BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Buat Puisimu

Yak dikarenakan thread membuat puisi sudah tidak ada lagi dan orangnya juga sudah tidak tau kemana padahal aku suka banget sama thread itu, aku sebagai salah satu pecinta puisi ingin kembali membuat thread mengenai puisi.
Terkadang kita tidak bisa menuangkan isi hati secara gamblang, eksplisit, dan terang-terangan, maka dari itu dengan olahan kata-kata agar curhatan kita sedikit berseni, bernilai sastra, dan enak dibaca terciptalah puisi yang pasti selalu hadir dari hati. ;)

Thread ini tidak membatasi jenis puisi apa yang boleh diposting, baik itu puisi lama (pantun, karmina, sajak, syair dll), puisi baru yang lebih bebas, karya sendiri, maupun mengutip karya sastrawan lain.
so enjoy this thread ;)

dimulai dari aku sendiri.
puisi ini dibuat beberapa tahun lalu, dan selalu aku bacakan atau tuliskan ke ibu saat beliau berulang tahun, di bulan ini beberapa hari lalu.

Saat ku bersyukur engkau diciptakan untuk hidupku

-Ibu-

Selalu . . .
Ibu memberi ayah
ibu memberi saya
ibu memberi saudara, dan
ibu memberi keluarga

di rumah . . .
ibu membuat rasa
ibu membuat cita
ibu membuat asa, dan
ibu membuat jiwa

selalu . . .
ibu memendam amarah
ibu memendam murka
ibu memendam angkara
ibu memendam prasangka

hidupmu . . .
ibu memburu sakit, dan
ibu memburu pahit
«13456711

Comments

  • Wiji Thukul - Sajak Suara

    sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
    mulut bisa dibungkam
    namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
    dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku
    suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
    di sana bersemayam kemerdekaan
    apabila engkau memaksa diam
    aku siapkan untukmu: pemberontakan!
    sesungguhnya suara itu bukan perampok
    yang ingin merayah hartamu
    ia ingin bicara
    mengapa kau kokang senjata
    dan gemetar ketika suara-suara itu
    menuntut keadilan?
    sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
    ialah yang mengajari aku bertanya
    dan pada akhirnya tidak bisa tidak
    engkau harus menjawabnya
    apabila engkau tetap bertahan
    aku akan memburumu seperti kutukan
  • aduh baru ngecek..

    hehehe

    padahal tadi baru bilang di tuangkan..

    sebenranya tadi mau rangkai kata2 cuman udah lupa..

    nanti2 aja deh
  • Malam

    Malam berbintang tanpa purnama
    Rinai hujan menggema suara
    Rindu hati kian tak bersahaja
    Hanya malam temanku setia

    Malam gelap tiada berima
    Dingin menjelma melodi rasa
    Kasih ini makin tak kuasa
    Hanya malam pemendam luka

    Malam senyap hilang adanya
    Sepi sendiri melahap karma
    Sayang sungguh ku ingin percaya
    Hanya malam penyambung asmara
  • Angkat karung diatas papan
    Diatas papan ada sepatu
    Mau binchung ataupun bukan
    Kau akan selalu menjadi sahabatku
  • Kantung baju sebelah kanan
    Kaca simpan di dalam peti
    Mau binchung ataupun bukan
    Kita sahabat sampai ku mati
  • anumu itu,selalu ingin kupandang,
    anumu itu,selalu ingin kupegang.
    tapi anuku,selalu ingin menerjang,
    menembus dalamnya anumu itu…
    anumu itu,selalu saja terbayang,
    anumu itu,selalu saja terkenang.
    namun anuku,selalu ingin melayang,
    mencari dimana anumu itu…
    oh…nikmatmu,hanya sesaat..
    oh…anumu,selalu kan ingat…
    oh…anuku,mau anumu.
  • Melupakanmu aku tak mampu
    Membencimu itu inginku
    Tapi nyatanya malah merindumu
    Walaupun engkau melupakanku
    Cinta sekejap kita tersimpan direlungku
    Ah, nistanya aku
  • Menyusuri Pantai Yang Panas Dan Sepi

    Siang
    Di pinggir pantai
    Di bawah gubuk
    Pantai sepi

    Berjalan
    Menuju bibir pantai
    Meloncat-meloncat saking panasnya
    Melupakan fungsi sandal

    Laut
    Airnya coklat kehijauan
    Tak nampak menarik
    Tapi cukup sepi

    Kita
    Menatap laut berombak
    Membiarkan ombak kecil
    Menerpa kaki telanjang

    Kamu
    Menulis sesuatu di pasir
    Tak mengizinkan ku melihat
    Sehabis kau foto kau hapus

    Aku
    Memandangi tingkah konyolmu
    Tertawa-tawa sendiri
    Berdiri dimainkan air

    Berlari
    Kembali menuju gubuk
    Berlari lari kesakitan
    Karena saking panasnya pasir

    ...
    Mas gatel ya?
    Sampai jumpa lagi
    Bila kita berjodoh

    Repost yaw ;3
  • edited April 2016
    Bungga-bungga
    Bung-bung
    Bunga-bunga terinjak
    Rata berantakan

    Senyum-senyum
    Mesem-mesem
    Tertawa-tawa lepas
    Buncit tersakit-sakit

    Aku muak dengan meja plastik beralaskan tikar yang belum pernah dicuci semenjak dibeli di toko kelontong tidak jauh dari rumah yang penjualnya punya anak yang muak dengan meja plastik.
  • Aku adalah sang Dendam
    Yang mengabulkan permintaan celaka orang orang yang sakit hati
    Yang dengan puas tertawa menggerogoti cinta suci
    Yang dengan lantang bisa berkata "Tak ada gunanya kau berbaik hati"

    Aku adalah sang Dendam
    Yang selalu disimpan mereka mereka jauh didasar hati
    Yang seolah olah aku selalu tersembunyi dan tak terdekati
    Namun Sebenarnya aku bisa jadi pengendali hati yang rapuh dan jadi benci

    Akulah sang Dendam
    Yang kelak akan membawamu ketempat yang kau cari
    Saat seisi dunia tak lagi perduli dan kau harus bertahan hidup walaupun setara dengan manusia yang tak punya hati
    Ketika kau harus memuaskan diri dengan rasa iri
    Dan disaat itu kau akan tau bahwa kau akan merasa bahagia bila mereka mereka yang membuat mu terluka dan sakit hati harus tersiksa atau mati
  • Gemuruh redam peka suara
    Petir sukar melahap cahaya
    Pelangi indah kian berwarna
    Sajak hujan ciptaan sang kuasa

    Rinai hujan hati membiru
    Hati membiru tanda ku rindu
    Tanda ku rindu gerimis mendayu
    Gerimis mendayu merasuk kalbu

    Titik air jatuh membasahi
    Titik air menyirami bumi
    Derai hujan bercerita kini
    Sampai kapan rindu di sisi
  • G700 wrote: »
    anumu itu,selalu ingin kupandang,
    anumu itu,selalu ingin kupegang.
    tapi anuku,selalu ingin menerjang,
    menembus dalamnya anumu itu…
    anumu itu,selalu saja terbayang,
    anumu itu,selalu saja terkenang.
    namun anuku,selalu ingin melayang,
    mencari dimana anumu itu…
    oh…nikmatmu,hanya sesaat..
    oh…anumu,selalu kan ingat…
    oh…anuku,mau anumu.

    Waw~
    So puitis~
  • Jahat

    Jahat, kau jahat
    Asaku kau buat tumpat
    Terbelenggu sepi terkunci rapat
    Berteman lumut berselimut karat

    Kini aku sudah terpuruk
    Dengan nasib sangatlah buruk
    Bahkan hati kian membusuk
    Dengan tekad yang menciruk
  • Ingkar

    Janjimu kotor bercampur nanah
    Seperti mayat di dalam tanah
    Janjimu kering bersama pasir
    Dengan kata manis banyak terukir

    Janji bukanlah mainan
    Tapi harga diri sebuah ucapan
    Janji bukanlah sampah
    Tapi kepercayaan layaknya sumpah
Sign In or Register to comment.