It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Buat Jemmy menyerah, mati rasa sama Hanhan disaat Hanhan sudah bedamai dan mengakui perasaannya. Jadi Hanhan yang sekarang ngejar-ngejar Jemmy biar jemmy mau jadi pacarnya Hanhan. Karma does exist, baby. Hahaha
~ Hanhan Pov ~
"Ngakak banget aku Han, si mas Adam tiba-tiba teriak waktu liat Vio di dapur. Lebay banget lagi teriaknya. Aku kira apaan. Tuh si mas Adam ngira Vio cewek. Mas Adam kan nggak tau kalah aku punya cowok. Dikira Vio itu temen cewekku yang lagi main kerumah. Apalagi si Vio kan pendek. Manis lagi. Imut-imut gitu."
"Nah terus teriaknya kenapa? Masa liat Vio aja dia sampai teriak lebay?!"
Tawa Tiar makin menjadi. Suara tawanya terdengar ke segala arah. Beberapa anak sampai melihat kearah kami.
"Goblok emang mas Adam. Ceritanya tuh dia itu baru selesai mandi. Keluar kamar mandi cuma pake CD doang. Mana CD nya yang kekecilan itu."
Kali ini bibirku yang merekah menahan tawa.
"Yang aku belikan sebagai kado," kali ini aku benar-benar tertawa.
"Jahat banget kamu Han. Mentang-mentang mas Adam itu orangnya nggak bisa nolak, kamu kasih kado CD, kekecilan lagi hahahaha...."
Kali ini aku sukses ngakak sejadi-jadinya. Aku masih ingat jelas bagaimana wajah mas Adam saat aku memberinya kado ultah. Sebuah CD dengan ukuran kecil -sengaja-. Wajahnya itu terlihat mau nolak tapi yang keluar dari bibirnya ucapan makasih dengan senyum hambar. Saat aku menyuruhnya untuk mencobanya, dia langsung mencobanya. Aku salut sama kakak Tiar yang satu ini. Aku heran, mas Adam ini orangnya polos apa goblok.
"Terus???" aku meminta Tiar melanjutkan ceritanya, "gimana tadi?"
"Ya itu, seperti biasa, sehabis mandi mas Adam pasti minum air kan. Nah dia mau ambil air di dapur. Di sana ada Vio. Mas Adam langsung teriak lebay karena Vio dikira cewek. Nah Vio sendiri juga teriak karena kaget liat mas Adam yang cuma pakai CD doang."
Hahahahaha....
"Parah. Terus Vio nya gimana??"
"Vio? Dia beberapa kali bilang 'besar hitam' sambil pasang wajah jijik."
Aku kembali ngakak.
Apanya coba yang hitam hahaha....aduh Vio lebay. Kan tertutup CD.
"Aku marahin deh si mas Adam. Mentang-mentang jarang ada tamu dirumah, dia jadi suka hilir mudik cuma pakai CD doang. Mengganggu pemandangan aja."
"Hahahaha...emang kebiasaan ya dikeluargamu kayak gitu."
Aku menyeruput es teh ku.
"Iya. Ayahku sama mas Wawan juga sama."
"Kenyang kamu Yar liatin burung bersarang."
Tiar ngakak.
"Udah nggak kenyang lagi. Tapi sampai muntah-muntah."
Aku menyeringai. Menyenggol bahu cewek tomboy yang ada disampingku.
"Udah liat punyanya Vio belum?" tanyaku.
"GILA," Tiar langsung mendorongku, "ya belum lah. Pengen sih tapi"
Aku tertawa sambil menampol kepala Tiar.
"Dasar mesum maksimal."
"Eh tapi seriusan deh. Punyanya Vio itu kecil apa besar?"
Hmm...
"Mungkin mungil."
Ya kalau diliat dari badannya sih udah jelas punyanya nggak lebih besar dariku hahaha. Aku cukup percaya diri dengan milikku.
"Ulat bulu?"
Teganya...
"Ulat beras."
Hahahaha...
PLAK...PLAK...
"Aduhh.."
"Uuuhhh..."
Aku mengusap kepala belakangku yang kena benda keras tapi elastis. Buku? Si Tiar juga sama. Dia langsung melihat kebelakang siap-siap menyemprot siapa pelaku tunggalnya.
"Eh...Vio."
Hahaha...mampus.
"Sejak kapan barang pribadiku jadi topik pembicaraan kalian?? Disekolah lagi. Dan apanya yang mungil?? Ulat bulu??"
Tiar menatap kearah lain.
Hahaha...
"Ulat beras??" kali ini Vio menatapku sangar.
Smile....
"Otak kalian itu nggak waras."
Hahaha...pacarmu tuh yang nggak waras. Aku sih waras-waras aja.
"Hai...bercanda kali say. Jangan dimasukin hati dong," Tiar memeluk Vio dengan gemasnya.
"Yah setidaknya dengan badanmu jelas punyamu nggak mungkin sebesar punyanya mas Adam kan?!"
"Ap...APAAN?! Yar tega banget kamu ngasih tau Hanhan."
Tiar melotot kearahku.
Ups...
Smile...
"Nggak usah galau gitu ah. Kamu kan masih dalam masa pertumbuhan. Nanti juga bisa besar kok," aku mencoel dagu Vio sebelum berjalan meninggalkan mereka berdua.
Dari kejauhan aku bisa mendengar kalau Vio melancarkan sumpah serapahnya.
Hahaha...
"MAU KEMANA HAAAAN??" teriak Tiar.
"Jalan muter lewat lapangan."
Lagi kangen sama lapangan. Sudah berapa lama aku tidak main-main disana.
Kakiku sempat berhenti saat melihat pintu lapangan indoor terbuka. Aku tersenyum sebelum melangkahkan kakiku lagi.
Eh....
Aku langsung berlari dan melompat ke tubuh besar itu.
"WOAAA...wo...wooo..."
"Hehe..." kini aku sudah sukses mendarat di punggung Ronni.
Ronni bersaha menahan tubuhnya sendiri agar tidak jatuh kedepan.
"Bikin kaget aja sih," dengus Ronni.
Aku masih tersenyum sambil melirik ke samping. Ada Yongki yang main hp sambil tiduran dikursi dan Niko yang sedang menatapku jengah. Entah kenapa dengan makhluk yang satu itu. Sejak dulu dia selalu bersikap memusuhiku. Seakan-akan aku ini semacam virus atau sejenis itu.
"Mana Vio?" tanya Ronni sambil memiting leherku dengan lengannya.
"Uwaaahh....waahh...!! Heii!!!" Aku berusaha melepaskan leherku dari lengannya yang besar.
"Rasain. Hukuman nih!! Eh Vio dimana??" Ronni masih belum mau melepaskan leherku.
"Ketekmu bau, sialan!!! Lepasin ketek!!" aku semakin meronta, "Vio sama Tiar. Lagi pacaran. Ron!!! Lepas!!!"
Akhirnya Ronni melepaskan keleherku. Aku langsung memegang leherku. Memastikan kalau leherku masih nempel ditempatnya.
"Jangan ketawa!!!" dengusku saat melihat Ronni tertawa ngakak.
"Makanya gemukin dikit badanmu itu. Biar bisa sedikit imbang kalau adu otot sama aku."
"Nggak. Aku cinta diriku apa adanya."
"Hallaaah!!!"
Kali ini aku yang tertawa.
"Kemana Nik?" aku mendengar suara Yongki.
Si Niko nampak berjalan kearahku, maksudku dia berjalan ke arah pintu yang ada di sampingku.
"Balik. Disini bau SAAAAM...PAHHHH," sahut Niko sambil melirik kearahku.
Ha...ha...ha...
Apa maksudnya coba?!
Sabar....sabar....Han. Sabaaaarr....
Aku menghela nafas untuk menenangkan diriku yang hampir saja naik pitam.
Smilee...
"Apa???" senyumku luntur saat melihat Yongki dan Ronni menatapku.
"Ada masalah apa kamu sama dia?" tanya Yongki yang sih asik dengan posenya, tiduran dikursi.
"Aku heran kalau aku nyebut namamu si Niko jadi badmood. Kenapa sih?"
"Mana aku tau. Aku nggak tau apa-apa. Sejak dulu dia memang nggak suka sama aku. Perasaan aku nggak pernah nyakitin dia. Maksudku, aku nggak pernah cari gara-gara sama dia."
Ronni manggut-manggut.
"Ya gimana ya, emang sih kadang-kadang sikap Niko itu sedikit aneh. Biasaaaa...kalau orang kaya kadang sikapnya agak aneh," kata Ronni.
Aku terkekeh.
Aku setuju itu.
~ Whoami pov ~
ty yg udah baca..tinggalin jejak ya biar aq semangat... ^^
@alvin21
@Ninia
@majesty
@dellon90
@boyszki
@JimaeVian_Fujo
@lulu_75
@harya_kei
@kenzo_ak
Zbl mention ello gak masuk notif
paling suka klo hanhan pas lagi sama jemmy
paling suka klo hanhan pas lagi sama jemmy
Minta tag.... Ok??