalu dipaksa menyerah. Dipaksa ikhlas akan hal-hal yang tak ingin kulepas.
  • di gerbang itu

    kita bertemu untuk pertama kali

    dua anak lelaki

    saling menatap

    mengedarkan tanda tanya

    .
    .
    .
    apakah ini cinta?....
  • -FUCKBUDDY



    "kontolmu gede yak? pas banget di pantatku", ujarmu sambil tersenyum

    aku tersenyum kecut

    menatap langit-langit kamar sambil mengepulkan asap rokokku

    gumamku "tapi tak pernah pas dihatimu"

  • Andai kau ingin lebih jeli sedikit lagi. Selalu ada hati dalam kebersamaan kita setiap hari. Coba saja kau mau lebih peka sedikit lagi. Mungkin rasanya tidak akan sesakit ini.

    Kau akan tahu betapa dalamnya aku memendam rasa. Kau tidak akan membiarkan hatiku terluka.

    Namun semua itu hanya hal yang aku impikan. Bukan sesuatu yang ingin kau wujudkan. Kau memilih menjadi orang yang tak mau tahu. Seolah tidak ingin membalas semua isi hatiku.

    Jika saja kau bersedia membuka hati. Kau akan tahu betapa dalamnya aku menenggelamkan diri. Kau akan tahu perasaanku bukan sekadar cinta di hati.

    Aku ingin memilikimu menjadi seseorang yang teramat berarti. Aku ingin memelukmu dengan sepenuh rindu yang sering tak terkendali.

    Namun apa dayaku, sampai hari ini kau memilih tidak mau tahu. Apa dayaku, melupakanmu juga tidak mudah bagiku.
  • Bahagialah dengan cara yang telah kamu pilih. Biarkan aku juga bahagia dengan hal-hal di masa lalu yang membuatku tersisih.

    Hidup kini sudah sama-sama menjadi lebih baik. Aku sudah merasa lebih nyaman dengan apa yang kujalani sekarang.

    Semoga kamu juga bahagia dengan seseorang yang dulu kamu bawa pulang.

    Temuilah hal-hal baik dalam hidupmu. Biar kutemukan juga hal-hal menarik bagi hidupku. Tidak ada yang perlu dipaksakan lagi sama.

    Bukan sebab aku dendam, lantas aku ingin kamu tetap jauh dan tenggelam. Namun, itu adalah hal yang lebih baik untuk kita. Kamu dengan hidupmu. Aku dengan kebahagiaanku. Tidak bersama, bukan berarti masih belum mampu menyembuhkan luka.

    Kadang, tidak ingin lagi sama dan bersama, hanyalah cara menghargai bahagia yang datang setelah luka-luka yang mendera. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa kamu dulu pernah begitu dalam melukaiku. Dan kini aku sudah lepas dari semua itu. Aku tahu, kamu barangkali sudah bahagia.

    Semoga aku tidak salah mengira. Dan kamu juga harus tahu, aku sudah menemukan jalan yang lebih baik dari pada yang pernah kita rintis dan berakhir pelik di masa itu.
  • Uda...
    Maafkan aku yang telah lancang mencintaimu tanpa dirimu tahu.
    Uda...
    Maafkan aku yang telah berharap lebih padamu, walauku tahu bahwa kita tidak akan pernah bersatu.
    Uda...
    Aku harap kau mengerti.
    Kau sang penguasa hati.

    Aurora...
  • edited February 2017
    dari lisan ke lisan
    dari bibir ke bibir
    cinta kita terukir pelan
    sementara kau ombak
    akulah karang

    yg perlahan retak

    atas cinta kita yang berbeda kasta

    -Malang, 23 Febuari 2017
  • Tangismu bercerita

    saat ku tanya
    kamu diam,
    mencoba tak peduli
    tangismu mengalir deras
    sakit melihatmu menangis
    tapi lebih sakit karena kamu hanya diam.

    cicak sudah kutanya
    nyamuk sudah kutanya
    kecoa sudah kutanya
    tikus sudah kutanya
    mencoba bersahabat dengan mereka agar aku tau jawabnya.

    asu! disingi cicak!


  • Ku tatap sinar mata coklatmu.
    Kau tatap nanar kelakuanku.
    Ku nikmati binar mata teduhmu.
    Kau nikmati onar kebodohanku.
  • Rindu ini sudah menumpuk
    Disenggol sedikit pastilah ambruk
    Maka kubagi tumpukan itu jadi dua
    Kusimpan satu di dalam dada
    Kuberikan satu lagi ketika nanti bertemu dengannya
    Atau sekedar bercakap cakap di telpon saja
    Karna rasa rindu yang terlalu banyak tentu takkan akan sanggup ia terima
    Ah,
    Rupanya rasa rindu juga harus dikelola
  • Ajari aku
    Untuk merasakan rindu tanpa menuntut bertemu
    Berpisah tanpa harus dirundung gelisah
    Berbeda lokasi tanpa harus merasa sepi
    Menikmati saat ini tanpa harus khawatir tentang esok hari
    Bersyukur kamu ada tanpa harus sering bertatap muka
  • aku ingin kita berdansa
    menyusuri lekuk-lekuk tubuhmu seperti sudut-sudut kota
    sementara bulan memberkati hubungan kita
    kau dan aku berpandangan, saling bertukar semesta
  • di gumpalan awan aku melihat wujudmu
    ingatanku kembali terbang ke tigatahun lalu
    di sudut kecil diujung bumi
    tentang kita yang sedang bercumbu
  • kasih, masihkah kau sebut diriku dalam doa-doa'mu
    atau bibirmu sudah terukir nama gadis itu?

    dariku, pacar homomu
Sign In or Register to comment.