Yak dikarenakan thread membuat puisi sudah tidak ada lagi dan orangnya juga sudah tidak tau kemana padahal aku suka banget sama thread itu, aku sebagai salah satu pecinta puisi ingin kembali membuat thread mengenai puisi.
Terkadang kita tidak bisa menuangkan isi hati secara gamblang, eksplisit, dan terang-terangan, maka dari itu dengan olahan kata-kata agar curhatan kita sedikit berseni, bernilai sastra, dan enak dibaca terciptalah puisi yang pasti selalu hadir dari hati.
Thread ini tidak membatasi jenis puisi apa yang boleh diposting, baik itu puisi lama (pantun, karmina, sajak, syair dll), puisi baru yang lebih bebas, karya sendiri, maupun mengutip karya sastrawan lain.
so enjoy this thread
dimulai dari aku sendiri.
puisi ini dibuat beberapa tahun lalu, dan selalu aku bacakan atau tuliskan ke ibu saat beliau berulang tahun, di bulan ini beberapa hari lalu.
Saat ku bersyukur engkau diciptakan untuk hidupku
-Ibu-
Selalu . . .
Ibu memberi ayah
ibu memberi saya
ibu memberi saudara, dan
ibu memberi keluarga
di rumah . . .
ibu membuat rasa
ibu membuat cita
ibu membuat asa, dan
ibu membuat jiwa
selalu . . .
ibu memendam amarah
ibu memendam murka
ibu memendam angkara
ibu memendam prasangka
hidupmu . . .
ibu memburu sakit, dan
ibu memburu pahit
Comments
sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku
suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu: pemberontakan!
sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin merayah hartamu
ia ingin bicara
mengapa kau kokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan?
sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajari aku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya
apabila engkau tetap bertahan
aku akan memburumu seperti kutukan
hehehe
padahal tadi baru bilang di tuangkan..
sebenranya tadi mau rangkai kata2 cuman udah lupa..
nanti2 aja deh
Malam berbintang tanpa purnama
Rinai hujan menggema suara
Rindu hati kian tak bersahaja
Hanya malam temanku setia
Malam gelap tiada berima
Dingin menjelma melodi rasa
Kasih ini makin tak kuasa
Hanya malam pemendam luka
Malam senyap hilang adanya
Sepi sendiri melahap karma
Sayang sungguh ku ingin percaya
Hanya malam penyambung asmara
Diatas papan ada sepatu
Mau binchung ataupun bukan
Kau akan selalu menjadi sahabatku
Kaca simpan di dalam peti
Mau binchung ataupun bukan
Kita sahabat sampai ku mati
anumu itu,selalu ingin kupegang.
tapi anuku,selalu ingin menerjang,
menembus dalamnya anumu itu…
anumu itu,selalu saja terbayang,
anumu itu,selalu saja terkenang.
namun anuku,selalu ingin melayang,
mencari dimana anumu itu…
oh…nikmatmu,hanya sesaat..
oh…anumu,selalu kan ingat…
oh…anuku,mau anumu.
Membencimu itu inginku
Tapi nyatanya malah merindumu
Walaupun engkau melupakanku
Cinta sekejap kita tersimpan direlungku
Ah, nistanya aku
Siang
Di pinggir pantai
Di bawah gubuk
Pantai sepi
Berjalan
Menuju bibir pantai
Meloncat-meloncat saking panasnya
Melupakan fungsi sandal
Laut
Airnya coklat kehijauan
Tak nampak menarik
Tapi cukup sepi
Kita
Menatap laut berombak
Membiarkan ombak kecil
Menerpa kaki telanjang
Kamu
Menulis sesuatu di pasir
Tak mengizinkan ku melihat
Sehabis kau foto kau hapus
Aku
Memandangi tingkah konyolmu
Tertawa-tawa sendiri
Berdiri dimainkan air
Berlari
Kembali menuju gubuk
Berlari lari kesakitan
Karena saking panasnya pasir
...
Mas gatel ya?
Sampai jumpa lagi
Bila kita berjodoh
Repost yaw ;3
Bung-bung
Bunga-bunga terinjak
Rata berantakan
Mesem-mesem
Tertawa-tawa lepas
Buncit tersakit-sakit
Yang mengabulkan permintaan celaka orang orang yang sakit hati
Yang dengan puas tertawa menggerogoti cinta suci
Yang dengan lantang bisa berkata "Tak ada gunanya kau berbaik hati"
Aku adalah sang Dendam
Yang selalu disimpan mereka mereka jauh didasar hati
Yang seolah olah aku selalu tersembunyi dan tak terdekati
Namun Sebenarnya aku bisa jadi pengendali hati yang rapuh dan jadi benci
Akulah sang Dendam
Yang kelak akan membawamu ketempat yang kau cari
Saat seisi dunia tak lagi perduli dan kau harus bertahan hidup walaupun setara dengan manusia yang tak punya hati
Ketika kau harus memuaskan diri dengan rasa iri
Dan disaat itu kau akan tau bahwa kau akan merasa bahagia bila mereka mereka yang membuat mu terluka dan sakit hati harus tersiksa atau mati
Petir sukar melahap cahaya
Pelangi indah kian berwarna
Sajak hujan ciptaan sang kuasa
Rinai hujan hati membiru
Hati membiru tanda ku rindu
Tanda ku rindu gerimis mendayu
Gerimis mendayu merasuk kalbu
Titik air jatuh membasahi
Titik air menyirami bumi
Derai hujan bercerita kini
Sampai kapan rindu di sisi
Waw~
So puitis~
Jahat, kau jahat
Asaku kau buat tumpat
Terbelenggu sepi terkunci rapat
Berteman lumut berselimut karat
Kini aku sudah terpuruk
Dengan nasib sangatlah buruk
Bahkan hati kian membusuk
Dengan tekad yang menciruk
Janjimu kotor bercampur nanah
Seperti mayat di dalam tanah
Janjimu kering bersama pasir
Dengan kata manis banyak terukir
Janji bukanlah mainan
Tapi harga diri sebuah ucapan
Janji bukanlah sampah
Tapi kepercayaan layaknya sumpah