It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjuuuuuuut^^/
@Tsu_no_YanYan Ya aku gk bilang kamu bohong kok...
Hari ini kan hari dimana akan di adakan ujian pembagian kelas, jam menunjukkan tepat pukul 12.00, masih ada waktu satu jam untuk bersiap – siap, aku segera menyiapkan semua yang dibutuhkan.
“Nanti perginya bareng sama gua ya!” Tiba – tiba si Tommy berbicara.
“Ya, Tuan muda.”
Jam setengah satu kami baru berangkat menuju gedung tempat ujian diadakan. Hmm ternyata kami berdua datang terlalu pagi, di dalam gedung hanya ada beberapa orang saja, itu pun mungkin para pengawas ujian. Karena ini adalah ujian pembagian kelas jadi aku tidak belajar sama sekali. Kami berdua segera menuju tempat duduk yang telah di tentukan, dan kesialan terus menimpahku, Tommy ternyata duduk tepat di belakangku. Tanpa terasa seluruh tempat duduk telah terisi, ujian pun segera di mulai.
Dan di saat aku tengah mengisi ujian, dugaanku ternyata benar, si Tommy dari tadi hanya mengganggu aku yang sedang mengisi ujian. Kulewati detik demi detik yang berjalan amat sangat lama yang hampir membuatku gila.
“Huh…” Ku menghembuskan nafas. (Akhirnya penderitaan ku telah berakhir.)
Hasil ujian akan keluar besok, aku hanya bisa pasrah akan hasil ujianku. Dalam hatiku terus berharap jangan sampai aku satu kelas dengan Tommy. Namun,
“Nih.” Tiba – tiba Tommy menjulurkan tangannya yang sedang menggenggam handphone.
“Apaan?”
“Papa gua.”
(Oh no, Raja neraka pasti bakal menurunkan titah lagi) Dalam hatiku berkata.
“Ya… baik paman… (Huh…) Ya paman…
Aku pun mengembalikan handphonenya ke Tommy.
“Kenapa lagi?”
“Gak kok.”
“Udah deh gak usah bohong, Papa gua nyuruh lu apa lagi?”
“Ehmmmm, ehmmm….”
“Udah cepet ngomong, kalau gak…”
“Papa lu nyuruh gua harus sekelas sama lu. Puas?” Aku langsung pergi meninggalkan Tommy.
Seumur hidupku ini pertama kalinya aku sekesal dan semarah ini, aku berjalan dengan cepat tanpa arah tujuan, tentunya aku tidak ingin kembali ke kamar dulu, aku hanya tidak ingin bertemu dengan Tommy dulu, kalau gak mungkin aku bisa – bisa melampiaskan kekesalanku kepadanya. Entah sudah berjalan berapa jauh dan berapa lama, akhirnya aku memutuskan kembali ke asrama. Seketika aku masuk, di atas mejaku terlihat sebuah kotak makan.
(Perasaan kotak makan yang tadi siang udah dibuang deh) Aku terus menatap kotak makan tersebut sambal bertanya – tanya.
“Itu gua baru beli buat lu, VEGE…”
“Oh…”
Tanpa berkata apa – apa lagi aku pun menghabiskan makanan yang telah di beli si Tommy, selesai ku makan aku langsung mandi dan tidur. Padahal baru jam 9 malam, namun aku telah mengantuk, mungkin aku terlalu kelelahan dan terlalu banyak beban, terlebih lagi aku masih belum bisa menerima kenyataan tentang kedua orang tuaku. Tak berapa lama aku pun telah tertidur.
(Keesokan harinya)
Jam 06.00 pagi aku telah terbangun, aku masih berbaring di atas ranjang menunggu sampai rohku telah terkumpul baru turun dari ranjang. Hal yang kulakukan pertama kali adalah minum segelas air putih sambil melihat pemandangan China di pagi hari dari lantai 7. Aku langsung mandi, dan pergi keluar mencari sarapan apa yang bisa ku makan. Hmmm, karena Tommy kemarin seharian udah beliin makanan jadi gak ada salahnya kan hari ini aku beliin dia sarapan tapi, dia kan orangnya pilih – pilih, apa mau dia makan makanan murahan? Ah, udahlah yang penting itu dari hati.
Sesampainya aku di kamar, aku langsung menaruh sarapan yang telah ku beli diatas mejanya Tommy, kulihat dia masih tertidur dengan lelap. Aku menuju ke teras kamar kami, sambil memikirkan kejadian – kejadian akhir - akhir ini yang menimpa ku. Aku merasa kejadian ini terlalu kebetulan,
(“Apa?.., ah gak mungkin…”)
Akhir – akhir ini semua serba Tommy, segala perintah yang di berikan oleh pamanku semua tentang Tommy, kehidupanku sekarang ini selalu ada Tommy, (都是Tommy)Semuanya Tommy, Tuhan apa sebenarnya rencanamu? (Mulai kaya sinetron deh)
“Apaan nih?” Suara Tommy mengagetkanku.
“Ohh itu, itu bakpao, tadi gua beli di depan gedung sekolah.”
“Ini makanan?”
“Bukan, itu buat nimpuk anjing. Udah jelas – jelas namanya juga bakpao ya makanan lah.”
“Oh…”
“Eh, hasil ujiannya jam 9 bakal di umumin kan?”
“Ya ya? Kok gua gak tau?”
(Haduh, kayanya nanya ke orang yang salah)
“Kalau gitu nanti lu pergi bareng gua lagi ya.”
“Ya, tuan muda.”
Kami berdua telah tiba di ruang kegiatan dimana hasil ujian akan diumumkan. Pertama – tama di umumkan siapa saja yang masuk ke Kelas A, dan dengan sadar diri aku tentunya tidak akan bisa masuk ke Kelas A. Nama – nama murid kelas B pun satu persatu mulai di bacakan, dan namaku pun di sebut.
(Wow, Kelas B?! )
Dan…. Tentunya Tommy masuk ke Kelas C, dia kan Cuma mengumpulkan kertas putih aja, alias gak ada jawaban sama sekali.
(Tapi, Pamanku bilang kan aku harus sekelas sama Tommy, Oh Tuhan kenapa kesialan terus menimpaku, apa sebenarnya dosaku ya Tuhan?)
Aku tidak tau harus senang atau bagaimana, aku… aku... Selesai pengumuman pembagian kelas aku langsung kembali ke kamar, aku hanya bisa berbaring di atas ranjang, sambil memikirkan jalan keluar agar aku bisa tetap di Kelas B, tapi sepertinya tidak ada cara lain lagi.
Si Tommy kemana ya? Sudah satu jam berlalu setelah pengumuman hasil ujian dia masih belum kembali ke kamar. Tak terasa aku pun tertidur…
(3 Jam Kemudian)
Aku terbangun dari tidurku, kulirik jam yang kutaruh di samping ranjangku, ternyata sudah jam 12.30 dan Tommy sudah kembali, seperti biasanya dia hanya bermain dengan laptopnya.
(Hmmm, udah waktunya makan siang ya, ribet juga ya kalau mau makan harus cari restaurant vegetarian dulu) Vegetarian di negeri yang berpenduduk rata – rata memakan daging itu gak segampang yang aku pikir… (Apa lebih baik aku masak sendiri ya? Aku hanya tinggal beli kompor listrik aja kan? Ah, nanti aja baru dipikirin lagi, sekarang lebih baik aku pergi keluar mencari makan). Namun, ketika aku turun dari ranjang lagi – lagi di atas mejaku ada sebuah kotak makan. (Pasti si Tommy lagi)
“Thanks ya makanannya.”
“Gua tadi cuma lewatin restaurant vegetarian jadi sekalian beli aja, gak ada niat buat beliin lu.”
(Nih orang di ucapin terimakasihnya malah dibales begitu, dasar tukang GENGSI!!!!)
Selesai kuhabiskan makanan aku tidak tau lagi mau ngapain, hmm ah main ke kamarnya Jeffry aja ah, lagian sumpek dikamar melulu.
“Mau kemana lu?”
“Ke kamar temen, kenapa?”
“Lu punya temen?”
“Jangan samain gua kaya lu deh…”
Si Tommy tiba – tiba berdiri dan berjalan meninggalkan kamar dengan membanting pintu kamar. (Oops, kata – kataku berlebihan ya? Hmm, jadi merasa bersalah…) Aku gak jadi pergi deh, kalau udah begini main keluar pun rasanya jadi gak enak. Aku memutuskan tinggal di kamar untuk menonton film di laptopku.
(Udah malam gini si Tommy kok belum balik ya? Aduh nih anak bikin aku merasa tambah bersalah, mau cari dia tapi cari kemana?) Aku memutuskan untuk tidur lebih awal hari ini, namun dua jam telah berlalu aku masih belum bisa tidur, dan Tommy masih belum kembali.
(Aku lebih baik keluar mencari dia deh) Aku turun dari ranjang dan mengganti bajuku, baru aja selesai ganti baju Tommy ternyata sudah kembali.
“Mau kemana lu?”
“Keluar nyari buronan?”
“Buronan? Siapa?”
“LUUU!!!!”
“Ngapain lu nyariin gua?”
“Gua pikir lu tuh marah gara – gara perkataan gua tadi jadi lu gak mau balik ke kamar.”
“Emang gua lagi marah sama lu, tapi gua kan gak sebodoh itu. Ok, supaya gua gak marah ke lu lagi jadi mending lu cuciin baju gua tuh.”
“Ya elah, tinggal masukin baju ke mesin cuci dan masukkin uang 3 koin doang masa lu gak bisa sih?”
“Siapa yang nyuruh lu cuci di mesin cuci, itu mah nenek – nenek juga bisa kali, gua nyuruh lu cucinya itu pake tangan, baju gua kan mahal, kalau di cuci di mesin cuci umum yang di depan itu nanti baju gua bisa rusak kali.”
(Nih orang cerewetnya minta ampun deh, ya tapi supaya dia gak marah lagi mending aku cuciin deh baju dia, lagian baju dia kan gak banyak – banyak banget)
“Ya udah sini bajunya.
Aku pun menuju ke kamar mandi untuk mencuci bajunya si Tommy, dan ketika ku cuci bajunya…
@d_cetya
@BenNext
@elul
@nick_kevin
@lulu_75
@3ll0
@Tsunami
Teman - teman maaf ya udah lama baru update lagi...
Btw, Hari ini kan hari dimana akan di adakan ujian pembagian kelas, jam menunjukkan tepat pukul 12.00, Agak aneh penggunaan kata kan-nya.. Pake 'adalah' lebih tepat deh...
Hmmm kalo monolog batin lebih baik pake tanda kutip satu deh dari pada pake kurung buka kurung tutup gituh... (Nih orang di ucapin terimakasihnya malah dibales begitu, dasar tukang GENGSI!!!!) -> 'Nih orang di ucapin terimakasihnya malah dibales begitu, dasar tukang GENGSI!!!!'
Lanjuuut^^/