BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Buat Puisimu

2456711

Comments

  • kosong

    menatap cermin
    mengecek batin


    lirih diam teratawa
    berjalan ......
    mundur haluan
    mencoba ......

    aku terdiam
    tidak disana di hati yg hanya bergumam

  • RUMAHKU - Chairil Anwar

    Rumahku dari unggun-unggun sajak
    Kaca jernih dari segala nampak

    Kulari dari gedung lebar halaman
    Aku tersesat tak dapat jalan

    Kemah kudirikan ketika senjakala
    Dipagi terbang entah kemana

    Rumahku dari unggun-unggun sajak
    Disini aku berbini dan beranak

    Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
    Aku tidak lagi meraih petang
    Biar berleleran kata manis madu
    jika menagih yang satu

    April 1943
  • Selimut

    Malam ini dingin
    Dulu
    Kau membawakan selimut tebal untukku
    Membuatku hangat

    Malam ini dingin
    Kemarin kau pun membawakan selimut untukku
    Tapi ini bukan selimut yang kemarin
    Selimut sekarang lebih tipis

    Malam ini dingin
    Semalam kau tak membawakan selimut untukku
    Kau tau?
    Sebenarnya aku kedinginan
    Tapi tak apa selama kau masih datang

    Malam ini dingin
    Semakin dingin
    Kau tak datang
    Selimutku tak datang
    Aku kedinginan...
  • Berpuisi
    Puisiku ini tak bersajak
    Tanpa rima syahdu
    Jauh dari kata-kata indah
  • Kau sajak tanpa aksara.

    Berbincang denganmu menyadarku kita berada di level yang berbeda.

    Kau satu-satunya bintang dilangit kelamku.

    Jatuh, turun ke bumi tidak untukku.

    Lautan itu bergolak, riak menggusur buih, mencipta ombak, menabrak karang. Hening.

    Kau imajinerku yang konstan dan tereptisi.

    Yang kulakukan kini menghitung masamu.
  • Buat akuh ya kak ger?
  • andi_andee wrote: »
    Buat akuh ya kak ger?
    diomelin si embak lho, oot dimari
  • Jangan Panggil Aku Pincang

    Dulu hidupku sangat bergembira
    Kecil, bersih tak berdosa
    Namun setelah kecelakaan
    Hidupku berubah, selalu kesepian
    Aku diejek tapi tak pernah terhiraukan
    Memilih berlalu, meski merengek
    Demi cita-citaku
    Aku bangkit dari pilu
    Kawan, jangan panggil aku pincang
    Karena takdirNya pun tak pernah lancang
    Terima kasih Tuhan kau sudah menyadarkanku
    Kupilih jalan lurusMu


    Puisi dari seorang gading 12 tahun yang kaki kirinya diamputasi sejak dia berumir 2 tahun, ibunya meninggal dan ayahnya pergi ga bertanggung jawab.


    Trenyuh bacanya..
    Semoga cita2nya menjadi seorang dokter bisa terkabul.
  • Ohemjih udah lama ga ngeforum sampe lewat hari puisi nasional kmaren.

    -Rindu-

    Duduk menunggu meratap pilu
    Duduk terdiam kian membisu
    Dulu hati pernah bertalu
    Pada kau sang pembuat rindu

    Diam renta tanpa suara
    Alunan kata mengguncang rasa
    Diam renta menahan rahasia
    Bagi rindu berbalut romansa

    Luas langit rindu tak bertepi
    Malam gelap ku harap bermimpi
    Rinai hujan berlalu pergi
    Dingin meringis teriris belati


    Selamat hari puisi nasional!!
    -28 April 2016-
  • Nafasmu memburu
    Menerjang membabi buta
    Menghunus pedang tanpa bicara
    Hasratmu kini yang berkuasa

    Aku pasrah
    Hanya bibir mampu mendesah
    Meski kau tau aku berdarah
    Pedangmu berayun terus terasah

    Kau meledak
    Terkulai tak lagi tegak
    Terkapar mengejang
    Bak ajal menjemput datang

    Malaikat pergi dengan catatan
    Iblis pergi dengan senyuman
  • Hujan Bulan Juni

    Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni

    Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu,

    Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni

    Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu

    Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni

    Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.

    -Sapardi Djoko Damono-
  • Aku Ingin

    Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

    dengan kata yang tak sempat diucapkan

    kayu kepada api yang menjadikannya abu

    Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

    dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

    awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

    -Sapardi Djoko Damono-
  • Bulan

    Oh bulan..
    Datanglah hai bulan..

    Agar hilang syak wasangka
    Dari tetangga
    Bahwa aku berzina..
  • kan kuceritakan kisah-kisah suram
    sisi lain eros yang durjana
    tentang cherubim yang salah memanah
    tentang pokok-pokok zaitun yang menari riang di sabana merana
    analogi angan mustahil tuk dinalar
    karam logika tenggelam dalam gelaran padu kasih dua adam
    namun hikayat tak selamanya bungkam
    tentang sejarah mereka yang sejawat
    dulu saat bumi kian muda
    kasih mereka meradang
    tentangan sunah dan kodrat bersatu menghadang
    mereka langgar perintah tuhan
    murka ankara membasuh jejak mereka
    bongkah menggurita kelam menelan punah
    bersama dosa dalam kubangan nista
    dan kini yang tertinggal hanya mengulang
  • Episode
    -W.S Rendra-

    Kami duduk berdua

    di bangku halaman rumahnya.

    Pohon jambu di halaman itu

    berbuah dengan lebatnya

    dan kami senang memandangnya.

    Angin yang lewat

    memainkan daun yang berguguran.

    Tiba-tiba ia bertanya:

    “Mengapa sebuah kancing bajumu

    lepas terbuka?”

    Aku hanya tertawa.

    Lalu ia sematkan dengan mesra

    sebuah peniti menutup bajuku.

    Sementara itu aku bersihkan

    guguran bunga jambu

    yang mengotori rambutnya.
Sign In or Register to comment.