BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

The Perfect Promises

13468923

Comments

  • Wow panjang, aku suka yang panjang. Btw, te es domisili dimana ya? Aku ngerasa te es, bisa jadi tidak sering memakai bahasa indonesia secara non formal. Mungkin bukan bahasa sehari hari te es. karena jujur dialog nya kaku. Untuk yang lain gak masalah. plotting nya menarik.
  • sinjai wrote: »
    Wow panjang, aku suka yang panjang. Btw, te es domisili dimana ya? Aku ngerasa te es, bisa jadi tidak sering memakai bahasa indonesia secara non formal. Mungkin bukan bahasa sehari hari te es. karena jujur dialog nya kaku. Untuk yang lain gak masalah. plotting nya menarik.

    Makasih review n komentarnya bro. Haha domisili di ibukota, mungkin krn ane sering bikin surat jadi bahasanya kaku abis.
    Hmmm ... soalnya ngisahin pria kantoran yg dh cukup berumur sih gan. Jd ane bikin dialogny sdikit formal.
  • ********
    Cahaya lampu yang minim sekejap mati. Dalam ruang outdoor tersebut hanya diterangi oleh nyala lilin disetiap mejanya. Kemudian seseorang naik keatas panggung, dan cahanya lampu pun menyoroti orang tersebut. Aku melihat jam tanganku menunjukkan waktu pukul 20.00

    “Selamat malam semua! Apa kabar? Bagaimana keadaan kalian mala mini? Lihatlah para hadirin yang datang sangat glamour. Iya, ini merupakan acara pertama kalinya dari Namisland Entertainment Group yaitu Night of Love Memorial. Dalam acara ini, kita akan menyaksikan performance kisah cinta dari tiga peserta yang lulus seleksi yang dapat menginspirasi kita semua. Performance yang ditampilkan adalah bentuk video editing dari kisah cinta tertulis yang telah diberikan kepada juri. Setelah itu, performance yang secara langsung ditampilkan dari peserta. Pemenang dari acara ini akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 20 Juta, satu unit mobil dan kontrak pembuatan film atas kisah cinta tersebut yang rencananya akan dibuat di Eropa. Baiklah, untuk mempersingkat waktu kita langsung mulai acara ini, kita sambut peserta pertama dari Ms.Sonia Ritonga”, sang MC menjelaskan.

    Seluruh hadirin yang datang dalam acara ini bertepuk tangan. Kemudian cahaya lampu pun sirna, dan terbit cahaya baru yang berasal dari Layar di depan panggung. Kami semua terfokus ke dalam layar tersebut, menyaksikan Video Editing tentang kisah cinta yang ditampilkan dari peserta pertama. Video Editing yang ditampilkan adalah kisah cinta yang dibuat dengan sengaja. Pemeran utama dari cerita tersebut adalah peserta pertama itu sendiri, kemudian dilengkapi oleh seorang pria yang menurutku adalah pacarnya dan orang-orang dari team lainnya lagi. Konsep dari jalannya cerita itu sendiri juga didasari dari skrip yang telah disusun rapih. Aku bagaikan melihat film pendek di acara itu yang berlangsung selama 30 menit.

    Setelah video Editting itu selesai, layar tertutup dengan gorden di kiri kanannya, kemudian lampu menyorot ke satu titik di meja VVIP kiri menyoroti seorang wanita yang menurutku dia adalah peserta pertama yang disebut Ms.Sonia. Ia berdiri dan berjalan menuju keatas panggung, satu lampu pun terus menyorotinya hingga keatas panggung. Musik pun terdengar sangat halus dan lembut seakan music tersebut menceritakan kepadaku tentang kesedihan. Performance yang ia tunjukkan setelah video editing tersebut adalah bercerita.

    “Jika kalian melihat semua yang ada dalam Video, semua itu adalah film pendek yang secara sengaja dibuat berdasarkan kisah cinta yang secara nyata saya alami. Film pendek itu dibuat dengan disutradarai saya sendiri, kemudian dibantukan dengan adik laki-laki saya sebagai pemeran utama setelah saya, kemudian pemeran tambahan dari teman-teman saya. Film pendek ini disesuaikan dengan cerita yang yang saya kirimkan tertulis kepada perusahaan Namisland Entertainment Group. Saya yakin dalam pikiran kalian tentang video editing tersebut berakhir dengan Happy Ending. Senang jika kalian berfikir demikian, karena pesan yang saya berikan dalam film ini tersampaikan kepada kalian. Dan saya yakin kalian pasti bertanya-tanya kenapa saya tidak memilih pacar saya untuk membuatkan film pendek ini, tapi menggunakan adik saya. Hal ini disebabkan karena Pacar saya sudah meninggal dua bulan yang lalu. …”, Ms. Sonia bercerita.

    Setelah selesai bercerita diatas panggung, kemudian sang MC datang kembali dan memanggil peserta yang kedua untuk ditampilkan Video Edittingnya. Peserta kedua bernama Takashima Hireda. Video Editting yang ditampilkan pada layar menurutku sangat menyentuh, sesekali aku menangis mengeluarkan air mata melihatnya. Lalu tertawa seketika karena keadaan konyol yang ia lakukan. Video Editing yang ditampilkan juga memiliki konsep seperti yang pertama, yaitu dengan membuat film pendek.

    Aku terus menonton Video Editting tersebut hingga selesai yang memakan waktu sekitar 30 menit juga. Selepas selesai, sang MC tidak datang melainkan performance dari peserta kedua ini langsung ditampilkan. Begitu gorden terbuka kembali, karena sebelumnya telah tertutup karena video editing yang sudah selesai, dia dan kawanannya membuat suatu teater yang ternyata kelanjutan dari cerita yang ada di video editing. Aku suka dengan performance peserta kedua ini, selain videonya menyentuh, namun performance yang dilakukan juga unik dan berujung ceritanya dengan Happy Ending.

    Sang MC pun kemudian datang ke panggung. Lampu menyoroti ke arah regu peserta kedua dan MC-nya juga. Ternyata penilaian yang aku berikan pada peserta kedua ini juga sama seperti penilaian sang MC. Tak henti-hentinya sang MC memuji penampilan peserta kedua ini, mulai dari Video Editingnya dan Pertujukkan teaternya. Setelah selesai, sang MC menujukkan video pada perserta terakhir.

    “Baiklah, kita berada pada peserta terakhir. Peserta ini sangat amat berbeda. Tak seperti kisah cinta yang lain, cerita ini mengisahkan tentang dua pria dalam menjalin kasih cintanya. Dan Video yang ditampilkan disini juga sangat simple. Langsung saja kita sambut peserta yang ketiga adalah Video Editing dari Ario Gautama”, teriak MC tersebut.

    “Apaaa? iio terdaftar dalam acara ini juga? Dan lulus seleksi juga?”, Tanyaku kaget dengan suara yang berbisik berbicara ke Ario.

    “Iya Ocky. Maaf aku tidak bilang kepadamu akan hal ini”, jawab Ario

    Aku langsung menonton Video Editing milik Ario. Konsepnya berbeda dengan yang lain. Jika pada peserta pertama dan kedua membuat konsep seperti film pendek, sedangkan Ario menampilkan Video Editing ini seperti video Dokumenter. Dalam pembukaannya tertulis “This video is from you, by you and for you, My Love in Promise Rico Biesch”.

    Dengan music yang sangat tenang dan romantic, dan diawali dengan tulisan-tulisan, lalu Ario menambahkan dalam video tersebut dengan membuatkan karikatur kartun di dalamnya untuk menceritakan kisah cintanya terhadapku. Ia juga menampilkan foto dan video-video yang ia buat dalam kenangan kita bersama selama 7 tahun. Bagaimana kita betemu pertama kali, bagaimana kita menjalin hubungan yang baru dalam 6 bulan terakhir, bagaimana aku memergokkinya sedang berkencan dengan orang lain, bagaimana ia kembali menjadi pacarku, dan seterus-nya. Air mataku jatuh menetes diatas meja tersebut. aku tidak mengerti perasaanku saat ini, antara sedih dan bangga. Aku sambil mencengkram tangan Ario kuat-kuat melihat Video Editing ini. Sekitar menit ke 28, Ario melepaskan tanganku.

    “Ocky, aku tinggal dulu sebentar. Setelah Video Editing ini selesai, aku harus mempersiapkan performanceku. Jadi sekarang, aku mau siap-siap dulu”, kata Ario.

    “Kamu mau menampilkan apa iio?”, tanyaku.

    “Kamu lihat saja yaah, semoga kamu suka Ocky”, jawab Ario sambil meninggalkan meja.

    Setelah selesai Video tersebut, gorden pun tertutup. Lalu terdapat jeda sekitar 2 menit, kemudian lampu menyorot ke arah Ario yang sedang terduduk diatas kursi dengan gitar akustiknya dengan Standing Mic tepat di mulutnya.

    “Lagu ini adalah lagu buatan dari pacarku, Rico Biesch yang berjudul _You and I_. Ia sangat pandai dalam bernyanyi, suaranya yang merdu membuatku sangat luluh. Mungkin kalian tidak pernah tahu tentang lagu ini, karena lagu ini tidak ia tenarkan, hanya untuk konsumsi sendiri. Disini aku ingin menyanyikan lagu miliknya dengan versiku sendiri. Lagu ini dibuat disaat karena kebodohanku yang meninggalkannya demi pria lain yang kualitasnya lebih rendah darinya. Alasan aku bernyanyi disini, karena aku ingin membuktikan tentang apa yang telah ia katakan kepadaku. bahwa segala perbedaan bisa dibuat menjadi persamaan, kalaupun tidak kita bisa berdampingan dalam perbedaan ini. Semua telah ku persembahkan dalam Video Editing tadi dimana moment saat kita mengikuti ajang pencarian bakat dalam menyanyi. Setelah sekian tahun aku berlatih, semoga aku dapat menyanyikan lagunya dengan suara yang Indah. Selamat menikmati”, Kata Ario dengan suara yang lembut.

    No matter what happens, even though the skies are falling down
    I’ll promise you, that I’ll never let you go.

    Oh ~ Oh ~ Oh ~ Oh, Yeah ~

    Hey, do you know when I’m fallen?
    You came to me and then you hug me by looking to me without doubtness in your eyes.

    And you, in the bad moment like this.
    I’d be fine with you if you hold my hands smoothly, and you do it until my world ends.

    I’m probably a bad boy, Who never do anything for you but I’m trying to sing this song just for you
    Tonight, without this eyes and that smile but I can see and feel your hurt feeling because you kept myself well

    You and I together it just feels so right
    Even tough I’m not with you right now, but in my heart there is only you
    You and I together, Don’t ever let go of my hands!
    Even tough I say goodbye to you, But actually for me this world is you

    You and I keep this love but now your love was changed a little to others
    Don’t worry! I’m not sad, Baby!

    May I be a person, A man who can make you believe as your bestfriend
    I’ll promise you that I’ll be right here baby

    I’m probably a bad boy, Who never do anything for you but I’m trying to sing this song just for you
    Tonight, without this eyes and that smile but I can see and feel your hurt feeling because you kept myself well

    You and I together it just feels so right
    Even tough I’m not with you right now, but in my heart there is only you
    You and I together, Don’t ever let go of my hands!
    Even tough I say goodbye to you, But actually for me this world is you

    I’m closing my eyes when I’m alone, to see your face in my mind that you’re not gone
    Now I’m not afraid again because I can feel your breathe around

    No one else in this world like yourself, No one else in this world who can take your place
    You’re the only one and I’ll be there for you baby

    You and I together it just feels so right
    Even tough I’m not with you right now, but in my heart there is only you
    You and I together, Don’t ever let go of my hands!
    Even tough I say goodbye to you, But actually for me this world is you

    Just You and I, Forever and Never

    Semua orang bertepuk tangan dengan meriah setelah selesainya penampilan Ario. Aku pun demikian, sambil menangis yang tak henti karena terharu dan bangga terhadapnya. Suaranya yang begitu merdu, ia lantunkan lagu buatanku yang sudah lama kubuat, ketika kedua kalinya ia menduakan aku dengan orang lain. Aransemen akustik yang sangat bagus ia sudah ciptakan. Aku juga melihat orang-orang di meja lain yang juga turut menangis. Aku tidak mengerti mengapa mereka menangis, apa mungkin mereka merasakan apa yang aku rasakan?

    Lampu yang menyoroti ke Ario perlahan redup dan terbit kegelapan. Ario yang kemudian turun dari panggung dan kembali ke meja kami. Aku langsung memeluk tubuh Ario seketika ia sampai di mejanya. Tak lama sang MC kembali datang dan berbicara banyak hal tentang penampilan Ario. Namun aku tidak menghiraukan sang MC tersebut berbicara apa, yang terpenting Ario sudah kembali kepadaku.

    “iiiioooooo … aku tidak tahu harus berkata apa lagi tentang dirimu. Aku hanya dapat menangis seperti ini saja. Kau tidak perlu membuktikan seberapa besar cintamu, karena aku yakin kamu pasti memiliki perasaan yang sama seperti yang aku rasakan”, kataku sambil tersedu-sedu karena menangis.

    Ario mengelus-elus kepalaku yang berada di dadanya kemudian melepaskan pelukanku. Ia mengangkat kepalaku lalu mencium bibirku. Setelah itu, dia melepaskan bibirnya dan kembali menghadapku. Ia mengambil sarung tangan yang ada di tanganya dan menghapus air mata yang berada dipipiku.

    “Jangan menangis sayang. Apapun itu alasannya. Semua yang aku lakukan demi kamu. Aku sudah bersalah kepadamu. Kau tahu, 3x aku menyelingkuhimu dan kau masih saja mau memaafkan aku. Yang aku takutkan kau ragu kalau aku benar-benar berubah. Aku akan meyakinkan cintaku kepadamu, sehingga tidak ada keraguan lagi dalam hubungan kita”, jawab Ario.

    Aku memeluknya kembali seerat-eratnya hingga membuat Ario sulit untuk bernafas. Ia menepuk-nepuk punggunggku berkata bahwa ia hampir mati dipeluk olehku karena sulit untuk bernafas. Namun aku tidak memperdulikannya, aku sangat bangga terhadap Ario yang membuatku luluh. Hari ini adalah hari ulang tahun terbaik dalam hidup yang pernah kulewati.

    Kami ke meja kami dan duduk diatas kursi. Ternyata sang MC berbicara bahwa sekarang adalah pengumuman pemenang dari Night of Love Memorial. Dan pemenangnya jatuh kepada peserta kedua Mr. Takashima Hireda, sedangkan Ario hanya mendapatkan posisi Runner Up.

    “Asshhh … Aku tidak menang”, kata Ario.

    “Ocky, maaf yaah aku belum bisa menjadi yang terbaik”, kata Ario memandangku.

    “Kau adalah pemenang sesungguhnya di mataku, iio. Suaramu yang merdu melantunkan lagu ciptaanku tesebut, itu lebih dari cukup. Seberapa lama kau belajar untuk mengolah vokalmu iio?”, tanyaku.

    “hmm… entahlah. Sekitar 3 tahun terakhir ini. Aku teringat dulu saat ajang pencarian bakat kau meminta sang juri mengajari aku bernyanyi karena perbedaan suara kita yang sangat jauh. Jadi aku berjanji pada diriku untuk melatih vokalku”, jawab Ario.

    “Kau sungguh berlebihan iio. Baiklah, kita segera pulang. Sekarang sudah pukul 22.00, aku khawatir toko butik yang aku singgahi tadi tutup. Pakaianku masih ku titip disana. Sangat aneh bukan bila kita naik motor dengan pakaian glamour seperti ini?”, tanyaku.

    “Baiklah Ocky, ayo kita bergegas pergi”, kata Ario yang sedang berdiri sambil mengulurkan tangannya ke arahku.
    Aku mengambil telapak tangannya yang ia berikan kepadaku.

    Aku dan Ario meninggalkan meja VVIP itu. Tak lama lampu-lampu terdengar suara ledakkan diatas langit. Aku langsung melihat ke arah asal bunyi ledakkan tersebut. Ternyata ada kembang api yang menyala-nyala di langit yang penuh dengan bintang menghadap ke Arah dua pegunungan dan bulan yang besar. Sangat Indah sekali. Semua bertepuk tangan dan terlihat sangat tekesima dengan kembang api tersebut.

    “iio, berhenti sebentar. Aku ingin melihat Kembang Api yang menyala di udara. Lihatlah begitu Indah bukan?”, kata aku.

    “Iya, sangat Indah. Bulan yang sempurna di dua gunung tersebut dengan bintang-bintang yang jauh ditambah nyala kembang api ini. Benar-benar mengagumkan”, kata Ario.

    “Bagaimana kalau kita berselfie ria sebentar”, kataku sambil merogoh kantong, lalu menyalakan handphone yang tadi dinon-aktifkan. Aku langsung berjalan dan mencari orang lain yang kiranya dapat memfotokan kami.

    “Permisi Madam. Boleh minta tolong untuk fotokan?”, Tanya aku kepada seorang wanita yang cukup tinggi.

    “Oh tentu. Akan ku bantu. Silahkan”, jawab wanita tersebut.

    aku langsung menunjukkan bagaimana penggunaan dari kamera di handphone itu lalu menjelaskan berfoto dengan view dua gunung dengan nyala bulan dan kembang api.
    Ia pun langsung memfotokan aku dan Ario beberapa kali. Kemudian aku kembali mengambil handphonenya dan langsung melihat hasil fotonya. Sangat bagus, dengan pemandangan yang mengagumkan. Aku langsung berterima kasih ke wanita itu dan menawarkan untuk foto juga, namun ia menolak. Aku langsung kembali memandang kembang api, tak lama seseorang menyentuhku. Ternyata itu adalah Ibu Grace.

    “Halo Rico, kita bertemu lagi. Ternyata kau disini. Aku mencarimu di mejamu, tapi kau sudah pulang duluan”, kata Ibu Grace. Namun aku masih tidak menghiraukannya.

    “Memandang kembang api ya, sangat Indah bukan?”, Tanya Ibu Grace.

    “iya bu. Sangat mengagumkan pemandangan dari atas sini. Ah maaf bu, aku sedang terfokus dengan kembang api ini. Ada apa bu Grace mencariku?”, Tanya aku.

    “Oh tidak apa. Ini aku berikan DVD untukmu. Tentang pertunjukkan Ario malam ini di acara Night of Love Memorial. Aku meminta salah satu tekhnisi merekam bagian Ario agar kau dapat melihatnya kembali dan kembali”, kata Ibu Grace.

    “Ah terima kasih bu Grace atas kebaikanmu”, jawab Aku sambil mengambil DVD yang diberikan Ibu Grace.

    “Oh iya, didalamnya terdapat foto-foto dan video latihan Ario sebelum pertunjukkan. Aku yang melatihnya dan merekamnya secara diam-diam. Antusiasnya terhadap acara ini sangat tinggi, aku sangat senang dengan semangatnya Ario. Kamu lah penyemangatnya Rico. Seandainya hari ini aku dapat melihatnya lagi?”, kata Ibu Grace.

    “Dia ada disini kok Bu Grace, dia sedang berdiri di pojok sana tadi memandang kembang api temuilah dia. Aku memang sedang berpisah dengannya karena tadi aku sendang meminta orang lain memfotokan kami”, kata aku sambil menunjuk ke arah Ario.

    “Maksudmu apa Rico dengan berkata Ario ada disini?”, Tanya Ibu Grace.

    “Lihatlah disana Bu Grace!”, suruh aku yang langsung menoleh ke arah Ario. Namun tak kulihat dirinya disana.

    “Kemana perginya dia yah?”, tanyaku.

    “Benar Ibu Grace aku pergi bersamanya seharian penuh. Tidakkah kau lihat dia tampil begitu mengagumkan di panggung?”, tegas aku ke Ibu Grace. Kemudian aku menunjukkan foto selfieku bersama Ario yang baru saja aku minta seorang wanita membantuku.

    “Lihat foto ini bu Grace. Kau lihat, aku berfoto dengan Ario dalam foto ini, lihatlah!”, kataku sambil menunjukkan foto.
    Ibu Grace hanya diam, menutup mulutnya seolah kaget. Lalu memandangku dan mengelus-elus kepalaku.

    “Nak Rico, aku tahu kau sangat mencintai Ario. Tapi kau harus dapat menerima kenyataannya, bukan apa yang kau khayalkan. Sebaiknya kau pulang dan istirahat Rico, mari biar ku antar ke rumahmu”, kata Ibu Grace

    “Maksud ibu apa? Aku tidak berkhayal, aku benar-benar menghabiskan waktuku hari ini bersama dengan Ario. Aku melihat penampilan yang mengagumkannya, aku berfoto dengannya, tidakkah kau berfikir aku berkhayal? Lihat ini foto ini adalah buktinya. Aku tidak akan pulang bersamamu, aku akan pulang bersama Ario.”, jawabku dengan suara yang keras.

    “Kamu terlalu lelah memikirkannya Rico. Aku khawatir denganmu. Mari biar aku antar kau ke tempatnya, Rico”, kata Ibu Grace memaksaku sambil memegang tanganku.

    “Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, tapi terima kasih atas tawaran tumpanganmu. Tapi aku dapat pulang bersama Ario”, jawab aku melepaskan pegangannya.

    “Kembang apinya sudah habis, sekarang waktunya untuk aku pulang”, tambah aku.

    Aku meninggalkan Ibu Grace yang memasang wajah sangat memelas. Aku tidak mengerti trik apa yang akan ia lakukan kepadaku, mungkin dengan berpura-pura menjadi pembimbing Ario, kemudian berbaik hati kepadaku tapi menganggapku seperti orang gila, lalu memberikan DVD ini kepadaku dan berniat mengantarku pulang. Sebenarnya aku ingin membuang DVD yang ia berikan, namun aku penasaran apa yang ada di dalam DVD tersebut. biarlah aku simpan dan lihat sejenak, jika memang yang dibilang Ibu Grace benar, momentum malam ini dalam acara Night of Love Memorial dapat diputar berulang-ulang. Lagipula kemana juga si Ario yang tiba-tiba menghilang dari peredaran disaat pesta kembang api berlangsung, membuatku malu saat ingin menunjukkan dia kepada Ibu Grace.

    Aku berjalan di tengah sesaknya orang-orang yang berdiri melihat kembang api telah selesai menyala sambil mencari dimana Ario berada. Aku menyerah mencarinya. Aku langsung bergegas menuju pintu keluar, sambil membuka handphone yang didalamnya terdapat pesan dari Rangga yang bertuliskan “Temui aku di Camp Motel malam ini. Ada yang ingin aku bicarakan kepada Ario secepatnya. Penting!”.

    Aku langsung menelpon nomor Rangga, namun tidak aktif handphonenya. Sambil berjalan, sambil mengutak-atik handphone ini, aku tertabrak seseorang di depanku. Akupun terjatuh ke belakang, Ternyata dia adalah Ario. Aku berada tepat di depan pintu keluar.

    “Maaf Ocky, aku tidak melihatmu di depan”, kata Ario.

    “iio, kemana saja kau? Aku mencarimu di dalam tadi”, jawabku.

    “Tadi aku kebelet mau ke toilet. Di dalam tempat pesta tadi tidak ada toilet, makanya aku langsung keluar mencari toilet”, Ario menjelaskan.

    “Huh! Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu iio, tapi sebaiknya sambil jalan pulang saja”, Jawabku.

    “Permisi Tuan, anda baik-baik saja kah? Ada yang bisa saya bantu?”, kata seorang penjaga pintu sambil memberikan telapak tangan yang terbungkus dengan sarung tangan putih.

    “Ah, aku tidak apa”, kataku sambil memegang tangannya dan bangun dari lantai.

    “Sepertinya kau sedang dalam masalah, Tuan”, jawab penjaga pintu tersebut.

    “Apapun itu bukan urusanmu, sebaiknya kau diam”, jawabku dengan nada badmood sambil berjalan lurus kedepan.

    “Maaf Tuan, sepertinya moodnya dia sedang tidak bagus”, Kata Ario kepada penjaga pintu.

    “Baiklah, Aku yang salah. Maafkan aku Tuan”, jawab penjaga pintu tersebut.

    Ario berlari mengejarku, lalu merangkulku ketikan mendapatkanku. “kamu kenapa, Ockyku sayang? Kok tiba-tiba moodmu berubah, padahal aku hanya meninggalkanmu beberapa saat saja, itu juga saat aku mau ke Toilet”, kata Ario dengan nada manja.

    “Siapa itu Ibu Grace, iio?”, tanyaku dengan kesal.

    “Ocky! Atur emosimu. Ambil nafas yang dalam kemudian keluarkan perlahan, lalu katakan padaku apa masalahmu. Aku akan jawab apapun itu”, kata Ario

    Aku mengikuti apa yang Ario pesankan kepadaku, lalu aku kembali mengulang pertanyaanku ke Ario dengan nada yang sudah stabil, seperti biasa.

    “Ibu Grace adalah pembimbingku selama aku latihan mengikuti untuk pertunjukan Night of Love Memorial tadi. Dia adalah guru yang hebat, dia mengajarkanku vocal dan penguasaan panggung, walaupun dalam penampilanku tadi tidak terlalu menguasai panggung, karena aku hanya duduk dengan gitar akustikku dan standing mic-nya”, Ario menjelaskan.

    “Dia satu-satunya orang yang menganggapku orang gila. Masa aku dianggap berkhayal bahwa hari ini aku berjalan denganmu iio? Ini mustahil bukan? Sayang sekali tadi kau tidak berada dalam pesta kembang api, aku padahal ingin menunjukkan kepada dia, di depan matanya bahwa ada dirimu hadir dalam acara tersebut”, jawabku dengan kesal.

    Ario merangkulku, lalu mengelus-elus rambutku. “Atur emosimu, sayang. Tidak akan ada penyelesaian jika kau terus meninggikan emosimu seperti itu”, kata Ario.

    “Maaf, aku hanya terbawa suasana. Aku sangat kesal kepadanya. Oh iya, satu lagi. Aku menunjukkan fotoku bersama dirimu, tapi dia menganggap aku gila lagi, karena menurutnya hal mustahil untuk dapat foto bersamamu dalam acara itu. Coba lihat foto kita ini”, kata aku sambil menunjukkan fotonya ke Ario “Lihat betapa serasinya kita bukan?”, tanyaku.

    “Iya, kita sangat serasi Ocky. Aku yakin para PLU disana akan iri dengan kita”, jawab Ario sambil mencubit-cubit pipiku.

    “Aww… ini bukan waktunya untuk bercanda iio. Aku serius, dia membuatku kesal”, kata aku

    “Sudahlah. Mungkin dia lelah, sehingga tidak dapat melihat aku dalam foto itu. Kamu melihatnya bukan? Begitupun juga aku. Dua berbanding satu, kita yang menang”, jawab Ario

    “Seharusnya kau berterima kasih kepadanya, karena pacamu yang tampan ini tidak seperti dulu lagi. Bahkan akan lebih sempurna jika kita bisa duet”, Ario menambahkan.

    “Iya, aku belum mengucapkan terima kasih kepadanya. Nanti kalau ada kesempatan aku akan mengucapkannya, sekaligus meminta maaf atas sikapku tadi yang cukup kasar terhadapnya”, Jawabku.

    “Baiklah, sekarang kita pulang yah? Sudah malam juga”, kata Ario.

    “Tunggu iio, aku punya pakaian masih ku titipkan di butik, kau lupa yah. Kita kesana dulu. Lagipula tadi Rangga SMS kalau dia ingin bicara denganmu di Camp Motel. Kau tahu itu ada dimana? Mungkin kita bisa bermalam disana untuk malam ini. Besok weekend, jadi aku tidak bekerja. Aku ingin berlibur bersamamu iio”, pinta aku.

    “hehe … maklum sudah umur, jadi sering lupa. Baiklah, kita ke butik setelah itu kita susul si Rangga sambil bermalam di Camp Motel. Aku juga ingin menghabiskan waktu bersamamu Ocky”, jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

    Kami berbincang-bincang sambil turun menuju butik dimana aku membeli pakaian baru ini. namun sesampainya di depan butik tersebut ternyata sudah tutup. Aku sedikit agak risih untuk pulang naik motor dengan pakaian seperti ini, namun banyak butik lain juga sudah tutup. Akhirnya kami pun pergi dari bangunan itu menuju parkiran motor untuk pergi menemui Rangga di Camp Hotel.

    Ario kembali mengendarai motornya. Keluar dari pintu exit parkir dan membayar tagihan parkirnya dengan mengetapkan kartu yang ia miliki. Dia jalan menyusuri jalan yang tadi kita lewati. Ia menyuruhku untuk memeluknya dengan erat, karena ia mengendarai motornya dengan sangat kencang. Kami pun mulai meninggalkan kota tersebut dan memasuki jalanan yang cukup mencekam.

    Jalan yang sepi hanya diterangi oleh lampu jalan saja, tidak ada satupun kendaraan lain yang melintas. Kiri kanan kami adalah pohon-pohon besar, dengan suasana berkabut tipis menyelimuti jalanan tersebut. bulu kudukku merinding, membuatku memeluk Ario sangat kencang hingga ia kesakitan.

    “Ocky, kau memelukku terlalu kencang. Aku sulit untuk bernafas”, kata Ario.

    “Maaf iio. Entah kenapa aku takut. Jalanan ini seram iio. Memangnya dimana Camp Motel itu berada? Ini sudah sangat malam. Aku takut akan halusinasiku, dan juga pembegalan walaupun kemungkinan pembegalan sangat kecil di Negara kita”, kataku dengan suara takut.

    “Ada aku disini Ocky. Kau tak usah takut. Tidak akan ada apapun kok. Motel tersebut terletak di bawah. Kalau tadi kita berhenti di kemacetan, sebenarnya posisinya tidak jauh, motelnya berada tepat dibawah tadi. Namun untuk masuk ke Camp Motel kita harus mengendarai motor sekitar 20 menit dari tempat kemacetan tadi, berbelok ke kiri dan turun kebawah terus saja kita akan menemukan motel tersebut”, Jawab Ario.

    “20 menit? Dari kemacetan tadi hingga Bangunan corong tadi kita membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Kalau begitu tidak jauh dari tempat bangunan corong tadi dong?”, tanyaku.

    “Tidak mungkin Ocky. Kau salah melihat jam kali. Dari kemacetan tadi hingga ke bangunan corong itu paling tidak satu jam perjalanan”, Jawab Ario.

    “Enggak iio, aku sangat yakin hanya butuh waktu 30 menit”, jawabku sambil menengok ke jam tanganku yang menunjukkan waktu pukul 22.20

    “baiklah, kita ukur waktunya dari sekarang”, aku menambahkan.

    Aku terkejut melihat waktu kembali. Aku berfikir jam tanganku error. Sesaat selesai pertunjukkan, lalu melihat pesta kembang api yang berlangsung sekitar 10 menit, kemudian berbincang-bincang dengan Ario dan pergi ke butik, lalu ke parkiran dan sampai di jalan yang sepi ini, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Sangat singkat sekali, tapi benar-benar terjadi. aku tidak dapat mempercayai ini semua, seakan waktu bergulir sangat lama.

    “iio, aku bingung. Jam tanganku sepertinya rusak. Sekarang masih pukul 22.20, menurutku kita sudah melakukan aktivitas yang cukup lama. Setidaknya waktu sekarang adalah pukul 23.00. tapi tidak apalah, masih bisa untuk mengukur seberapa lama kita sampai di Camp Motel itu. Aku akan tunjukkan kepadamu”, jawabku.

    “Baiklah Ocky, sekarang berpeganganlah lebih erat, tapi jangan terlalu kencang. Aku ingin menaikkan kecepatan motorku agar kita bisa cepat sampai disana”, kata Ario.
    Aku pun memeluknya kembali dengan erat, ia menaikkan kecepatan motornya. Laju dari motor ini sangat kencang. Ditambah dengan kondisi jalan yang mencekam membuat aku takut. Untuk menghilangkan pikiran burukku, akupun bernyanyi lagu yang tadi dinyanyikan oleh Ario.

    “You and I together it just feels so right. Even if I’m not with you someday, but in my heart there is only you. You and I together don’t ever let go of our hands. Even if I say goodbye to you, but actually for me this world is you”, senandungku.

    “kau merubah lirik lagunya Ocky. Padahal aku ingin bernyanyi bersamamu juga”, kata Ario.

    “Kamu focus ke jalanannya saja iio, biarkan aku menghibur diriku agar pikiranku ini tetap positif”, jawabku.

    Motor terus melaju. Tak lama, Ario memasang lampu sans ke kanan. Ia pun langsung berbelok, lalu mematikan kembali lampu sans motornya. Jalannya tidak sebagus yang tadi, agak kasar. Lampu penerang jalannya pun terlihat sangat redup. Kiri kanannya adalah pohon-pohon besar. Kondisi jalan menuju Camp Motel tersebut lebih mencekam dibanding jalan besar tadi. Aku terus bernyanyi dan bernyanyi. Lagu-lagu yang aku nyanyikan pun berganti-ganti. Dalam hati berdoa kepada Sang Penguasa untuk membuat hati dan pikiranku tetap berada di jalan yang positif.


    ---Masih terus berlanjut---

    invitation for : @Tsunami @elul @hananta @balaka @kristal_air @3ll0 @lulu_75 @sinjai @d_cetya @polos @haha5

    Di cerita ane episod ini, ane coba paparin kode lain yang bisa memecahkan masalah di email sebelumny. memang masih belum jelas, karena kondisi pemain masih menyangkal. untuk pemecahan lebih jelasny nnti ane paparkan di episod berikutnya. silahkan di review, langsung simpulkan juga boleh, beri saran dan komentar tragisnya juga monggo. :D :) ;)
  • dalam cerita ini masih abu-abu mana yang nyata mana yang tidak ... tapi kodenya kelihatan ... lanjut makin penasaran ...
  • lulu_75 wrote: »
    dalam cerita ini masih abu-abu mana yang nyata mana yang tidak ... tapi kodenya kelihatan ... lanjut makin penasaran ...

    Makasih reviewnya gan. Keep staytune ya kelanjutannya. :)
  • makin penasaraaannnn...
  • Wahh ... adegannya kbanyakan mesranya nih, pasti member2 d sini pd pengen klo baca :D
  • iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar penulisnya aja yang nentuin alur ceritanya, ane masih menikmatin ni cerita, sumpah makin suka, makin penasaran,,iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar penulisnya aja yang nentuin alur ceritanya, ane masih menikmatin ni cerita, sumpah makin suka, makin penasaran,,iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar penulisnya aja yang nentuin alur ceritanya, ane masih menikmatin ni cerita, sumpah makin suka, makin penasaran,,iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar penulisnya aja yang nentuin alur ceritanya, ane masih menikmatin ni cerita, sumpah makin suka, makin penasaran,,iya kodenya udah keliatan ko, tapi gak mau menduga-duga dulu, biar pe
  • maaf TS komen ku ganggu bgt tuh,, jaringan error TS,hihi
  • Yang pengen kan km sendiri Bang tsu? Aku sih Nggak. Lol, :p
    @tsunami
  • Tsunami wrote: »
    Wahh ... adegannya kbanyakan mesranya nih, pasti member2 d sini pd pengen klo baca :D

    Wkwk, mayan lah adeganny bro. Ente ckup imaginatif bisa merasakan cerita ini roman. Akhirny psan imajinasi pnulis bisa trsampekan dgn baik. Makasih bro pnilaianny. Tetep melipir dimari yaak.
  • maaf TS komen ku ganggu bgt tuh,, jaringan error TS,hihi

    Nyante aje broo. Biasa kok itu,ane gk mmprmasalahkan. Okee lah, ikuti penulis dlu klo sesuai ekspetasi ente brarti ane gagal bikin crita misteri. Klo dicertain ntar pnulis nyangkal dan muterin crita yg laen. Hahaha. Makasih dah baca n makin suka. Tar ane lanjut critanya lg. Sring mmpir yaak.
  • sinjai wrote: »
    Yang pengen kan km sendiri Bang tsu? Aku sih Nggak. Lol, :p
    @tsunami

    Haha. Brarti ane masih gagal bawa feelnya ke pembaca ni bro. Makasih dh baca yaak bro. Sering2 mampir di mari dgn komentar tragis :D maap klo bahasny blom berubah lbih kasual.
  • penasaran lanjutannya.. Titip mention ya Mas
  • adamy wrote: »
    penasaran lanjutannya.. Titip mention ya Mas

    Terima kasih dah mmpir bro. Wokeeh, invitation nnti ane kirim ke ente. :D.
Sign In or Register to comment.