It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Waktu-waktu yang sudah mati
kini berwujud hantu-hantu.
Melayang merasuk bersatu padu,
tanpa belas kasih membuat takut hati yang berpeluh sendu.
Kubisikkan sesal, kala berhadap dengan ajal.
Kubisikkan syahadat, namun terlambat...
Sekarang tinggal mayat.
dalam seringai jahat malam kelam.
Di antara gelap
kulihat mata dua nyalang menatap.
Aku takut,
sesungguhnya.
Tanyaku gentar,
"Siapa disitu?"
"Kucing..."
jawabnya lirih.
Ahh... tak lagi takut aku.
Ajeg-ajeg kowek teka
Ora seguk ora wahim
Ora tegur ora sapa
Dadi kemutan lara sing miyen
Arep jengkel ora pantes
Wes gede kaplak
Tapi tetep isih kemutan
Ojo gawe nyong kangen maneh
Lungohooo
dan kau hanya melenggang pergi
membawa serta hati ini
perih....
ku bilang kau akan kembali
walau itu hanya ilusi
cinta ku akan utuh kembali
hanya butuh waktu...
ku bilang kau akan kembali
kau datang dengan sendiri
menawarkan diri untuk berbagi
dengan dalih sana sini
dan kutanggapi sinis
kubilang kau akan kembali
dan ku bukan diriku lagi
teruntuk kamu yang kembali namun terganti
-RD-
tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah !
courtesy google
Tidakkah kau rasa
Rindu hilang karena sayang
Tidakkah kau rasa
Hati mati karena tak peduli
Diammu seakan menertawakanku
Aku linglung pada kamu si pembawa candu
Berpasrah pada yang tak memiliki rasa
Menjadi hidup bagai tak memiliki warna
Sudahi sajalah sajak dustamu
Sudahi sajalah tipu muslihatmu
Tidak aku tidak akan pernah tertipu
Pada kamu yang tak memiliki malu
SELAMAT HARI PUISI SEDUNIA!!
Auf deinem Angesicht.
Auf deines Leibes Steppe
Pflanze ich Zedern und Mandelbäume.
Ich wühle in deiner Brust unermüdlich
Nach den goldenen Freuden Pharaos.
Aber deine Lippen sind schwer,
Meine Wunder erlösen sie nicht.
Hebe doch deine Schneehimmel
Von meiner Seele –
Deine diamantnen Träume
Schneiden meine Adern auf.
Ich bin Joseph und trage einen süßen Gürtel
Um meine bunte Haut.
Dich beglückt das erschrockene Rauschen
Meiner Muscheln.
Aber dein Herz läßt keine Meere mehr ein.
O du!
courtesy google
Mudah terpikat
Mudah tercuri
Tapi tak mudah mencintai
Terlalu sakral
Sebab sekalinya cinta bicara, itu tulus
Bukan buatan
Bukan bualan
Lebih-lebih picisan
SELAMAT HARI PUISI SEDUNIA!
Mereka bilang
Kamu sedang dilanda risau?
Peduli setan
Padahal kamu sedang mencintai puisi
Maka berpuisilah, berpuisilah
BENDA KENYAL YANG MENGGEMASKAN
KONTOL
BENDA TUMPUL YANG MEMBERI NIKMAT
KONTOL
BENDA TEGANG YANG BIKIN MENGERANG
AKU SUKA KONTOL
I guess some of us are simply trying to be more lovable
and some of us desperately want to please our mother
the only woman we could say for sure that we love
and our sisters and our best friends
they too know what it’s like to be taught
to be second best
and to be silenced
to be shamed for laughing at their mistakes
and crying for their happiness
I guess some of us are simply trying to reconcile
the pull from bloodlines and the push from the inside
and some of us make families of our own
and even tribes
for when the terror strikes in the dead of night
some of us could make it so far to see the sun
and when it rains we can dance
and not just cry
the rainbow shall prevail
I guess some of us are simply trying to make do
with the black and white
even when we’re feeling blue
the spectrum moves from side to side
sometimes it busts through
and there’s no reading between the line
you only hope to see it too
I guess some of us are too pure
we get fucked up in the head
and some of us are afraid
we fuck everyone and everything instead
and hurl names at those who remind us
of who we used to be
and from those who beget hate
we beg for mercy
I guess some of us worship at the altar
of divas and drag queens
secretly hoping to lead a life
so unapologetic and free
when we’ve been saying
sorry sorry sorry
simply for being who we are
we’ve been going under the covers
and between the sheets
to mask the fear of our lonely hearts
we’ve been trying to be less lonely
and coping with anxiety
with pills, booze and cigars
I guess some of us are obsessed
with being a queen
then hitting the gym
to feel a little better
in a world that makes us bitter
boys we love that don’t love us back
boys that favor look over intellect
one more gulp of the protein shake
and another of the empty glass
or is it plastic cup
some of us are just giving up
some of us have had enough
some of us resort to endless rants
some of us find a way to love again
some of us never knew our father
some of us call one another sister
some of us wish to get married and have children
some of us balk at the notion
some of us internalize our pain
some of us die in vain
but we all are simply trying
really we are
=========================================
ini puisi yang dibuat oleh seorang teman.
bulan lalu lalu dibacakan waktu ada acara poetry reading yang temanya soal kesetaraan gender.
puisinya bagus.
makin terasa dalem banget kalau dibacain langsung.
sampe mau nangis
Lidahku bergeming
Dua-tiga helaan panjang
Hanya mampu cipta sesak
Meradang
Dialogku tak bening
Kumbang-kumbang berdesing
Empat-lima ekor melayang
Hanya mampu pecah senyap
Sungguh sayang
Dialogku bergeming
Melayang dalam senyap
Kini tak pernah lagi bening
Menyesakkan
Jika sudah mati rasa, jangan dirasa-rasa, nanti masih rasa.
mbuh jareku peteng
bingung dewek akeh pikiran
tapi ora ngerti apa sing dipikirna
angel..